Semua Bab Menjadi Istri Pengganti Suami Kembaranku: Bab 171 - Bab 180

233 Bab

Aku Hanya Gadis yang Hidup di Desa

"Sayang, kenapa kamu tidak menggunakan pakaian yang lebih feminim dan berdandan cantik?" Menurut Gavin, seharusnya Alice bisa saja berpakaian dan berdandan lebih baik seperti sebelumnya yang dilakukannya setiap kali ada acara makan malam atau acara-acara penting. "Aku tahu maksudmu, seharusnya aku berpenampilan lebih baik untuk menarik simpati orang-orang di istana ini. Namun, aku ingin memperlihatkan diriku apa adanya, tanpa embel-embel Ratu Albain ataupun sebagai putri dari Ansara Anabel." Alice kini menggunakan celana panjang warna hitam berbahan stretch dan kaos polos berkerah berwarna putih. Rambutnya dikuncir tinggi. Dan dia sama sekali tidak berdandan. Kesehariannya, Alice memang seringkali tidak berdandan, dia hanya menggunakan sunscreen dan pelembab bibir. Namun, Alice memiliki bibir yang berwarna cherry dan kulit yang cerah dan merona alami seperti matahari terbenam. Bulu matanya lebat dan lentik, menambah keindahan iris matanya yang berwarna hazel. Jadi sebenarnya, mesk
Baca selengkapnya

Pasangan Legenda

Selesai sarapan, Sara menemani Alice dan Gavin berkeliling istana. "Alice, apa kamu benar-benar yakin bisa bersiap sendiri untuk acara pesta nanti? Ibu bisa membantumu memilih pakaian, sepatu dan perhiasan yang cocok. Juga memanggil seorang penata rias yang terampil. Malam ini keluarga besar kerajaan Yustansia akan berkumpul, jadi aku ingin kamu tampil dengan layak." Alice tersenyum melihat kegelisahan Sara, ia yakin Sara meragukan kemampuannya untuk berdandan dan memilih pakaian. "Ibu, jangan mengkhawatirkan aku. Aku pasti bisa mengatasinya." Alice masih melihat keraguan di mata Sara. "Sebenarnya, aku berpakaian seperti ini, karena pagi-pagi harus menyelinap ke dapur. Bagaimana bisa aku naik turun dari balkon kamarku yang tinggi dengan menggunakan rok?" "Apa? Kapan kamu melakukannya, Alice?" Gavin saja tidak tahu, bahwa Alice sempat keluar masuk kamar dan menyelinap ke dapur. "Yah, ketika kamu sedang mandi dan bersiap. Dalam 20 menit aku berhasil melakukannya." Alice ber
Baca selengkapnya

Ahli Waris Keluarga Anabel

"Alice, Sayangku. Kamu terlihat sangat cantik." Suara lembut Sera membuat Sara dan Alice berpaling ke arah sumber suara."Ibu? Elisa? Kalian juga ada di sini. Kapan kalian datang?" Alice memeluk Sera dan juga Elisa."Yang Mulia Ratu menyuruh seseorang untuk menjemput kami di Casia, Jake juga menemani kami." Sera menoleh ke arah pintu, terlihat Jake datang mendekat kepada mereka."Halo, Bos!" Jake menyapa Alice."Halo, Jake. Berhentilah memanggilku 'Bos'. Sekarang kamu lah 'Bos' pasukan elit Casia. Terimakasih karena kamu menemani Ibuku dan Elisa kemari.""Eh_ehem_ Ya, tidak masalah." Entah mengapa Jake terlihat salah tingkah, kupingnya memerah dan dia menatap Elisa selama beberapa saat. Elisa juga terlihat seperti malu-malu."Ibu, Elisa, kalian tampak sangat berbeda malam ini. Sungguh cantik." Alice memuji penampilan Sera dan Elisa, karena seumur hidupnya, dia hampir tidak pernah melihat mereka berdua berdandan."Terimakasih, Alice.""Ansera?! Tidakkah kamu ingin menyapaku terlebih da
Baca selengkapnya

