All Chapters of Presdir Dingin Itu Suami Dadakanku: Chapter 41 - Chapter 50

134 Chapters

Bab 41 Opera

“Maaf Kak, aku hanya mengantar Rose yang ingin bertemu ibunya.”Angel sontak menutup matanya, ia juga menutup mata Rose yang berdiri di sebelahnya.Sedangkan Tania, ia langsung menarik selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya. Rasanya sangat malu, mendapati orang lain yang melihat aktivitas mereka.Padahal, mereka tidak melakukan hal yang berlebihan. Ray hanya mencium istrinya.“Kami akan keluar, maaf karena mengganggu.” Angel menarik gagang pintu, menutupnya rapat.Sedangkan Tania, ia masih berdiam di bawah selimut, meskipun sudah lama sejak Angel dan Rose menutup pintu kamar dan meninggalkan mereka. Namun Tania merasa enggan untuk keluar dan menunjukkan wajahnya.“Mau sampai kapan kau menutup dirimu seperti itu?” tegur Ray, berusaha menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh Tania, namun Tania berusaha keras menahannya.“Apakah kau bisa bida bernapas dengan seperti itu?”“Lepas selimutnya, kau bisa sesak dan itu akan sangat merepotkan,” decak Ray kesal.Tania akhirnya menurunkan sel
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Bab 42 Tidak Dianggap

Tania tidak punya pilihan lain selain mengikuti keinginan tiga orang tersebut. Menonton pentas seni opera.Tania kebagian tempat duduk di belakang, sedangkan Ray bersama Angel dan Rose berada di depan. Hal itu karena Angel hanya memesan tiga kursi untuk mereka, sehingga saat memesan satu kursi lagi untuk Tania, ia hanya kebagian kursi bagian belakang.Sebenarnya Tania tidak keberatan dengan itu. Tania juga tidak mempermasalahkan perihal Angel yang seolah mengambil alih Ray. Karena Tania memang tidak memiliki kendali atas Ray, ia hanyalah orang lain yang kebetulan masuk dalam kehidupan Ray. Sedangkan Angel, ia sudah bersama dengan Ray sejak mereka kecil.Yang jadi permasalahan Tania hanyalah keberadaannya yang seolah tidak dianggap. Bahkan, Rose juga demikian. Ia seolah melupakan Tania sebagai sosok ibunya.“Bagaimana jika aku tidak melihat mereka saat keluar,” gumam Tania, ia tidak lagi fokus dengan opera yang tampil di depan, ia hanya mamastikan kalau Ray masih ada di depan dan tidak
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Bab 43 Marah

Tania menggendong Rose keluar dari mall, ia tidak tahu kemana ia harus pergi. Ia jadi menyesali keputusannya meninggalkan Ray dan Angel, padahal Tania tidak tahu apa pun di sini.“Rose, sayang. Sepertinya kita hilang,” gumam Tania.Tania melihat ke sana-kemari. Mengingat-ingat nama jalan yang begitu asing untuknya. Tadi, Tania hanya mengikuti orang-orang yang banyak berjalan kaki, karena lebih banyak orang yang berjalan kaki daripada menggunakan kendaraan.Karena kesal, Tania melupakan bahwa ia sedang berada di negara orang lain. Dan Tania benar-benar tersesat sekarang.“Rose, maafkan Mama sayang. Seharusnya Mama tidak kekanak-kanakan,” ujar Tania, membelai wajah Rose yang sangat dingin, kedua pipinya bahkan memerah.“Mama memang sangat bodoh, padahal Mama tidak memiliki hak untuk marah.”“Maafkan, Mama.”Tania benar-benar khawatir, sudah malam dan ia belum juga menemukan petunjuk untuk pulang ke rumah.Rasanya Tania ingin menangis, namun ia berusaha agar tidak meneteskan air matanya
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Bab 44 Bibi Angel Yang Disukai Rose

