Semua Bab Taruhan Dengan Ceo Muda: Bab 121 - Bab 130

144 Bab

Bab 121 S2

"Segini pasti sudah cukup kan untuk memberiku petunjuk?" tanya Verlyn pada dirinya sendiri sambil membawa beberapa surat lain dan gambar foto tua di tangannya.Verlyn memasukkannya ke dalam saku celananya lalu segera melangkah keluar untuk menghampiri Sofia yang masih berjaga di sana."Sofia, maaf aku sedikit lama," ujar Verlyn sembari mengunci kembali pintu ruang kerja Kaze.Sofia menoleh dan menggeleng pelan. "Tidak apa-apa, Nona. Saya malah merasa senang bisa membantu menyelesaikan masalah Nona!" balas Sofia sembari tersenyum.Verlyn ikut tersenyum dan mengangguk pelan. "Baiklah, terima kasih ya Sofia," ucap Verlyn lalu menyalakan ponselnya untuk melihat jam.Ke dua mata Verlyn membelalak setelah melihat bahwa sekarang waktu sudah menunjukkan pukul 06.21 PM. Verlyn tidak menyadari bahwa sudah setengah jam lebih dirinya berada di dalam tadi.'Aku tidak menyangka selama ini.. Tapi, mengapa ayah belum kembali?' batin Verlyn lalu kembali menatap Sofia yang masih berdiri di tempat yang
Baca selengkapnya

Bab 122 S2

Verlyn kembali ke kamarnya dengan keadaan lemas dan langsung tersungkur di atas kasurnya dengan perasaan yang campur aduk antara sedih dan kecewa."Kak Ace seperti menganggapku sebagai orang asing, sekarang.." gumam Verlyn di dekapan bantal."Kau melupakan diriku yang masih di sini?" tanya Kayn tiba-tina dari ponselnya yang masih dia pegang.Verlyn langsung membuka matanya kembali dan membalikkan badannya ke arah atas lalu mendekatkan kembali ponselnya ke telinga."Maafkan aku, Kayn. Perasaanku sekarang sedikit.." Verlyn tidak sanggap melanjutkan kalimatnya itu dan malah menghela napas panjang."Lupakan saja, mati kita lanjut membicarakan soal Fandaria saja–""Aku merasa sedikit janggal," potong Kayn."Kak Ace menganggapmu sebagai, orang asing? Bukannya dia pasti sudah melihat jelas kau di lahirkan oleh siapa?" tanyanya.Verlyn terdiam sejenak setelah mendengar pertanyaan dari Kayn itu. Dia memang berharap kejadian saat dia di lahirkan ke dunia ini persis dengan apa yang di katakan ol
Baca selengkapnya

Bab 123 S2

"Nona, sekarang sudah waktunya makan malam!" ujar Sofia setelah membuka pintu kamar.Verlyn yang masih mendekap guling di atas kasurnya perlahan menoleh lalu mengangguk pelan dengan tatapan yang sayu dan kembali tertunduk lemas."Padahal aku benar benar serius memberikan ideku, tapi bisa-bisanya dia langsung menolaknya mentah-mentah.."gumam Verlyn kesal sembari terus mendekap gulingnya.'Aku benar-benar tidak memiliki selera untuk makan..'1 jam sebelumnya.."Apa kita datangi saja Desa Fandaria itu?" tanya Verlyn dengan semangat.Kayn terdiam beberapa saat dan terdengar sedang menghela napas panjang. "Kau pikir itu mudah?" Kayn balik bertanya."Kita hanya harus melihat ke arah map saja, kan?""Kita tidak akan bisa menemukan lokasinya. Karana desa itu benar-benar menolak teknologi masuk dan tidak membiarkan orang yang tidak di kenal terhubung dengan masuk ke dalamnya.""Dari mana kau mengetahui informasi seperti itu, Kayn?""Kau pikir orangku hanya mencari nama desa itu saja? Mereka ju
Baca selengkapnya

