All Chapters of Taruhan Dengan Ceo Muda: Chapter 111 - Chapter 120

144 Chapters

Bab 111 S2

"Aku benar-benar tidak bisa tidur dengan, nyenyak.." gumam Verlyn dengan tubuh yang masih terbaring di atas kasur.Verlyn merasa sangat tidak bersemangat untuk bangun dan menjalani hari ini. Matanya menatap sayu ke arah langit-langit kamarnya dan hendak tidur kembali sejenak sebelum beranjak dari kasur.Belum sempat Verlyn menutup kembali kelopan matanya, suara teriakkan Caroline dari lantai bawah terdengar sampai ke telinga Verlyn."Pergi dari sini!" teriak Caroline di lantai bawah.Verlyn terperanjak dan langsung terduduk setelah mendengar teriakkan Caroline itu. 'Kenapa ibu tiba-tiba berteriak?' batin Verlyn heran.Verlyn beranjak dari kasur dan melangkah keluar dari kamar namun saat pintu kamarnya mulai terbuka, Verlyn mendapati Sofia yang baru saja sampai di depan kamarnya dengan raut wajah yang terlihat sedang mengkhawatirkan sesuatu."Sofia? Ada apa? Kenapa ekspresimu seperti itu?" tanya Verlyn sembari menutup kembali pintu kamarnya.Sofia menundukkan kepalanya. "Ada seseorang
Read more

Bab 112 S2

"Kaze.." Jennifer melipat tangannya dan tersenyum. "Kau sendiri pasti sudah mengetahui juga kan bahwa itu asli tanpa mengeceknya lewat benda, itu?" tanya Jennifer dengan santai.Kaze tidak menjawab dan hanya bisa terdiam seperti tidak bisa mengelak perkataan Jennifer tadi kepadanya. Caroline menoleh cepat dan menatap tajam ke arah Kaze."Apa itu benar, Kaze?" tanya Caroline memastikan.Kaze tidak bisa terus diam saja dan akhirnya membuka mulut untuk menjawab pertanyaan istrinya itu. "Aku memang sudah mengetahui bahwa itu asli, Caroline.. Tapi, aku bersumpah tidak tahu kena–""Kenapa Kaze, kenapa?! Kenapa dari awal kau tidak mengatakan bahwa ini asli kepadaku dan tidak menunda dia untuk membawa Verlyn, dari sini?!" potong Caroline dengan banyak pertanyaan di kepalanya sekarang.Kaze menggenggam tangan Caroline untuk menenangkannya namun langsung di tepis oleh Caroline dan beranjak dari sofa."Mungkin karena memang benar Verlyn itu adalah anak dari mantan tunanganmu, makanya kau memberi
Read more

Bab 113 S2

'Apa tidak apa-apa jika membiarkan wanita itu, begitu saja?'Verlyn terus membatin sembari memeluk lutut di kamarnya dan mengkhawatirkan apa yang akan terjadi di hari esok. Dia terus mengingat setiap perkataan Jennifer dengan sangat jelas di kepalanya.Ingatan yang ada di kepalanya itu membuat Verlyn tidak bisa bersantai bahkan sedetik pun. Verlyn seakan sedang mengalami Anticypatory Anxiety yang membuatnya takut apa yang akan terjadi di hari esok."Ayah pasti benar-benar bisa mengatasinya.. Ya, pasti!" gumam Verlyn meyakinkan dirinya sendiri sembari mengeratkan pelukannya.Verlyn merasa isi kepalanya sebentar lagi akan pecah dan meledak jika terus menerus memikirkan hal sebelumnya."Benar tidak akan terjadi apa-apa, k‐kan?! Ayah pasti bisa mengatasi masalah ini dan membuat keluarga kami menjadi harmonis lagi!"*"Apa kau tidak peduli kepada ayahmu yang akan kesulitan jika menolak tawaranku ini?" tanya Jennifer sembari tersenyum.Verlyn terdiam dan bingung harus menjawab apa setelah
Read more

