Home / Rumah Tangga / RAHASIA BAPAK MERTUA / Chapter 41 - Chapter 50

All Chapters of RAHASIA BAPAK MERTUA : Chapter 41 - Chapter 50

60 Chapters

PURI MAKIN FRUSTASI

Hari telah menjelang siang. Azlin yang tadi malam baru kembali lagi ke rumah sakit untuk menunggu ibunya, saat ini tampak masih tertidur."Azlin, bangun." Puri yang masih terbaring di atas ranjang, berusaha memanggil putranya yang masih tertidur di atas sofa."Ugh!"Seketika terdengar suara******kecil dari mulut Azlin. Dia tampak sedang menggeliat untuk tubuhnya yang terasa tegang."Badanku rasanya pegal sekali tidur di sofa ini," keluh Azlin. Dia lalu merubah posisinya menjadi duduk dan menoleh ke arah ibunya. "Ibu sudah bangun rupanya."Puri hanya menganggukkan kepalanya. Meski masih mengantuk, Azlin pun segera turun dari sofa lalu melangkah ke arah ranjang tempat ibunya terbaring."Ada apa, Bu?" tanya Azlin sambil menarik kursi lalu mendudukinya."Tolong bawa kemari semua perhiasan ibu. Ibu ingin sekali memakainya." Puri tampak tersenyum dengan tatapan kosong yang sepertinya sedang menerawang.Azlin yang bahkan belum mencuci wajahnya, kini tampak kebingungan mendengar permintaan ib
last updateLast Updated : 2024-05-18
Read more

SEPERTI ORANG G*LA

Puri kaget setengah mati. Untuk sesaat dia mematung, namun tak lama dia terkekeh."Bersyanda ... Bersyanda..." kata Puri sambil menunjuk ke arah putranya, kemudian kembali terkekeh.Sementara Azlin makin miris melihat tingkah ibunya. Dengan berat hati, Azlin kembali mengulang kata-katanya. "Tidak, Bu. Aku lagi gak bercanda. Semua perhiasan ibu beserta kotaknya sudah hilang."Perlahan Puri mengubur tawanya. "Gak mungkin! Gak mungkin perhiasanku hilang! Argh!"Puri kembali mengamuk. Dia mengacak-acak rambutnya sendiri. Azlin sudah berusaha menahan ibunya, tapi justru malah tubuhnya yang terhuyung ke belakang.Entah bagaimana ceritanya, tenaga Puri mendadak terasa besar. Azlin yang seorang laki-laki pun tampak kewalahan."Sadar, Bu! Istighfar, Bu!"Sayangnya ucapan Azlin sama sekali tak digubris oleh Puri. Puri semakin mengamuk, bahkan ia kembali mencabut selang infusnya sendiri, hingga darah pun merembes keluar dari lubang bekas jarum infus."Ibu!" Azlin panik saat melihat begitu banyak
last updateLast Updated : 2024-05-19
Read more

MODUS SUGIONO

Saat ini malam telah datang. Sugiono tampak sedang berjalan mondar-mandir dalam rumahnya."Ini sih harus aku sendiri yang nyamperin ke sana. Aku tahu cara yang paling jitu," gumam Sugiono diikuti suara kekehan.Gegas Sugiono mengambil sarung miliknya yang pada dasarnya jarang ia gunakan, apalagi sampai ia gunakan untuk beribadah.Sugiono pun segera keluar dari rumahnya lalu melangkah menuju rumah Alda. Dia segera mengeruk pintu rumah tersebut pelan-pelan.Selang beberapa detik, pintu rumah yang disewa oleh Alda pun perlahan terbuka. Alda pun muncul dari depan dengan raut wajahnya yang kaget melihat pria tua itu datang ke rumahnya mengenakan sarung yang diangkat sampai menutupi kepala plontosnya."Loh, kamu kenapa, Om? Ada apa datang kemari?" tanya Alda yang melihat Sugiono tampak menggigil dari balik sarung yang ia kenakan."Aku lagi demam dan badanku langsung menggigil seperti ini. Bisa gak kamu urutin badanku?" Sugiono tampak semakin menggigil.Alda terpaku mendengar permintaan Sugi
last updateLast Updated : 2024-05-20
Read more