Bab 124 S2

Verlyn masih tidak bisa mempercayai apa yang di katakan oleh Kakaknya saat ini dan masih terdiam membeku di tempat sama dengan tatapan kosong ke arah lantai.Ace menarik napas dalam-dalam dan memutuskan untuk pergi meninggalkan Verlyn di sana yang masih terus terdiam."Kakak juga berpikir begitu, kan?" tanya Verlyn tiba-tiba.Ace menghentikan langkahnya. "Apa maksudmu?"Verlyn perlahan mengangkat kepalanya dan menoleh ke arah Ace yang membelakangi dirinya."Kakak berpikir bahwa aku bukan lagi bagian dari keluarga ini kan karena masalah kemarin?!" tanya Verlyn serius.Ace terdiam sesaat lalu membalikkan badannya menghadap ke arah Verlyn. "Kenapa kau bisa berpikir demikian, Verlyn? Ini semua demi ibu–""Karena sikap Kakak yang terang-terangan terlihat seperti menganggapku sebagai orang asing!" potong Verlyn cepat dengan sedikit berteriak.Suasana di sana mendadak sunyi setelah Verlyn mengatakan itu dan Ace tetal terdiam sembari menatap dingin ke arahnya. Verlyn menghela napas panjang se
Baca selengkapnya

Bab 125 S2

"Apakah semuanya sudah siap?" tanya Verlyn setelah selesai berganti pakaian.Sofia membalikkan badannya dan mengangguk pelan sembari membungkukka sedikit badannya. "Sudah, Nona. Saya sudah membawakan barang-barang yang tadi Anda minta saya untuk mencarikannya," jawab Sofia.Verlyn melihat ke arah beberapa benda yang berada di sisi kopernya, yaitu korek api gas lighter, senter, obat-obatan dan beberapa benda lainnya."Kerja bagus, Sofia. Terima kasih! Kau membawa ini ke kamarku diam-diam, kan?" tanya Verlyn memastikan.Sofia kembali menganggukkan kepalanya. "Tentu saja, Nona! Sesuai perkataan Anda, saya membawanya dengan hati-hati agar tidak terlihat oleh orang lain!" jawabnya dengan percaya diri.Verlyn terkekeh pelan. "Iya Sofia, aku percaya kok, haha,," balas Verlyn sembari tertawa.Dia membuka resleting tas kecilnya yang berwarna hitam dan memasukkan benda-benda tadi ke dalam sana dengan di bungkus oleh kantong kertas berwarna coklat berukuran kecil.Sofia memperhatikannya dengan s
Baca selengkapnya

Bab 126 S2

"Silahkan turun, Nona," ujar Farga setelah membukakan pintu mobil.Verlyn yang tampak lelah hanya bisa menganggukkan kepalanya dan melangkah turun perlahan dari mobil dengan keadaan kepalanya yang sudah pening.Dia sudah menaiki 4 mobil yang berbeda secara bergantian untuk menutupi jejak kemungkinan ada seorang penguntit yang mengikuti mereka secara diam-diam karena perjalanan Verlyn menuju vila di rahasiakan dari media massa dan juga publik."Apa aku harus menaiki mobil lain lagi, Farga?" tanya Verlyn dengan mata sayu."Tidak, Nona. Ini adalah mobil terakhir, untuk selanjutnya Anda akan pergi bersama Tuan Muda Kayn menuju vila," jawab Farga.Mata Verlyn langsung segar kembali setelah mendengar nama Kayn. "Di mana dia, sekarang?! Apa dia sudah sampai di sini?" tanyanya.Farga membalikkan setengah badannya dan mengarahkan tangannya ke arah depan. "Tuan Muda Kayn sedang berbincang di sana, Nona," jawab Farga.Verlyn langsung menoleh ke arah yang sama dan menghampiri Kayn di sana dengan
Baca selengkapnya

Bab 127 S2

'Padahal aku sudah memakai hoodie yang paling tebal di antara yang aku miliki, tapi masih tetap saja dingin!'Verlyn membatin sembari memeluk erat dirinya sendiri setelah keluar dari mobil yang berhenti tepat di sebuah vila berukuran sedang dengan pohon yang rindang di sekitarnya."Apa angin malam di pegunungan memang sedingin ini? Kalau begitu aku memakai double hoodie saja!" gerutu Verlyn dengan badan yang mulai menggigil.Kayn yang sedang mengeluarkan koper miliknya dan Verlyn dari dalam bagasi hanya menghela napas mendengar ocehannya itu dan buru-buru menutup pintu bagasi dan kembali menghampiri Verlyn yang berdiri di tempat yang sama.Verlyn mendengar suara roda koper yang sedang di tarik dan langsung menoleh untuk melihat Kayn yang sedang berjalan ke arahnya sembari menarik 2 koper sekaligus di ke dua tangannya."Terima kasih, Kayn!"Verlyn buru-buru menarik kopernya dari tangan Kayn dan tangannya sedikit bersentuhan, membuat Kayn merasakan dinginnya tangan Verlyn saat ini."Men
Baca selengkapnya

