Semua Bab Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku: Bab 181 - Bab 190

233 Bab

Ratu Yustan di Masa Depan

Logan berlari ke arah sumber suara, "Louis, kamu juga tadi mendengarnya kan?" ujarnya pada Louis yang berjalan mendekat kepadanya. "Ya, aku mendengarnya!" Louis yakin dia mendengar suara ponsel dari balik semak-semak. Mereka mencari ke sekeliling, namun tidak menemukan apapun. "Bagaimana mungkin bisa menghilang secepat itu? Siapakah orang tadi?" Louis berpikir keras. "Sial! Ini semua karena kamu terus merengek-rengek ingin bertemu denganku untuk membahas putramu itu! Bagaimana jika orang tadi mendengar semuanya dan membocorkan tentang kita? Rencanaku bisa gagal semua!" "Sialan kamu, Logan! Sejak kecil putraku tidak pernah mendapat kasih sayang tulus dari kamu, ayah kandungnya. Kamu hanya menganggap dia sebagai alat untuk rencanamu saja!" Louis pergi meninggalkan Logan dengan marah. Namun Logan kemudian segera menyusulnya masuk ke dalam istana. * * * 'Ah sial! Kenapa di saat seperti ini ponselku harus berbunyi sih?!' umpat Alice dalam hati setelah menekan tombol tolak pa
Baca selengkapnya

Pelatihan Etika dan Tata Krama

"Alice, apa kamu sudah pulih sepenuhnya?" Isabela bertanya kepadanya. "Aku sudah pulih, Nek. Tenang saja." "Ya, baguslah. Semula aku pikir akan mengundang mentor bangsawan beberapa hari lagi, sampai keadaanmu benar-benar pulih. Tapi setelah Nenek lihat, sepertinya kamu sudah pulih sepenuhnya." "Mentor bangsawan?" Alice mengerutkan alisnya, merasa bingung. "Alice, kaum bangsawan kerajaan, biasanya melalui pelatihan etika dan tata krama. Apalagi, kamu adalah calon Ratu Yustan." Alice tersenyum percaya diri, "Aku pernah mengikuti kursus etika dan tata krama ketika menjabat sebagai jenderal Casia, Nek." "Itu hanya kursus etika dan tata krama secara umum, Alice. Kaum bangsawan memiliki pelatihan yang lebih ketat dan mendetail. Lihat saja sekarang, kamu duduk sejajar bersamaku, namun tubuhmu terlampau tegak." "Tapi kan, Nek, bukannya posisi duduk dalam beretika itu harus selalu tegak?" Alice merasa heran. "Kamu salah! Ketika berbicara dengan yang tingkatannya lebih tua, dan j
Baca selengkapnya

Ternyata Sulit

Alice berguling ke kanan dan ke kiri di atas tempat tidur. Seluruh tubuhnya terasa amat pegal. Bagian lehernya terasa kaku. Kaki Alice juga mengalami lecet yang lumayan parah. "Ugh, ternyata pelatihan ini lebih sulit dan mengerikan ketimbang berlatih seni bela diri." Alice mendesah berkali-kali. Drrrttt drrrtt "Gavin..." Alice menjawab panggilan video Gavin. "Hai, sayang. Bagaimana hari mu?" Gavin juga tampaknya lelah. "Sejauh ini cukup baik. Bagaimana denganmu?" Alice tidak ingin mengeluh hanya karena persoalan sepele seperti latihan etika dan tata krama. "Aku juga baik-baik saja. Konferensi ini masih berlangsung 10 hari lagi. Rasanya waktu terasa sangat lambat ketika aku merindukanmu, Alice." "Woah, kamu semakin hari semakin mahir menggombal, Gavin Welbert." "Itu bukan gombalan Sayang. Itu realita rasa cintaku padamu." Wajah Gavin terlihat serius. "Iya, aku juga mencintaimu." Alice mengucapkan kalimat itu dengan wajah memerah. Mereka mengobrol beberapa saat lag
Baca selengkapnya

