Home / Romansa / Terjebak Hasrat Mafia Bengis / Chapter 191 - Chapter 200

All Chapters of Terjebak Hasrat Mafia Bengis: Chapter 191 - Chapter 200

291 Chapters

191. Kecurigaan

“Bagaimana, Boss? Apakah Boss mau ikut masuk ke dalam?”Jason berpikir sebentar. Dia ragu untuk melakukan itu, tapi dengan topi dan selembar masker yang menutupi wajahnya, sepertinya itu tidak akan mendatangkan masalah baginya.“Hmm, baiklah. Ayo kita masuk.”Mereka berdua berjalan memasuki lobby rumah sakit dan berusaha untuk bersikap biasa-biasa saja. Jason mengedarkan pandangan dan mencoba sebisa mungkin untuk menghidar dari area-area yang disorot CCTV.“Maaf, Tuan-Tuan, ini sudah jam dua pagi. Waktu berkunjung sudah berakhir.”Bendic, orang sewaan Jason segera pasang badan dan menjawab pertanyaan dari petugas rumah sakit.“Kami baru tiba dari luar kota dan ingin menjenguk keluarga kami yang sedang sakit. Maafkan atas gangguan ini.”“Saya mengerti, Tuan. Tapi kualitas istirahat dari pasien, sangat kami utama di sini. Dengan beristirahat yang cukup, proses pemulihan pun bisa berjalan dengan lebih cepat.”"Kami janji akan menengoknya sebentar saja.""Maaf, saya tetap tidak bisa mengi
last updateLast Updated : 2024-07-05
Read more

192. Ketakutan dan Trauma

Aurora mengikat tali sepatunya dengan perlahan. Diliriknya jam dinding di depannya. Melihat angka yang tertera di sana, membuat hatinya menciut. Hari ini adalah hari pertama Aurora kembali ke sekolah setelah tragedi yang menimpanya beberapa waktu yang lalu.“Apakah kamu sudah siap?” tanya daddy sambil meraih tas kerjanya yang selalu digantung di tempat yang sama.“Aku tidak tahu,” jawab Aurora pelan. Tangannya gemetar ketika mengikat tali sepatu sebelah kanan. Dia takut kalau William akan kembali mendatangi dan menangkapnya saat dia berada di sekolah atau jauh dari keluarganya. “Daddy yakin kamu akan baik-baik saja,” ucap daddy dari Aurora. Dia menepuk pundak anak perempuannya itu dan meraih sebuah jaket tebal. Tiga hari lagi, musim dingin akan tiba. Udara terasa semakin menggigit. “Bagaimana kalau dia menangkapku, Daddy?” Wajah Aurora memucat. Kakinya terasa diajak berat untuk melangkah. Andai saja dia bisa memilih, Aurora ingin di rumah seharian. Aurora bahkan tidak mau menyentuh
last updateLast Updated : 2024-07-06
Read more

193. Mr. Chriss

“Kuatkan aku untuk menghadapi mereka,” doa Chloe dalam hati ketika dia tiba di rumah besar yang memiliki halaman yang luas. Pagarnya yang kokoh membuat orang-orang yang berniat untuk maling atau merampok langsung menciut. Ditambah lagi dengan CCTV yang dipasang di berbagai tempat. Dengan ragu-ragu, Chloe menekan bell pada pagar depan. Tidak lama kemudian, terdengar suara dari alat interkom.“Nona mau cari siapa?” Terdengar suara seorang pria dengan suara tegas, yang membuat Chloe gugup. Seperti biasa, tangannya meremas-remas ujung bajunya.“Aku ingin bertemu dengan Tuan Chriss,” ucap Chloe pelan. Ditahannya debaran jantungnya yang bertalu-talu.“Apakah Nona sudah buat janji?” tanya suara itu lagi. Terdengar sekali kalau sang pemilik suara tidak suka ditemui tanpa membuat janji terlebih dahulu.“Aku Chloe, sahabat Freya.”Mendengar nama Freya disebut, pemilik suara itu menarik napas dan terdiam dalam waktu yang cukup panjang.“Hello?” tanya Chloe dengan hati-hati. Dia membuang semua
last updateLast Updated : 2024-07-07
Read more

