All Chapters of Pembalasan Dendam Istri sang Presdir: Chapter 231 - Chapter 240

372 Chapters

230. Membalas Ancaman

“Oh, benar … Nyonya Lyra, aku punya hadiah spesial untukmu. Maukah kau melihatnya denganku? Mumpung makan malam kita belum disajikan,” ajak Alaric tiba-tiba. Lyra menatap John untuk meminta pendapatnya. Kemudian dibalas dengan anggukan pelan. “Dengan senang hati, Tuan.” Lyra memegang pelan bahu John ketika beranjak dari kursi. “Sayang, kau tidak ikut?” Perasaan John beberapa hari ini merasa tak baik karena rahasia sang istri. Kemesraan Lyra yang terlalu kentara untuk membuat Ivanna cemburu justru membuat John tak senang. Dibanding kemesraan yang sepertinya hanya dilebih-lebihkan, John ingin Lyra melakukan itu tanpa ada orang lain di sekitar mereka. John pun tak tahu kenapa tak begitu antusias menanggapi perlakuan mesra Lyra. “Biarkan John menemani putriku. Iva sedang tidak enak badan katanya.” John mengangguk sekali lagi. Lyra pun meninggalkan sang suami dan mengikuti langkah Alaric yang terus bicara padanya. Lyra sedikit mencemaskan John yang ditinggal hanya dengan Ivanna di r
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

231. Aku Mencintaimu, John

Ivanna Parker tak terlihat sedang berbohong. Emosi yang meluap-luap itu juga bukan sandiwara. John Foster dapat melihatnya dengan jelas. Dari informasi yang John peroleh, bisa jadi ucapan Ivanna memang benar adanya. Kendati demikian, John sangat mencintai Lyra Bell. Menyebut Lyra sebagai orang jahat juga tak tepat. John marah begitu mendengar seseorang mengatakan bahwa istrinya telah menghancurkan hidup seseorang. Walaupun Lyra melakukan hal buruk kepada Ivanna, John akan selalu berada di pihaknya. John yakin bahwa sang istri memiliki penjelasan logis atas apa yang telah diperbuatnya. “Apa kau punya bukti kuat dari ucapanmu itu?” John berusaha tetap tenang. Manik Ivanna bergetar. Tak fokus menatap lawan bicaranya. Ivanna tak memiliki bukti apa pun. Dia hanya punya firasat kuat bahwa Lyra yang telah menjebak dirinya dan Max. “Kau tidak punya bukti apa pun, bukan?” John tersenyum miring. “Jangan menuduh orang tanpa bukti, Nona! Kau bisa terlibat dalam masalah hukum nantinya. Den
last updateLast Updated : 2024-09-28
Read more

232. Hadiah Permintaan Maaf

Gaby segera berjongkok untuk membersihkan pecahan piring yang berserakan di lantai. Namun, dia segera menarik tangannya begitu Lyra melewati pecahan piring itu.Lyra menatap nyalang Ivanna Parker. Dia berjalan cepat ke tempat duduknya, disusul oleh Alaric yang tak tahu harus mengatakan apa.John hendak menuju ke arah Lyra. Namun, tatapan tajam Lyra membuatnya langsung terduduk lemas.“Sepertinya kalian sedang membicarakan sesuatu yang menyenangkan.” Lyra tersenyum pada John, seolah tak mendengar apa pun.John gelagapan. Dia masih terkejut oleh pengakuan cinta Ivanna dan Lyra tiba-tiba muncul di ruangan itu. Juga takut jika Lyra mendengarnya, lalu mengamuk seperti dulu.“H-Hadiah apa yang … diberikan Tuan Alaric, Sayang?” John langsung mengalihkan pembicaraan dan enggan menjawab Lyra. Dia akan bercerita nanti ketika mereka hanya berdua.Alaric berdeham sambil melirik pada putrinya. Sementara itu, Ivanna menunduk dengan wajah merah padam.Lyra menatap orang-orang itu selagi menenangkan
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