MUSIBAH BESAR MELANDA

Saat ini Azlin masih berada di dalam ruang dokter. Tak terasa air matanya menetes setelah mendengar penjelasan dari dokter mengenai kondisi ibunya.Azlin merasa kemalangan terus-menerus menerpa hidupnya tanpa henti dalam waktu beberapa hari terakhir ini."Lalu saya harus berbuat apa, Dok?" tanya Azlin sambil mengusap air matanya."Saran saya, sebaiknya Anda membawa ibu Anda ke psikiater terlebih dahulu sebelum kondisinya semakin menjadi parah. Bagaimanapun ibu Anda tengah mengalami depresi. Karena kalau kondisinya semakin parah, rujukan terakhir tentu saja hanya rumah sakit jiwa," kata dokter tersebut.Azlin mematung mendengar kata 'rumah sakit jiwa'. Tak pernah sedikitpun dia membayangkan kalau ibunya akan ada di fase seburuk ini.Azlin tidak banyak protes dengan penjelasan yang dipaparkan oleh dokter, karena dirinya pun merasakan berbagai keanehan yang terjadi pada diri Puri, yang tidak bisa bersikap layaknya manusia normal."Baiklah, dok. begitu saya permisi."Azlin tampak keluar d
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more

PURI JUAL RUMAH

Kediaman Azlin saat ini benar-benar sepi, hanyalah Puri tinggal seorang diri, termangu diam di balik jendela kamarnya.Pikirannya melayang, ketakutan juga kegelisahan tak henti menghantuinya.Seketika Puri tertawa terbahak-bahak, dan loncat dari ranjang di tepi jendela itu."Buaahahaha, mana dia? Mana dia? Mana si Sugiono itu? Biar, aku kasih pelajaran yang setimpal untuknya. Akan aku remas wajahnya biar tak laku lagi. Terus, akan aku rajam onderdilnya, biar tau rasa. Nggak banyak mainin cewek sana sini lagi."Bola mata Puri berputar liar, tangannya mengangkang, lalu menjambak dan mengacak kasar rambutnya."Aaargh, kemana pria itu? Kemana, hah?" jeritnya lagi.Nafasnya memburu oksigen sekitar. Puri pun berlari keluar, mencari ke setiap arah putra sematawayangnya."Azlin!" teriaknya memanggil. "Azlin kamu di mana sih?" jeritnya lagi meronta-ronta.Sayang sekali kali ini rumah sudah tak berpenghuni. Azlin terpaksa pergi meninggalkan Puri di rumah seorang diri, demi melihat keadaan toko b
last updateLast Updated : 2024-05-22
Read more

KELUARGA YANG TERCERAI BERAI

Ruang putih yang terpapar cahaya menjadi pandangan pertama Azlin saat ini. Aroma bau obat alkohol menjadi khas di tempat itu.Azlin menoleh ke samping, dia melihat orang lain yang ikut terdampar seperti dirinya di atas blankar."Uh, dimana aku?" gumam Azlin dengan kepalanya yang berdenyut kencang.Azlin tersadar dari pingsan dan mendadak ingat kejadian sebelum ia berakhir di rumah sakit itu."Emmh, tokoku...." lirihnya.Hatinya terasa terisis saat ia mengingat kenyataan yang terjadi padanya. "Tokoku... Bagaimana denga tokoku?" gumamnya lagi dengan suara yang sangat parau.Seorang suster wanita berkata, "Ah, akhirnya anda sudah siuman ya, Pak? Tunggu, sebentar!, ya Pak." Wanita berbaju putih bergegas keluar, lalu masuk membawa seorang pria berkemeja kotak-kotak.Sosok yang baru datang itu lantas berkata, "Pak, aku orang yang membawa bapak ke sini. Aku cuma mau menyampaikan, kalau mobil bapak ringsek parah dan nggak bisa diselamatkan," urai pria itu dengan perlahan.Mendengar uraian pri
last updateLast Updated : 2024-05-23
Read more

JIHAN DIRUNDUNG DUKA

Hari kian malam, udara dingin menusuk ke seluk tubuh Puri yang hanya mengenakan sehelai daster dengan aksen batik rumahan.Sesekali wanita paruh baya itu menggaruk tangannya yang jadi santapan empuk para nyamuk jalanan."Azlin, kamu di mana Azlin?" gumam Puri terus menahlilkan ucapan itu. Ia melirik ke sana kemari, dan jalanan semakin sepi tak berpenghuni."Azlin ibu takut...." ucap Puri kembali menangkup seluruh tubuhnya dengan dua belah tangannya.Hingga Puri terdampar di teras ruko yang tutup. Bulir air matanya memenuhi dasar pipi. Matanya terus meneliti kesemua arah, untuk memastikan dirinya jauh dari ancaman.Setelah lama berjaga diri, Puri merasa lelah, dia menurunkan tangannya, lalu memeluk perutnya yang terus bergemuruh. "Azlin, ibu lapar ...." rengeknya seperti anak kecil.Isaknya tak henti, nasib malang ibu tua itu membawa dirinya meringkuk di lantai tak beralas. Dan saat waktu itu tiba, Puri gerak cepat bangkit dan menghampiri sebuah tong sampah. Puri melihat seseorang memb
last updateLast Updated : 2024-05-24
Read more

