All Chapters of Pembalasan Dendam Istri sang Presdir: Chapter 181 - Chapter 190

372 Chapters

180. Suami Tak Sabaran

“Jangan begini, istriku … aku percaya padamu. Yang tidak aku percaya adalah kakakku.”Bagaimana John bisa marah jika istrinya malah merajuk? Melihat bibir Lyra yang mengerucut, John serasa ingin menggigit kecil bibir itu.“Iya, aku tahu. Maaf karena aku tidak ikut papa dan mama pergi, dan harus makan siang berdua dengan kakakmu.”Bibir Lyra masih cemberut. Membuat John tak tahan melihat istrinya yang sebenarnya hanya pura-pura marah.John menghentikan langkah. Lyra yang memegang lengannya pun ikut berhenti.“Ada apa–”John membungkam bibir Lyra dengan ciuman mesra. Mata Lyra terbelalak, lalu melihat ke kanan dan kiri.Lyra sontak berkelit tatkala melihat pelayan yang kebetulan ada di dekat mereka. Dua pelayan tersebut langsung memalingkan wajah sambil berjalan cepat meninggalkan tempat itu.“John, ada orang–” John kembali mencium Lyra.“Sudah, John!” Lyra mendorong John hingga terhuyung dan segera menangkap lengan sang suami. “Banyak mata yang bisa melihat kita.” Dia melirik pada kame
last updateLast Updated : 2024-09-05
Read more

181. Mengundang Musuh

Asher dan Laura Smith mengirimkan sekotak penuh dengan segala sesuatu yang berhubungan dengan kehamilan. Dari suplemen, vitamin, buku-buku tentang kehamilan, serta rekomendasi dokter kandungan yang akan mengurus program hamil untuk Lyra.John terkekeh kecil melihat judul pada buku tipis yang menarik perhatiannya. “Aku baru tahu ada yang yang menulis ini. Ada-ada saja!”Namun, tawa John langsung sirna. Wajahnya mendadak serius tatkala membaca penulis dari buku itu.“Asher Smith …,” gumam John tak percaya.Ada catatan yang ditinggalkan di buku cetak yang hanya ada satu di dunia itu. ‘Aku khusus menulis buku ini hanya untuk kalian!’John terharu bukan main. Asher Smith sampai mencetak buku khusus untuknya. Dia yang pada mulanya tak memercayai ada cara khusus mendapatkan bayi perempuan, langsung tertarik membaca buku tersebut setelah tahu nama si penulis adalah orang yang dapat percaya.“Lihat ini, Sayang ….” John menunjuk pada gambar-gambar pose bercinta sesuai rekomendasi Asher. “Kita
last updateLast Updated : 2024-09-05
Read more

182. Kemiripan

“Suatu kehormatan bagiku diundang oleh penerus baru Foster Corp,” tutur Ivanna lembut dengan senyuman anggun. “Kau seperti yang dibicarakan orang-orang, Tuan Max Foster.”“Kuharap kau hanya mendengar yang baik-baik saja tentangku.”“Tentu saja! Senang bisa bertatap muka secara langsung denganmu.”Max memicingkan mata dalam sekejap. Meski baru pertama kali bertemu Ivanna, Max jelas merasakan sensasi mendebarkan ketika menatap lawan bicaranya.Bukan debaran jatuh cinta pada pandangan pertama, melainkan debaran yang memicu adrenalin tatkala berhadapan dengan lawan yang setara.Tak ada kecacatan yang ditunjukkan Ivanna. Perilaku dan tutur katanya bagaikan wanita terhormat, yang justru membuat Max merasa tertantang karena dia pun juga sering menggunakan ‘topeng’ yang sama dengan Ivanna.“Justru aku yang merasa terhormat. Kau sampai rela datang kemari walaupun aku sudah menawarkan diri untuk mendatangimu.” Max membalas jabatan tangan Ivanna dengan singkat. “Silakan duduk.”Di lain sisi, Iva
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

