All Chapters of Pembalasan Dendam Istri sang Presdir: Chapter 131 - Chapter 140

372 Chapters

130. Bukan Pria Sabar

Dengan diamnya Lyra sejak John menggendongnya ketika mendaki jalan setapak yang menuju vila, John memikirkan beberapa kemungkinan yang membuat sang istri cemberut terus-menerus. John hanya menebak salah satu dari kemungkinan itu. Namun, reaksi Lyra menunjukkan bahwa tebakannya benar.Lyra membeliakkan mata dalam sekejap tatkala mendengar ucapan John. Debaran jantung sang istri pun terasa di dadanya. John Foster tersenyum senang. Lyra ternyata mengharapkan pelukan mesra darinya semalam.“Apa yang kau bicarakan? Aku tidak tahu maksudmu!” sangkal Lyra gugup.Reaksi Lyra justru semakin membuat John Foster yakin. Sungguh, John begitu bahagia karena meski hanya tubuhnya, Lyra tetap menginginkan dirinya.“Hem … baiklah. Lalu, apa kau menyukai tempat ini? Besok pagi-pagi sekali, aku akan membangunkanmu untuk melihat pemandangan yang lebih indah,” bisik John mesra hingga bibirnya hampir menyentuh daun telinga Lyra.Lyra menggeliat pelan untuk menjauhkan kepala dari John. Setelah berhasil men
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

131. Tak Ada yang Menarik Tanpamu

“B-bicaramu kejauhan, John! Jangan terlalu memandang jauh ke depan agar tidak kecewa. Jalani saja saat ini dengan sepenuh hati.”Lyra kini tak bisa memandangi sang suami yang juga sedang menatap dirinya. Sejujurnya, Lyra tak pernah menyangka jika John ingin menghabiskan waktu seumur hidup dengannya.Terlebih lagi, Lyra masih perlu menunggu lebih lama lagi untuk mengenal betul sifat John. Dia juga sedikit was-was karena terkadang John agak mirip dengan kakaknya.“Baiklah. Mari kita bicarakan masalah ini nanti, saat kau sudah yakin dengan jawabanmu.”John rupanya sadar jika Lyra hanya menghindar untuk menjawab dengan pasti. Tak masalah, John hanya ingin mengungkap isi hati. Dia akan menunggu Lyra sampai wanita itu mau menerima.“Lalu … bolehkah aku melunasi hutang yang semalam, sekarang?” bisik John mesra.“H-hutang ap—”Ucapan Lyra terhenti kala John mengecup lembut pipinya. Ciuman itu menjalar ke ceruk lehernya cukup lama.Di dalam air kolam renang, tangan John mulai melepaskan pakaia
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more

132. Kebetulan?

Di atas puncak pegunungan, Lyra menyaksikan pemandangan indah seperti yang dikatakan John. Dirinya seolah sedang berada di atas awan dengan kabut tebal yang menutup area di bawah pegunungan.Pagi Lyra akan menjadi sempurna jika bisa menghabiskan waktu bersama John hanya berdua. Sayang, suasana di area itu cukup ramai meski matahari belum menampakkan diri.“Sekarang bukan musim liburan. Aku tidak memperhitungkan pengunjung lain akan datang di tempat ini. Maaf, Lyra. Kau pasti tidak nyaman,” ujar John sungguh menyesal.Lyra menggeleng pelan sambil tersenyum. “Aku justru lebih suka kita bisa berkencan seperti orang-orang pada umumnya. Sejak kau dikenal banyak orang, kupikir kita tidak akan bisa menghabiskan waktu di luar seperti orang biasa.”Lyra berdusta. Dia sesungguhnya ingin berduaan dengan John di atas pemandangan yang mirip dengan hamparan awan di langit itu.Seandainya mereka hanya berdua di tempat itu, Lyra mungkin akan segera memeluk, lalu berjinjit untuk mencium bibir sang suam
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