DIA BELUM JUGA TAUBAT

Setelah serangkaian peristiwa yang melanda, Sugiono, si pria tua m*sum, bukannya bertobat dia malah semakin beringas.Kedua tangan Sugiono terkepal. Di dalam bola matanya tampak sosok wanita berhijab bernama Jihan. "Sesuai janji yang pernah kuucapkan, aku akan membalaskan dendamku pada perempuan itu. Karena dialah yang telah membongkar semua kegiatanku."Setiap kali Jihan pergi dari rumahnya, terutama saat Jihan berangkat bekerja, maka Sugiono akan mengacaukan seisi rumah Jihan.Ya, dia adalah dalang di balik kejanggalan yang kerap Jihan alami selama ini di rumah baruDia pun tak sungkan untuk memberikan teror- teror kecil pada Jihan, hingga peristiwa tak terduga bagi Jihan pun terjadi.Dan, malam ini adalah malam nahas Jihan. Sugiono sudah merencanakan rencana jahat untuk Jihan yang sepertinya tidak akan pernah Jihan lupakan seumur hidupnya.Sambil tertawa ngakak, Sugiono pun berkata, "Akhirnya aku bisa juga m*nikmati tub*h perempuan itu. Wanita yang sudah menjadi mantan menantuku. D
last updateLast Updated : 2024-05-25
Read more

KEADAAN KIAN MEMBURUK

"Perutku lapar sekali." Puri terlihat mengusap- ngusap perutnya sendiri.Kondisi Puri makin hari makin memprihatinkan. Bahkan bau badannya sudah begitu menusuk hidung, karena sudah beberapa hari tak mandi."Ah, aku minta makan saja sama Azlin." Puri tampak tersenyum lebar. Dia mulai beranjak mengelilingi tempat tersebut. "Azlin! Di mana kamu? Perut ibu lapar banget nih."Sejak berpisah dengan Azlin, ia kerap mencari- cari Azlin, meski tak pernah ketemu."Kamu di mana sih, Azlin? Jangan main petak umpet sama ibu. Ibu lelah dan lapar," keluh Puri sambil tetap mencari-cari Azlin di sekitar tempat itu.Tiba-tiba mata Puri terbelalak saat melihat sebuah etalase kaca, di mana di dalamnya terdapat nasi dan lauk pauknya. Salah satu lauk itu adalah ayam goreng."Aku mau ayam goreng itu," gumam Puri dengan tatapan matanya yang tak lepas dari ayam goreng di dalam etalase tersebut.Perlahan Puri ke arah kedai dengan etalase berisi makanan tersebut. Saat pria penjual nasi pagi itu pergi ke belakan
last updateLast Updated : 2024-05-26
Read more

SUGIYONO DAPAT MANGSA BARU

Sugiono dan Alda masih berdiri berhadapan dengan wajah mereka yang jaraknya cukup dekat.Rasanya Sugiono ingin segera menerkam gadis berusia dua puluh tiga tahun tersebut. Apalagi saat ini Alda seperti sengaja menggodanya."Apa syaratnya?" tanya Sugiono berdebar- debar.Alda langsung tersenyum manis pada Sugiono lalu berkata, "Syaratnya adalah cukup kamu berikan aku uang 100 juta, Om.""Apa? 100 juta?"Sugiono terperanjat kaget mendengar syarat yang diminta Alda. Perlahan Alda keluar dari toilet sambil merangkul leher pria berkepala plontos tersebut."Dengarkan ucapanku baik-baik ya. Aku ini masih virgin loh, Om. Uang 100 juta itu gak ada artinya dibandingkan k*nikmatan yang akan Om rasakan karena bisa meraih kegadisanku. Setelah ini Om bebas deh m*makai tubuhku kapanpun, meski harus gratis sekalipun. Ini hanya harga awal saja," kata Alda.Sugiono menelan salivanya keras-keras. Bayangan indah itu kini berputar-putar di dalam otaknya yang memang kotor dan m*sum itu."Baiklah, kalo mema
last updateLast Updated : 2024-05-28
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status