Home / Rumah Tangga / RAHASIA BAPAK MERTUA / Chapter 21 - Chapter 30

All Chapters of RAHASIA BAPAK MERTUA : Chapter 21 - Chapter 30

60 Chapters

ADA WANITA LAIN

Diska menggeleng setelah ia mengingat-ingat beberapa saat.Matanya terlihat kosong, membayangkan angka-angka masuk di kepalanya."Ach, aku lupa," ucap Diska menggenggam puncak kepalanya."Masa kamu lupa sih?" Jihan nampak menyayangkan jawaban Diska. Hanya Diska satu-satu kesempatan bagi Jihan untuk membongkar misteri di rumah mertuanya itu."Beneran. Aku tidak ingat password pintu itu. Soalnya, waktu itu aku ketakutan. Terus, sensor pintu yang cepat berubah membuat pintu itu cepat tertutup lagi."Jihan melenguk, ada rasa memengkal di hatinya, "Diska, coba ingat-ingat lagi password pintu itu lagi, mudah-mudahan kamu masih ingat. Ini bersangkutan dengan masa depan rumah tanggaku. Aku tidak mau jadi Korba selanjutnya," mohon Jihan hingga perlahan suaranya parau dan menghilang.Mata Diska berkedip cepat, melintas di bayangannya angka pertama yang pernah ia tekan. "Aku hanya mengingat dua angka pertama, password itu.""Berapa?" sambar Jihan tak bisa menunda kesabarannya. "Pokoknya dua ang
last updateLast Updated : 2024-04-20
Read more

SUGIONO SEMAKIN MENJADI-JADI

Jihan menjerit dan menutup mata sekaligus membalikkan tubuh. Dia berteriak sambil bertanya, "Apa yang bapak lakukan? Kenapa bapak seperti itu? Kemana pakaiannya?Seringai kecil terbit dari bibir Sugiono. Tatapan nakal melihat punggung jihan naik turun. "Aku mau dipakaikan baju oleh kamu, Jihan," pinta bapak tua itu tanpa tahu malu.Jihan sangat jijik mendengarnya. Kalimat bapak mertuanya itu, membuat Jihan ingin muntah. "Nggak bisa Pak, aku nggak bisa memakaikan baju itu ke bapak!" Elak Jihan tak ingin ada negosiasi lagi di antara mereka."Ayolah, cantik! Aku kedinginan," bujuk mertuanya.Tentu menantu perempuannya itu menolak dan berkata," Bapak ini sudah gila, ya?! Bapak tidak waras."Mendengar cemoohan dari menantunya, Sugiono semakin tertantang. Kemudian tiba-tiba saja, Sugiono menekan tombil di bagian kursi rodanya. Hingga lajunya mendekat ke arah Jihan.Jihan menungkup kasar wajahnya, ketakutan di pojok pintu.Dengan cepat dia menarik tangan Jihan dan mengarahkan tangan itu ke
last updateLast Updated : 2024-04-21
Read more

KEADAAN RUMAH MEMANAS

Sugiono merasa tersentak, sejenak ia berpikir mencari trik yang jitu untuk mengelabui seluruh keluarganya.Akhirnya, pria yang sudah mengenakan baju lengkap itu kembali mengeluarkan jurus andalan, yakni menangis. Hiks, hiks.Derai air mata menghujani pipi pak Sugiono.Pria berkursi roda itu menenggelamkan matanya di atas telapak tangan, namun sesekali dia meneleng dengan ekor matanya.Dia mengusap wajahnya seperti orang frustasi dan berkata, " kalian bisa lihat sendiri kan, bagaimana Jihan selalu berlebihan kepada bapak?" tanya Sugiono pada dua insan yang berdiri di pihaknya."Padahal, apa salah bapak, sampai kamu memperlakukan bapak seperti ini, Jihan?!" tekan Sugiono dengan Isak tangisnya. Puri iba dengan tangisan sang suami, lalu menunduk menyetarakan tubuhnya sambil mengelus lembut pundak Sugiono."Sabar, Pak." Puri melihat prihatin suaminya, sedang pandangannya beralih melirik Jihan seperti melihat seorang terdakwa.Berbagai ekspresi sedih dikeuarkan oleh Sugiono, itu merupakan
last updateLast Updated : 2024-04-22
Read more

RENCANA APA?

