All Chapters of Pembalasan Dendam Istri sang Presdir: Chapter 171 - Chapter 180

372 Chapters

170. Segera Melaksanakan

Tebakan Asher Smith benar. John memang sudah memikirkan ingin membuat Lyra mengandung anaknya lebih cepat agar sang istri tak bisa meninggalkan dirinya.Berkat Asher, John memiliki alasan yang lebih kuat agar bisa segera merealisasikan keinginannya. John tak perlu memaksa lagi karena kehendak Asher Smith yang ingin menjadi besan mereka akan sulit untuk ditolak Lyra.Seperti dirinya, pengalaman berhubungan badan itu baru pertama mereka rasakan. Rasa antusias dan penasaran untuk mencoba hal-hal baru masih menguasai diri mereka.Selama mereka berhubungan intim, Lyra tak memprotes ketika John meninggalkan benih di rahimnya. Tetapi, John belum sepenuhnya yakin apabila Lyra mau segera mengandung.“Lyra, kau ingat kata-kata Tuan Asher tadi, bukan? Agar usia Claus atau Collin tidak terpaut jauh dengan anak kita, kita harus lebih berusaha membuat keturunan,” bujuk John sembari mengecup jemari Lyra dengan sensual dan sesekali meninggalkan jilatan.Lyra segera menarik tangannya karena tak mau ter
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

171. Tak Mau Melihat Suami Kesakitan

John menatap Lyra dengan mata sayu yang diliputi oleh hasrat yang menggelora. Dia kembali mencium dan menggigit kecil jemari Lyra untuk merayu.“Istriku … di bawah sana terasa tidak nyaman dan penuh. Apa kau tidak merasa kasihan padaku?”Manik Lyra sontak melihat gundukan di balik selimut, tepat di pangkal paha sang suami. Bayangan percintaan panas yang selalu mereka lakukan sontak memancing gairah Lyra semakin menguat.“Duduklah di atasku jika kau mengkhawatirkan kondisiku. Aku akan membimbingmu ….”Tawaran John begitu menggiurkan. Lyra sampai berpikir akan langsung melompat dan membuang selimut yang saat ini masih menutup badan mereka.Mendadak, cerita pengalaman liar Asher mengganggu pikiran Lyra. Dia lantas membayangkan jika John akan melakukan itu padanya.Tak seperti tadi siang, suasana malam ini sangat panas karena John masih berusaha membujuk dirinya. Lyra Bell tak muak lagi oleh cerita Asher, dan justru penasaran ingin mencoba.“Tidak! Tidak! Kau bisa semakin lama pulih jika
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

172. Sayang

Noda basah bekas percintaan semalam yang mengering pada selimut, membuat Lyra Bell panik. Dia segera menggulung kain putih itu tatkala dokter dan perawat kian mendekat.John yang melihat tingkah sang istri terkekeh kecil sambil menutup mulut dengan punggung tangan supaya Lyra tak mendengar. Setelah pergumulan panas semalam, mereka langsung tidur hingga lupa membersihkan diri terlebih dulu.Keduanya masih dalam pemulihan dan cepat mengantuk karena obat yang mereka konsumsi. Hingga pagi hari ini, Lyra terbangun dan gelagapan ketika perawat dan dokter memasuki ruangan itu.“Kau tidak bisa menutupi perbuatan kita dengan menyembunyikan cairanmu, Sayang. Orang-orang kesehatan pasti tahu aroma yang kita tinggalkan meski sudah agak mengering,” bisik John, sengaja membuat Lyra makin panik.Alhasil, Lyra membuang selimut itu ke lantai. Bersamaan dengan dokter dan perawat yang terkejut oleh perbuatan Lyra.“Ada apa, Nyonya?” tanya si perawat.John kembali menutup mulut sambil mengikik. Tak habis
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

