'Sepertinya memang benar, dari arti senyumannya itu.. Dia memang sengaja, memprovokasiku!' batin Verlyn kesal.Verlyn memejamkan matanya dan menghela napas perlahan untuk menenangkan emosi yang sedang naik di dalam pikirannya sekarang lalu membuka matanya kembali.Verlyn tersenyum lebar ke arah Fadaron yang membuat raut wajahnya seketika terheran-heran."Anda benar, Tuan Fadaron," ujar Verlyn tiba-tiba yang membuat orang-orang di sekitarnya langsung berhenti berbisik dan menoleh ke arah Verlyn.Kaze juga ikut menoleh ke arah Verlyn dan menatapnya bingung. "Verlyn, apa maksudmu? Kau tidak perlu membalas perkataan Tuan Fadaron karena beliau hanya bercanda, Verlyn.." ujar Kaze dengan nada lembut."Oh, iya kah?" Verlyn menoleh ke arah Kaze dengan matanya yang lebar. "Jadi Tuan Fadaroj hanya sedang bercanda, Ayah?" tanya Verlyn memastikan.Kaze mengangguk pelan sembari tersenyum. "Iya Verlyn, jadi kau cukup mendengarkannya–saja," balas Kaze.Verlyn terdiam sesaat lalu menyentuh dagunya unt
Read more