Wanita dengan rambut panjang dan namanya belum diketahui itu tersenyum dengan raut wajah yang sulit untuk dijabarkan. ‘Siapa sih dia sebenarnya?’ batin Jihan yang tampak kesal.Awalnya Jihan merasa emosi dan memiliki keinginan untuk menghujat perempuan itu dengan kata-kata kasar.Jihan melayangkan tatapan heran pada wanita itu. "Apa yang kamu lakukan di sini? Sebenarnya kamu itu siapa? Dan apa yang kamu inginkan?"Wanita itu tersenyum sambil meremas jari Jihan. "Sabar, Jihan. Semuanya akan terungkap sebentar lagi."Jihan merasa tak puas dengan jawaban samar ini, namun sebelum ia bisa menuntut penjelasan lebih lanjut dari wanita itu, sebuah taksi tiba-tiba berhenti tepat di depan mereka. Klakson berbunyi, menandakan driver taksi tersebut sedang menunggu. “Berangkat sekarang, Mbak?”“I-iya,” jawab Jihan dengan gugup.Jihan yang masih merasa sangat bingung, merasa ada suatu misteri yang lebih besar di balik semua ini. “Sampai jumpa lagi, Jihan!" Wanita yang belum diketahui namanya itu
last updateLast Updated : 2024-04-23
Read more

RENCANA BESAR

Bab 25RENCANA BESARJihan yang sudah merasa lelah dan terluka oleh semua masalah yang dia hadapi, tampak merebahkan tubuhnya di atas ranjang yang berada di dalam rumah kontrakan yang tidak terlalu besar, tapi tidak terlalu kecil pula.Meskipun kasurnya tidak seempuk kasur yang ada di rumah Azlin, setidaknya dia bisa beristirahat dengan tenang. Jihan merasa telah mendapatkan tempat untuk merenung dan menata pikirannya."Hanya sementara saja aku berada di kontrakan ini. Setidaknya aku bisa sejenak melupakan segala masalah-masalah rumah tanggaku yang rumit," gumam Jihan yang sedang mencoba memejamkan kedua matanya.Ddrrrttt... Ddrrrttt...JIhan yang baru akan terlelap, tampak tersentak, terganggu oleh suara dering ponselnya sendiri."Duh, siapa, ya? Padahal aku sudah mau tidur." Jihan mengeluh kesal akibat suara dering ponselnya sendiri.Jihan meraih gawainya yang sedang di charge di atas meja kecil di samping ranjang, lalu menyalakan layar ponselnya."Diska? Mau ngapain dia nelpon aku?
last updateLast Updated : 2024-05-02
Read more

MENDADAK JANDA

Jihan menggeletar. Sebegitu cepat suaminya melupakannya. Padahal Jihan juga belum sempat memikirkan bagaimana rumah tangganya ke depan.Air mata Jihan meleleh tetapi secepat mungkin dia menghapus kembali bulir kecil di pelupuk matanya itu. "Ach, tidak-tidak. Aku nggak boleh nangis. Nggak ada manfaatnya, menangisi laki- laki yang hanya mempercayai bapak berotak m*sum itu."Jihan selalu saja merasa jijik saat sekilas membayangkan wajah Sugiono. la pun benci. ketika ingat suaminya yang tak pernah mendengar ucapannya.Ia merasa penat saat mengingat hal yang itu-itu saja, hingga jihan merasa panas di area d*d*ny", emosinya lantas berontak.Jihan menggebrak meja rias di hadapannya dengan kencang."Arrrgh," jeritnya merasa kepalanya ingin pecah. "Cowok itu, dimana-mana sama saja. Nggak anak, nggak bapak, sama gilanya." teriaknya lagi menggema di ruang kontrakannya itu.Jihan melibas seluruh isi meja dan membuang semua barang-barang yang ada di situ.Napasnya memburu kencang teringat wajah Su
last updateLast Updated : 2024-05-03
Read more

RIUH GARA-GARA D4L4M4N

Malam itu suasana riuh sekali perkara celana d*lam yang ditemukan Puri di lemari Sugiono."Bapak! Bapak!" teriak Puri berlari tunggang langgang menghampiri dua pria yang sedang asik makan malam."Ada apa sih, Bu? Berisik sekali?" tanya Azlin menghampiri pusat suara yang riuh.Mereka berdua datang, menghampiri Puri. hingga mereka bertiga bertemu di ruangan tengah.Puri dengan nada tinggi dan cukup cemas bertanya dan mengudarakan kain segitiga bewarna pink tersebut."Punya siapa ini, Pak? D*laman siapa ini?!" sentak Puri heboh. Ia melempar kain berwarna pink itu ke dasar kursi. Ia jijik sendiri memegang celan* d*lam itu dengan cara dicubit secuil saja.Azlin dan Sugiono sama-sama kaget menatap lekat kain segitiga itu. Azlin pria paling heran dengan kain itu hingga dia mengeratkan ingatannya sampai keningnya mengeriting."Apaan itu bu?" tanya Azlin yang ingin tahu lebih jelas."Nggak lihat, apa? Itu tuh celana d*lam wanita."Sugiono gugup, bagaimanapun juga ia harus cepat mencari alasan
last updateLast Updated : 2024-05-04
Read more