233. Bukan Hanya Kata-Kata

Biasanya, John dan Lyra akan berbincang di ranjang sambil berbaring. Hingga salah satu dari mereka tidur lebih dulu.Kali ini, John keluar ke balkon karena kamar luas itu masih terasa menyesakkan. John bersandar pada pagar balkon sambil menatap langit cerah yang dipenuhi jutaan bintang.“Kau tahu sesuatu yang tidak aku ketahui, bukan?” tanya John tanpa menatap sang istri.Lyra yang tadinya duduk di kursi, lalu berdiri di samping John. Dia ikut memperhatikan langit seperti suaminya.“Hem … maaf … aku tidak berniat menyembunyikan kebenaran tentang kecelakaan yang kita alami.”Semilir angin malam menerpa keduanya ketika mereka tak bicara. John bernapas sedikit lebih lega. Entah karena angin atau kejujuran Lyra ….“Tuan Alaric dan Ivanna?” Hanya dengan menyebut dua nama itu, Lyra tahu inti pertanyaan John tanpa kata lain yang menyertai.“Hanya Ivanna. Dia berharap aku akan terluka atau mungkin sampai kehilangan nyawa … supaya dia bisa menggantikanku menjadi istrimu.”John sudah bisa mene
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

234. Lelaki Lain

Celaka! Benar-benar celaka!John awalnya memang kesal karena Lyra hanya cerita setengah-setengah. Namun, setelah melihat bagaimana Lyra tampak menyesal, serta kegigihan Lyra meyakinkan dirinya, John sedikit melunak.Dengan sengaja, John bersikap jika dirinya benar-benar marah. John bertujuan membuat Lyra mengatakan semua tentang janjinya kepada pria lain itu.Sayang, John lengah karena rayuan sang istri. John begitu menyesal karena dirinya sangat lemah oleh sentuhan Lyra.John menatap nyalang tangan kirinya yang dia gunakan semalam untuk menuntun tangan Lyra masuk ke dalam celana. Tangan kotor itu perlu dipukul dengan keras karena merusak rencana.PLAK!“T-Tuan ….”John terkejut mendengar suara familier di belakangnya. Quinn rupanya dari tadi mengikuti John sampai ke lantai atas untuk membicarakan tentang proyek perumahan.“Anda baik-baik saja? Tangan Anda masih terluka?” lanjut Quinn khawatir.“Tidak. Ada nyamuk hinggap di punggung tanganku,” kilah John datar.John sangat malu. Hancu
last updateLast Updated : 2024-09-29
Read more

235. John Mengamuk

”Tuan Keith yang mengurus jadwal Nyonya Lyr—”Tanpa mendengar lanjutan ucapan Quinn, John melangkah lebar meninggalkan dirinya. Quinn merasakan bahaya jika berada di dekat John saat ini sehingga dia memutuskan untuk membicarakan proyek perumahaan nanti saja.Sementara itu, John langsung membuka dengan kencang pintu ruangan kesekretariatan. “Keith!” seru John lantang.Keith tak ada di tempat. Bawahan Keith gegas menghampiri John dengan wajah ketakutan.“Di mana Keith? Perlihatkan jadwal Lyra hari ini!” titahnya.Tanpa perlu mengambil jadwal Lyra, pria itu sudah tahu di mana keberadaannya. “Nyonya Lyra sedang berada di atap, Tuan.”Dalam sekedipan mata pria itu, John sudah menghilang dari pintu. Langkah John makin lebar dan cepat menuju atap gedung.Di lantai atap gedung itu sering digunakan beberapa karyawan untuk bersantai. Tak jarang ada yang menjalin cinta dan berkencan selama istirahat di sana.John tak membuat larangan khusus tentang hal tersebut. Namun, mengingat ada banyak karya
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

236. Para Pria yang Ingin Pamer

Rasa cemburu yang berlebihan karena sangat mencintai pasangan dapat membuat seseorang kehilangan rasionalitas. Seperti John Foster yang tak ingat dengan jadwal Asher Smith yang akan datang hari ini untuk melakukan pemotretan.Hanya karena mendengar ucapan tak berdasar, John langsung hilang akal dan menyangka ada pria lain yang akan merebut istrinya. Hingga John tak peduli dirinya berlari-lari naik tangga sampai di lantai atap.“Kau benar-benar … Ough! Jika kau tidak sedang sakit, aku pasti akan menantangmu berduel!”Asher Smith mendongak sekejap dan menepuk dahi sambil membuka mulut tak percaya. Kemudian, dia menuju pinggiran dengan atap di atasnya dan diikuti John.“Bagaimana bisa kau bertindak tanpa logika begini, John? Aku tahu kau mencintai Lyra, tapi kau tidak perlu berlebihan cemburu!” Asher berdecak-decak sambil menggeleng tak habis pikir. “Seorang pria harus selalu tenang menghadapi situasi.”Asher mengomel tanpa henti. Membuat John semakin malu karena tindakan yang terlalu te
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

