Semua Bab Para Pemburu dan Penghuni Tangguh: Bab 1 - Bab 10

22 Bab

Bab 1 Keruntuhan

Suatu ketika Therazium berperang melawan musuh mereka, yang merupakan salah satu bangsa dari kerajaan terbesar dan terkuat. Peperangan yang teramat besar. Khaigor bersama lainnya berjuang di tengah-tengah peperangan. "Ayo kita habisi mereka...!!!" teriak ujar komandan. Peperangan ini telah cukup memakan banyak korban. Ribuan orang baik dari pihak musuh atau Therazium, berdesakan. Bunyi-bunyi gesekan tebasan pedang, panah-panah api dan tidak berapi dari busur tarik dan busur silang telah dilayangkan kepada pihak musuh. Teriakan perang seperti dukungan, perlawanan, rasa sakit, serta suara bunyi serangan ketapel api raksasa terdengar amatlah keras."Therazium...!!!""Therazium...!!!""Therazium...!!!"Ujar para prajurit bangsa Therazium dengan suara lantangnya memberi semangat, yang telah menjiwai diri mereka. Therazium terkadang maju dan sesekali mundur barisan dalam peperangan yang sedang terjadi, berusaha menggunakan strategi handal.Setelah selama waktu yang cukup lama berperang penuh
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-23
Baca selengkapnya

Bab 2 Melanjutkan arah

Setelah mengalami kekalahan, Khaigor bersama prajurit lainnya kembali ke kerajaan Timur tersebut, dan disediakan tempat tinggal oleh raja di sana. Khaigor masih berpikir bagaimana dengan para rombongan lainnya sebelumnya itu. Apakah mereka telah lebih dulu sampai di sana dan dimanakah mereka sekarang?Khaigor pun hidup di sana selama beberapa bulan bekerja sebagai serabutan dan tukang besi, dan juga menolak tawaran untuk menjadi bagian dari prajurit atau melatih para prajurit di kerajaan tersebut, karena tak sudi mengabdi pada negara lain meskipun kerajaan mereka pernah bersekutu. Berselang di sana dia juga ikut dalam pertarungan seperti pertarungan jalanan dan resmi, untuk mendapatkan uang. Khaigor pun juga pernah berpikir untuk membuka kursus pelatihan pertarungan, namun diurungkannya.Khaigor bertarung dengan pedang kayu tanpa perisai dengan seorang pria yang sebaya dan bentuk fisiknya yang tak jauh beda dengan dirinya pada pertarungan resmi yang khusus. Para penonton disekitar bers
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-23
Baca selengkapnya

Bab 3 Menjalaninya

Mereka mendatangi seorang pria tua yang besar dan tangguh. “Widar, orang ini tadi ingin masih bergabung menjadi Gridor. Namanya Khaigor.”“Heuhh... Menjadi Gridor, anda baru saja bersedia mempertaruhkan segalanya, pekerjaan yang bisa saja lebih sulit dari pada melawan seorang manusia sendirian,” ucapnya.“Aku siap menjadi itu, aku tak ragu dan siap dengan segala apa pun.”“Ingat, ini juga kemungkinan akan berkaitan dengan orang-orang yang kau kenal. Jadi bersiaplah menghadapinya. Tempat markas kami di wilayah Barat sana, cukup jauh dari pemukiman kerajaan, jadi dalam tiga hari ini kita akan berangkat ke sana. Bersiaplah.”Di dalam rumahnya Khaigor merenung duduk di atas kasurnya. Mengingat keputusan itu. Lalu berbaring di atas ranjangnya. Mempertanyakannya dalam hati, “Apa yang harus menjadi beban yang membuatku lebih baik tidak menanggungnya?”Ketika dia tertidur dalam mimpinya, “Kalistha, Kalistha? Bunga itu kenapa ada di tanganmu?” “Delina, kenapa kau memutus juntaian tanaman itu?”
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-23
Baca selengkapnya