Bukan Alice Yang Meracuni

"Tidak mungkin Alice membunuh Ansara! Bukan Alice yang meracuni Sara! Pak Polisi, kalian salah menangkap orang!" Sera memeluk Alice, dan menghalangi polisi membawanya. "Ibu, tidak perlu khawatir. Hal ini akan segera diatasi. Pria ini tidak akan berhasil menjebakku." Alice menenangkan Sera yang memeluknya erat dan menghalangi polisi untuk membawanya pergi. "Alice, aku akan mencari pengacara terbaik untuk mengeluarkanmu." Gavin memeluk Alice dan menghapus airmata di wajahnya. Ia mencium puncak kepala Alice, sebelum akhirnya Alice dibawa pergi oleh kepolisian. Elisa merangkul Sera yang terlihat sangat sedih setelah Alice dibawa pergi polisi. "Tenanglah, Alice memiliki banyak pendukung yang membantunya, dia akan baik-baik saja." Jake memegang pundak Elisa dan Sera. Gavin menjauh dari orang-orang dan menelepon James. "James, aku perlu bantuanmu. Tolong hubungi Kirana. Dan berangkatkan dia dengan pesawat pribadiku sekarang juga ke Yustan. Alice perlu bantuan pengacara terbaik secepatny
Baca selengkapnya

Mengumpulkan Bukti-Bukti

"Kirana, tidak bisakah kamu bekerja lebih cepat lagi? Ini sudah hampir dua hari Alice di sel tahanan, aku sangat mengkhawatirkan keadaan Alice." Gavin mondar mandir di hadapan Kirana dengan gelisah, dia bahkan tidak bisa tidur selama dua hari ini karena Alice masih di dalam tahanan. "GAVIN! TOLONGLAH BERSABAR SEDIKIT LAGI! AKU TIDAK DAPAT BERPIKIR JIKA KAMU TERUS MONDAR-MANDIR SEPERTI ITU. ITU SANGAT MENGGANGGU." Kirana kini sedang fokus menyusun bukti-bukti dan juga merangkai alibi untuk membebaskan Alice. "Oh, maafkan aku." Gavin menyesali perbuatannya. Jake datang bersama seorang wanita berseragam dokter. "Kami sudah mendapatkan hasil laboratorium dan hasil otopsi Putri Ansara." Ujar Jake yang diamini wanita di sebelahnya. "Ya, untung saja Ratu Isabela menyetujui proses otopsi dan pemeriksaan lebih lanjut pada tubuh Putri Ansara," jawab Jake. "Benarkah, aku sangat berterimakasih kepadamu, Dokter Alena Hart." Gavin merasa jalan keluar dari masalah sudah terlihat. "Tidak m
Baca selengkapnya

Pembatalan Tuduhan

Pagi-pagi sekali Gavin, Jake, Kirana dan Alena telah pergi ke kantor polisi. "Tolong panggilkan Detektif yang menangani kasus Ansara Anabel juga. Kami ingin melihat beberapa alat bukti sekaligus membatalkan tuduhan kepada Alice." Kirana tidak mau membuang waktu, jadi dia ingin mengajukan berkas pembelaan sekaligus pembatalan tuduhan. "Tapi Detektif sedang tidak ada di tempat, Anda hanya bisa mengajukan berkas pembelaan dan permohonan pembebasan sementara atas Nona Alice Anabel." "Nona? Dia telah menjadi ahli waris dan calon ratu Negara Yustan di masa depan. Dia adalah putri mahkota." "Putri mahkota? Dia mungkin tidak memiliki kesempatan itu dan harus mendekam di penjara." Polisi itu adalah polisi yang sama, yang memukuli Alice dan mencambuknya di sel tahanan isolasi. "Apa Anda berusaha menghalangi Pengacara dan proses pembelaan kami? Anda tahu, Anda bisa kehilangan pekerjaan jika menghalangi proses pembelaan dan pembatalan tuduhan." "Hahaha, Anda sangat lucu, bagaimana bis
Baca selengkapnya

Keadaan Alice Memperihatinkan

"Alice Anabel dibebaskan dari tuduhan. Keluarkan dia dari ruang tahanan isolasi sekarang." Detektif memerintahkan polisi itu untuk mengeluarkan Alice. "Apa? Ruang tahanan isolasi? Apa yang kalian lakukan? Ruang isolasi adalah ruang untuk menginterogasi teroris dan pengedar narkoba. Mengapa kalian menahannya di situ?" Kirana memelototi detektif dan polisi itu. "Dengar, jika klienku mengalami penyiksaan, maka aku akan menuntut kalian. Percayalah, kalian akan kehilangan seragam dan dihukum berat!" Kirana menunjuk wajah detektif dan polisi itu. Wajah detektif dan polisi itu tampak memucat seketika. "Tidak, kami tidak melakukan apapun kepadanya. Hanya saja, kemarin dia sempat bertengkar dengan tahanan lain, sehingga mengalami luka-luka." Polisi dan detektif itu berkilah. "Apa? Kami akan ikut dengan kalian menjemputnya ke dalam ruang isolasi." Gavin merasakan firasat buruk. "Tidak, kalian dilarang ikut ke dalam area ruang tahanan, itu pelanggaran!" Polisi itu bersikeras menghalangi a
Baca selengkapnya

