Semua Bab Taruhan Dengan Ceo Muda: Bab 101 - Bab 110

144 Bab

Bab 101

"Sampai jumpa, Verlyn! Kita akan segera bertemu lagi!" ujar Varsel sembari melambaikan tangannya ke arah Verlyn dan Kaze.Verlyn tersenyum dan mengangguk senang. "Iya, Nyonya Varsel! Terima kasih dan hati-hati di jalan!" balas Verlyn sembari ikut melambaikan tangannya ke arah Varsel.Varsel membungkukkan sedikit badannya lalu melangkah pergi bersama dengan orang-orang penting lainnya.Verlyn menghela napas lega karena sudah selesai berbincanh dengan Nyonya Varsel dan beberapa orang penting perusahaan Kizen yang lain lalu menoleh ke arah Kaze yang sedang menatap layar ponselnya."Ayah, sudah–selesai, kan? Aku ingin makan, sekarang," ujar Verlyn.Kaze hanya terdiam sembari fokus menatap layar ponselnya itu. Verlyn mengangkat bahunya sedikit lalu melangkah pergi meninggalkan Kaze di sana dan segera menghampiri Kayn yang masih berbincang dengan orang-oramg di sana."Kau mau kemana, Verlyn?" tanya Kaze tiba-tiba.Verlyn langsung menghentikan langkahnya dan mendengus kesal lalu membalikkan
Baca selengkapnya

Bab 102

'Sepertinya memang benar, dari arti senyumannya itu.. Dia memang sengaja, memprovokasiku!' batin Verlyn kesal.Verlyn memejamkan matanya dan menghela napas perlahan untuk menenangkan emosi yang sedang naik di dalam pikirannya sekarang lalu membuka matanya kembali.Verlyn tersenyum lebar ke arah Fadaron yang membuat raut wajahnya seketika terheran-heran."Anda benar, Tuan Fadaron," ujar Verlyn tiba-tiba yang membuat orang-orang di sekitarnya langsung berhenti berbisik dan menoleh ke arah Verlyn.Kaze juga ikut menoleh ke arah Verlyn dan menatapnya bingung. "Verlyn, apa maksudmu? Kau tidak perlu membalas perkataan Tuan Fadaron karena beliau hanya bercanda, Verlyn.." ujar Kaze dengan nada lembut."Oh, iya kah?" Verlyn menoleh ke arah Kaze dengan matanya yang lebar. "Jadi Tuan Fadaroj hanya sedang bercanda, Ayah?" tanya Verlyn memastikan.Kaze mengangguk pelan sembari tersenyum. "Iya Verlyn, jadi kau cukup mendengarkannya–saja," balas Kaze.Verlyn terdiam sesaat lalu menyentuh dagunya unt
Baca selengkapnya

Bab 103

Para orang tua yang memuji Verlyn seketika di ragukan kembali oleh perkataan Fadaron yang mampu memutar balikkan suasana, seolah Fadaron memperlihatkan kemampuannya dalam mempengaruhi seseorang kepada Verlyn. "Perkataan Tuan Fadaron benar, jika cerita yang Nona Verlyn sampaikan itu memang benar adanya. Seharusnya beliau memiliki buktinya, bukan–begitu, semuanya?" tanya Sihon. Orang-orang mengangguk setuju dengan perkataan Sihon tadi lalu kembali menoleh ke arah Verlyn yang masih terdiam sembari membalas tatapan tajam mereka. "Jadi Nona Verlyn, apakah Anda memiliki–sebuah–bukti?" Fadaron mengulangi pertanyaanya. Verlyn berpikir sejenak sembari menyentuh dagunya. "Hm.. bukti, ya?" Verlyn menoleh ke arah Kaze yang dari tadi menatapnya sama seperti orang-orang di sana. "Apa Ayah bisa menelepon Tuan Mistecrof, sekarang?" tanya Verlyn dengan santai kepada Kaze. Semua orang kembali di buat terkejut oleh Verlyn setelah mendengar permintaan Verlyn kepada Kaze yang terdiam sesaat lal
Baca selengkapnya

