All Chapters of Pembalasan Dendam Istri sang Presdir: Chapter 151 - Chapter 160

372 Chapters

150. Terima Kasih

Lyra Bell terdiam oleh pergerakan kecil di bawahnya. Dia sampai memaksa diri untuk berhenti menangis dan menahan napas guna merasakan gerakan kecil pada tubuh John.Irama jantung mulai terdengar dan dada John pun naik-turun perlahan. Lyra spontan mendongak ke atas untuk melihat wajah John.Mata John terbuka. Sang suami memandangi Lyra tanpa menekuk wajah. Rintihan lirih keluar dari mulut John tatkala Lyra spontan bertumpu di dadanya untuk menegakkan badan. “Ugh …, Lyra, aku tahu kau sangat ingin memelukku. Tetapi, bisakah kau menyingkir sebentar?” pinta John dengan wajah mengernyit menahan sakit.Luka akibat pecahan kaca di punggung John masih baru dan belum lama diobati. Sementara Lyra menekan dada John sehingga punggungnya terasa seperti dicabik-cabik.Lyra yang sadar akan perbuatannya langsung menarik kedua tangan dari dada John. Mulutnya masih setengah terbuka oleh keterkejutan.Lyra tercengang melihat John Foster pucat dan terlihat lemah. Saat ini, sosok John hanya seperti pria
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more

151. Ingin Mendengar Lagi

Selama John dirawat, Lyra yang akan menangani situasi yang tengah terjadi. Lyra tak akan membiarkan kejadian buruk itu terulang kembali jika memang disebabkan oleh seseorang yang mengincar nyawa mereka.Namun, John sepertinya tak begitu peduli dengan masalah tersebut. Saat ini, hanya satu yang ingin John dengar dari sang istri.“Dibanding membahas masalah yang sudah berlalu, bagaimana jika kau mengatakan perasaanmu padaku seperti tadi?” John menarik Lyra hingga menunduk tepat di depan wajahnya. “Aku tidak begitu mendengar ucapanmu tadi, Lyra. Tolong katakan sekali lagi ….”“John! Aku sedang membahas masalah penting! Jika dugaanku benar, mungkin saja orang itu ada di sekitar kita saat ini!”Lyra sungguh ingin membahas tentang kecelakaan mereka, sekaligus menghindar dari tuntutan sang suami. Dia menyembunyikan rasa malu dengan pembahasan yang lebih penting agar John tak mengingat curahan hatinya.‘Sekarang bukan waktu yang tepat. Sangat memalukan mengungkap perasaanku di rumah sakit dan
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more

152. Kronologi Singkat

“Sudah kubilang, bukan? Kau kalah telak, John! Kepribadian Lyra bertolak belakang dengan istriku. Dia tegas, memiliki kepribadian dan prinsip yang kuat. Sejak awal, kau seharusnya menahan diri untuk tidak mengungkap perasaanmu. Buatlah dia tergila-gila padamu terlebih dulu.” Asher Smith sedang menasihati John sambil berbaring santai di tempat tidur perawatan. Matanya terpusat melihat foto-foto seksi Laura untuk mengobati kerinduan.Sementara pemilik tempat tidur itu sedang mondar-mandir di depan pintu. Berpikir keras untuk meluluhkan Lyra.John sampai mengabaikan rasa sakit yang begitu hebat di punggungnya. Bahkan, tangannya pun masih susah digerakkan karena tulang belikatnya terbentur oleh pintu mobil yang hancur.Yang ada di benak John hanyalah sikap Lyra Bell. Sudah jelas-jelas Lyra mengungkap bahwa dia menyukai dirinya, tetapi kenapa Lyra bahkan tak mau mengabulkan keinginannya untuk mengatakan lagi?Mendapat peringatan keras darinya, Lyra dengan mudahnya mengatakan, ‘Istirahatla
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more