Matheo Akan Kubunuh

Sepuluh hari telah berlalu, Alice telah berlatih keras. Sekarang gerak gerik Alice lebih beretika dan bertata krama. Alice kini terlihat lebih kalem dan anggun. "Aku rasa, dia lebih cepat belajar dari yang kita duga, Yang Mulia." Merry Rose melihat bangga pada Alice. Alice berjalan berkeliling dengan sepatu setinggi 12 sentimeter dan gaun rok lebar. Dia harus segera terbiasa menggunakannya. "Artinya dia telah siap untuk diumumkan kepada dunia, sebagai pewaris yang sah dari kerajaan Yustan." "Ya, Yang Mulia. Berikan aku waktu 10 hari lagi untuk mempersiapkan dia dengan sempurna." "Hmmm, baiklah. Apa memungkinkan jika aku memerintahkan bendahara kerajaan untuk mengajari Alice tentang keuangan negara juga saat ini?" "Seharusnya itu bisa dilakukan. Tuan Putri memang harus segera menguasai seluk beluk keuangan Yustan." Merry Rose setuju. "Bagus." * * * Alice berjalan menyusuri taman dengan gaun lebar dan sepatu berhak tinggi. "Kress...Kresek..." terdengar suara dibalik t
Baca selengkapnya

Sesekali Bertindak Kejam

"Aku tidak peduli kamu mau berbuat apa saja terhadap Matheo." Logan berbalik arah dan akan beranjak pergi. "Logan, aku mohon. Matheo adalah putramu satu-satunya. Bagaimana bisa kamu setega itu membiarkan dia terbunuh?" Louis menahan tangan Logan agar tidak pergi. "Dengar, Louis. Dia hanya berbicara omong kosong. Memangnya dia itu siapa bisa memerintahkan orang untuk membunuh Matheo? Meski Matheo adalah tersangka kejahatan penyerangan di pesawat kerajaan, bagaimanapun dia banyak berjasa bagi negara ini. Jika dia berani membunuh Matheo, akan ada konsekuensi besar baginya. Ketakutan dan kekhawatiran masih tergambar jelas di mata Louis. Penjelasan Logan tidak berpengaruh apapun padanya. "Ta_tapi_" "Louis, aku katakan padamu. Dia tidak pernah punya sumbangsih di Negara Yustan ini. Prestasi apa yang dia miliki? Dia hanya mengandalkan darahnya saja. Karena dia keturunan garis utama. Mana mungkin rakyat mempercayakan kekuasaan negara kepada wanita kampung yang tidak terdidik ini? Perca
Baca selengkapnya

Mual dan Muntah

"Alice, maafkan aku. Konferensi telah berakhir. Tapi, aku tidak dapat langsung menemuimu di Yustan. Ada beberapa hal yang harus aku bereskan di Albain." "Ya, aku mengerti. Tidak apa-apa." Alice tetap tersenyum, meski sebenarnya hatinya agak kecewa karena tidak dapat bertemu dengan Gavin. Dia merindukannya. Tapi dia juga memahami, Gavin memiliki banyak hal untuk diurus. Dia adalah Raja Albain, tidak boleh sesuka hati untuk meninggalkan Albain sebelum menyelesaikan tugasnya. "Setelah urusanku selesai, aku janji akan segera menemuimu. Bersabarlah, Sayang. Aku juga merindukanmu." "Tentu, Sayang. Tidak perlu mengkhawatirkan aku." "Baiklah, Alice. Nampaknya kamu juga terlihat lelah. Aku harus mengurus setumpuk berkas penting terlebih dahulu. Selamat malam, Sayang." Gavin nampak terburu-buru ingin mengakhiri panggilan. "Hmmm, baiklah. Selamat malam, Sayang." Alice mengakhiri panggilan videonya dengan Gavin. "Fyuh, mengapa rasanya jarak yang tercipta di antara kami semakin jauh?
Baca selengkapnya

Alice Hamil

"Ternyata aku_oh astaga. Aku hamil?!" Perasaan Alice campur aduk saat ini. Antara senang, sedih dan khawatir. Hidupnya masih belum aman di dalam istana ini. Sekarang hadir janin dalam kandungannya. Dia harus lebih ekstra berhati-hati lagi."Aku_aku akan memberitahukan hal ini kepada Gavin. Dia telah lama menantikan hal ini. Pasti dia akan sangat senang."Alice mengambil ponselnya dan melakukan panggilan video. Ketika panggilannya tersambung, wajah Alice sudah tersenyum sumringah."Gavin, aku ingin memberitahukan kalau_""Hai, Alice. Maaf. Tapi, Gavin masih tidur. Karena semalaman kami telah_hmmm. Lalu tadi pagi, sepertinya dia belum puas. Kami melakukannya lagi dan lagi. Dia sekarang kelelahan." Brigitta berbicara dalam panggilan video dan memperlihatkan dirinya yang hanya ditutupi selimut hingga bagian dada. Bagian lehernya terekspos, dipenuhi dengan bekas-bekas percintaan. Sepertinya percintaan mereka sangat panas."Lihatlah, dia masih tertidur nyenyak." Brigitta memperlihatkan Gavi
Baca selengkapnya

