All Chapters of Presdir Dingin Itu Suami Dadakanku: Chapter 31 - Chapter 40

134 Chapters

Bab 31 Persahabatan

“Kau dari mana saja, aku menunggumu sejak tadi.” Seorang pria dengan pakaian kasual langsung berdiri saat Ray membuka pintu.“Dai habis membantu istrinya. Sekarang dia menjadi suami yang romantis,” ejek Juan.Ray dan Juan memang datang terlambat ke tempat Satria, itu karena mereka harus membantu Tania yang tiba-tiba terkena masalah di jalan. Mobil yang ia tumpangi bersama sang sopir berhenti di tengah jalan, karena ban mobilnya tertusuk paku dan tidak bisa lagi dikendarai.Sebenarnya pengawal Ray sudah mengatakan kalau mereka akan mengurusnya, jadi Ray tidak perlu datang. Tapi, Ray yang bersikeras untuk datang melihat Tania. Akhirnya ia juga mengantar Tania ke kantor, karena butuh waktu lama untuk menunggu pihak service mobil.“Benarkah? Kalian sudah berbaikan?”Ray tidak menjawab, membuat Satria beralih pada Juan.“Juan, sejak kapan dia akur dengan istrinya? Dia bahkan meninggalkannya saat malam pertama dan menghabiskan waktu bersama kita,” tanya Satria penasaran.Mereka bertiga mema
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

Bab 32 Perkara Paku

“Oh, oh, ada apa ini?”“Ada apa, Pak?” tanya Tania, terkejut saat mobil tiba-tiba bergerak tak berarah, sulit dikendalikan sang sopir.“Maaf, Nona. Sepertinya ban mobilnya bocor,” ujar sang sopir. Ia segera keluar dari mobil setelah mobil berhenti di tepi jalan.Tania ikut keluar, melihat ban mobil yang sudah kempes dan tidak bisa lagi dipakai. Tania jadi panik, ia sudah terlambat ke kantor namun harus terjadi kendala di jalan. Tania yakin, ia pasti akan dimarahi oleh Mami. Meskipun Mami begitu penyayang, namun ia sangat disiplin tentang waktu.“Bagaimana ini?” ucap Tania panik.“Maaf, Nona. Saya akan segera menghubungi bantuan. Di sini tidak ada kendaraan umum yang lewat.”Mereka baru saja keluar dari gerbang masuk jalan menuju rumah. Mereka belum sampai pada jalan raya yang padat dimana mereka bisa menemukan kendaraan umum dimana-mana.Tania sudah berulang kali mengecek ponselnya, mencoba memesan ojek online yang dulu sering ia pakai. Namun tidak ada yang bisa mengakses lokasinya, k
last updateLast Updated : 2024-06-19
Read more

Bab 33 Curiga

Tania dengan langkah pelan masuk ke dalam ruangan tim tiga, rekan-rekan kerjanya berbaris menatapnya. Seolah mereka sudah lama menunggu Tania.Tidak ada senyuman ataupun sambutan hangat, tentu saja, Tania datang terlambat. Itu adalah sebuah kesalahan yang tidak seharusnya ia ulangi kedua kalinya. Namun, yang berbeda kali ini adalah, semua rekan-rekan kerjanya yang menatap Tania penuh curiga. Pandangan mata mereka terus mengikuti pergerakan Tania, membuat Tania merasa tidak nyaman.“Apa yang salah dengan aku?” Tania sampai memeriksa pakaiannya, takut jika ternyata ada yang salah dengan cara berpakaiannya tanpa ia sadari. “Aku tidak membuat kesalahan yang begitu fatal ‘kan?”“Aku hanya datang terlambat.”Tania terus berpikir dengan keras, semua padangan orang tertuju padanya. “Maudy, ada apa?” Tania mencoba bertanya pada Maudy, namun Maudy hanya menatapnya tajam dengan kerutan di antara alisnya.Tania jadi mundur. Jika Maudy tidak ingin menjawab pertanyaannya, apalagi yang lainnya. T
last updateLast Updated : 2024-06-20
Read more

