Semua Bab RAHASIA BAPAK MERTUA : Bab 11 - Bab 20

60 Bab

KEBENARAN YANG MEMBUAT HATI HANCUR

Perlahan-lahan Jihan membuka kedua matanya. Tadi dirinya pingsan sesaat melihat isi dari kotak hitam tersebut. Jihan memijat kepalanya yang masih pusing pasca pingsan.“Jadi, kotak hitam ini isinya buku nikah Mas Azlin dengan beberapa wanita. Ya Tuhan, ini sulit untuk dipercaya.” Jihan tampak menangis tersedu-sedu.Saat ini perasaan bingung dan marah menyelimuti dirinya. Saat tadi dirinya pingsan, untungnya pintu kamar sudah terkunci, sehingga tidak ada yang menyaksikan kejadian tersebut.Dengan tangannya gemetar, Jihan mengusap-usap pelipisnya yang terasa nyeri. Matanya kembali tertuju pada box hitam dan isinya yang kini berserakan di lantai.“Aku benar-benar bingung dengan semua ini. Aku masih merasa kalau semua ini adalah mimpi buruk dan aku harus segera bangun dari mimpi ini,” gumam Jihan di tengah isak tangisnya yang menyesakkan dada.Air mata terus menetes dari matanya. Jihan merasakan rasa sakit yang mendalam di hatinya. Perlahan Jihan bangkit lalu duduk. Dia mulai meraih bend
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-09
Baca selengkapnya

MASALAH MEMBESAR

Pria tua yang baru saja hendak menciumi Jihan, tak disangka adalah Sugiono, bapak mertuanya sendiri. Kejadian yang terjadi dengan cepat itu membuat Jihan terkejut setengah mati. Jihan bangkit dari sofa. Dengan hati-hati mengecek kondisi bapak mertua yang terkapar di lantai.“Bapak gak apa-apa?” tanya Jihan dengan suara gemetar.Sugiono, yang terluka dan terperosok di lantai, tidak memberikan jawaban apapun atas pertanyaan Jihan.“Huhuhu … sakit!”Sugiono tampak meringis kesakitan sambil memegangi kepalanya bagian belakang yang terbentur meja. Darah mulai mengalir dari luka di belakang kepalanya.“Aduh, gimana ini?” tanya Jihan pada dirinya sendiri, dalam kepanikannya.Jihan tidak punya waktu untuk memikirkan lebih jauh. “Rumah sakit! Ya, sepertinya aku bawa saja bapak ke rumah sakit.”Dengan hati-hati, Jihan memapah bapak mertuanya, meski merasa tak ikhlas karena harus bersentuhan dengan pria itu setelah insiden aneh tadi. Dengan perlahan, dia membawa Sugiono ke kursi roda yang bias
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-10
Baca selengkapnya

ISI DALAM KAMAR RAHASIA

Jihan merasa letih setelah berusaha susah payah membuka pintu kamar rahasia yang selama ini begitu misterius di matanya. Ia merasa penasaran dengan apa yang mungkin disembunyikan oleh bapak mertuanya di dalam sana. Pintu itu terlihat begitu tua dan terkunci dengan rapat, sehingga Jihan harus mencari berbagai alat di gudang untuk membukanya."Euh, susah sekali sih? Pokoknya, aku nggak bakalan nyerah. Aku harus buka sekarang juga, apa isi dalam kamar ini? Aku sudah nggak bisa sabar lagi." Jihan memukul-mukul knock pintu dengan perkakas berat milik Azlin.Setelah beberapa upaya, jari-jari Jihan mulai mengeluarkan darah karena blister yang terbentuk akibat tekanan yang kuat. Darah segar itu nampak berlinang melumuri perkakas yang ia pegang. Jihan tak pedulikan kesakitan ya dan terus berjuang.Tak hanya darah yang melumuri tubuhnya, Jihan pun dilumuri oleh beberapa genangan keringat di bagian punggung dan organ lainnya."Hah." Sekejap Jihan menarik nafasnya, ia menyeka keringat di punca
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-12
Baca selengkapnya

