"Dimana dia, Ma Cee?" tanya Ray, tatapan matanya melirik ke segala sudut kamar, sejak memasuki rumah dia belum melihatnya."Ada di ruang belakang, Tuan Ray," jawab Ma Cee."Haruskah saya memanggilnya?" Ray diam beberapa saat, mempertimbangkan tawaran Ma Cee."Tidak perlu, biarkan dia berkeliling hingga terbiasa di rumah ini."Ray berbalik, melepas dua kancing jasnya, lalu duduk. Seorang asisten yang memang memiliki tugas membantu Ray, segera menjalankan tugasnya. Melepaskan sepatu Ray.Saat akan membuka jas yang dikenakan Ray, sontak Ray menolak. "Tidak perlu, kau bisa keluar sekarang.""Ma Cee, apa saja yang dia lakukan hari ini?" tanya Ray."Pagi tadi, sewaktu saya bangun. Saya mendapati Nona Tania menangis di sofa-""Menangis?"Belum selesai Ma Cee berbicara, Ray sudah lebih dulu memotong perkataan Ma Cee. Dia menatap Ma Cee tajam, sebelah alisnya terangkat ke atas."Kenapa dia menangis?""Bagaimana kau mengurusnya, bukankah sudah kukatakan. Jangan membuat dia sampai merasa tidak
Last Updated : 2024-06-10 Read more