183. Kekecewaan John

Sementara itu, di dalam kamar, John sedang duduk berhadapan dengan salah satu pengawal kepercayaannya. Sudah lama dia menunggu Marco memberikan informasi. Tapi, John tak mendapat satu pun informasi dari para bawahannya.“Maaf, Tuan, saya baru bisa mendatangi Anda sekarang. Tuan Max akhir-akhir ini begitu ketat sehingga saya tidak bisa keluar jika bukan hari libur,” sesal Marco sambil menunduk.Marco yang ditugaskan mengikuti Max tersebut hanya bisa bertatap muka dengan John sesekali. Itu pun dengan penyamaran agar tak terlihat orang lain jika dia menemui John, atau hanya melalui sambungan telepon.Bahkan, Lyra tak sadar ketika sempat berpapasan dengan Marco. Pengawal itu mengenakan jas dokter, kacamata tebal, dan rambut palsu yang beruban, sehingga tak mirip dengan sosok Marco yang sebenarnya.“Tidak masalah. Justru aku yang bersikap egois karena mengambil waktu liburmu.”“Tidak masalah, Tuan.”Marco semakin menekuk wajahnya. Hati dan pikiran Marco dilanda kegelisahan karena rasa bers
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

184. Kecurigaan Kecil

Di pagi hari yang cerah, Lyra membuka mata dan langsung melihat wajah suaminya yang tampak resah. John Foster menatap luar jendela dengan tangan terpaut di belakang badan sambil melamun.Mendengar suara Lyra menendang selimut, John sontak berbalik sambil tersenyum. Lyra hanya melihat siluet sang suami sehingga tak bisa melihat senyum sendu itu.“John? Kenapa kau terlihat murung?”Namun, Lyra merasa ada yang berbeda dari John ketika mendekat ke ranjang. Mata John agak sayu seperti kurang tidur, padahal Lyra menemani John hingga terlelap semalam.“Sungguh?” John mengusap wajahnya sambil duduk di tepi ranjang. “Apa mungkin kau yang sudah bosan dengan wajah ini?”Lyra mengerling, lalu menggeliat dan duduk di samping sang suami. “Mana mungkin aku bosan dengan wajah tampan ini!” Lalu mencubit hidung mancung John.“Wah, wah, dari mana istriku belajar merayu?” John terkekeh kecil.Walaupun tertawa begitu, Lyra masih merasa ada yang disembunyikan oleh John. Lyra lantas memeluk pinggang sang su
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

185. Membalas John

Lyra Bell sudah memikirkan dengan matang selama mandi. Dia tidak seharusnya membiarkan sang suami kesulitan bekerja, yang akan memperlambat proses penyembuhannya. Perusahaan yang John Foster kelola pun sesuai dengan jurusannya. Lyra merasa percaya diri jika dirinya sanggup membantu John meringankan pekerjaan. Selain itu, Lyra juga memiliki pengalaman selama bekerja di perusahaan keluarga. Pun, dia hanya perlu mengecek beberapa dokumen seperti yang selalu John lakukan, bukan? “Kenapa … kau tiba-tiba ingin bekerja … menggantikanku?” John tak menyembunyikan raut wajah terkejut. Lyra mengangkat sebelah alis keheranan. “Aku bukan ingin menggantikan posisimu. Kubilang, izinkan aku bekerja sementara di perusahaanmu. Artinya, aku akan berhenti setelah kau sembuh.” Lyra kemudian menjelaskan pendapatnya, serta alasan dirinya ingin bekerja di perusahaan John & Smith. Namun, setelah Lyra bicara panjang lebar, kening John justru semakin berkerut. “Bagaimana menurutmu? Apa kau keberatan jika a
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

186. Putriku

‘Mama! Kau mengacaukan segalanya!’ jerit Lyra dalam hati.Di lain sisi, John Foster masih tercengang dengan pemberitahuan mama mertuanya. Sama seperti Thomas yang terkejut, tetapi kemudian tersenyum lebar setelah mengingat tanda di awal kehamilan Beth ketika mengandung Lyra.“Benar. Lyra mungkin sedang hamil. Dulu kau juga sering marah-marah tidak jelas saat sedang mengandung.” Thomas membenarkan sekaligus berharap jika ucapan istrinya benar.Beth mengangguk sambil membusungkan dada dengan bangga. Mereka akhirnya akan segera memiliki cucu yang lucu.“Sungguh? Apa kau benar-benar sedang mengandung … putriku?” John memutar badan menghadap Lyra. Berusaha memegang tangan Lyra. Namun, Lyra segera menepisnya.“Tidak, John. Mama hanya sembarangan bicara. Mana mungkin aku hamil di saat kita ….” Lyra melirik ke arah kedua orang tuanya. Ragu untuk melanjutkan pemikirannya.‘Mana mungkin aku hamil! Kami saja baru berhubungan badan belum lama ini!’ sambung Lyra dalam hati.Walaupun Lyra belum per
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