133. Keputusan yang Tak Sesuai

“Jaga mulutmu, Rob! Tidak seharusnya kau memanggil John seperti itu! Kita bukan termasuk orang-orang yang bisa bicara santai dengan Tuan John Foster, pemimpin John & Smith ini,” tegur Roger membuyarkan pemikiran Lyra.Cara bicara Roger memang terdengar sopan. Namun, dari tatapannya, Lyra yakin bahwa pria itu tak menyukai John. “John tetaplah John yang kita kenal. Lagi pula, sekarang hari bebas dan kalian dulu berteman di kantor, bukan? Bersikaplah biasa saja dengan adikku agar tidak membuatnya tidak nyaman,” ucap Max seperti seorang kakak yang pengertian pada adiknya.“Kalau begitu, datanglah ke vila kami malam ini jika kau ada waktu luang, John,” ajak karyawan Foster Group lain tanpa adanya nada paksaan.Lyra melirik ke arah sang suami. Mendadak, bulu tengkuknya bergidik kala melihat senyum tipis sang suami yang penuh kelicikan.‘Apa yang sedang John pikirkan? Dia tidak berencana melakukan tindakan buruk, bukan?’Meski terlihat tenang, John Foster sebenarnya terkejut oleh kemunculan
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

134. Pesta

Biarpun Max tak merencakan sesuatu, Lyra tetap tak ingin menemui Max dan mantan kerja sang suaminya. Mengapa dirinya harus repot-repot mengunjungi vila kakak iparnya jika bisa berduaan di kamar sepanjang malam dengan Jason?“Kenapa kau malah berkata akan ke vila mereka?! Apa kau tidak ingat perlakuan Max padaku? Dia mungkin ingin melakukan sesuatu yang buruk padaku atau padamu,” tegur Lyra dengan bibir cemberut.John mengapit gemas mulut Lyra menggunakan ibu jari dan telunjuk tanpa banyak tenaga. Kemudian, dia mengecup singkat bibir merah muda kesukaannya itu.Lyra membeliak singkat. Dia selalu dibuat berdebar-debar oleh kejutan menyenangkan dari sang suami.“Kau semakin menggemaskan dengan bibir seperti ikan,” bisik John merayu.“Aku sedang bicara serius, John!” Lyra memukul-mukul manja lengan sang suami.Sama dengan Lyra, John pun masih mencurigai Max. Dia tak akan lengah jika hanya pergi menemui kakaknya.Ada satu hal lagi yang ingin John tunjukkan pada Max, yaitu hubungannya denga
last updateLast Updated : 2024-08-10
Read more

135. Wanita Tak Tahu Malu

Lyra mengangguk, kemudian melangkah maju bersama sang suami. Telinganya disambut oleh musik yang kian keras terdengar ketika sampai di dalam vila.Lima karyawan Foster Corp yang berpapasan pagi tadi sontak memandangi kedatangan Lyra dan John. Mereka tersenyum dan menyapa John singkat, lalu kembali fokus kepada dua gadis berpakaian mini yang sedang menghibur para pria itu.“Kau sedikit terlambat, John. Mereka sudah selesai makan malam. Tetapi, aku belum makan karena ingin makan denganmu.”Max tiba-tiba mendorong Lyra ke samping, memisahkannya dengan sang suami. Sang kakak ipar merangkul John selagi menuntunnya ke ruangan lain. Mengabaikan Lyra Bell yang terperangah marah. ‘Max Foster … apa kau sengaja melakukan ini padaku?” geram Lyra dalam hati sambil mengepalkan tangan.John menepis tangan Max yang mengalung di pundaknya. Kemudian, dia berbalik untuk menggandeng sang istri.“Apa-apaan kau? Lyra ada di sini bersamaku,” gerutu John dengan kening berkerut, pertanda dia tak menyukai perb
last updateLast Updated : 2024-08-11
Read more

136. Cemburu

John Foster ternganga tak percaya. “Bagaimana kau bisa memiliki pikiran buruk seperti itu tentangku?”Lyra mengerling, lalu melihat hidangan di depannya. Tak mengacuhkan John yang masih heran karena dituduh macam-macam.“Jika kau tidak percaya, kau boleh membelah kepalaku untuk melihat isi di dalamnya. Yang ada dalam benakku hanyalah dirimu. Yang ada dalam ingatanku hanyalah tubuhmu, bukan tubuh wanita lain,” tegas John.Lyra memalingkan wajah ke arah sang suami dengan mulut yang sedikit terbuka. “Jadi, kau mengatakan jika kau menyukaiku sejak dulu karena tubuhku?”John mendongakkan kepala hingga lurus pada langit-langit selagi membuang napas kasar. Namun, kala dirinya berkedip, John lalu menyadari bahwa sang istri sedang cemburu.Mendadak, pria itu tersenyum sambil menegakkan badan ke posisi semula. Dan itu justru membuat Lyra semakin kesal.“Jadi, dugaanku memang benar. Kau mungkin hanya tertarik dengan tubuhku dan salah mengartikan perasaanmu sendiri selama ini,” ucap Lyra miris.J
last updateLast Updated : 2024-08-11
Read more