Bab 34 Pekerjaan Suami

“Siapa suami kamu?”Tania menelan ludahnya, apa maksud pertanyaan itu? Mengapa tiba-tiba menanyakan pertanyaan yang tidak jelas, membuat Tania kebingungan harus menjawab seperti apa.“Jawab, Tania. Aku tidak menyuruhmu untuk diam.”Tania mengigit bibirnya, tanpa sadar ia meremas jari-jemarinya yang saling bertaut. “Suami aku?” tanya Tania terbata, ia benar-benar bingung dengan apa yang dipertanyakan Ray. Tania hanya takut jika ia sampai salah jawab dan membuat Ray marah.“Iya, Tania. Suami kamu! Siapa? Apa pekerjaannya?”Ray tampak marah, namun dari raut wajahnya yang selalu datar dan tenang, membuat siapa pun yang melihatnya akan sulit menebak. Apakah dia marah atau tidak.“Suami aku?” tanya Tania sekali lagi, ia benar-benar kebingungan dengan pertanyaan Ray.“Hm.”“Siapa suami kamu?”Tania mengerutkan keningnya, tidak mengerti maksud pertanyaan Ray. Suami Tania jelas Ray, dan Tania hanya memiliki satu suami. Lalu, mengapa Ray bertanya seperti itu?“Suami aku, itu kamu,” jawab Tani
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more

Bab 35 Dialog Menjelang Tidur

“Mulai sekarang, sebut aku sebagai suamimu. Dimana pun dan kapan pun.”“Seharusnya kau bangga menyebut aku sebagai suamimu. Apakah kau tidak tahu, ada berapa banyak wanita yang mencoba mendekatiku?”“Kau sangat tidak bersyukur bahwa aku memilihmu diantara banyaknya wanita-wanita itu.”Tania menatap horor pada Ray yang baru saja berjalan meninggalkan Tania setelah mengatakan itu.“Aku bahkan tidak ingin kau memilihku. Manusia kejam yang tidak punya hati sepertimu, apa yang dilihat wanita-wanita itu hingga tergila-gila padamu,” batin Tania dalam hati.“Dan juga, bagaimana mungkin aku mengatakan bahwa kau adalah suami aku di depan teman-temanku. Sedangkan semua orang di kantor mengetahui bahwa kau memiliki seorang istri, dan itu bukan aku.”Tania masih menatap kesal pada Ray yang sudah berada di tempat tidur, duduk bersandar sembari memainkan ponselnya.“Apakah kau ingin aku dicap sebagai orang kedua dalam rumah tangga atasannya?”“Bisa-bisa aku jadi bahan omongan orang-orang satu kantor
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more

Bab 36 Kata Yang Sulit Terucap

“Kau sendiri yang mengatakan kalau kau akan melakukan apa pun.” “Mengapa kau jadi ingkar!” Tania berusaha untuk tidak menanggapi Ray yang terus mengomel di hadapannya, ia hanya fokus pada sarapannya, membuat Ray semakin kesal. Sedari tadi Ray menunggu, namun tampaknya Tania memang sengaja mengunyah dengan lambat. Berusaha menghindari pertanyaan Ray. “Tania! Aku bicara padamu,” “Apa kau tidak mendengarku?” “Iya, kenapa?” ucap Tania pelan. Ia masih mengunyah, namun karena Ray terus mendesak terpaksa ia harus menjawab dengan mulut penuh, hingga pipinya tampak mengembang. Ray berusaha menahan diri, hingga ia meneguk segelas air dan menghabiskannya. Ia terpaksa melakukan itu untuk menetralkan perasaannya. Akhir-akhir ini Ray merasa tidak aman dengan jantungnya. Setiap kali melihat Tania, jantungnya terasa berdetak dua kali lebih cepat. Dadanya terasa hangat hingga menjalar ke wajahnya, membuat telinganya memerah. “Mengapa dia begitu menggemaskan,” batin Ray dalam hati. “Makanlah
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more

Bab 37 Tanda Kepemilikan

“Sial,” maki Tania dalam hati, ia benar-benar geram. Dengan kesal menepuk-nepukkan bedak pada bagian lehernya yang terdapat tanda merah.“Untuk apa dia melakukan ini. Dasar gila,” geram Tania, kesal.“Kenapa juga aku diam saja, membiarkannya sesuka hati.”Tania mengibaskan rambutnya, sudah berulang kali menepuk-nepukkan bedak namun tanda merah itu masih tetap terlihat jelas. Tania jadi bingung, harus menutupinya dengan cara apa lagi.“Apa yang kau lakukan?”Gerakan tangan Tania terhenti, melihat Ray dalam pantulan cermin di hadapannya. Ray dengan wajah datarnya menatap Tania tajam.Tania tidak tahu, sudah berapa lama Ray berdiri di hadapannya. Akan tetapi, dari raut wajahnya dapat terlihat jelas, ia tidak suka dengan apa yang dilakukan Tania.“Apa yang kau coba tutupi, hm?”Ray menarik tangan Tania. Dengan lembut ia mengibaskan rambut Tania ke belakang, melihat tanda kepemilikan yang sudah dibuatnya.“Itu tanda dariku, jangan mencoba menutupinya.”“Atau, kau akan mendapatkan hukuman u
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Bab 38 Drop