MISI DIMULAI

BRAK!"Aaaaaaw! Aaargh!"Napas Jihan berderu laju.Dia memandang sekitar dan ternyata dia ada di kamar.Keringat kecil semakin berbaris di puncak keningnya, namun saat dia tersadar sepenuhnya, Jihan memebelalakan mata, ternyata tidak ada Sugiono maupun orang lain di sana."Hah, kemana dia?" Jihan melihat ke sekelilingnya, dan memburu pemandangan yang sebelumnya ada di pikirannya.Ternyata, itu semua adalah tanda, bahwa Jihan hanya bermimpi.seringnya dihantui oleh ketakutan akan sosok Sugiono, Jihan sampai memimpikan lelaki m*sum tersebut. Jihan naik balik ke tempat tidur, karena dia sempat melayang dan terjerembab di lantai kamar.Jihan menyapu wajahnya. "Astagfirullah, Untung saja itu hanya mimpi."***Lista kembali datang ke rumah Sugiono. Sialnya Puri terlihat sedang bersantai di teras rumah bersama suaminya.Sesaat, Puri melenggang pergi dari samping sang suami.Lista memanfaatkan situasi itu untuk menggoda. Lista melambai pada Sugiono dari kejauhan, memasang senyum sumringah.La
last updateLast Updated : 2024-05-05
Read more

WANITA DI RUANG BAWAH TANAH

Diska dan Jihan tampak baru masuk ke dalam ruang rahasia milik Sugiono. Lista yang sudah hadir lebih dulu sontakmenyambut kedatangan Jihan dan Diska dengan tergesa-gesa."Bagaimana?" tanya Jihan yang baru kedua kali masuk ke dalam ruangan kosong melompong itu."Sssttt... Jangan berkata apapun di sini. Aku takut Sugiono tersadar," bisik Lista sambil menunjuk ke arah seorang Pria tua yang masih terkapar tak sadarkan diri di ruangan kosong tersebut.Jihan pun segera menganggukkan kepalanya tanda dia mengerti dengan ucapan Lista. Jihan langsung merasa geram melihat pria tua tersebut."Rasanya ingin sekali aku menginjak wajah pria tua itu. Bagaimanapun dia yang sudah membuatku dan Mas Azlin bercerai," gumam Jihan dengan suara berbisik.Lista tampak menunjuk ke arah pintu kecil. "Kita manfaatkan kesempatan ini. Kita segera masuk ke dalam ruangan lain melalui pintu kecil itu."Jihan dan Diska pun akhirnya mengikuti langkah kaki Lista yang melangkah menuju sebuah pintu berukuran kecil. Kemudi
last updateLast Updated : 2024-05-06
Read more

AZLIN MAU NIKAH YANG KE 8 KALI

Dalam keadaan yang mencekam itu, Diska berinisiatif untuk menarik Lista dan Jihan ke arah lorong gelap. Mereka bersembunyi di bawah tangga, lalu duduk meringkuk sambil menutup mulut mereka.Mereka takut kalau sedikit saja suara keluar, maka akan menimbulkan gema di ruangan tersebut.Sugiono yang akhirnya tiba di lantai bawah tersebut terdengar bicara sendiri. "Aneh! Ke mana perginya perempuan itu? Kok aku lupa ya, apakah tadi kami sudah saling menikmati atau belum?"Jihan yang merasa kesal pada Sugiono hampir saja kelepasan berbicara, tapi beruntung, sebab mulutnya langsung dibekap oleh Lista.Sementara tiga wanita yang berada di dalam sel, tampak sudah kembali ke posisi masing- masing. Tak lama terdengar pintu sel yang digembok itu dibuka dari arah luar."Rasanya tidak ada yang mencurigakan di sini," kata Sugiono yang tak menyadari kalau Lista, Diska dan Jihan sedang bersembunyi di bawah tangga.Mata Sugiono menatap ke arah salah satu wanita lumpuh. "Hei, kamu! Cepat ikut aku kamar s
last updateLast Updated : 2024-05-07
Read more
PREV
123456
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status