237. Bocornya Rahasia

Setelah jadwal padat pemotretan untuk iklan karena Asher Smith terlalu banyak menuntut, Lyra akhirnya memiliki waktu senggang. Keith dan Bennet menggantikan beberapa pertemuan hari ini sehingga Lyra sudah tak memiliki kegiatan lagi.Yang perlu Lyra lakukan sekarang adalah bicara empat mata dengan Asher Smith. Lyra hanya ingin memastikan jika Asher tak berbuat macam-macam kepada Ivanna dan Max tanpa sepengetahuannya.“Tuan Mark, apa kau melihat Asher?” Lyra bertanya kepada Mark yang baru keluar dari elevator. Kebetulan, Lyra baru saja akan turun ke lantai bawah guna mengambilkan makanan ringan untuk John, sekaligus bertemu Asher.“Tuan Asher masih bicara dengan Tuan Nolan di ruang pertemuan bawah.”Lyra mengangguk. “Terima kasih atas kerja kerasnya hari ini.”Walaupun sering bersikap tegas dan kaku, Lyra selalu mengucap terima kasih atas pekerjaan orang-orang yang bekerja dengannya. Oleh karena itu, sebagian karyawan John & Smith banyak yang beralih mendukungnya.Hanya dengan orang-ora
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

238. Salah Duga?

Lyra hanya melihat lengan orang itu. Menyimpulkan bahwa orang itu seorang pria karena tampak berotot dan memiliki bahu yang tinggi.Yang membuat Lyra panik dan khawatir adalah kemeja lengan panjang berwarna putih yang dikenakan pria itu. Memang ada banyak yang memakai kemeja putih, tapi Lyra tak akan salah mengenali kemeja yang dipakai sang suami. Tinggi badan orang itu pun sangat sesuai dengan perawakan John Foster.Lyra segera berdiri hingga kursinya terdorong mundur dan menimbulkan suara berdecit. Dia perlu memastikan identitas orang yang menguping pembicaraan mereka.“Lyra! Mau ke mana kau?!” teriak Asher.Lyra tak mengindahkan panggilan dan cercaan Asher. Langkahnya begitu lebar dan cepat menuju koridor.Sepi. Tak ada seorang pun di sana.“Apa aku salah lihat?”Tidak. Dia yakin telah melihat seseorang di balik pintu.Lyra membuka satu persatu pintu di setiap ruangan. Tapi, dia tak menemukan orang yang memakai kemeja putih setinggi orang itu.“Lyra Bell!” panggil Asher Smith meng
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

239. Orang yang Menguping

“Tuan Mark mengoceh panjang lebar sampai aku tidak bisa pergi ke mana-mana.” John mengedikkan bahu dan kembali mengetik di laptop. “Aku sudah membetulkan pekerjaan ini. Kau tidak perlu menelitinya lagi.”Lyra semakin gelisah. Jika memang John yang mengintip dari pintu tadi, dia akan segera menjelaskannya.Namun, apabila itu adalah orang lain, bagaimana jika orang tersebut akan membocorkan rencana jahatnya bersama Asher pada media?“Kenapa kau terlihat tidak fokus? Kau lelah?” tanya John penuh perhatian sambil menyeka dahi sang istri.“Hem. Aku agak lelah. Mari kita pulang lebih awal. Besok kita masih harus mengantar Asher ke beberapa tempat untuk melanjutkan pemotretan.”***Di ranjang kamarnya, John tidur terlentang dengan kedua tangan terlipat menumpu belakang kepala. Dia tampak melamun sambil melihat lurus ke arah langit-langit.Percikan air dari keran terdengar dari kamar mandi. Lyra sengaja membuka sedikit pintu, seandainya John akan menyusul untuk mandi bersama.Biasanya, John ak
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more
PREV
1
...
2223242526
...
38
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status