153. Ingin Bicara Empat Mata

“Apakah ada yang mengganggu pikiran Anda, Nyonya? Anda bisa menyuruh saya melakukan apa pun jika Anda membutuhkan bantuan,” ucapan Bart menyadarkan Lyra dari lamunan.“Aku sudah mendengar kronologi kejadiannya darimu. Itu sudah cukup.” Lyra mengangguk penuh pengertian. “Istirahatlah, Bart. Sebelum kembali ke kamarmu, tolong panggilkan satu orang yang bisa dipercaya kemari. Aku butuh bantuan untuk menyelidiki kecelakaan ini lebih mendalam.”Bart menatap Lyra penuh keterkejutan. Area di tengah kedua mata Bart berkerut, pertanda memikirkan sesuatu yang tak begitu dia yakini.“Apa Anda pikir, ada seseorang yang sengaja menabrak mobil kita?”Lyra menghela napas panjang. Setelah mendengar cerita Bart, dia jadi semakin yakin oleh prasangkanya. “Benar. Mobil merah itu menyerempet mobil kita lebih dulu. Lalu, mungkin pura-pura kehilangan kendali kemudi dan sengaja berputar agar bisa menabrak mobil yang seharusnya aku dan John kendarai, sebelum mobil merah itu akhirnya berhenti dan menabrak mob
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more

154. Informasi Rahasia

Lyra mencermati perubahan mimik wajah tampan lawan bicaranya. Tatapan Mark seakan menyiratkan suatu masalah besar dan cukup serius.Kelopak mata Lyra terbuka lebar untuk sesaat ketika memikirkan satu kemungkinan, setelah Mark mengatakan ingin bicara empat mata dengannya.‘Jangan-jangan, Tuan Mark ingin ….’ Lyra meneguk ludah susah payah. Dia tersipu malu tatkala menyadari ada pria lain yang mungkin ingin mengutarakan cinta padanya.“Aku tidak yakin, apakah aku perlu mengatakan ini atau tidak. Maksudku, kondisimu sekarang juga belum sepenuhnya pulih. Dan Tuan John ….” Mark menahan kata-katanya.Lyra menjadi semakin yakin dengan tebakannya. Mark tak bisa menatap fokus Lyra dan melakukan gerakan-gerakan kecil yang menunjukkan bahwa dia sedang gugup.‘Aduh, bagaimana ini, Tuan Mark? Aku adalah wanita bersuami. Kau tidak seharusnya menyuka—’Kata hati Lyra yang terlalu percaya diri terhenti tatkala mendengar lanjutan dari ucapan Mark, “Tentang kecelakaanmu itu, aku mendapat informasi yang
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more

155. Curiga

John Foster duduk di kursi roda di depan pintu yang terbuka. Di belakangnya, Asher mendorong masuk kursi roda yang diduduki John dengan senyum tipis.Asher Smith menunduk sambil bergumam di samping kepala John. “Wah, aku tidak menyangka jika Mark dan Lyra membuat perjanjian rahasia. Mark memang populer, John. Kau pasti juga sadar jika bukan kau satu-satunya pria dengan tampang lumayan.” Dia kemudian menegakkan badan sambil memicingkan mata licik.Kedua tangan John yang bersandar di lengan kursi roda mengepal. Dia menatap nyalang Mark dan Lyra bergantian.Apakah pernyataan cinta Lyra sebelumnya hanya rasa kasihan atau bersalah karena melihat kondisinya? Sekarang, Lyra justru bermesraan dengan pria lain!“Lihat, lihat … mereka seperti dua pencuri yang tertangkap basah.” Asher kembali memanasi John.John ingin turun dari kursi roda dan menghajar Mark setelah mendengar perkataan Asher. Namun, punggungnya masih terasa sakit sehingga belum bisa berdiri dengan benar.“Mark, kupikir kau sudah
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more

156. Bukan Max?

Meski mendengar penjelasan Asher yang pasti bisa John percaya, dia masih khawatir jika Lyra menyembunyikan sesuatu darinya. Tidak, John masih cemburu karena Lyra hanya berdua di ruangan yang sama dengan Mark.Apalagi, Lyra mengulurkan kelingking untuk mengikat janji dengan pria itu. Padahal, Lyra belum pernah melakukan itu dengannya. Lyra dan John hanya pernah berjanji ketika mereka menandatangani kontrak pernikahan secara formal.John Foster sangat kecewa. Dia ingin selalu jadi yang pertama ketika melakukan apa pun dengan Lyra.“Kenapa jadi membicarakan Tuan Mark lagi? Ough! Kau membuatku stres! Sudahlah, terserah kau saja!”Lyra melipat tangan di depan dada dengan bibir cemberut selagi berjalan ke arah tempat tidur. Melihat Asher menempati kasurnya, Lyra menyentak selimut di bawah badan Asher agar pria itu menyingkir.“Minggir kau!” sergah Lyra dengan wajah mengernyit kesal.Asher menggelinding ke tepi ranjang, lalu berdiri dengan mulut terbuka. Selain istri dan ibunya, Lyra merupak
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

