Home / Romansa / Heart Stealing (Mencuri Hati) / Chapter 81 - Chapter 90

All Chapters of Heart Stealing (Mencuri Hati) : Chapter 81 - Chapter 90

100 Chapters

Bab 81. Delmar Dylan Caldwell

Napsu makan Dakota menurun, sejak di mana mendengar ucapan ayahnya yang memberikan peringatan jelas tak menyukai Dylan, membuat perasaan Dakota menjadi tak nyaman. Sungguh, Dakota tak mengerti ada apa dengan dirinya.“Nona, kenapa makanan Anda tidak Anda habiskan?” tanya Cali khawatir pada bosnya.Dakota membuyarkan lamunannya, meletakan makanan yang ada di hadapannya ke atas meja. “Aku sedang tidak lapar, Cali.”“Nona, tapi Anda belum makan,” ucap Cali mengingatkan.Dakota menghela napas dalam. “Aku tidak nafsu makan, Cali.”Cali menatap Dakota khawatir. “Apa ada sesuatu hal yang Anda pikirkan, Nona?”“Aku—” Dakota ingin berucap, tapi seketika dia menghentikan lidahnya di kala terdengar suara pintu.“Tuan Caldwell,” sapa Cali di kala melihat Dylan datang.Dylan mengangguk singkat membalas sapaan Cali. “Cali, bisakah kau tinggalkan aku berdua dengan Dakota?”“Baik, Tuan. Kalau begitu saya permisi, Tuan, Nona.” Cali menundukkan kepalanya, lalu pamit undur diri dari hadapan Dakota dan D
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

Bab 82. Dakota Hanya Milikku

Delmer Dylan Caldwell, anak Dylan dan Dakota itu sudah keluar dari incubator. Lahir dalam keadaan premature, membuatnya terpaksa harus berada di dalam incubator. Beruntung keadaan Delmer sekarang sudah membaik. Pun dokter sudah memeriksa Delmer—dan hasilnya anak Dakota dan Dylan itu dalam keadaan baik.Butuh waktu yang tidak sebentar Delmer berada di dalam incubator. Namun, sekarang semua telah berbuah manis. Bayi laki-laki tampan itu sudah keluar dari incubator dalam keadaan sehat. Tentu keluarnya Delmer dari incubator mendapatkan sambutan hangat dari keluarga Dakota maupun keluarga Dylan.Sudah beberapa minggu lalu keluarga Dylan mendatangi Maldives. Sejak di mana Dylan memberitahukan tentang dirinya memiliki anak dari Dakota, langsung membuat kedua orang tua Dylan mendatangi Maldives. Perasaan kedua orang tua Dylan sangat campur aduk. Bagaimapun, Dylan baru saja kehilangan anaknya dengan Ivory, sekarang Tuhan ternyata memberikan hadiah dari apa yang diambil.Hari itu keluarga berku
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

Bab 83. Rencana Darren yang Ditolak Dakota  

Roma, Italia. Kembali ke Roma adalah sesuatu hal yang pernah ada di benak Dakota, tapi mungkin tidak secepat ini. Setelah Delmer dinyatakan kondisi membaik, Darren langsung membawa Dakota kembali ke Roma. Tidak ada penolakan, karena Dakota menyadari bahwa dirinya sudah banyak melukai hati keluarganya.Melarikan diri ke Maldives, tidak memberi tahu keluarganya tentang kehamilannya, begitu banyak hal yang Dakota tutupi dari keluarganya sendiri. Wanita itu bermaksud ingin menyimpan semua itu sendiri, tapi takdir tak sejalan dengan apa yang dia rencanakan.Sebelumnya, Dylan ingin membawa Dakota dan Delmer untuk tinggal bersama dengannya, tapi sayangnya niat Dylan tak bisa terlaksana karena Darren menjadi garda terdepan melakukan penolakan terhadap Dylan. Ya, kali in Dylan harus lebih mengalah, karena pria tampan itu sadar akan kondisi di mana dirinya dan Dakota masih belum berbaikan.Sekarang, di sinilah Dakota berada. Mansion megah keluarga Spencer merupakan tempat di mana Dakota dan De
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

