Home / Romansa / Taruhan Dengan Ceo Muda / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Taruhan Dengan Ceo Muda: Chapter 141 - Chapter 150

160 Chapters

Bab 141 S2

Verlyn dilema dengan apa yang harus dia lakukan sekarang agar Cherryn tidak menghukum Wallace karena kejadian itu.Kayn mengerti perasaan Verlyn lalu mengeratkan genggaman tangan Verlyn untuk sesaat, membuatnya menoleh dan saling kontak mata dengan Kayn yang memberikan kode untuk memintanya tetep tenang dan jangan ketakutan.Verlyn mengangguk pelan dan tersenyum kecil lalu kembali menoleh ke arah Cherryn yang masih memperhatikan Wallace dengan tatapan tajam."N–nenek,,, biar saya dan Kayn yang menjelaskan apa yang terjadi saat itu.." Verlyn menarik napas dalam-salam sebelum menceritakannya."Saat itu, aku dan Kayn.."Cherryn mendengarkan cerita dari Verlyn dan Kayn dengan seksama dan mereka mengatakannya dengan jujur. Karena hal itu, Cherryn ingin semakin menghukum Wallace namun segera di tahan oleh Verlyn sebelum dia melakukannya."Jangan hukum dia, nenek. Aku mohon, beliau bersikap seperti itu demi keamanan desa. Dan dia tidak mengenaliku karena aku memakai penutup kepala saat itu.
Read more

Bab 142 S2

"Seperti di dalam cerita dongeng, anak-anak!"Verlyn tersenyum dengan mata yang melebar setelah mendengar cerita lengkap dari Cherryn. Kayn juga setuju dengan perkataan Verlyn tadi.Meskipun tidak masuk akal dan sulit untuk di percaya dengan logika, tapi bukti cerita dari Cherryn ada di depan matanya sekarang, yaitu keturunan generasi ke-10 Cleovoranta, Cherryn Nesvaranda.'Aku kira hal seperti ini hanya ada di film dan cerita dongeng saja. Aku tidak menyangka bia melihat buktinya langsung di depan, mataku..' batin KaynVerlyn menepuk tangannya sekali dengan perasaan senang. "Pantas saja nenek terlihat muda! Aku kira karena pengaruh gaya hidup dan lingkungan nenek di sini, ternyata karena keturunan, ya!" ujar Verlyn kagum.Cherryn tersenyun malu dan mengangguk. "Kau juga adalah salah satu keturunan nenek moyang kita, Verlyn!""Ibumu juga termasuk ke dalam keturunan tersebut," lanjut Cherryn.Mata Verlyn membelalak terkejut dan semakin penasaran dengan cerita dari Cherryn itu. Dia meno
Read more

Bab 143 S2

Kamar tamu Verlyn di Varzaniam."Aah,, Kayn sialan! Aku jadi tidak bisa tidur karena terus memikirkan jawabannya yang tadi itu kepada nenek!"Verlyn bergonta-ganti posisi untuk mencari gaya tidur yang nyaman agar dirinya bisa cepat-cepat tertidur dan beristirahat dengan nyaman.Pada akhirnya, Verlyn menelentangkan kembali tubuhnya karena semakin merasa tidak nyaman. Dia menatapi langit-langit kamarnya yang berwarna coklat tua lalu menghela napas panjang dan bangun dari rebahannya.Verlyn menyalakan ponselnya dan sudah tahu persis bahwa di dalam pedesaan terpencil seperti ini tidak akan ada sinyal yang terhubung dengan ponselnya sama sekali."Sebaiknya aku menikmati udara segar lebih dulu lalu kembali ke kamar.."Verlyn beranjak dari kasur lipatnya dan keluar dari kamar yang hanya terhalang oleh tirai berwarna hijau tua yang bahannya tidak terlalu tipis tapi juga tidak terlalu tebal.Verlyn melirik ke arah tirai kamar yang berada di sebelah kamarnya, kamar tamu itu adalah tempat Kayn b
Read more