187. Penyangkalan

Manik John, Thomas, dan Beth berkilauan penuh harap. Namun, terlihat juga kegugupan yang tak bisa disembunyikan dari raut wajah mereka ketika menanti jawaban dokter.Dokter paruh baya itu menurunkan stetoskop, kemudian mengalungkan di lehernya. Dia belum menjawab pertanyaan Lyra dan malah memberikan benda kecil padanya.“Silakan menggunakan alat ini terlebih dulu agar hasilnya lebih akurat.”Dari raut wajah dokter tersebut, Lyra tahu jika jawabannya sudah sesuai perkiraan. Meskipun begitu, Lyra tetap menurut dan segera ke kamar mandi dengan membawa alat tes kehamilan.“Aku bantu, Sayang—”“Tidak usah. Apa kau mau melihat aku buang air?” Lyra berdecak sebal untuk menyembunyikan rasa takutnya melihat sang suami yang akan segera kecewa.Beberapa menit kemudian, Lyra keluar dari kamar mandi dan menyerahkan test pack itu kepada dokter. Suami dan orang tua Lyra pun ikut melihat hasilnya.Wajah-wajah yang tadinya bahagia, penuh harap, dan gugup itu, mendadak berubah sendu. Bibir mereka serem
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

188. Mengunci Kamar Rapat-Rapat

Perasaan John yang kelabu oleh kekecewaan karena tak jadi memiliki seorang putri seakan mendapat semilir angin sejuk dan cahaya yang terus menyinari. Ucapan-ucapan Lyra yang menenangkan, membuat John sadar jika kebersamaan mereka tidak hanya terikat oleh adanya buah hati.“Kau benar. Aku terlalu terburu-buru,” kata John dengan tulus.Lyra tersenyum senang. John akhirnya kembali ceria seperti biasa setelah berhasil menenangkan diri.Sayang, kesenangan Lyra tak berlangsung lama … bukan … Lyra akan bersenang-senang, tetapi terlalu senang hingga muak oleh kebahagiaan ….“Sekarang, aku sudah tahu apa yang perlu kita lakukan. Mari kita pergi keliling dunia dan akan pulang hanya setelah kau mengandung.”Lyra Bell menjerit dalam hati sambil membayangkan diri sendiri mengacak-acak rambutnya. ‘Apa lagi yang kau inginkan, John Foster?! Kau membuatku gila!’***Satu bulan lagi, usia Lyra Bell menginjak dua puluh tujuh tahun. John Foster berulang tahun dua bulan setelah kelahiran Lyra, tapi dengan
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

189. Kebahagiaan Lyra

Lyra berusaha bangkit. Tapi, kemudian dia tidur lagi karena punggungnya terasa remuk redam. Kedua kakinya pun gemetaran sehingga sulit bergerak.“Kau seperti robot yang tidak punya lelah! Meskipun begitu, kau juga seharusnya melihat kekuatanku yang tidak seberapa!”John kembali memutar badan untuk memeluk Lyra dengan penuh kasih sayang. Lyra tak bisa mengelak karena terlena aroma tubuh John setelah bercinta.“Itu karena kau selalu bilang tidak mau, tetapi tubuhmu bereaksi yang sebaliknya. Aku hanya menuruti keinginan terpendammu.”Lyra tak bisa menjawab. Ucapan John memang ada benarnya. Lyra memang suka mengeluh dan menggerutu hanya untuk mencari-cari alasan menutupi rasa malu.“Lagi pula, minggu depan aku sudah mulai bekerja di kantor. Kita tidak bisa seperti ini terus-menerus setelah aku kembali bekerja.”Lyra sontak menatap sang suami. “Siapa yang mengizinkanmu bekerja secepat ini? Bagaimana dengan kakimu?”John mencium wajah Lyra bertubi-tubi di setiap sisi. Kemudian, dia memamer
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
38
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status