“Raden Ayu, kita harus cepat supaya tidak kemalaman di hutan!” Elang terpaksa memelankan laju kudanya. Ketika dia menyadari ternyata Kenes tertinggal jauh di belakang. Desa dimana mereka mengisi perut tadi siang adalah desa yang berbatasan dengan hutan. Menurut pemilik warung makan tadi, begitu mereka keluar dari hutan, mereka masih harus melewati area ladang dan persawahan yang luas. Setelah itu, mereka akan sampai di Desa Sekar Sari. “Aku lelah, Elang. Sejak tiga hari lalu, kita berkuda hanya berhenti saat malam tiba,” sungut Kenes. Selepas makan siang tadi mereka juga langsung melanjutkan perjalanan.Saat ini, mereka berada di tengah belantara. Kendati hutan ini tidak semengerikan Wono Daksino, karena menurut cerita dari pemilik warung tadi, banyak warga sekitar yang kerap keluar masuk hutan untuk mencari kayu bakar atau bahan-bahan obat yang tersedia di hutan. Tetap saja bukan tempat yang nyaman untuk beristirahat. Kenes malah berkuda dengan santai tanpa beban. “Gusti Putri, seb
Terakhir Diperbarui : 2025-01-15 Baca selengkapnya