Tania bangun dari tidurnya saat merasakan sebuah tangan kecil yang menepuk-nepuk wajahnya, yaitu Rose.“Mama, Mama,” panggil Rose. “Mengapa Mama tidur di sini?” tanya Rose, menarik selimut Tania yang masih membungkus rapat tubuhnya.“Tidak apa-apa sayang,” jawab Tania begitu pelan, seluruh tubuhnya serasa lemas. Tania segera bangun dan duduk menghadap Rose yang berdiri menatapnya.“Rose baik-baik saja ‘kan?” tanya Tania, memeriksa wajah Rose, memastikan kalau putrinya itu tidak sampai sakit karena hal bodoh yang ia lakukan semalam.Setelah memastikan kalau Rose baik-baik saja, Tania akhirnya bisa tersenyum, mengecup puncak kepala Rose.Tania akan merasa sangat bersalah, jika sampai Rose sakit karenanya. Sebagai seorang ibu, Tania akan lebih memilih jika dirinya yang sakit daripada putrinya.“Maafkan Mama ya sayang,” gumam Tania pelan.“Kenapa Mama meminta maaf? Apakah Mama berbuat salah?” tanya Rose, kini ia berpindah ke
last updateLast Updated : 2024-06-28
Read more

Bab 45 Diam

Seperti permintaan Tania, mereka akhirnya tidak berkunjung ke akademik dan langsung kembali ke rumah. Meninggalkan Rose, tanpa berpamitan.Hal yang berbeda dirasakan Ray sepanjang perjalanan hingga sampai di rumah. Tidak ada satu kata pun yang keluar dari mulut Tania, membuat Ray berulang kali meliriknya.Tania hanya diam dan seolah menghindari Ray. Bahkan saat Ray hendak menyentuh tangannya, Tania langsung menggeser tubuhnya, memberi jarak antara ia dan Ray.“Ternyata Anda sangat merepotkan, Nona. Bukan hanya di sini, tapi di negeri orang pun Anda melakukan hal yang sama, merepotkan!” Kata sambutan yang disampaikan Juan saat Tania baru saja turun dari mobil.“Juan!” tegur Ray, membuat Juan beralih pada Ray.“Kita harus pergi sekarang juga, Tuan. Yang lain sudah menunggu.” Ray tidak sempat masuk ke rumah, ia langsung pergi dengan Juan. Menyelesaikan apa yang menjadi urusan mereka.Berbeda dengan Tania yang disambut oleh Ma Cee dan seluruh asisten rumah yang telah bubar.“Nona Tania,
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 46 Kemarahan

Tania membuka matanya, ia masih merasa pusing namun ia tetap memaksakan diri untuk membuka mata. Tania dapat merasakan aroma wewangian yang menusuk-nusuk di hidungnya. Hal itu yang membuat kesadaran Tania kembali.“Nona Tania, Anda baik-baik saja?” Ma Cee segera membantu Tania yang ingin bangun.“Aku baik-baik saja, Ma Cee.”Tania memegang kepalanya yang masih terasa pusing, namun ia tetap memaksakan diri untuk bangun dari tidurnya.“Nona, Anda masih harus berbaring dan beristirahat. Tuan Ray akan sangat marah jika seperti ini,” ujar Ma Cee saat Tania duduk dan bersandar pada sandaran tempat tidur.“Jangan beritahukan padanya, Ma Cee. Tidak perlu mengatakan kalau aku sakit, karena aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit lelah,” ujar Tania.Tania tidak ingin lagi merepotkan. Tania hanya sedikit lelah dan semuanya akan kembali membaik setelah istirahat yang cukup, setelah ia melayani Ray sebagimana seharusnya ia lakukan.Mulai sekarang, Tania harus sadar akan posisinya ‘kan. Ia tidak aka
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 47 Bermain-main

Hari ini, semua asisten rumah diberi waktu untuk berlibur. Mereka meninggalkan rumah bersama dengan Ma Cee yang berat hati meninggalkan Tania. Namun ia tidak punya pilihan lain karena itu perintah Ray.Yang tersisa di rumah hanya ada Ray dan Tania. Juan harus menyelesaikan pekerjaan yang ditinggalkan Ray.“Bersihkan semuanya, aku tidak ingin ada debu sebutir pun,” ujar Ray, ia duduk menatap Tania yang sudah siap dengan alat pembersih.“Baik,” jawab Tania patuh, ia mulai membersihan dengan tatapan tajam Ray yang terus mengawasinya.“Kau bahkan lebih memilih melakukan perintahku daripada meminta maaf dan beristirahat, Tania,” geram Ray kesal melihat Ma Cee yang hanya mematuhinya.Bermain-main yang dimaksud Ray ialah memberikan hukuman pada Tania. Hukumannya ialah membersihkan seluruh bagian rumah.“Bersihkan semua hiasan itu, lap satu persatu hingga tidak ada debu yang menempel,” ujar Ray menunjuk sebuah lemari kaca besar yang berisi ratusan hiasan-hiasan kecil, yaitu motor mainan yang
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 48 Ray dan Masa Lalu

