Home / Romansa / Terjebak Hasrat Mafia Bengis / Chapter 211 - Chapter 220

All Chapters of Terjebak Hasrat Mafia Bengis: Chapter 211 - Chapter 220

291 Chapters

211. Makan Malam

Suasana makan malam di rumah keluarga Ryder terasa begitu menyenangkan. Samuel terlihat begitu bahagia, apalagi dengan kehadiran Noah, anak dari Joseph.‘Ternyata begini rasanya memiliki keluarga yang utuh,’ pikir Samuel sambil menatap satu per satu orang yang ada di sana. Senyum bahagia seakan tidak pernah lepas dari sudut bibirnya.Chloe dan Mrs. Ryder juga terlihat sangat akrab. Mereka berdua bercanda dan bercerita satu sama lain. Tidak ada kecanggungan sama sekali di antara mereka berdua.Sedangkan Mateo, dia sibuk memeriksa makanan apa saja yang akan terhidang di atas meja. Trauma akan Chloe yang pernah sekarat karena alerginya, membuat Mateo belajar dari pengalaman. Setelah merasa semuanya aman dan bergizi untuk ibu hamil, Mateo duduk di samping Chloe dan ikut nimbrung dalam percakapan yang terjadi di sekitar meja makan itu.Joseph mendentingkan sebuah gelas kosong dengan sebatang garpu di tangannya.“Good evening everyone! Sebentar lagi, kita akan segera menikmati hidangan yang
last updateLast Updated : 2024-07-25
Read more

212. Ucapan Terima Kasih

“Sekarang giliran-ku,” ucap Mrs. Ryder tiba-tiba. Wanita yang sedari tadi asik menikmati masakan Joseph, bangkit berdiri dari kursinya dan tersenyum lebar.Perhatian semua orang dalam ruangan itu langsung tertuju pada wanita yang sudah berusia di atas enam puluh tahun itu.Mrs. Ryder menarik napas berusaha keras untuk mengingat apa yang akan dia ucapkan kepada orang-orang di depannya itu.“Aku ingin sampaikan bahwa aku sangat berterima kasih kepada menantuku, Chloe yang telah mencintai dan menerima Mateo apa adanya.”Chloe berdiri dan menghampiri wanita yang sudah dia anggap seperti mommynya sendiri. Dipeluknya wanita itu dengan haru.“Aku juga berterima kasih, Mommy.”“Selamat datang dan semoga rumah tangga kalian langgeng sampai kalian menua nanti."Mateo ikut berdiri dan memeluk sang bunda. “Hal yang kedua yang ingin aku sampaikan yaitu, terima kasih kepada Mateo anakku dan Chloe, yang kini sudah menjadi anakku juga. Mereka akan memberikan tiga cucu kembar bagi keluarga ini.”Sem
last updateLast Updated : 2024-07-26
Read more

213. Anugerah Terindah

“Mommy, ini indah sekali,” seru Chloe kaget saat melihat hadiah yang diberikan oleh Mrs. Ryder. “Sini, biar mommy yang pasang.”Dengan hati-hati, Mrs. Ryder memakaikan kalung itu di leher Chloe. Keindahan dan kemewahan dari kalung itu semakin menambah kesempurnaan dari kecantikan Chloe. “Terima kasih banyak, Mommy,” ucap Chloe dengan linangan air mata. Dia tidak pernah menyangka kalau mama mertuanya begitu menyayangi dan akan memanjakannya seperti ini. Mateo hanya duduk tenang menyaksikan kedua wanita yang dicintainya itu akur dan saling memahami satu sama lain. “Mommy masih punya satu lagi,” ucap Mrs. Ryder sambil menyerahkan sebuah kotak berwarna biru. “Ini untuk siapa, Mommy?” tanya Chloe bingung. “Itu untuk kamu.” “Aku ‘kan sudah dapat, Mommy?” “Tidak apa-apa. Semoga kamu menyukainya.” Chloe menatap sang suami meminta penjelasan. Dia takut kalau Mrs. Ryder melakukan kesalahan dan tidak mengingat kalau hadiah itu kemungkinan adalah milik salah satu dari orang-orang yang ad
last updateLast Updated : 2024-07-27
Read more

214. Kabur

“Honey? Apakah kamu sudah mendengar kabar dari Albert? Rasanya sudah lebih dari dua minggu, anak itu tidak berkabar atau pun mengunjungi kita.”Pagi itu, Mr. dan Mrs. Ragnar sedang menikmati sarapan sambil mendengarkan musik klasik yang mengalun lembut dari sebuah speaker mini di pojok ruangan. Rutinitas ini sudah biasa mereka lakukan sejak mereka menikah dulu. Bagi Mr. Ragnar, untuk memulai hari yang baru, maka mulailah dengan sarapan pagi bersama orang-orang tersayang.“Ini ‘kan bukan hal baru lagi, sayang. Dari dulu si Albert sudah terbiasa tidak memberi kabar selama berhari-hari ini."Mr. Ragnar menanggapi kecemasan istrinya dengan tenang sambil mengoleskan butter pada potongan roti bakar kesukaannya."Namanya juga anak muda. Wajarlah kalau mereka sibuk dengan kegiatan mereka sehari-hari. Apalagi, Albert banyak pekerjaan."“Iya, honey, aku tahu. Tapi entah kenapa, aku merasa ada yang tidak wajar kali ini.”“Maksud kamu?” tanya Mr. Ragnar yang masih tetap terlihat santai. Tanpa beba
last updateLast Updated : 2024-07-28
Read more