194. Di Mana Chloe?

“Tutup mulutmu, Nona! Duduklah dengan manis sebelum aku melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan.”Ban mobil berdecit dengan keras dan melaju dengan kencang di jalanan ibu kota.Chloe mencoba untuk duduk dengan tenang dan mengikuti perintah pria itu. Tangannya bergerak dengan perlahan ke arah kantong tas untuk meraih ponselnya.‘Aduh, ke mana lagi ponselku?’ gumam Chloe dalam hati.“Kamu mencari ponselmu?” Pria di depannya menggenggam ponsel Chloe dan menggoyang-goyangkan benda itu di samping kepalanya.“Eiiitss!” Pria itu langsung membuka kaca jendela saat Chloe hendak merebut ponsel dari tangannya.“Jangan membuat kita berdua kecelakaan karena tindakanmu sendiri, Nona. Dan ponsel ini akan berakhir di atas jalanan beraspal, lalu remuk kalau kamu mencoba bertindak macam-macam.“Di mana Glenn?” sentak Chloe sambil menahan amarah.“Di bagasi belakang. Percuma saja kamu mencarinya, dia sudah tertidur nyenyak di sana.”“Apa yang telah kau lakukan padanya?” teriak Chloe gusar.“Tenangkan
last updateLast Updated : 2024-07-08
Read more

195. Mencari Jejak Chloe

“Di mana, Chloe,” tanya Mateo panik.“Chloe? Dia tidak ada di sini, "jawab Freya kaget.“Nona Chloe ke rumah kami tadi pagi. Dialah yang memberitahu kami tentang keberadaan Freya,” celetuk Mr. Chriss.Tanpa bertanya lebih lanjut, Mateo pamit dan berlari dengan tergesa-gesa ke tempat parkir.“Aku mohon! Jangan sampai terjadi apa-apa dengan Chloe,” gumam Mateo. Udara yang dingin tidak menghalangi keringatnya mengalir dengan deras. Buku-buku tangannya sampai memutih karena dia mencengkram setir mobil dengan sangat kuat.“Berpikir dengan jernih sekarang!” bentaknya kepada dirinya sendiri. Jujur saja, saat panik seperti ini, pikiran sehatnya pergi entah kenapa, apalagi kalau itu menyangkut Chloe.“GPS! Ya, GPS mobil yang digunakan Chloe hari ini terhubung dengan GPS mobilku.”Mateo segera mencari tempat parkir agar bisa menghubungkan ponsel pintarnya dengan GPS mobil yang dikendarai Glenn dan Chloe. Namun, sialnya hanya layar putih yang terpampang di hadapannya.“Sialan!!!” maki Mateo memu
last updateLast Updated : 2024-07-09
Read more

196. Mencari Jalan Keluar

Jalan yang dipilih Mateo benar-benar sepi. Tak lama kemudian, Mateo tiba di sebuah hutan yang lebat. Dia menghentikan mobil, lalu ia membungkukkan tubuhnya di atas tanah dan mulai memeriksa sesuatu.Mateo melihat jejak ban mobil yang masuk ke dalam hutan tersebut. Ia menyalakan ponselnya dan mengetuk tombol kamera, lalu mengambil beberapa foto, lalu memperbesarnya. Begitu melihat jejak ban mobil itu, dia yakin bahwa itu adalah jejak ban mobil miliknya.Mateo yakin dengan pasti itu mobilnya karena semua mobil pribadi miliknya memiliki ban dengan inisial MR (Mateo Ryder). Itu hanya berlaku untuk mobil pribadi miliknya, sedangkan mobil untuk keperluan kerja, menggunakan ban mobil seperti biasanya.“Sabarlah, Chloe. Aku akan segera menjemputmu,” ucap Mateo menahan rasa geram dalam hati. Dia melompat ke dalam mobil dan mengemudi mengikuti jalan dan jejak di depannya tanpa keraguan sedikit pun.***Beberapa jam sebelum Mateo tiba di sana.“Jalan terus! Jangan pernah berpikir untuk melarikan
last updateLast Updated : 2024-07-10
Read more

197. Kemarahan yang Luar Biasa

Chloe yang terjatuh dengan keras di atas lantai, berusaha bangkit berdiri. Namun sekujur tubuhnya terasa sakit, apalagi pada daerah bagian perutnya. Darah segar merembes dari celana panjang tipis yang dikenakannya. Lantai yang didudukinya mulai tergenang darah segar yang keluar dari celah pahanya. Sebelum kepala Chloe membentur lantai dengan keras sebuah tangan yang kokoh segera menahannya.“T-tolong aku,” bisik Chloe lirih. Rasa sakit menerjang celah pahanya. Dia merasa seperti ada bagian tubuhnya yang robek dan sekarat. Chloe mengerjapkan matanya menahan perih yang melanda pangkal pahanya.“Brengsek!!!” apa yang telah kau lakukan padanya?” teriak Albert dengan wajah memerah. Ternyata Albert berhasil keluar dari penjara karena bukti yang bisa menjerat dirinya belum cukup kuat. Pengacaranya sukses membuktikan bahwa Albert tidak ada hubungan apa pun dengan pembunuhan yang terjadi di Sky pub and hotel.Albert mendekati Jonny dan melayangkan pukulan bertubi-tubi di wajah pria itu. Tanp
last updateLast Updated : 2024-07-11
Read more