Bab 4 Perjalanan baru

Ketika sedang dalam perjalanan panjangnya, mereka bertemu dengan makhluk besar buas merangkak dengan keempat kakinya, sedikit lebih besar dari ukuran beruang, sedang lewat berjalan dia seketika melihat mereka. “Tunggu, tetaplah waspada, jangan sampai mengundang perhatiannya,” beri Widar peringatan. Salah satu anggota ingin menghabisinya sedang menarik pedangnya terlihat sedikit keluar dari sarungnya. Berharap ada yang akan ikut menghabisinya. Devior pun melarangnya, “Jangan.”Mereka menunggu, melihat makhluk itu tetap berdiam posisi, bergerak-gerak memperhatikan mereka. Dari pada merasa menguras tenaga dan waktu untuk melewati jalan lain, mereka pun memutuskan melanjutkan jalannya lewat situ secara perlahan-lahan. Saat melewatinya, makhluk itu seketika bersuara memberi ancaman, sontak salah satu kuda seorang anggota terkejut bersuara sembari mengangkat setengah badannya dengan kedua kakinya ke atas secara miring. Matanya pun menatap kesal makhluk itu. Seketika makhluk itu berlari meng
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-23
Baca selengkapnya

Bab 5 Pembuktian

“Bagaimana seandainya kita menjebak mereka nanti, kita buat saja perangkap?” usul Khaigor.“Bagaimana caranya kita mencoba memancing mereka?” tanya Widar.“Bukan memancing, kita bersembunyi seolah-olah kita terlihat tidak menjaga tempat ini....” selagi terdiam berpikir.“Jadi maksudmu menyamar?” penasaran Widar.“...bukan menyamar, kita berdiam saja dulu di dalam rumah mereka sementara ini, pasti butuh waktu yang lama. Kita buat jebakan,” lanjut Khaigor.“Itu akan jadi sia-sia dan merepotkan orang-orang yang akan mengurus kita di dalam rumah mereka di sini. Lagi pula kita punya waktu untuk tawaran lainnya,” ragunya.“Pemukiman ini jika tak dapat dijaga dan dirusak, akan merugikan perekonomian pihak perusahaan yang bersangkutan,” ucap warga pria di sana yang khawatir.“Aku ingat, kau tau burung Nebri? Burung itu memang perlu sang ahli untuk memerintahkannya. Burung itu bisa memberikan sinyal. Aku tau burung itu sewaktu tinggal di kerajaan Timur. Aku berharap para bandit itu takkan bisa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-23
Baca selengkapnya

Bab 6 Tetap bertahan

Di suatu tempat ketika sedang terjadi turunnya salju deras begitu dingin, sesosok makhluk humanoid misterius seukuran manusia tubuhnya mirip manusia, kuku tangan dan kakinya tajam dan panjang seperti serigala, bergigi tajam ukuran giginya sedikit lebih besar dari pada ukuran gigi macan, berjalan merangkak dan lari secepat anjing, menyerang para warga di sana. Makhluk berbahaya itu selain mampu bersiul, juga mampu meniru suara bahasa perkataan manusia seperti layaknya para burung nuri dan kakaktua serta sejenisnya. Tempat itu pun menjadi mencekam, membuat warga resah dan penuh ketakutan. “Bery!... Bery...!” tok tok tok, suara ketokan pintu depan dari luar. Pemilik rumah pun mendengar, “Siapa itu?!...” “Bery!... Buka!... Buka...!” “Iya, akan ku bukakan pintunya.” “Aneh aku tak pernah mengenal suaranya sekali pun, mungkin ada yang menyuruhnya memberikan suatu barang atau memberi tau pesan,” ucapnya berbicara sendiri yang keheranan. Lalu membuka pintunya, pria itu pun langsung diserang
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-05
Baca selengkapnya

Bab 7 Kekuatan yang ada

Monster ganas bersayap burung, kedua kaki cakarnya begitu kuat, mampu memegang dan menahan serta mengangkat seekor domba dan kambing. Devior dan Khaigor dibayar untuk membasmi monster bersayap itu, yang memakan hewan ternak, mengganggu makhluk hidup dan menyerang, serta mengangkat manusia, hewan dan makhluk hidup lainnya.Sampailah mereka di suatu desa, makhluk itu muncul mengganggu para warga, Devior dengan busur mengarahkan panahnya pada makhluk itu, namun tak kena. Khaigor, memanahnya dengan busur silang, begitu sulit mengenainya. Devior pun mencoba dengan tiga anak panah lagi-lagi tak kena hanya satu anak panah yang hampir mengenainya, sempat seketika mengganggu pandangannya. Monster itu pun turun mereka berdua menunduk, menyerang dengan cakarnya kemudian mengambil busur silang milik Khaigor berusaha merusaknya, Devior meminjam tombak, seketika makhluk itu mulai terbang ke arah mereka, Devior pun melempar tombaknya ke arah makhluk itu, namun makhluk itu berhasil menghindarinya lag
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-05
Baca selengkapnya

