All Chapters of Pembalasan Dendam Istri sang Presdir: Chapter 211 - Chapter 220

372 Chapters

210. Dansa

Seperti sosoknya, Ivanna Parker menunjukkan pesta dengan nuansa elegan. Musik klasik yang dimainkan secara langsung itu membuat orang terpaku menikmati suasana tanpa banyak bicara.Tak seperti di pesta lain, yang biasanya hanya terdengar orang-orang membicarakan masalah bisnis, di dalam gedung itu tampak mirip dengan pesta para bangsawan. Pakaian tamu pun sesuai dengan tema pesta yang ditulis pada undangan.Para pasangan mulai menari di lantai dansa sesuai dengan musik yang diputar. Pemandangan itu cukup untuk membuat Lyra berdecak kagum.“Temanmu cukup pandai membuat pesta, John. Kita seperti sedang di abad pertengahan dan di dalam istana.”John Foster tiba-tiba memutar badan dan berdiri di depan Lyra. Belum sempat Lyra terkejut, John menunduk dengan satu tangan di belakang punggung dan tangan lain terulur ke depan.“Ratuku, maukah kau berdansa denganku?” John menirukan pria bangsawan yang ingin mengajak pasangannya berdansa.Lyra terkekeh kecil tanpa membuka mulut. Kemudian, dia mera
last updateLast Updated : 2024-09-18
Read more

211. Dekapan sang Kakak Ipar

“Kenapa dia pergi tidak bilang dulu padaku?” Lyra berdecak kesal.Max mengambil dua minuman dari nampan yang dibawa pelayan selagi menyusul langkah Lyra. “Tunggu sebentar, Lyra!”Lyra berhenti menuruti sang kakak ipar. “Ada apa lagi?”“Kau berkeringat. Minumlah dulu. Koridor dari pintu itu cukup panjang. John mungkin sedang istirahat di kamar paling ujung.”Tanpa curiga sedikit pun, Lyra mengambil gelas dari tangan sang kakak ipar. Max Foster tersenyum samar tatkala melihat Lyra menenggak minuman sampai tandas.“Kau juga terlihat lelah. Kenapa kau tidak minum dulu?”“Ah, benar.” Selagi menenggak habis minumannya, Max melirik Lyra yang tampak gelisah. “Aku akan mengantarmu. Kau baru kali ini masuk ke dalam gedung ini, bukan?”“Baiklah.”Max lantas memimpin perjalanan setelah Lyra membuka pintu. Lyra melirik ke sekeliling koridor yang hanya diterangi lampu temaram.“Tidak perlu takut. Tidak ada hantu di tempat ini.” Max menoleh ke belakang selagi melemparkan lelucon.Lyra terpaksa berjal
last updateLast Updated : 2024-09-18
Read more

212. Senjata Makan Tuan

Di kamar yang telah dipersiapkan, Max membaringkan Lyra di atas ranjang. Dia mengusap pelan pipi si adik ipar yang terpejam dengan penuh kelembutan.“Cantik … kenapa aku baru menyadari kecantikanmu ini?”Max masih menatap wajah Lyra penuh kekaguman. Setelah menyadari perasaannya, cara Max melihat Lyra pun jadi berbeda.Mendadak, pikiran konyol terlintas dalam benar Max Foster, ‘Aku tidak seharusnya melakukan ini padamu ketika kau sedang tidak sadarkan diri. Betapa membahagiakan jika kita bersatu dengan senyuman di wajahmu ….’Namun, Max segera mengenyahkan pemikiran itu. Teringat betapa Lyra terpaku pada John Foster, akan sangat sulit mengubah perasaan dan pendirian Lyra tanpa paksaan.Setelah mereka menikah nanti, Lyra akan jatuh cinta dengan sendirinya padanya. Max hanya perlu membuat Lyra menjadi miliknya lebih dulu dan memisahkannya dari John.“Maaf, John … kau yang memulainya lebih dulu. Lyra seharusnya menjadi milikku. Tetapi, kau mengacaukannya, bahkan sebelum aku mengenal Lyra
last updateLast Updated : 2024-09-19
Read more