157. Teguran

“Nyonya, saya tidak bisa lama-lama berada di sini karena Tuan Max bisa curiga. Anda bisa menghubungi saya melalui pesan di nomor ini. Dan jangan sampai Tuan Max menemukan rekaman itu. Saya diam-diam menaruh alat penyadap di sekitarnya karena suatu alasan.” Marco mengulurkan secarik kertas yang berisi nomor ponselnya. Agaknya, Marco sudah mempersiapkan kertas itu sebelumnya karena tahu jika dia tak bisa bicara terlalu lama dengan Lyra.“Saya akan menyelidiki lebih dalam tentang—”Pintu ruangan dibuka. Max Foster muncul bersama Beth dan Thomas. Langkah Max berhenti mendadak tatkala melihat salah satu pengawalnya ada di kamar itu. “Kau … sedang apa di sini?”Melihat wajah sang kakak ipar, rekaman percakapan antara Max dan Kody terngiang dalam benaknya ….*‘Kenapa kau mengikutiku sejak kemarin?’ tanya Max Foster geram.‘Siapa yang mengikutimu? Dan siapa kau? Aku bahkan tidak mengenalmu!’ Kody membalas acuh tak acuh.‘Kau pikir aku bisa dibodohi? Banyak pengawal yang diam-diam mengikuti
last updateLast Updated : 2024-08-25
Read more

158. Istri Imut

Bukan tanpa sebab Beth dan Thomas berkata demikian. Sebelum berpapasan dengan Max, mereka lebih dulu menemui John. Dengan sedikit kata-kata dari Asher Smith yang dilebih-lebihkan, orang tua Lyra langsung tahu kelakuan Lyra yang mengabaikan John.Semakin merasa bersalah pula Lyra Bell mendengar teguran kedua orang tuanya.“Aku akan pergi menemui John. Bisakah Papa membantuku agar diperbolehkan menggunakan kamar yang sama dengan suamiku?” pinta Lyra.***Di kamar John, Asher baru saja pulang dengan meninggalkan sebuah pesan yang membuatnya menanti-nanti kedatangan sang istri. ‘Percayalah padaku. Lyra akan segera kemari. Kau pasti paham, setiap tindakan dan ucapanku memiliki arti.’Benar saja. Setelah dua jam berlalu sejak John meninggalkan kamar Lyra, wanita itu kini berdiri di dekat tempat tidurnya.Lyra menunduk dengan kedua tangan di depan. Dia memilin jemarinya untuk meredam kegugupan karena tak tahu harus memulai dari mana untuk minta maaf.Sementara itu, John begitu senang meliha
last updateLast Updated : 2024-08-26
Read more

159. Malaikat Penyembuh

*Dua jam lalu sebelum John dan Asher ke kamar perawatan Lyra ….Telinga Asher Smith terasa sangat panas tatkala mendengar kalimat yang John utarakan berkali-kali, “Aku sangat merindukan Lyra. Bukankah aku harus lebih sering bersamanya agar hubungan kami semakin dekat? Kenapa kau berkata yang sebaliknya?”John telah mendengar rencana Asher yang menyuruhnya untuk tak terlalu kentara mengejar Lyra. Lagi pula, John masih sakit dan tak bisa banyak bergerak. Kondisi itu bisa menjadi kesempatan untuk menarik perhatian Lyra. Jika Lyra sungguh menyayangi John, dia akan datang dengan sendirinya.Sayang, John tak tahan dengan kerinduan yang lebih menyakitkan dari luka di punggung dan beberapa bagian tubuh lainnya. Dia lebih memilih terluka daripada tak bisa bertemu Lyra.“Astaga! Kau ini sangat tidak sabaran! Tunggulah orang membawa kursi roda untukmu!” sentak Asher setelah lelah mendengar keluhan John.John berusaha duduk dengan menopang lengan. Kakinya memang masih lemah, tetapi dia masih bisa
last updateLast Updated : 2024-08-26
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
38
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status