198. Hati yang Diubahkan

“Tuan, kami mohon pengertiannya untuk menunggu di luar saja. Ini untuk kepentingan pasien. Semakin cepat Tuan mematuhi peraturan, maka semakin cepat kami melaksanakan tugas kam…”“DIAM!! Lakukan saja tugas kalian. Aku akan berdiri di pojok ruangan ini. Jangan pernah memintaku untuk keluar dari sini apalagi meninggalkan istriku yang sedang terluka!!!”Setelah puas melampiaskan kemarahannya, Mateo duduk bersandar di pojok ruangan emergency yang biasa digunakan untuk memeriksa pasien yang mendapat penanganan khusus.Para petugas medis saling berpandangan dan terpaksa mengizinkan Mateo berada dalam ruangan itu. Salah seorang dari mereka mengambil sebuah jubah khusus berwarna biru dan menyerahkannya kepada Mateo.“Thanks!” ucap Mateo singkat sambil mengenakan jubah tersebut.Chloe mengerang lirih. Gadis itu sudah sadar, tapi karena rasa sakit yang luar biasa pada perutnya, membuat tenaganya seperti terkuras habis. Dia mengerjapkan matanya berusaha untuk mencari tahu di mana keberadaannya sa
last updateLast Updated : 2024-07-12
Read more

199. Balas Dendam

“Aku harus menelpon Mateo sekarang,” ucap Freya sambil meraih ponsel di atas nakasnya.Kedua orang tuanya, Mr. dan Mrs. Chriss, ikut panik dan duduk dengan tegang sambil menatap anak perempuan mereka.Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya Freya menyerah juga karena Mateo tidak mengangkat panggilannya.‘Ya, Tuhan. Lindungilah Chloe dan Mateo. Semoga mereka berdua baik-baik saja,’ doa Freya.Mrs. Chriss segera merapikan tempat tidur karena ia ingin agar Freya beristirahat sebentar. Dia meraih tangan Freya dengan lembut.“Mommy tahu kamu sedang khawatir saat ini, tapi cobalah untuk tenang.”“Chloe sangat berarti bagiku, Mommy. Dialah yang menemaniku selama ini.”Kata-kata Freya membuat kedua orang tuanya langsung terdiam dan menyadari kesalahan yang telah mereka lakukan selama ini.Freya yang melihat perubahan raut muka mommy dan daddynya, segera mengalihkan topik pembicaraan. “Mommy dan Daddy mau ketemu Samuel?”"Wah, dengan senang hati. Mommy ingin sekali bertemu jagoan kamu hari in
last updateLast Updated : 2024-07-13
Read more

200. Fetal Doppler

Chloe menggerakkan-gerakkan tangannya dengan pelan. Dia merasakan kesakitan pada sekujur tubuhnya.‘Ada apa denganku?’ batinnya. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya dan berusaha untuk menyesuaikan kondisi netranya dengan cahaya yang begitu terang.Aroma obat-obatan menusuk rongga hidungnya, membuat dia sadar bahwa dia sedang berada di rumah sakit.“Sayang? Honey! Kamu sudah sadar?”Terdengar suara Mateo yang begitu bersemangat. Pria itu menggenggam tangan istrinya dan mengecupnya dengan lembut.Chloe langsung mengenal itu. Suara lembut yang selalu menenangkan hatinya ketika dia sedang takut atau pun bersedih.Dia masih terlalu lelah untuk bergerak karena sudah kehilangang banyak darah. Chloe bahkan mendapatkan transfusi darah sebanyak dua kantung semalam. Ia ingin sekali membuka matanya, tapi dia tidak sanggup. Dan ada rasa perih di bagian pangkal pahanya.Keningnya berkerut, berusaha untuk mencerna dan mengingat apa yang telah terjadi padanya, tapi itu tidak semudah yang ia bayangkan.Pe
last updateLast Updated : 2024-07-14
Read more
PREV
1
...
1819202122
...
30
DMCA.com Protection Status