Di Balairung istana, wajah Gusti Prabu Maheswara Kamandaka sedang bermuram durja. Dia tidak senang dengan sikap Senopati Bratasena yang tidak sopan. Bagi Gusti Prabu, sikap Senopati Bratasena bisa mengakibatkan hubungan dua kerajaan itu berubah memburuk. Sementara Sang Senopati tetap duduk dengan tenang di tempatnya, seolah tidak merasa bersalah. Hal itu semakin membuat hati Gusti Prabu diliputi rasa tidak senang."Apa alasan Kangmas Senopati berkata seperti itu di hadapan Raden Mas Hadyan Ganendra?"Gusti Prabu menegur sang Senopati. Gelar Senopati adalah bawahan Raja, akan tetapi dia menunjukkan rasa hormat yang tinggi kepada Perwira utama kerajaan Damar Langit itu karena Raden Mas Bratasena adalah Kakak dari salah satu selirnya."Mohon ampun, Gusti Prabu. Pendapat saya pribadi, Raden Mas Hadyan Ganendra bukanlah orang yang tepat untuk menjadi suami Raden Ayu." Senopati berkata dengan tegas."Apa alasannya, Kangmas Senopati?""Raden Mas Hadyan terlalu ambisius, dia tidak mewarisi ka
Last Updated : 2024-04-23 Read more