Bab 8 Penerimaan

Setelah sekian tahun berlatih menjadi Gridor dan telah mengembankan berbagai misinya, kini Khaigor resmi sudah menjadi seorang Gridor yang sebenarnya, yang sudah menjalani ketentuannya, meskipun dulunya belum sepenuhnya resmi menjadi Gridor dalam ikut menjalani perbuatan bersama para Gridor, yang tampak seperti kontradiksi yang terjadi.Khaigor yang seorang Gridor sedang berada di lumpur melewati rawa-rawa, diserang oleh suatu makhluk yang berada di bawah menarik kedua kakinya, karena Khaigor yang terlalu kuat itu pun dan terus mempertahankan diri, makhluk itu kesulitan menariknya dari bawah, makhluk itu langsung keluar dari dalam lumpur. Bentuknya seperti manusia mayat hidup dengan mata yang terang seperti hewan nokturnal, tubuhnya sedikit lebih besar dari pada manusia, makhluk itu gemar menyerang siapa saja yang menurutnya mampu dihabisinya, Khaigor mengerahkan tenaga dalamnya berupa sinar yang mematikan menyerang makhluk itu, mengenai kepalanya. Lalu satunya lagi muncul dari belaka
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-05
Baca selengkapnya

Bab 9 Kehancuran

Di tempat pedalaman hutan yang jauh, dicurigai adanya gerak-gerik para goblin yang berada di sana. Lima Gridor dibayar untuk menumpaskan mereka, karena mereka dicurigai berbahaya dan mengancam para warga, mengambil hewan ternak, buah-buahan dan sayuran, serta terjadinya pembunuhan beberapa kali pada para warga, yang mengejutkannya adalah meninggalnya seorang pemimpin pasukan khusus tertinggi di sana sewaktu sedang bepergian sendirian. Goblin adalah makhluk yang menyerupai dan seukuran manusia juga tak secerdas manusia, namun secara kekuatan fisik cenderung lebih kuat, bersifat licik, jahat serta suka mencuri. Kulitnya berwarna hijau serta bertelinga runcing dan bergigi tajam seperti hewan. Wajahnya seperti monster mirip kera. Mereka adalah pengganggu kecil. Sebagian para Goblin tersebut ahli dalam kegerakan mengendap-endap. Mereka terlihat sedang membakar santapan mereka. Kelima Gridor itu langsung membantai mereka, para goblin itu bertempur melawan mereka. Goblin dari segala arah ya
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-05
Baca selengkapnya

Bab 10 Pengharapan

Khaigor melawan monster yang sangat kuat, musuh yang lebih besar, tubuhnya seperti gabungan gajah dan badak, namun lehernya panjang setengah ukuran ular biasanya. Bergigi tajam dan memiliki cakar di setiap kakinya. Ada satu cula di kepalanya. Dia menyerang keempat kakinya, menebas demi tebasan, namun diseruduk dan terlempar. Lalu mengeluarkan tenaga mematikan cahaya lebar dari tangannya, mengenai kepalanya. Lalu melemparkan belati beracun pada salah satu matanya, sekian waktu mereka bertarung, makhluk itu mulai melemah akibat efek racun itu.Dia menebar bubuk-bubuk ungu yang menyengat, makhluk itu semakin mengamuk, namun tenaganya semakin berkurang hingga terlihat dari luar eskpresinya tak semengamuk perasaan di dalamnya. Dia menyerang telinga sebelahnya dengan energi cahaya mematikan itu, hingga makhluk itu berdenging. Melompat ke atas tubuhnya, mengambil belati yang tertancapkan itu, lalu menikam lehernya dengan kedua senjata, pedang di tangan kanan dan belati beracun itu di sebelah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-05
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123
DMCA.com Protection Status