213. Menangkap Ikan

Kedua kaki pria itu saling bertumpu lurus di atas kasur. Satu kaki yang berada di atas kaki lainnya bergoyang ke kanan kiri dengan cepat dan gelisah.Manik hijau tua John Foster selalu memperhatikan pintu. Menanti sang istri yang berjanji akan menyusul, tetapi tak kunjung terlihat batang hidungnya.Sebelum diadakan tarian kontra, Lyra berbisik merayu sang suami, “Kudengar, ada kamar-kamar untuk tamu di gedung ini. Maukah kau menungguku di kamar nomor 15 setelah dansa terakhir?”“Untuk apa?” John tak mau langsung percaya dengan rayuan Lyra yang kentara. Mungkin saja, Lyra hanya ingin jalan-jalan atau melihat area gedung. Lyra biasanya akan menggerutu setiap kali John mengajak ‘bersenang-senang’ di tempat umum, walaupun setelahnya Lyra tetap mau melayani dirinya dengan sedikit pancingan dan rayuan.Tak mungkin Lyra tiba-tiba berinisiatif mengajak bercinta di pesta Ivanna Parker. John tak mau berharap lebih meski batinnya tak bisa mencegah harapan itu terus mengalir. “Kau tidak paham ma
last updateLast Updated : 2024-09-19
Read more

214. Dua Ikan dalam Akuarium

“Apa yang harus aku lakukan? Bagaimana kalau kita pulang dulu, lalu aku akan memijatmu, hem??” Lyra mencoba merayu sang suami sekali lagi.Akan tetapi, bibir John masih mengerut tak senang. Jika tak biasa melihat raut wajah John Foster atau baru sekali dua kali bertatap muka dengannya, Lyra mungkin akan salah paham jika John sedang marah besar.“Naik! Lakukan seperti yang kau bisikkan tadi di ruang pesta!” titah John sambil melirik ke pahanya.Kali ini, Lyra tak menolak. Dengan senang hati Lyra menuruti sang suami karena beban di pikirannya telah menghilang malam ini.Membayangkan keluarga kecil dan normal pun bukan mustahil lagi. Dua orang yang berniat mengusik ketenangan John dan Lyra, kemungkinan besar akan fokus pada kehidupan dan masa depan mereka sendiri.“Kenapa malah senyum-senyum begitu? Kau ingin membodohiku?” John tiba-tiba mencengkeram pinggang sang istri begitu duduk di atasnya. “Kau … tiba-tiba kau memintaku menunggu di sini dan sangat lama datang. Kau tidak diam-diam be
last updateLast Updated : 2024-09-20
Read more

215. Menantu Lancang

Ketika Lyra berada di toko pakaian dan berganti gaun yang John belikan, Lyra mendadak memberikan perintah lain kepada Miranda. Serta, menyuruh Miranda untuk menyampaikan kepada rekan-rekannya.Lyra seharusnya mengatakan itu sebelumnya. Sayang, John terus menempel padanya sehingga Lyra tak punya waktu untuk mengatakan perubahan rencana tersebut.Miranda lalu menjelaskan semua yang Lyra katakan secara detail kepada Asher Smith. Juga menambahkan sedikit pendapatnya jika rencana baru Lyra jauh lebih baik karena tidak akan menimbulkan keributan besar.“Jika Nona Ivanna dan Tuan Max sungguh menghabiskan malam panas berdua, Nyonya Lyra bisa menjadi kriminal karena menjadi otak yang merencanakan semuanya.”“Tsk! Kenapa Lyra tiba-tiba berubah pikiran? Aku sudah mengatakan akan bertanggung jawab sepenuhnya jika Max dan wanita itu tahu bahwa Lyra yang menjebak mereka! Lagi pula, mereka yang lebih dulu akan menggunakan cara licik dan kotor itu untuk memisahkan Lyra dan John!”Miranda tak berani me
last updateLast Updated : 2024-09-20
Read more

216. Masih Jauh dari Akhir yang Manis

Lyra mengerti hubungan Peter dan Thomas pun sudah tak akrab seperti dulu. Sebelumnya, di akhir pekan, mereka biasanya menghabiskan waktu bermain golf bersama. Baik Thomas maupun Peter enggan menghubungi lebih dulu sekarang. Lyra sudah menduga jika keputusan menikah dengan John akan merenggangkan hubungan keluarga Foster dan Bell. Akan tetapi, Lyra tak pernah menduga jika Peter akan menatap dirinya dan sang suami penuh kebencian.Cara bicara Peter kepada Lyra juga menjadi ketus. Sang ayah mertua bahkan tak melihat ke arahnya dan fokus menatap tajam John setelah membentaknya.“Maaf, Papa. Aku tidak bermaksud lancang,” sesal Lyra.Lyra mencengkeram lengan John lebih erat selagi menggeleng pelan. Seolah mengatakan kepada John agar tak membalas kata-kata Peter Foster.Sang suami terlihat marah dan tak terima ketika Lyra diperlakukan buruk seperti itu. Kesabaran John mungkin sudah tak tersisa sehingga Lyra khawatir John akan meledakkan emosinya kepada Peter.“Kau sendiri yang menegaskan ak
last updateLast Updated : 2024-09-21
Read more