Bab 114 S2

Verlyn merintih sembari memegangi bagian ulu hatinya yang tiba-tiba terasa perih dan merebahkan tubuhnya di kasur sembari memeluk bantal guling.Sofia sudah membawakan sarapan untuknya yang di taruh di atas nakas, namun Verlyn tidak memiliki selera untuk makan sama sekali karena di dalam otaknya hanya memikirkan masalah yang terjadi pada keluarganya saat ini.Hari ini juga Verlyn tidak di izinkan untuk pergi bekerja oleh Kaze karena situasi di luar masih kacau akibat ulah Jennifer yang membeberkan bahwa Verlyn adalah anak kandungnya di semua media televisi."Fayyara pasti ikut kesulitan karena masalah ini.." gumam Verlyn lalu mengambil ponselnya yang tergeletak di bantal sebelahnya.Verlyn membuka kontak dan mengirim pesan kepada Fayyara untuk bertanya mengenai situasi di perusahaan Kizen hari ini.Verlyn: [Fayyara, maaf aku tidak bisa datang ke perusahaan hari ini karena tidak izinkan oleh ayahku. Bagaimana situasi di sana sekarang?]Beberapa detik kemudian, muncul nontifikasi balasa
Read more

Bab 115 S2

"Terima kasih, Nona. Silahkan lanjutkan kembali istirahat Anda," ujar Sofia setelah menempelkan plester ke bekas jari tempat untuk mengambil sampel darah.Verlyn mengangguk pelan. "Iya, Sofia. Tolong terus kabari aku jika ada sesuatu yang terjadi di luar sana," balas Verlyn."Baik Nona, saya permisi kalau begitu.." Sofia membungkukkan sedikit badanya lalu melangkah keluar dan tidak lupa menutup kembali pintu kamarnya.Verlyn terdiam sembari menatap ke arah jari tengahnya yang di beri plester itu dan menghela napas panjang.'Aku harap kali ini hasilnya berbeda..' batin Verlyn lalu merebahkan kembali tubuhnya ke kasur dan memejamkan mata."Sudah selesai?" tanya Kayn tiba-tiba dari ponselnya.Verlyn terkejut mendengar suara Kayn dan langsung terbangun dari rebahannya itu. 'Aku lupa kalau panggilannya masih tersambung!' batin Verlyn panik lalu mendekatkan ponselnya ke telinga."Y–ya.. maaf, aku lupa bahwa panggilan ini masih tersambung.." jawab Verlyn gugup."Santai saja, aku sudah menget
Read more

Bab 116 S2

Verlyn membuka kelopak matanya kembali setelah tidur selama beberapa saat. Dia bangun lalu menghela napas panjang dan menatap ke langit-langit kamarnya.'Aku sama sekali tidak bisa tidur–dengan–nyenyak..' batin Verlyn.Dia menoleh ke arah ponselnya yang masih belum memberikan nontifikasi pesan yang sangat di tunggu-tunggu oleh dirinya mengenai hasil tes DNA itu dari Kayn."Apa hasilnya masih belum keluar, ya?" tanya Verlyn sembari hendak beranjak dari kasurnya.Belum sempat ia melangkahkan kakinya, ponselnya berdering. Verlyn menoleh dan segera mengambil ponsel yang layarnya memunculkan nontifikasi panggilan masuk dari Kayn, dia langsung menerima panggilan itu."Kayn! Bagaimana hasil tesnya?! Hasilnya pasti berbeda dengan yang sebelum-sebelumnya, kan?!" Verlyn langsung menghujani Kayn dengan banyak pertanyaan yang dari tadi sudah di pendam dari tadi olehnya.Kayn tidak langsung menjawab pertanyaan Verlyn itu dan terdiam sesaat lalu membalas perkataan Verlyn."Aku akan menjawab pertany
Read more

Bab 117 S2

"Anggap saja kamar sendiri ya!" ujar Verlyn setelah masuk ke dalam kamarnya sendiri, di ikut oleh Kayn di belakangnya.Kayn merasa sedikit merasa Déjà vu untuk sesaat dan menggelengkan kepalanya agar tidak lagi teringat masa itu. 'Lupakan Kayn, lupakan!' batinnya.Verlyn duduk di atas kasur dan melupakan hal yang begitu penting, yaitu memesan makanan untuk merayakan keluarnya hasil tes DNA yang akan membuktikan pada dunia bahwa dia bukanlah anak dari Jennifer."Kayn, duduklah di manapun kau mau. Aku akan memesan makanan yang banyak untuk merayakannya!" ujar Verlyn riang.Kayn menghentikan aksinya yang hendak duduk di kursi meja kerja Verlyn dan langsung menahan tangan Verlyn yang baru saja ingin menekan menu makanan di ponselnya.Verlyn menatap heran tingkah Kayn saat ini kepadanya dan menepis pegangan Kayn dari tangannya itu."Ada apa, Kayn? Aku hanya ingin memesan makanan untuk merayakan kabar yang akan kau beri tahukan kepadaku," tanya Verlyn lalu melanjutkan kembali memesan makana
Read more