137. Berlebihan

Bibir Lyra berkedut akan tersenyum, tetapi dia segera menahan diri. ‘Kau tidak harus mengatakan terang-terangan begitu, John,’ batin Lyra.Di muka pintu, Max terlihat berjalan menuju ke ruangan itu. John yang melihat sang kakak langsung mengangkat dagu Lyra dan mendekatkan wajah.“Max ada di luar. Mari tunjukkan padanya jika dia tidak akan punya kesempatan untuk mencurimu dariku,” bisik John.“Apa maksud—”John mencium bibir Lyra sebelum sang istri selesai bicara. Walaupun terkejut oleh ciuman mendadak itu, Lyra menikmatinya seakan lupa bahwa mereka ada di vila orang lain.Pemandangan mesra itu pun langsung tertangkap oleh indra penglihatan Max dan berhasil membuat Max menghentikan langkah kakinya. Max mematung sejenak sebelum melangkah masuk. Max menyeret kursi sehingga menimbulkan suara yang membuat Lyra dan John menghentikan ciuman mereka.“Ayolah, John, aku juga ada di sini. Kau bisa melanjutkan kemesraan kalian nanti malam.” Max terkekeh melihat Lyra tersipu malu.Reaksi Max ter
last updateLast Updated : 2024-08-12
Read more

138. Mengancam Halus

Kini, terlihatlah emosi yang dipendam Sasha sejak tadi. Menurut Lyra, Sasha mungkin berpikir jika dirinya tak perlu bersikap baik jika hanya ada mereka berdua. Namun, Lyra pun tak begitu mempermasalahkan perubahan sikap Sasha. Lyra juga tak pernah berharap bisa berteman, dan bahkan tak menyukai Sasha sedikit pun.“Kenapa harus aku yang bertanggung jawab atas nasib burukmu? Aku tidak pernah mengatakan perselingkuhanmu pada Max.”“Bohong!” pekik Sasha, lalu menangkup mulutnya sambil melihat ke arah dua pria Foster yang ada di balkon.Beruntung, John dan Max masih serius bicara di luar sehingga tak begitu mendengar percakapan mereka. Namun, manik hijau gelap John Foster terus menatap sang istri.Lyra seakan tahu jika John bertanya menggunakan tatapan matanya yang berubah menjadi tajam. Dia lalu mengangguk pada John untuk memberi isyarat dengan tatapan matanya jika keadaan di dalam baik-baik saja.“Tanyakan sendiri kepada Max jika kau tidak percaya,” balas Lyra acuh tak acuh.Suara derin
last updateLast Updated : 2024-08-12
Read more

139. Pengakuan Tanpa Sadar

“Lepaskan aku!” Max menyentak lengan John dengan kasar meski tak terlepas dari kerah bajunya. “Jangan sembarangan menuduh orang! Aku sudah mengatakan kepada orang-orang di luar untuk memastikan keadaan aman terkendali!”John memicingkan mata sambil menggeram dan melepaskan sang kakak. Max menepuk-nepuk kerah bajunya yang kusut dengan raut wajah kesal.“Kita cari sama-sama jika kau tidak percaya padaku. Lyra mungkin hanya ke kamar kecil. Kau terlalu berlebihan mengkhawatirkannya,” gerutu Max sambil berjalan keluar terlebih dulu.John mengikuti Max dengan tangan mengepal. Seolah dia bersiap menghajar kakaknya jika sungguh melakukan sesuatu kepada Lyra.Tatapan matanya begitu tajam seakan melubangi punggung Max. Max juga menyadari hawa kemarahan John yang belum pernah dilihatnya.“Lyra Bell! Di mana kau?!” panggil Max keras agar mengalahkan musik di ruangan depan.Tampaknya, para karyawan Foster Corp tahu jika musik mengganggu. Musik keras itu perlahan berhenti berputar.“Ada apa, Tuan?”
last updateLast Updated : 2024-08-13
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
38
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status