173. Orang Itu

Bibir Lyra Bell dan John Foster hampir menyatu. Tetapi, ciuman itu tak terjadi karena suara Asher terdengar mendekat dari arah koridor.Asher bercakap-cakap dengan dokter dengan suara yang cukup keras. Lyra langsung mundur dan mendorong pelan John hingga sang suami duduk di kursi roda.“Kenapa kau masih malu-malu?” John menarik lengan Lyra dengan lembut.Lyra segera menepis tangan John sambil melihat ke arah pintu. Sosok Asher sudah terlihat di luar. “Aku tidak malu-malu. Kak Asher sudah datang.”Setelah tawa khas Asher menghilang, pria itu memasuki ruangan. “Kalian sudah siap?” tanyanya sambil menyelipkan tangan di saku celana.“Ya,” balas Lyra dan John hampir bersamaan.Lyra dan Asher pun dibawa ke mobil yang sama dengan Asher. Sementara itu, orang tua Lyra naik di mobil mereka sendiri.Di depan dan belakang mobil mereka, ada lusinan mobil lain yang mengawal. Kepergian Lyra dan rombongan jadi seperti pawai yang menarik perhatian orang-orang.“Apa kau selalu menarik perhatian begini?
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

174. Informasi Penting

Asher Smith menyeringai, kemudian berkata, “Tepat!”Lyra Bell langsung memutar kepala ke arah Asher. Kedua matanya terbuka lebar ketika berhasil menerka sesuatu yang cukup mengejutkan.“Dia tahu jika aku dan John tidak akan sampai mati, juga mengetahui kebiasaan tempat dudukku ketika berada dalam satu mobil dengan John, serta sengaja membuat John terluka cukup parah tanpa melenyapkan nyawanya,” tebak Lyra.Bulu kuduk Lyra meremang. Lyra tahu ada banyak orang jahat di dunia. Namun, dia tak pernah berpikir akan ada orang gila yang sanggup melakukan segala cara demi mendapatkan keinginannya.Dan orang itu berada di sekitar Lyra … mengintai dan menanti kesempatan untuk menyingkirkan dirinya.Kejahatan Max Foster bahkan terlihat tak ada apa-apanya dibandingkan orang kejam itu. Ada orang yang lebih nekat dari Max hingga sampai hati melenyapkan nyawa orang-orang yang tak dianggap penting.Lyra perlu lebih waspada mulai sekarang. Sudah benar jika dia harus menunda kehamilannya. Dia tak ingi
last updateLast Updated : 2024-09-01
Read more

175. Menipu Foster

“Wah, rupanya kau sudah tahu jika kami pulang hari ini, Kakak Ipar,” sapa Lyra kepada Max Foster yang berjalan mendekat.Tak seperti biasanya, Lyra Bell menyambut sang kakak ipar dengan riang. Tingkah Lyra tersebut membuat John tak nyaman dan khawatir. Sebab, Lyra biasanya menggerutu walau hanya melihat Max dari kejauhan.“Aku hanya mampir sebentar untuk menjenguk adik-adikku.” Max tersenyum miring selagi menatap Lyra sarat makna.Cara mereka saling bertatapan pun menghadirkan gejolak resah dan panas dalam dada John. Padahal, baru semalam Lyra bersikap manis. Pagi tadi pun, Lyra memanggilnya sayang.‘Kenapa Lyra sepertinya senang bertemu dengan Max? Apa dia tidak benar-benar memiliki perasaan spesial untukku dan hanya menginginkan tubuhku?’ “Kau sangat perhatian dengan adikmu, Max. Mari masuk, sekalian makan siang bersama,” ajak Beth ramah.Sambutan hangat kepada Max langsung membuat John murung. Dia baru saja merasa nyaman dengan keluarga Lyra, seakan-akan orang tua Lyra hanya bersi
last updateLast Updated : 2024-09-02
Read more

176. Sekutu

“Apa maksudmu ada orang yang ingin mencelakakanku? Untuk apa dan siapa?”Max Foster memang lihai bersandiwara demi kepentingannya, Lyra mengakui kelebihan buruk kakak iparnya itu. Akan tetapi, kali ini Lyra tak melihat tanda-tanda kebohongan yang ditunjukkan Max.“Benar. Tujuan orang itu adalah John. Tetapi, bukan tidak mungkin dia akan melibatkanmu yang merupakan pemimpin Foster Corp untuk mengancam John.”Lyra sebenarnya masih menebak kemungkinan tersebut. Namun, dia mengatakan informasi tersebut seperti dia sungguh telah mengetahuinya supaya Max lebih serius menanggapi ucapannya.“Asal kau tahu, Lyra. John benar-benar sudah tidak berhubungan dengan Foster Corp. Apa pun yang akan terjadi dengan perusahaanku, papa tidak akan membiarkan John ikut campur walaupun kondisi perusahaan mengalami masalah besar. Harga diri Peter Foster terlalu tinggi untuk minta tolong pada orang yang telah dibuangnya. Begitu pula dengan John yang selalu pada pendiriannya.”Lyra tersenyum getir. “Orang yang
last updateLast Updated : 2024-09-02
Read more