“Raka!”“Ada apa? Mengapa begitu terkejut melihatku.”“Apakah karena aku jadi lebih tampan darimu? Atau, karena sesuatu yang lain?”Pria itu berdiri menatap Ray, memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celana. Dari penampilannya, ia jelas berbanding terbalik dengan Ray.“Bukankah kau seharunya menyambut tamu dengan baik. Aku datang sebagai tamu sekarang, jadi tolong sambut aku.” Pributu berjalan menuruni tangga, membuat Ray menutup pintu kamar dan mengikutinya. “Kemana perginya orang-orang, rumah ini terlalu sepi untukmu yang harus selalu dilayani,” ujar pria itu lagi.“Untuk apa kau datang ke sini? Apakah kau membuat masalah lagi?”Ray menarik pria itu, menghentikannya yang terus berjalan mengitari rumah. Ia seolah memeriksa bagian interior rumah.“Di mana Ma Cee? Biasanya dia akan menyambutku dengan sebuah pelukan, tapi dia bahkan tidak terlihat. Bukankah dia ada di rumah ini?” Pria itu tidak menghiraukan pertanyaan Ray.“Mereka sedang menjalankan libur sehari.”“Jawab pertanyaank
last updateLast Updated : 2024-06-29
Read more

Bab 49 Kedekatan Tania dan Ali

“Kak Tania.”Suara teriakan yang menggema membuat Tania langsung menutup telinga. Semua orang kini menatapnya karena ulah Ali.“Ali, apa yang kau lakuan.” Tania segera menghampiri Ali dan memukul pundaknya.“Kau membuat aku malu, ayo masuk.”Saat ini mereka berada di depan gedung tinggi yang begitu megah. Tempat dimana banyak orang menaruh harapan untuk melanjutkan hidup dan menikmati semua fasilitas yang diberikan.“Kak Tania, aku merindukanmu. Kau sudah tidak masuk bekerja selama dua hari, katanya Kak Tania sedang sakit, apakah itu benar?” Ali terus bertanya pada Tania, mengikuti setiap langkah kaki Tania kemanapun ia bergerak.“Aku baik-baik saja, Ali. Aku hanya sedikit tidak enak badan,” ujar Tania.“Benarkah? Tapi dari wajah pucat Kak Tania terlihat jelas kalau Kak Tania belum sepenuhnya sehat,” tegur Ali.Seharusnya Tania memang masih beristirahat di rumah, namun ia sudah memutuskan untuk kembali bekerja karena sudah libur dua hari berturut-turut dengan alasan sakit. Tania haru
last updateLast Updated : 2024-06-30
Read more

Bab 50 Penanggung Jawab

“Tania, kau dipanggil Pak Ray untuk menghadap padanya.” Mami yang baru saja kembali setelah melakukan rapat, membawa kabar mengejutkan bagi anggota Tim 3.Tania yang tidak biasanya berurusan dengan atasan tiba-tiba dipanggil oleh Ray yang merupakan presiden direktur. Hal itu tentu saja membuat teman-teman yang lainnya menatap cemas pada Tania.“Tania, apakah kau melakukan kesalahan sampai harus menghadap pada pria kejam itu?”“Kesalahan seperti apa yang sudah kau lakukan, Tania?”“Tania, kau baik-baik saja? Apakah kau bisa pergi sendiri?”Celetukan-celetukan teman Tania tidaklah membuatnya takut. Ia hanya berpikir keras, kegilaan seperti apa lagi yang akan dilakukan Ray.Tania tahu, Ray sedang merencanakan sesuatu. Melihat Ray yang menyeringai saat melihatnya adalah suatu hal yang harus dicurigai. “Tania,” panggil Mami tegas, membuat Tania langsung menatap Mami.“Sebenarnya apa yang terjadi? Bagaimana bisa kau menjadi topik utama pembahasan pada saat rapat?” tanya Mami, menatap Tani
last updateLast Updated : 2024-07-01
Read more
PREV
1
...
34567
...
14
DMCA.com Protection Status