Bab 144 S2

Verlyn dan Kayn pulang dengan kondisi lelah dan pakaian yang sedikit kotor akibat terkena lumpur setelah anak-anak yang menghampirinya sore itu mengajak mereka untuk bermain bersama.Kayn hendak menolak namun keinginan anak-anak itu langsung di setujui olehnya dan mau tidak mau Kayn harus ikut bermain bersama dengan mereka."Haah, lelah–sekali,,," Verlyn duduk di salah satu kursi di ruang tamu dan langsung menyandarkan punggungnya di sana sambil memejamkan mata dan napasnya masih sedikit tersengal-sengal."Aku tidak menyangka bahwa menemani anak-anak bermain itu bisa melelahkan seperti–ini.."Kayn melakukan hal yang sama dan mengatur napasnya perlahan dengan tenang. "Bukannya ini karena kau menerima ajakkan anak-anak itu untuk bermain?" balas Kayn.Verlyn langsung membuka kelopak matanya dan melirik ke arah Kayn. "Hei, kau pikir aku tidak melihat yang paling bersemangat bermain lumpur tadi itu adalah kau?!" Verlyn melipat tangannya dam kembali memejamkan matanya. "Padahal kau tadi ter
Read more

Bab 145 S2

Hari ke-2 di Desa Fandaria."Kita hanya harus bertemu dengan para warga dan membantu menyelesaikan permasalahan mereka, bukan?"Kayn mengangguk sambil menatap ke arah matahari yang baru saja ingin terbit dari ufuk timur.Verlyn menguap lebar lalu melakukan peregangan tangan agar rasa kantuknya bisa menghilang sedikit demi sedikit di pagi hari itu."Kenapa kita harus bangun sepagi ini, sih? Hoam.." Verlyn lagi-lagi menguap lalu bertinggung di sebelah Kayn dan menompang dagunya. "Aku masih sangat, mengantuk..""Apa kau sepikun itu sampai tidak ingat apa yang di katakan nenek, semalam?" tanya Verlyn dengan sedikit ejekkan.Verlyn memutar bola matanya. "Aku ingat! Hanya saja, kita bisa mulai membantu para warga saat hari menjelang siang, kan?" kesah Verlyn sambil memajukan bibirnya.Kayn hanya bisa menghela napas dan menggeleng pelan mendengar keluh kesah Verlyn yang masih bertinggung di sebelahnya sambil memejamkan matanya.*Kemarin malam*Verlyn dan Kayn masih berusaha menelaah perkataa
Read more

Bab 146 Season 2

Verlyn dan Kayn menyelesaikan permasalahan pertama warna di sana dengan sangat baik dan cepat bahkan sebelum tengah hari. Akibatnya mereka sedikit kewalahan karena tidak beristirahat sama sekali. "Aku tidak percaya akan selesai secepat ini! Terima kasih, kalian berdua!" ucap wanita tua itu dengan perasaan senang sambil memeluk baju berwarna biru muda dengan motif bintang berwarna merah yang di buat oleh Verlyn tadi. "Sama-sama, bu!" balas Verlyn dan Kayn kompak. "Oh ya, aku lupa memperkenalkan diriku." Wanita tua itu sedikit membungkukkan badannya swbentar di hadapan Verlyn dan Kayn. "Panggil saja aku Marna, kau adalah cucunya Tetua Cherryn, bukan?" Verlyn mengangguk sambil tersenyum dan ikut membungkukkan badannya. "Salam kenal, ibu Marna. Anda benar, saya Verlyn ..." Verlyn menoleh ke arah Kayn yang ikut memperkenalkan diri di hadapan Marna. "Saya Kayn, rekan Verlyn. Salam kenal, ibu Marna," ucap Kayn. Marna tampak menutup mulutnya dan terkekeh sebentar. "Maaf, aku kira k
Read more

Bab 147 Season 2

Verlyn dan Kayn berusaha mencari tikus peliharaan Norin yang bernama Gian itu di setiap sudut ruangan di rumah Norin dan berhasil menemukannya setelah 2 jam pencarian."Gian! Kau ke mana saja?" Norin segera mengambil Gian dari pegangan Kayn dan memeluknya dengan perasaan senang.Kayn ikut merasa senang sedangkan Verlyn malah merasa merinding dan geli di sekujur tubuhnya melihat Norin tampak memeluk tikua itu dengan penuh kasih sayang."Terima kasih, Kak Kayn dan Kak Verlyn, karena telah berhasil menemukan Gian-ku!" ucap Norin lalu membungkukkan sedikit badannya."Kalau boleh tahu, di mana Kakak menemukannya?" tanya Norin penasaran.Kayn mulai menceritakan dari saat Verlyn yang tidak sengaja menemukan lubang galian di bawah karpet lalu Kayn yang mengambil tikus itu di bawah tanah."Aku tidak mengira bahwa Gian pandai menggali! Maaf telah merepotkan kalian.""Tidak apa-apa, ini sudah tugas kami. Ya, kan, Verlyn?"Kayn menoleh ke arah Verlyn yang sedang memeluk dirinya sendiri dan main m
Read more