Bab 104

'Akhirnya selesai juga!' Verlyn melangkah keluar dari ruangan itu bersama dengan Kaze dengan perasaan kesal yang sudah terbendun dari awal saat Fadaron memprovokasi dirinya. "Menyebalkan, aku akan mengatakan semua kejadian ini kepada Kayn, nanti!" gumam Verlyn pelan. Kaze menghentikan langkahnya dan menoleh ke arah Verlyn yang masih terus melangkah sembari menatap ke bawah. "Verlyn," panggil Kaze pelan. Verlyn tersadar dan langsung menoleh ke arah Kaze yang berada di belakangnya sekarang. "Iya, Ayah?" balas Verlyn lalu menghampiri Kaze. Kaze terdiam sesaat lalu menghela napas panjang sebelum mengatakan hal yang ingin dia katakan kepada Verlyn. "Verlyn, mengapa kau–" "Aku tahu, Ayah," potong Verlyn cepat. Verlyn melipat tangannya sembari menatap ke arah lain. "Aku tahu bahwa aku sudah melakukan hal yang seenaknya, tadi. Tapi, aku tidak bisa terima jika Ayah di rendahkan seperti itu! Aku juga harus membuktikaj kepada mereka bahwa aku memang cocok untuk–mendapatkan–posis
Baca selengkapnya

Bab 105

"Apa memang bisa begitu, Kayn? Bukankah orang tertinggi bebas mengatur orang-orang yang posisinya lebih rendah?" tanya Verlyn heran setelah mendengar penjelasan dari Kayn.Kayn mengangguk pelan. "Mereka disebut sebagai petinggi perusahaan karena merekalah yang mendukung seseorang untuk menjadi seorang CEO agar posisinya menjadi lebih kuat dan orang lain tidak bisa menjatuhkannya," jelas Kayn panjang lebar.Verlyn berpikir sejenak sembari menyentuh dagunya dan mengangguk-anggukkan kepalanya pelan. "Jadi, alasan Ayahku tidak bisa melawan mereka saat itu, karena Ayahku harus menghormati mereka untuk membalas budi?" tanya Verlyn lagi."Tepat sekali, mereka juga memiliki hak untuk mengatur dan mengubah arahan dari Presdir. Jadi, Ayahmu tidak bisa apa-apa karena memang beliau tidak bisa melawan," jawab Kayn.Verlyn mulai mengerti apa yang di jelaskan Kayn kepadanya dan paham mengenai alasan mengapa Kaze hanya diam dan tidak membalas perkataan para orang tua saat di ruangan itu."Semuanya me
Baca selengkapnya

Bab 106

'Geira Serrezet..' Verlyn terus menerus memikitkan nama itu sembari terdiam dan tidak menyantap sarapannya."Verlyn?" panggil Caroline menyadarkan Verlyn dari lamunannya."I–iya, ibu?" balas Verlyn sambil menoleh ke arah Caroline yang sedang menatapnya."Apa kau merasa sakit? Dari tadi ibu perhatikan, kau baru makan sedikit dan terus terdiam setelah memasukkan beberapa suap nasi," ujar Caroline khawatir.Verlyn langsung menggeleng cepat sembari melambaikan tangannya kepada Caroline. "Tidak, ibu. Aku hanya.. sedikit gugup datang ke perusahaan sebagai–seorang–Presdir.. Ya, hanya karena itu, ibu, hehe.." balas Verlyn dengan sedikit berbohong.Caroline tersenyum sembari menggeleng pelan. "Santai saja, Verlyn. Kau pasti bisa melakukannya dengan baik!" ujar Caroline menyemangati Verlyn.Verlyn mengangguk dengan semangat lalu beranjak dari kursinya. "Baik ibu, terima kasih sudah memberiku semangat! Aku akan pergi sekarang, sampai jumpa!"Verlyn melangkah pergi menuju pintu rumah sambil memba
Baca selengkapnya

Bab 107

'Sudah berapa lama waktu berlalu?'Verlyn terus menerus mengerjakan beberapa dokumen yang diperintahkan oleh Kaze dan Verlyn baru bisa menyelesaikan 10 dokumen dari 25 dokumen yang ada."Saat dengan Nyonya Varsel, perasaan tidak sebanyak ini.." gumam Verlyn pelan.Fayyara masuk ke dalam ruangan dengan membawa sebuah kotak sedang berwarna coklat dan segelas minuman cup berukuran besar."Nona, sebaiknya Anda makan dulu saja, sekarang. Saya membawakan ini untuk Anda!" Fayyara menaruh kotak dan minuman tersebut di atas meja Verlyn.Verlyn menengadah ke atas dan menatap sayu Fayyara. "Kau mendapatkan itu dari mana, Fayyara?" tanya Verlyn."Ini dari ayah Anda, Nona! Beliau mengatakan kepada saya bahwa sebaiknya Anda makan terlebih dulu sebelum kembali melanjutkan pekerjaan Anda yang menumpuk itu," jawab Fayyara.Verlyn terdiam sesaat sembari menatap ke arah kotak dan minuman cup besar di depannya sekarang. Verlyn membuka kotak itu dan melihat makanan yang paling dia sukai, yaitu mie pedas d
Baca selengkapnya