Bab 118 S2

'Dia langsung seceria itu hanya karena mendengar ada cara lain?' batin Kayn lalu tersenyum kecil. "Kau pasti sangat mengharapkan cara lain itu ya, Verlyn.." gumam Kayn lalu mengambil beberapa berkas dokumen yang ada di sebelahnya dan memberikannya kepada Verlyn. "Amati masing-masing berkas itu dengan baik, kau akan menemukan kesamaannya," ujar Kayn. Verlyn menerima berkas itu dan segera mengamati setiap berkas di tangannya dengan serius dan teliti sedangkan Kayn menatap ke arah Verlyn sembari mengunyah makanan di dalam mulutnya. "Kau menyadarinya, Verlyn?" tanya Kayn. Verlyn mengangguk cepat. "Ya, di sini orang yang menjalin kerja sama dengan beberapa rumah sakit besar kemungkinan adalah orang yang sama. Benar begitu, Kayn?" Verlyn menatap ke arah Kayn yang mengangguk setuju dengan pernyataan Kayn "Kau benar, dan kalau di liat dari tanggal kerja samanya, masing-masing rumah sakit hanya berbeda 5 hari saja. Itu artinya, orang tersebut bisa memiliki kendali penuh atas rumah
Read more

Bab 119 S2

Verlyn terperangah mendengar jawaban dari Kayn dan langsung mundur perlahan sembari bergidik memeluk dirinya sendiri."Hei, kau pikir aku ini hewan yang di incar?!" tanya Verlyn tidak mengerti.Kayn menggeleng pelan sembari memegang kepalanya setelah mendengar kesimpulan Verlyn yang malah menganggap perkataannya itu sebagai candaan."Bukan seperti itu, Verlyn. Maksudku adalah, mereka sudah menargetkanmu bahkan sebelum kau lahir ke dunia. Kelahiran seorang ini di keluarga konglomerat pasti di sebar luaskan oleh para media massa, dan saat itu lah mereka mulai berencana menargetkan dirimu," jelas Kayn lebih detail.Verlyn perlahan mengerti dengan apa yang di jelaskan oleh Kayn barusan kepadanya. "Jadi dari awal rencana ini sudah di jalankan oleh mereka sejak aku lahir, begitu?"Kayn mengangguk pelan dan kembali menatap berkas-berkas dokumen di tangannya. Verlyn hanya terdiam membeku dengan tatapan kosong."Sepertinya mereka mengincar Kakakmu terlebih dulu, Kak Ace. Karena di sini pernah
Read more

Bab 120 S2

Seorang wanita cantik dengan rambut berwarna krem panjang sedikit bergelombang dan bola mata berwarna merah tua tersenyum ke arah kamera sembari menggendong seorang bayi laki-laki di pelukannya.Verlyn bisa langsung mengenali anak laki-laki itu. Rambutnya yang berwarna merah dan bola matanya yang berwarna hijau army persis seperti miliknya, sudah jelas Verlyn bisa langsung mengenalinya."Aku tahu bahwa bayi laki-laki itu pasti Kakakku, Ace," ujar Verlyn sembari terus mengamati gambar foto itu."Tapi, wanita ini.. aku tidak terlalu mengenalinya. Hanya saja, dia mirip seperti–""Ibumu," lanjut Kayn cepat.Verlyn terperangah dan langsung menoleh. "Kau benar, Kayn. Bagaimana bisa pikiranmu sama denganku?" tanya Verlyn penasaran.Kayn berpikir sesaat sembari menatap gambar foto itu."Warna bola matanya sama seperti milik ibumu, dan rambutnya juga yang panjang bergelombang sama persis dengan rambut ibumu yang ada di sini," jawab Kayn sembari menunjuk ke arah gambar foto Caroline yang sedang
Read more
PREV
1
...
101112131415
DMCA.com Protection Status