Bab 148 Season 2

Delapan jam lalu."Aku penasaran, misi kita selanjutnya apa, ya?!" Verlyn berjalan di sebelah Kayn kedua tangan di taruh di belakang lalu bersenandung senang."Aku juga tidak tahu, tapi ..." Kayn menghentikan langkahnya di depan sebuah rumah dengan suara tangisan anak kecil di dalam rumah itu begitu juga dengan Verlyn. "Sepertinya misi kali ini tidak akan sesulit sebelumnya."Seorang wanita keluar dari rumah itu dan tampak sangat kelelahan dengan rambut yang berantakan. Dia melihat ke arah Kayn dan Verlyn yang sedang terdiam di depan rumahnya."Apa kalian adalah orang yang di katakan oleh Tetua yang akan membantu para warga?" tanya wanita itu."Anda benar, kami adalah orang yang di tugaskan oleh Tetua untuk membantu para warga selama beberapa hari ke depan," jawab Kayn.Verlyn mengangguk setuju. "Sepertinya kami tidak perlu memperkenalkan diri karena Tetua sudah mengatakannya kepada semua warga, di sini.""Ternyata benar apa yang di katakan orang-orang, kalian sangat cantik dan juga t
Read more

Bab 149 Season 2

Verlyn dan Kayn menjalan misi seperti di hari sebelumnya. Mereka terus membantu para warga meskipun permintaannya sedikit tidak masuk akal dan terlalu mudah untuk di kerjakan.Seperti saat di hari ke-4, salah satu perempuan meminta Verlyn dan Kayn untuk mengajaknya bermain dan menemaninya tidur di rumahnya sendiri hingga pagi sehingga di hari itu mereka hanya menjalannya 1 misi saja."Aku sudah tidak tahu lagi, Kayn." Verlyn menyeruput perlahan teh di cangkit genggamannya lalu menghela napas panjang untuk menenangkan pikirannya. "Aku lelah ..."Kayn mengerti mengapa Verlyn seperti itu, mereka hanya baru bisa menyelesaikan 8 misi di hari ke 6 semenjak mereka tinggal di Desa Fandaria.Karena hal itu, Verlyn tidak percaya diri bisa menyelesaikan semua misi dalam waktu yang sudah dia tentukan, yaitu kembali ke kota saat sudah minggu ke-2 di bulan ini yang akan datang setelah 8 hari."Maaf ..." Verlyn menaruh cangkirnya dan menyeka air matanya yang hampir membasahi kedua pipinya. "Aku seha
Read more

Bab 150 Season 2

Setelah mendengar kalimat motivasi dari Cherryn, Verlyn dan Kayn menjadi lebih tegar dan berusaha melihat sisi baik saat mereka membantu para warga.Sisi baik yang Verlyn dan Kayn sadari adalah mereka tanpa sadar menjalin relasi dan memberikan kesan baik kepada para warga agar mereka senantiasa terus mengingat bantuan dari Verlyn dan Kayn bahkan saat mereka sudah pergi dari desa itu.Saat sudah memasuki hari ke-10, Verlyn dan Kayn berhasil menyelesaikan total 25 misi."Aku tidak menyangka Kayn, kita bisa menyelesaikan 17 misi dalam waktu 4 hari! Aku sangat senang!" Verlyn berjalan dengan riang di malam hari yang sedang di penuhi oleh bintang.Kayn hanya menghela napas pelan dan tersenyum melihat Verlyn yang sedang berjalan dengan penuh kegembiraan di depannya.Setelah sampai di depan rumah nenek, Verlyn terduduk di salah satu tangga sambil menengadah ke atas dan melihat langit malam yang tampak lebih indah dari malam sebelumnya."Sepertinya langit malam juga ikut merayakan keberhasila
Read more
PREV
1
...
111213141516
DMCA.com Protection Status