“Sayang, apakah kita tidak akan mengganggu aktivitas Rose dengan kehadiran kita hari ini?” tanya Tania pada Ray yang duduk di sebelahnya.Rupanya Tania sudah mulai terbiasa dengan panggilan itu, hingga sekarang dengan mudah ia ucapkan. Membuat Ray diam-diam tersenyum.“Hm, kenapa?”“Tidak apa-apa, hanya saja aku takut jika kita mengganggu Rose yang sedang belajar,” ujar Tania.“Hari ini akhir pekan jika kau lupa.”Tania jadi diam, hanya tersenyum merutuki dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia lupa dengan hal itu. Karena terlalu senang akan bertemu dengan Rose, Tania sampai melupakan banyak hal.“Hari ini, kita akan berkunjung juga ke akademik Rose.”“Agar kau tahu bagaimana Rose belajar di akademik, hingga kau tidak perlu terus-menerus khawatir dengannya.”Rose hanya mengangguk pelan. Ia kembali pada sandaran kursinya, tidak lagi bertanya pada Ray.Mereka masih dalam perjalanan dengan mengenakan pesawat pribadi Ray. Membuat mereka dapat santai dan leluasa, tanpa takut menganggu yang lain
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

Bab 39 Bertemu Rose

Tania masih terbaring lemah di atas ranjang rumah sakit, pada tangan kirinya terdapat jarum infus yang tertancap. “Mama…”Samar-samar Tania mendengar suara Rose yang memanggilnya, membuat Tania segera membuka mata perlahan.Dugaannya benar, Rose memang ada di dekatnya. Ia duduk di atas pangkuan Ray yang menggenggam tangannya.“Rose,” lirih Tania berucap“Mama sedang sakit, Rose,” tegur Ray saat Rose hendak naik ke atas ranjang pasien.“Ra-”Tania menghentikan ucapannya, melihat tatapan tajam Ray yang sudah seperti pedang berkilau yang siap menghunusnya.“Sayang,” panggil Tania, segera memperbaiki ucapannya.“Aku merindukan Rose, aku ingin memeluknya.”“Kau masih sakit Tania, nanti saja setelah kau merasa lebih baik.”Ray tetap membantah, meskipun Tania sudah merengek dan memohon padanya, Ray tetap tidak setuju.Bagi Ray, kesehatan Tania lebih utama. Tania harus sembuh dulu baru bisa banyak bergerak. Sehingga Ray tidak memperbolehkan Tania untuk memeluk Rose, karena Rose sangat aktif
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more

Bab 40 Angel

Tania menatap wanita yang sedang bermain dengan Rose, mereka tampak begitu dekat. Rose bahkan tidak lagi peduli dengan kehadiran Tania, ia hanya asik dengan Angel, membuat Tania jadi cemburu.“Hai kakak ipar, aku Angel. Adik perempuan Kak Ray,” ujar Angel memperkenalkan diri, dia tersenyum dengan begitu ceria menyapa Tania.Namun, Tania merasa tidak nyaman dengan sosok Angel. Ia hanya tidak suka, tanpa ia tahu alasannya. Di dalam dadanya seperti ada bara apa yang membakar seluruh dadanya.Mungkinkah karena Angel jadi lebih dekat dengan Rose, sehingga Tania tidak nyaman dengan itu.“Angel, dia baik. Dia anak perempuan Ma Cee,” ujar Tania, berusaha biasa saja dan membuat dirinya nyaman dengan keberadaan Angel."Ma Cee orang yang sangat baik, dia pasti memiliki anak yang juga baik sepertinya," batin Tania."Ada apa?" tanya Ray, melihat Tania yang bergumam tidak jelas.Ray yang sudah memakai pakaian keluar dari kamar, segera menghampiri Tania yang duduk sendirian di sofa.“Mengapa di sini
last updateLast Updated : 2024-06-26
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status