Bab 128 S2

Verlyn sedang duduk di kasur sembari menatap ke arena sekitar kamar yang baru saja dia masuki bersama dengan Kayn tadi beberapa menit lalu.'Ternyata kasurnya sebesar ini, kukira ukurannya lebih kecil,' batin Verlyn sembari meraba bagian sprei berwarna biru muda yang sedang dia duduki.Pintu kamar kembali terbuka lebar, mengalihkan pandangan Verlyn ke arah Kayn yang baru saja masuk sembari menarik dua koper di masing-masing tangannya dan menempatkannya di dekat lemari besar sebelah kasur."Kayn, kau tidak pindah ke kamarmu sendiri?"Kayn melepas jaketnya perlahan laku menggantungkannya di belakang pintu kamar."Kayn?" panggil Verlyn lagi.Kayn menghela napas panjang dan membalikkan badannya menghadap ke arah Verlyn yang masih menunggu jawaban darinya.Kayn balik bertanya kepada Verlyn. "Kau pikir vila ini memiliki 2 kamar?"Verlyn menjadi sedikit bingung dengan Kayn yang balik bertanya itu."Apa maksudmu, Kayn?""Haah.." Kayn memegangi kepalanya sendiri sembari sedikit menunduk. "Vila
Baca selengkapnya

Bab 129 S2

Verlyn membuka kelopak matanya yang terasa berat dan menatap langit-langit kamarnya sebelum akhirnya bangun dan mengucek matanya menggunakan tangan. Verlyn melihat ke sekitar lalu meregangkan tangannya ke atas sembari menguap lebar. "Emm,, jam berapa sekarang?" tanya Verlyn yang masih sedikit mengantuk. Dia melihat ke arah jam weker yang berada di atas nakas tepat di sebelahnya dan waktu menunjukkan pukul 08.37 AM. Verlyn yang awalnya masih melihat jam dengan mata sayu, kini langsung melebar setelah melihat jam di sana. "Bagaimana bisa aku bangun sesiang, ini?!" ujar Verlyn panik lalu menoleh ke sekitar dan tidak menemukan keberadaan Kayn di dalam kamar. Verlyn beranjak dari kasurnya dan segera keluar dari kamar namun terhalang oleh tubuh Kayn yang baru saja ingin masuk ke dalam kamar. "K–Kayn? Kau dari mana saja!" tanya Verlyn sedikit terkejut. Kayn menatap Verlyn heran. "Tentu saja aku sedang memasak untuk sarapan. Kau pikir kita di sini hanya akan memakan batu dengan
Baca selengkapnya

Bab 130 S2

Kayn mengangguk-anggukkan kepalanya tanda mengerti. Verlyn kembali menunjuk nama desa lain yang berada di sebelah desa Goferow bernama desa Glosica."Dan desa ini, untuk singkatan GLSC yang berarti Glosica. Aku benar, Kayn?" tanya Verlyn sambil tersenyum kecil.Kayn menyalakan ponselnya dan segera menghitung jarak antar tiap singkatan desa yang sudah terpecahkan oleh dirinya dan Verlyn tadi. Hasilnya Kayn menemukan angka yang sepertinya pernah dia lihat sebelumnya."Verlyn, berapa tanggal lahirmu?" tanya Kayn tiba-tiba."Lahir? Apa kau akan memberikanku hadiah, Kayn?!" Verlyn balik bertanya dengan mata yang berbinar-binar."Katakan saja!" balas Kayn kesal.Verly terkekeh dan mengangguk. "Baiklah, baiklah. Tanggal lahirku adalah 28 Februari 2037 di–""Itu cukup," potong Kayn lalu kembali melihat jarak di ponselnya.Verlyn mendengus kesal sembari melipat tangannya dan memperhatikan Kayn dengan seksama."Ada apa kau menanyakan hal itu, Kayn?" tanya Verlyn penasaran."Jika aku menghitung
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status