177. Membangkitkan Iblis

Kedua siku tangan Lyra bertumpu pada meja. Jemarinya saling bertaut di bawah dagu. Tatapannya pun cukup meyakinkan dan menggoda di mata Max Foster.“Orang itu akan mencelakakanmu suatu hari nanti. Kita memiliki musuh yang sama. Ada baiknya jika kita mendiskusikan sebuah rencana untuk menjatuhkan orang itu terlebih dulu.”Max membuang napas kasar. Dia jadi lebih tenang dari sebelumnya.Debaran aneh yang mengganggu itu kembali Max rasakan tatkala menatap Lyra. Dia mengendurkan dasi seperti kepanasan dan mengalihkan pandangan dari Lyra yang terus melihat ke arahnya.“Siapa yang kau maksud dengan orang itu?” Nada bicara Max pun melunak.Lyra menurunkan tangan, lalu bersandar di punggung kursi dengan santai tatkala menyebut nama orang itu, “Ivanna Parker, putri sulung Alaric Parker, dan juga … kakak mantan kekasihmu.”“Kakak … mantan kekasihku …,” Max bergumam lirih selagi mencerna kata-kata Lyra. “Apa maksudmu … Sasha?!” Mantan kekasih Max yang memiliki nama belakang Parker hanya Sasha.
last updateLast Updated : 2024-09-03
Read more

178. Mengulur Rencana Demi Lyra

“Kau yang seharusnya mengatakan rencanamu, Adik Ipar.” Max tersenyum miring dalam sekejap. Kemudian, dia memasang ekspresi datar.Mendadak, Max tak nyaman memanggil Lyra dengan sebutan adik ipar. Ada rasa menusuk yang mengganggu dadanya dan membuat Max menyesal karena memanggil Lyra seperti itu.“Aku memang memiliki satu rencana yang belum matang. Sebab, aku pun baru tahu informasi itu pagi tadi.”Apa pun rencananya, Lyra pikir jika rencana Max akan lebih besar tingkat keberhasilannya. ‘Orang jahat harus dilawan oleh orang jahat lainnya,’ pikir Lyra.“Aku akan mematangkan rencanamu, atau mengubahnya jika diperlukan. Katakan saja yang ada dalam benakmu itu.”Lyra seolah sedang berpikir keras meski sesungguhnya tak perlu melakukannya. “Kembalilah menjadi kekasih Sasha. Dengan begitu, kau bisa mengorek informasi tentang tujuan keluarga Parker lebih dalam.”Rencana lain Lyra adalah membuat Max kembali kepada Sasha dan mencari informasi tentang Ivanna darinya. Dengan kata lain, Lyra menjad
last updateLast Updated : 2024-09-03
Read more

179. Kepercayaan

Darah di wajah Lyra seakan tersedot menghilang. Lyra menjadi pucat pasi melihat kemarahan John tatkala melihat Max seperti sedang berusaha memeluknya.Lyra bukan takut jika John akan salah paham melihat kedekatannya dengan Max. Dia yakin bisa membuat John percaya jika dirinya sungguh menyayangi sang suami.Masalah tentang kecelakaan mereka belum boleh sampai terdengar oleh John Foster. Lyra khawatir jika John diam-diam telah mendengar percakapannya dengan sang kakak ipar.‘Sejak kapan John berdiri di sana?’Sontak, Lyra mendorong Max dengan segenap tenaga agar menjauh darinya. Kemudian, Lyra berlari kecil menghampiri John.Sayang, Lyra mendapat penolakan ketika akan melingkarkan tangan di lengan sang suami. Tatapan John lurus pada sang kakak dan tak mengindahkan mimik kecewa Lyra.“Di mana papa dan mama mertuaku?” John menatap nyalang Dom yang sedari tadi berdiri di sudut ruangan yang cukup jauh dari meja makan.“Nyonya dan Tuan Bell baru saja keluar, Tuan,” dusta pengawal Asher Smith
last updateLast Updated : 2024-09-04
Read more
PREV
1
...
1617181920
...
38
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status