Suatu Saat akan Terjatuh Juga

"Aku adalah Alena Hart, aku punya izin untuk melakukan praktek dimana saja." Alena menunjukkan sertifikat internasionalnya dari Organisasi Kesehatan Internasional. "Astaga, kami mengenalmu." Sorak seorang perawat. Dia merupakan salah satu yang sangat mengidolakan dokter cantik itu. Seorang dokter jaga melihat Alena, "Tentu Profesor Hart. Lewat sini!" Siapa yang tidak mengenal Alena Hart, seorang Profesor Muda di bidang kedokteran. Dia juga adalah peneliti yang berhasil mengembangkan teknik balon valpuloplasty dan juga menemukan antivirus penyakit Karseleis. Dua tahun yang lalu, dia berhasil mencegah penyebaran penyakit mematikan yang menyerang hati. Itulah sebabnya dia mendapatkan penghargaan dan izin khusus untuk melakukan pengobatan di rumah sakit manapun dia inginkan. "Terimakasih," ujarnya pada Dokter yang menuntunnya hingga ke ruang perawatan darurat. "Gavin, letakkan Alice di sana. Letakkan dia dengan posisi tengkurap" Alena menunjuk ke tempat tidur perawatan, sementara di
Baca selengkapnya

Jake dan Elisa

"Alice, makanlah yang banyak." Sera menyuapkan semangkuk sup ayam hitam kepada Alice. Dia memasak ayam hitam yang dicampur herbal yang dikirimkan Gavin dan segera membawanya ke rumah sakit pagi-pagi sekali, sekaligus menjaga Alice. Karena Gavin tiba-tiba mendapat telepon dari James. James pagi ini tiba di Yustan dan meminta Gavin menemuinya. "Ibu, perutku sudah kekenyangan." Alice tidak sanggup lagi menelan sup herbal ayam hitam. "Ayolah, kamu perlu makan yang banyak agar lekas sembuh." Sera merasa sakit hati melihat wajah Alice yang semakin tirus dan juga semua luka-luka yang terdapat di tubuhnya. "Ibu, aku kenyang." Alice menutup mulutnya rapat-rapat sebelum sendok di tangan Sera mendekat ke mulutnya. "Hhhh, ya sudahlah." Sera menyerah dan tidak memaksa Alice lagi. Sera meletakkan mangkuk sup di tangannya dan memegang tangan Alice, "Alice, jika kamu tidak ingin menderita, lebih baik kamu mundur saja dari perebutan ahli waris kerajaan. Kita bisa menetap di Casia atau di Alb
Baca selengkapnya

Aku Mampu Melindungi Diri Sendiri

"Hai, obrolan kalian sepertinya sangat seru." Ujar Gavin yang baru saja tiba di ruang perawatan Alice. "Kamu sudah kembali?" ujar Alice setelah melihat bahwa Gavin telah kembali. "Ya, James hanya berkonsultasi sedikit untuk persiapan konferensi seluruh kepala negara dan kepala pemerintahan." "Oh, acaranya berlangsung 4 hari lagi kan? Kapan kamu akan ke Prancis?" "Sepertinya aku akan berangkat lusa. Alice, ikutlah pergi bersamaku." Gavin merasa tidak tenang meninggalkan Alice di Yustan. "Aku harus tetap di sini, Gavin. Aku harus mengumpulkan bukti-bukti untuk menangkap Logan dan mengusirnya pergi dari istana selamanya. Jake, kamu antarkan Elisa dan Ibuku untuk kembali besok ke Casia. Bukankah kamu juga harus pergi untuk mengawal Yang Mulia Bernard dan Perdana Menteri Liam untuk pertemuan itu?" "Ya, baiklah." Jawab Jake singkat. "Kamu yakin akan tinggal di sini? Bagaimana jika hal seperti ini terjadi lagi?" Gavin ragu untuk setuju meninggalkan Alice di sini sendirian. "
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
1617181920
...
24
DMCA.com Protection Status