PEREMPUAN LAIN DI HIDUP SUAMI

Jihan memejamkan kedua matanya. Tubuhnya masih bergetar.'Siapa perempuan itu? Siapa pula yang ia maksud dengan seseorang yang harus dikasihani itu?' tanyanya dalam hati yang semakin lama membuat dadanya semakin sesak. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terus menggerogoti pikirannya sejak dirinya memutuskan untuk menerima panggilan dari nomor misterius yang ditujukan ke ponsel suaminya, Azlin. ‘Apakah ada perempuan lain dalam hidup Mas Azlin?’ batin Jihan lagi.Jihan telah berusaha mencari jawaban atas semua pertanyaan-pertanyaan itu, tetapi ia merasa semuanya malah semakin rumit.Di tengah kebingungan dan kecurigaan yang semakin mendalam, terdengar pintu kamar mandi terbuka. Jihan melompat saking kagetnya. Dengan cepat, ia mematikan ponsel Azlin yang tengah ia periksa dan meletakkannya kembali ke tempat semula.“Loh, kamu kok bangun?” tanya Azlin yang kini sudah berada di dalam kamarnya.Wajah Jihan terlihat cemas, hatinya berdegup kencang. Perasaan cemas dan tidak nyaman kini terus me
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-13
Baca selengkapnya

SALAH PAHAM GARA-GARA SUGIONO

Jihan yang masih terkejut sekaligus bingung, berusaha menarik dirinya dari posisi yang sangat memalukan itu. Bersamaan dengan hal itu, gelang karet yang menjadi penyebab insiden ini jatuh ke lantai.Azlin yang marah, bertanya dengan nada tak percaya. "Apa-apaan ini?" Sugiono menjawab dengan wajah sedih, "Tanyakan saja kepada istrimu, Zlin."Tanpa merasa bersalah, pria tua itu terus menggerakkan kursi rodanya dan meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya. Azlin memandang Jihan dengan tatapan yang penuh kecurigaan. Sementara Jihan masih diam dengan jantung yang masih berdebar kencang."Kenapa kamu melakukan sesuatu yang tak senonoh seperti itu pada bapak?" tanya Azlin.Mendapatkan pertanyaan yang tajam dari suaminya, membuat Jihan membelalakan kedua matanya.“Kok kamu nanya nya kayak gitu, Mas? Harusnya kamu jangan hanya melihat dari sudut pandang bapak saja, tapi dengarkan penjelasanku juga.” Jihan masih tak habis pikir dengan cara berpikir suaminya.“Lalu apa yang ingin kamu jelaskan
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-14
Baca selengkapnya

RUMAH TANGGA MULAI TAK ENAK PERKARA SUGIONO

Jihan terperanjat saat dirinya mendengar suara mobil berhenti di depan rumah.Ia menghentikan kegiatannya, dan terburu-buru menghampiri pintu utama. Azlin dan Pak Sugiono tengah dari pekerjaannya.Dengan tubuh berdiri tegak, Jihan menanti kehadiran sang suami di depan mata, meski ia tahu bahwa Azlin akan datang di temani bapak tua itu juga."Mas!?" sapa Jihan saat Azlin memasuki ruang rumah serta dengan pak Sugiono.Alih-alih menjawab, Azlin nampak datar melenggang pergi melewati Jihan. Jihan tercengang dengan sikap Azlin yang nampak tak seperti biasanya.Jihan menarik nafasnya sesak dengan perlakuan suaminya.Sedangkan Azlin masih saja terngiang dengan cerita bapaknya tentang sikap Jihan kepada mertuanya. Setelah Azlin mengantar bapak Sugiono ke kamar, dia kembali papasan dengan Jihan, dan tak diragukan lagi, kalau Azlin sangat cuek.Jihan membiarkan perilaku suaminya berlalu begitu adanya, dia diam dan melihat punggung sang suami masuk ke dalam kamarnya.Tak beberapa menit masuk, t
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-15
Baca selengkapnya

PERUBAHAN SIKAP KELUARGA SUAMI

Kecemasan Jihan terhenti saat dirinya mendengar ponselnya berdering di balik tas kecil. Dengan adanya jaringan suara itu, Jihan berharap ada kabar baik untuknya yang masih menunggu wanita tak jelas itu.Benar saja apa yang ia duga, telepon yang datang ke ponselnya, datang dari wanita yang inisial kan MI6. Jihan lantas bergeming dan terburu-buru mengangkat telepon itu."Halo, kamu di mana sih? Aku sudah ada di sini dari tadi. Cepetan datang ke sini! Atau jangan bilang, kalau kamu nggak jadi datang," Cirocos Jihan yang tak sabar akan pertemuan itu.Tak peduli cuaca yang sangat panas, dan matahari seolah ingin menelan Jihan di puncak ubun-ubunnya. Yang jelas Jihan ingin sekali bertemu dengan wanita misterius itu."Tau saja kalau aku nggak bisa datang," balas wanita di seberang ponsel itu dengan sangat santai. Jihan melenguk bingung mendengar balasan teleponnya.Wanita itu seolah tak peduli atas dirinya yang sudah menunggu lama."Apa maksudmu?" tanya Jihan menegang. Wajahnya mulai pucat
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-16
Baca selengkapnya

