Satu jam kemudian, keduanya berbaring telanjang di tengah tempat tidur. Dengan berbantal lengan Dirga, Davina mulai mengantuk dalam dekapan pria itu. Ya, bagaimana tidak. Setelah percintaan panas mereka, tenaganya benar-benar dikuras habis. Dan jika ia tidak memperingatkan Dirga tentang kehamilannya, bisa dipastikan mereka pasti masih bergulat di tempat tidur. Senyum tersamar di ujung bibir Davina. Masih ada sedikit kepedulian Dirga yang masih tersisa untuk anak dalam kandungannya. Dirga sedikit menundukkan wajahnya, mengamati wajah lelah Davina yang mulai bernapas denga teratur dan tubuh yang mulai ileks dalam pelukannya. Satu tangannya terulur, menyingkirkan helaian rambut yang menghalangi pandangannya mencermati wajah mungil gadis itu. Meski mata Davina terpejam, tetap saja ia bisa melihat kebeningan kedua mata madu tersebut dalam pandangannya. Bulu mata yang panjang dan lentik, alis yang melengkung halus, hidungnya yang mancung, mungil dan lancip dan disempurnakan dengan bibir
Read more