Bab 108 S2

"Apa yang sedang terjadi, sekarang..?" Verlyn masih terdiam di tempat dan semakin merasa bingung dengan apa yang sedang terjadi saat ini. Banyak wartawan berkumpul di depan perusahaan Kizen, membuat Verlyn berpikir bahwa muncul berita yang menggemparkan sampai-sampai mereka rela berdesak-desakkan untuk masuk ke dalam. Verlyn memegangi kepalanya yang tiba-tiba terasa sedikit sakit. "Sebenarnya, ada apa.." Ponselnya kembali berbunyi dan muncul nontifikasi pesan dari Kaze dan Verlyn segera membacanya. Kaze: [Pulanglah dengan sembunyi-sembunyi bersama dengan para pengawalmu] Verlyn menarik napas dalam-dalam dan menyesal karena tidak membawa para pengawal sekarang. 'Sial, aku bahkan tidak membawa pengawal satupun, hari ini,' batin Verlyn. Dia menoleh ke arah Fayyara yang baru saja keluar dari ruangan sembari membawakan tas milik Verlyn di tangannya lalu memberikannya kepada Verlyn. "Nona, Anda harus kembali ke rumah Anda, sekarang!" Fayyara segera menarik tangan Verlyn dan m
Baca selengkapnya

Bab 109 S2

"Aku benar-benar tidak bisa menahan tawaku, untuk yang sekarang.." Verlyn memijat pelipisnya sembari menundukkan kepala dan terkekeh setelah melihat penampilan Regi dan Saron yang sudah berganti pakaian seperti seorang wanita dengan wajah yang di rias oleh Divan. "Kalian cocok sekali mengenakan itu, haha!" ungkap Divan sembari tertawa dan menunjuk ke arah mereka. Regi tampak sedang tertekan sedangkan Saron malah menikmatinya dengan bergaya dan berbicara seperti seorang wanita pada umumnya. "Bagaimana penampilanku sekarang? Unch.." tanya Saron dengan gelagat seperti wanita sungguhan. Verlyn memegangi perutnya yang terasa sakit akibat terus tertawa sedangkan Farga hanya menunduk dan menggelengkan kepalanya. "Hentikan nada bicaramu yang seperti itu, Saron!" bisik Regi dengan raut wajah kesal. Verlyn menyeka sedikit air yang keluar dari matanya akibat terlalu lama tertawa. "Kalian sangat cantik! Pasti kalian bisa menipu mereka semua dengan kecantikan itu!" puji Verlyn sembari
Baca selengkapnya

Bab 110 S2

Beberapa saat setelah Caroline membentak Verlyn, dirinya merasakan sakit yang luar biasa di bagian kepalanya dan berusaha menahannya dengan memegangi bagian kepalanya yang terasa sakit. Verlyn berjalan mendekat kembali ke arah Caroline dan hendak menyentuh tangannya namun Caroline langsung menjauh dan menatap sinis ke arah Verlyn. "Jangan kau coba-coba mendekatiku!" ujar Caroline dingin dengan jari yang menunjuk ke arahnya. Verlyn hanya bisa terdiam di tempat dan sakit yang di rasakan oleh Caroline semakin menjadi-jadi sampai dia hampir terjatuh namun langsung di tahan oleh Kaze dan Selvania di sana. "Sebaiknya kau istirahat sekarang, Caroline," ujar Kaze dengan lembut. Caroline mengangguk pelan lalu berusaha kembali berdiri dan berjalan sedikit sempoyongan sembari dipapah oleh Selvania untuk pergi ke kamarnya. Suasana di ruang tamu kembali senyap. Verlyn menoleh ke arah Ace yang hendak pergi tanpa mengatakan sepatah katapun kepada Verlyn di sana. "Kak Ace.." panggil Verl
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
910111213
...
15
DMCA.com Protection Status