PERTEMUAN DENGAN MI 6

Jihan terkejut tegang. Dia tidak menyangka Kenapa Ibu Puri bisa datang bertepatan dengan posisi kakinya berada di atas tangan pak Sugiono."Tunggu. I-ini tidak seperti yang Ibu lihat, Bu," ucap Jihan gagu. Bola mata Puri seperti hendak meloncat kesal. Tangannya berkacak pinggang, dengan dada naik turun menahan emosinya yang akan pecah."Terus, apa? Kenapa kamu sampai tega menendang suamiku, hah?""Begini, Bu. Aku tidak berniat menendang bapak. Tapi, tadi- bapak beraba betis saya," urai Jihan dengan mata dan wajah yang memelas. Namun mata Puri nampak bertemu dengan sepasang bola mata Sugiono. Pria berkursi roda itu nampak menggelengkan kepalanya. Matanya bermain seperti memberi arti bahwa Jihan pembohongnya.Puri percaya suaminya hanya dengan satu kedipan dan beberapa gelengan kepala."Berani-beraninya kamu bicara seperti itu pada mertuamu? Sebenarnya kamu Ada masalah apa sih sama kita? Kenapa sekarang ini kamu suka sekali cari masalah?" Puri memberondong ketagihan dengan banyak per
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-17
Baca selengkapnya

RAHASIA BAPAK MERTUA

Lima jari Jihan menari di atas meja. Ia mengetuk-ngetuk meja hanya untuk menghilangkan rasa cemasnya.Berulang kali Jihan melirik arlojinya. Namun orang yang di tunggu tak kunjung datang juga. Ia takut jika wanita asing itu kembali mengurungkan niatnya.'Apa dia tidak datang lagi?' Pikir Jihan dengan hati yang sangat was-was. Setidaknya Jihan tak ingin kalau dia pulang dengan tangan kosong lagi.Ia membutuhkan setitik saja informasi tentang masa lalu sang suami.Saat pengunjung restoran mulai surut, Jihan pun menjulurkan lehernya melirik ke seluruh arah, fokusnya bertepatan di depan pintu."Mana sih?" gumamnya lagi tak sabar. Beberapa menit kemudian, suara kecil datang dari belakang punggung Jihan, lalu menepuk pundaknya."Istri, Mas Azlin?" sapanya.Jihan tersentak dan menoleh. Sesaat dia terdiam dan dunianya seakan terhenti. Lalu, dia melirik wanita itu naik turun. Rambut pendek yang terpapas indah, dan lekuk wajah yang lancip membuat Jihan tak mengibaskan pandangannya.Body wanit
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-18
Baca selengkapnya

RAHASIA BAPAK MERTUA 2

Sudah dua bulan berlalu sejak Diska menjadi istri Azlin. Ia belum sepenuhnya mengenal keluarga suaminya itu, terutama bapak mertuanya, Sugiono. Suatu hari, ketika hendak masuk ke dalam dapur, Diska terperanjat saat melihat Sugiono. Dia berkata dalam hati, ‘Bapak kok bisa berdiri secara? Terus dia lagi ngapain dan serbuk apa yang dimasukan ke jus jeruk itu?’Kejadian ini tentu sangat aneh bagi Diska, si wanita tanpa hijab, karena Sugiono biasanya berada dalam kursi roda. Namun, saat itu, ia berdiri tegak, seolah-olah tak pernah kehilangan kemampuan berdiri.Diska berusaha untuk tidak bersuara. Namun, sepertinya Sugiono bisa merasakan kehadirannya di ambang pintu dapur. Dia menoleh langsung melihat Diska yang terperangah.“Argh!”Diska menjerit, ketakutan setengah mati. Namun sebelum ia bisa kabur, Sugiono sudah mengejarnya dan membekap mulutnya dengan tangannya yang kuat."Kenapa kamu malah mengintip, Diska? Apa kamu gak tahu kalau mengintip adalah perilaku yang sangat lancang," bisik
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-04-19
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status