Mengumumkan Pewaris Kerajaan Yustan

Pagi-pagi sekali, kediaman utama Isabela, sang ratu Albain, dikunjungi oleh seorang pria paruh baya. Dandanannya rapi, wajahnya penuh wibawa. Tubuhnya tidak begitu tinggi, rambut ikalnya berwarna coklat. Pakaian yang digunakannya menunjukkan bahwa dia adalah seorang aristokrat sejati. "Yang Mulia, ada apa memanggilku pagi-pagi?" "Firlo, aku ingin kamu membuat konferensi kenegaraan di balai kota. Aku ingin membuat pengumuman resmi di balai kota besok." "Maaf Yang Mulia, jika boleh, aku ingin tahu konferensi ini diadakan dengan tujuan apa, Yang Mulia?" "Aku ingin mengumumkan pewaris sah dari kerajaan Yustan. Kedua putri kembar dari Ansara. Aku ingin rakyat mengetahui tentang keberadaan mereka. Setelah kematian Ansara, rakyat pasti bertanya-tanya dan penasaran, siapakah calon ratu Yustan yang selanjutnya. Undang seluruh awak media massa dari dalam negeri dan juga luar negeri." "Baik, Yang Mulia. Aku akan mengatur konferensi sesuai dengan arahan dan permintaan Yang Mulia." Isa
Baca selengkapnya

Hari Pengumuman Pewaris Sah

Siang hari Alice tengah melamun di dalam kamarnya, dia hampir tidak mendengar ketika pintu kamarnya diketuk dari luar. Dia segera menghapus airmatanya yang sempat menetes. "Ya, masuklah!" Ujarnya sambil merapikan wajahnya. Alice sangat senang melihat siapa yang datang ke kamarnya. "Ibu, Elisa..." Alice memeluk keduanya. "Alice, mengapa wajahmu pucat?" Sera merasa khawatir melihat wajah Alice yang terlihat kuyu. "Oh, aku tadinya sedang tidak enak badan Bu. Tapi sekarang sudah membaik. Yah, mungkin kelelahan karena pembelajaran yang diberikan Nenek untukku." "Apakah mengerikan?" Gurau Elisa. "Yah, bagaimana jika kamu juga mempelajarinya?" Alice mengedipkan sebelah matanya kepada Elisa. "Tentu saja, Elisa harus mempelajarinya. Mulai sekarang, Sera dan Elisa juga akan tinggal di sini bersama kita." Entah kapan, Isabela juga berada di dalam kamar Alice. Alice terkejut, "Tapi, Nek. Apa tidak sebaiknya Elisa dan Ibu tinggal di sini setelah keadaan benar-benar aman?" "Ib
Baca selengkapnya

Dia Layak Menjadi Ratu

"APA? Bagaimana mungkin Sang Alpha tidak layak memimpin Yustan?" "Benar, dia adalah Sang Alpha! Kami melihatnya 7 tahun yang lalu! Dia menyelamatkan kami di perbatasan." "Iya, dia dan pasukan elit, menyelamatkan aku dan keluargaku dari invasi militer Kaltan!" Sejumlah massa yang melihat Alice dengan jelas, kemudian mengenali siapa dia. Firlo dan Logan terkejut mendengar teriakan orang-orang itu, mereka saling menatap tidak percaya. "Apa? Dia adalah Alpha?" Firlo bergumam. "Tidak mungkin, orang-orang itu pasti mengada-ada. Lihatlah, raja Bernard dan Liam Sanders hanya diam saja. Mereka tidak bereaksi apa-apa." Logan masih tidak mempercayainya. "Kami sangat senang, Sang Alpha adalah calon Ratu Yustan selanjutnya." Seorang warga berkata dengan lantang. Wartawan juga menjadi heboh, "Hei, jadi itu maksudnya kabar yang kita dengar dahulu. Bahwa Sang Alpha yang membantu Raja Albain menghentikan perang di negara-negara timur?" Seorang wartawan kembali berkata, "Jadi, istri Ra
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1718192021
...
24
DMCA.com Protection Status