Bab 84. Audrey yang Berusaha Menjadi Penengah

“Dakota, kenapa wajahmu muram seperti itu?” Audrey yang mengunjugi Dakota, dia duduk di samping sepupunya, dan meletakan buah-buahan ke atas meja. Kali ini kunjunganya hanya sendiri saja. Dia tak mengajak sang suami, karena suaminya itu memiliki jadwal pekerjaan yang padat.“Kemarin aku berdebat dengan ayahku, Audrey,” jawab Dakota seraya membaringkan tubuhnya di ranjang. Matanya terpejam sejenak, berusaha menghilangkan kepenatan di dalam otaknya. Sejak perdebatannya kemarin dengan sang ayah, dia sama sekali tidak bisa tenang. Emosi, kecewa, kesal, semuanya melebur menjadi satu.Kening Audrey mengerut dalam. “Kau berdebat dengan Paman Darren? Apa yang kau debatkan?”“Jika aku cerita, kau pasti tidak akan percaya.”“Ck! Dakota, mana mungkin aku tidak percaya padamu. Tentu aku akan percaya padamu. Katakan ada apa? Jangan membuatku penasaran.”“Dad bermaksud menjodohkanku dengan anak temannya.”Mata Audrey membulat sempurna akibat keterkejutannya. “Apa? Paman Darren ingin menjodohkanmu d
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

Bab 85. Dakota Masih Sangat Mencintaimu

“Dakota menolak tegas perjodohan itu. Dia bilang padaku bahwa dia tidak pernah menyesali pertemuan denganmu. Dia juga bilang padaku bahwa dia tidak pernah menyesal memberikan cintanya padamu. Sebab, mengenalmu membuat Delmer hadir di dunia ini. Seperti yang kau tahu bahwa Dakota sangat mencintai buah hati kalian.”“Dylan, tujuan utamaku mendatangimu adalah untuk memberitahumu bahwa sampai detik ini Dakota tidak pernah berhenti mencintaimu. Hanya saja, perasaannya belum siap mengungkapkan semuanya. Aku mohon jangan menyerah. Dakota memang tidak mengakui perasaannya secara langsung, tapi aku ini sangat tahu karena aku bisa melihat daru padanya dia sangat mencintaimu, Dylan.”Audrey sengaja mengatakan ini pada Dylan, karena dia ingin Dakota mendapatkan yang terbaik. Dia ingin membantu sepupunya dengan caranya. Mengambil tindakan secara langsung menemui Dylan tanpa izin dari Xander adalah tindakan yang nekat, tapi Audrey melakukan semua ini demi Dakota.Dylan terdiam mendengar apa yang di
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

Bab 86. Cinta Mengalahkan Segalanya

Lumatan demi lumatan tercipta membuat Dakota kewalahan. Ciuman penuh tuntutan yang diciptakan Dylan, membuat Dakota seakan tak berdaya. Ya, wanita cantik itu menunjukkan kelemahannya di kala mendapatkan ciuman itu. Meski tangan lentiknya berusaha memukuli dada bidang Dylan, tetap saja ciuman tak terlepas. Malah semakin liar dan panas.Tanpa sadar, mata Dakota mulai terpejam menikmati ciuman yang tercipta. Tangannya yang dipakai untuk memukuli dada bidang Dylan, telah berganti memberikan remasan pelan di kaos hitam polos yang dipakai oleh pria tampan itu.Saat tak ada lagi penolakan dari Dakota, membuat Dylan semakin brutal dalam memberikan ciuman. Tangan kokoh pria tampan itu memberikan remasan lembut ke payudara Dakota, hingga membuat Dakota melenuh panjang. Hormon dalam diri Dakota menjadi sangat sensitive karena dia baru saja melahirkan.“D-Dylan,” desah Dakota di sela-sela ciuman itu. “B-berhenti, a-aku—” Dia tak bisa melanjutnya ucapannya, karena Dylan semakin memberikan ciuman l
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

Bab 87. Pukulan Keras Dizon Spencer

Kesunyian membentang di ruang makan megah keluarga Spencer. Dakota sarapan bersama dengan kedua orang tuanya. Wanita cantik itu seakan tak bisa menikmati sarapan apa pun. Sebab, pikirannya masih tertuju pada kejadian gila tadi malam. Kejadian di mana hal yang seharusnya tak terulang, menjadi terulang.“Dakota, apa menu makanan yang dibuat pelayan tidak kau sukai?” tanya Helen seraya menatap putrinya yang sejak tadi terlihat tak menikmati sarapan.Dakota masih diam, tak menyadari pertanyaan ibunya.Helen mengerutkan keningnya, melihat putrinya benar-benar aneh. “Dakota?”Dakota langsung membuyarkan lamunannya di kala menyadari ibunya memanggilnya. “Iya, Mom? Kenapa?”Helen menatap putrinya dengan tatapan bingung. “Apa yang kau pikirkan sampai kau tidak sadar Mommy memanggilmu?”“Ah, t-tidak, a-aku tidak memikirkan apa pun,” jawab Dakota cepat, dan buru-buru.Darren menatap putrinya dengan tatapan curiga. “Jangan katakan padaku, kau melamun karena memikirkan pria berengsek itu.”Dakota
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