217. Hukuman Max

Wanita itu melenguh kala merasakan kulitnya dihisap dengan rakus. Rasa menggelitik berubah menjadi gelenyar aneh yang baru pertama dia rasakan.Dia membuka sedikit mata dan melihat ke bawah. Sepasang manik hijau menatap dirinya selagi mengecup tubuhnya yang tak mengenakan sehelai kain.Pantas saja, wanita itu merasa dingin, tetapi juga panas sekaligus. Rupanya, ada seorang pria yang sedang menjamah tubuhnya dengan menggelora.“John …,” desis wanita itu sambil mendongak dan memejamkan mata.Dengan cekatan, Max mengunci kedua tangan Ivanna menggunakan dasi. Kakak John Foster itu memandangi tubuh molek di depannya dengan tatapan ragu.Dia tahu jika yang berada di bawahnya itu bukanlah Lyra. Namun, tubuhnya terasa memanas dan ingin segera mendapat kepuasan.*Sepuluh menit lalu, Max terbangun dan langsung terkejut begitu melihat sekelilingnya. Pakaiannya berceceran di lantai samping ranjang dan ada sosok wanita yang tak pernah disangka-sangka akan tidur seranjang dengannya.Max segera meng
last updateLast Updated : 2024-09-22
Read more

218. Suami Penjahat

John Foster mendekap Lyra tatkala mereka sudah sampai di kamar. Sejak dalam perjalanan pulang, Lyra tak bicara sepatah kata pun karena John seakan tak menganggap dirinya sebagai bagian dari keluarga Foster.“Kau marah?” bisik John.Lyra menepis pelukan John. “Tidak.”John menghela napas selagi mengikuti sang istri. Kata ‘tidak’ bagi seorang wanita bisa bermakna sebaliknya atau memang benar-benar tidak.Selama menghadapi banyak orang, John Foster sedikit tahu cara apa yang sedang seseorang pikirkan hanya dari melihat gestur tubuh dan cara bicaranya. Namun, John tampak kesulitan jika Lyra mulai bicara pendek dan dengan nada datar.Raut wajah tenang Lyra justru semakin membuat John tak bisa menerka arti kata itu. Sehingga John hanya membuntuti Lyra untuk mencari tahu kebenarannya.“Aku tidak bermaksud mengatakan itu padamu. Hanya saja, kau tidak perlu mengkhawatirkan keluargaku– tidak, maksudnya orang tua kita.”Lyra melepas gaun di depan lemari tanpa melihat sang suami. Seakan-akan tak
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more

219. Pesan Ancaman di Tengah Malam

Malam ini, Lyra dan John tak bisa langsung memejamkan mata. Di dalam kamar tidur yang sudah gelap itu, Lyra berbaring miring memunggungi John sambil masih menanti bujukan sang suami.‘Apa aku terlalu berlebihan? Mungkin, John memang tidak mau menunjukkan kelemahan dalam keluarganya?’Lyra pun tak mengerti alasan dirinya bersikap kekanakan. Dia merasa seperti remaja yang habis bertengkar dengan kekasihnya. Tak bisa mengontrol emosi ketika John tak menuruti keinginannya.Agaknya, perkataan Asher Smith kepada John memang benar. Karena Lyra merasa dicintai sejak lama terlebih dulu, dalam lubuk hati Lyra menginginkan perhatian yang lebih dari sang suami.Lyra tak menunjukkan terang-terangan keinginan itu. Lebih tepatnya, Lyra sendiri tak menyadari tentang keinginan terpendamnya sendiri.Meski tak memiliki banyak pengalaman dengan pria, Lyra banyak melihat hubungan antara pria dan wanita, entah dari orang-orang di sekitarnya maupun dari film. Dia pun secara tak sadar jadi menginginkan sosok
last updateLast Updated : 2024-09-23
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
38
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status