Bab 88. Kekhawatiran Dakota yang Disebabkan Dizon

Dylan tersenyum samar merespon ucapan Dizon. Pria tampan itu tak marah mendapatkan pukulan dari adik kandung Dakota. Sebab, pukulan ini tidak sebanding dengan luka yang dia berikan pada Dakota. Dia sangat sadar bahwa dirinya layak mendapatkan pukulan ini. Bahkan jika bisa, dia layak mendapatkan hukuman lebih. Apa pun hukuman akan Dylan terima, asalkan bukan perpisahan dengan Dakota.“Katakan, apa yang ingin kau sampaikan padaku?” tanya Dylan seraya menatap Dizon. Dizon menyesap wine di tangannya. “Delmer sangat mirip denganmu.”Dylan tersenyum bangga. “Of course, he is my son. Wajar jika Delmer mirip denganku.”Dizon terkekeh rendah. “Tapi aku harap, keponakanku tidak berengsek seperti dirimu. Aku tidak ingin sampai keponakanku mengikuti jejakmu yang seorang pengecut.”Dylan mengembuskan napas kasar. Pun dia tak marah di kala Dizon mengatakan dirinya seorang pengecut. “Aku sudah berjanji pada kakakmu akan memperbaiki semuanya.”Dizon menaikan sebelah alisnya. “Ah, really? Lalu bagai
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

Bab 89. Rasa Haru yang Tak Bisa Tertutupi

Dakota panik mendengar ucapan penuh percaya diri yang lolos di bibir Dylan. Dia berusaha menjauh, tapi sayangnya dia tak bisa lepas jerat Dylan. Tangan pria itu memeluk pinggangnya dengan erat—tak dilepaskan sama sekali. Sehingga Dakota menjadi tak bisa berkutik. Wanita itu merasa bahwa memang Dylan Calwell sudah benar-benar tidak waras.“Aku tidak mengatakan peduli padamu!” geram Dakota kesal, karena Dylan sangat percaya diri. Padahal dia hanya sedikit menunjukkan empati atas tindakan yang dilakukan adik kandungnya.Dylan manggut-manggut. “Wajahmu menunjukkan kecemasan. Kau sampai menghubungiku, padahal kau biasanya selalu mengabaikan telepon dariku. Semua fakta sudah terjawab, kau peduli padaku saat tahu adikmu memukulku.”“Dylan—” Perkataan Dakota terhenti di kala mendapatkan kecupan dari bibir lembut Dylan. “Jangan khawatir. Pukulan adikmu memang cukup keras, tapi tetap tidak membuatku tumbang. Pukulan ini hanya pukulan kecil. Aku pantas mendapatkan pukulan ini. Aku sudah melukai
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

Bab 90. Delmer Sakit

Dakota melangkah menuju ruang keluarga di mana kedua orang tuanya berada. Setelah selesai mandi, dia segera menghampiri kedua orang tuanya. Sesuai dengan permintaan kedua orang tuanya, dia berpenampilan cantik pagi itu. Entah orang tuanya ingin mengajaknya pergi, atau malah menyambut tamu yang datang. Dakota tidak tahu yang pasti dia memilih menuruti permintaan orang tuanya, yang memintanya berpenampilan menarik.“Morning, Mom, Dad,” sapa Dakota sambil duduk di sofa ruang keluarga.Helen tersenyum, menatap bangga putrinya yang tampil cantik. “Morning, Sayang. Kau cantik sekali.”Dakota menghela napas dalam. “Pelayan bilang Dad memintaku untuk berdandan. Sebenarnya ada apa? Apa Mom dan Dad ingin mengajakku pergi? Atau hari ini ada tamu yang datang?” tanyanya penasaran ingin tahu.Helen menoleh menatap Darren. “Daddy-mu memiliki tamu.”Dakota menatap ayahnya. “Siapa yang akan datang, Dad?”“Nanti kau akan tahu,” jawab Darren seraya menyesap kopinya.Dakota mendecakkan lidahnya kesal, sa
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status