215. Optimis

“Hmm, akhirnya pekerjaanku selesai juga,” gumam Mrs. Kellie yang baru saja menandatangani puluhan dokumen di hadapannya.“Sekarang saatnya aku mengunjungi anak manja itu. Awas saja kalau dia sengaja melakukan hal ini untuk membuatku khawatir. Dia benar-benar belum dewasa rupanya."Mrs. Kellie tersenyum simpul sambil merapikan lembaran-lembaran dokumen yang berhamburan di atas meja kerjanya. Setelah semua beres dan dan tertata dengan rapi, Mrs. Kellie mengambil kunci mobil dan segera menuju ke tempat parkir. Perjalanan ke kantor Albert memakan waktu sekitar dua puluh menit. Dengan semangat empat lima (45), Mrs. Ryder bersenandung riang. Dia sudah tidak sabar lagi untuk bertemu anak tersayangnya. Rasanya sudah bertahun-tahun dia tidak melihat wajah putranya. Hubungan Mrs. Kellie dan Alber memang cukup dekat. “Semoga dia tidak terlalu sibuk hari ini,” doa Mrs. Kellie sambil memacu kendaraannya dan berbaur dengan kendaraan lain di jalanan ibu kota. Untunglah hari itu tidak terlalu mace
last updateLast Updated : 2024-07-29
Read more

216. Dewa Keberuntungan

“Semoga itu adalah jalan keluarnya,” gumam Albert penuh harap. Dia terus berjalan melewati lorong-lorong yang gelap sampai akhirnya dia menemukan pintu keluar. Dengan setengah berlari, dia memasuki hutan pinus di depannya dan menghilang di balik pepohonan yang rimbun. “Aku tidak mengenal daerah ini, semoga ada orang yang mau memberiku tumpangan.”Albert berhenti sejenak dan memeriksa tubuhnya.“Bagaimana aku bisa dapat tumpangan kalau bauku saja sangat mengerikan seperti ini?” cetusnya merasa jijik pada bau yang berasal dari tubuh dan pakaiannya. Belum lagi dengan wajahnya yang bonyok dan lebam di sana-sini. Dia mengedarkan pandangannya dan berharap bisa menemukan sebuah sungai kecil di mana dia bisa membasuh tubuhnya. Udara yang dingin menusuk kulitnya.“Ternyata sudah musim dingin. Bbbrrrr,” keluh Albert. Aku harus berlari untuk menjaga tubuh-ku tetap hangat.”Albert kembali berlari. Dia akan mencari jalan utama dan berharap ada kendaraan yang lewat. Kakinya terasa sakit karena al
last updateLast Updated : 2024-07-30
Read more

217. Tertangkap Lagi

Albert bersiul-siul sambil mencukur jenggot dan kumisnya yang sudah tumbuh memanjang selama berminggu-minggu. Gara-gara jenggotnya yang panjang, wajahnya terlihat seperti santa claus nyasar. Mungkin kalau di Indonesia, dia sudah dijadikan korban hari raya karena jenggotnya mirip kambing.“Sialan, ini jenggot ‘kok jelek sekali ya? Benar-benar merusak ketampanan dan pesonaku saja,” umpat Albert kesal. Dia segera mencukur jenggot dan kumisnya. Setelah dia merasa wajahnya sudah mulus lagi, Albert segera mengenakan pakaian casual dan berniat untuk mencari wanita seksi di club.“Hari ini aku harus menghibur juniorku dulu sebelum aku membalas dendamku pada Mateo. Setelah urusan ini selesai, baru urusan yang lainnya.”Albert membuka galeri foto di ponselnya dan mencari foto Chloe di sana. Ditatapnya foto itu lekat-lekat lalu dikecupnya dengan penuh nafsu. Dia terlihat seperti psiko saat melakukan hal itu. Sangat menjijikan dan tidak tahu malu.“Aku akan merebutmu kembali, bidadariku yang seha
last updateLast Updated : 2024-07-31
Read more

218. Panah Asmara

“Good morning!” sapa Mateo sambil mengecup lembut kening Chloe. Wanita itu merespon ciuman sang pujaan hati sambil meraup wajah Mateo dan mengecup bibir pria itu dengan lembut.“Bagaimana tidurmu semalam? Apakah si kembar tiga telah membuatmu kelelahan?”Chloe tidak menjawab, dia merenggangkan tubuhnya yang indah. Kehamilannya yang sudah memasuki usia tiga bulan lebih, kini mulai membuatnya beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang ada. Morning sickness, rasa mual karena aroma makanan, dan rasa mual saat menikmati makanan tertentu, sudah tidak mengganggunya lagi.Karena tidak ada jawaban dari Chloe, Mateo mengecup leher wanita itu dan meninggalkan jejak basah yang menggoda.“Aaahh,” rintih Chloe pelan. Tubuhnya langsung merespon sentuhan dan ciuman sang suami.Mateo menatap Chloe dengan penuh damba. Irama detak jantungnya seakan berpacu dengan bunyi jam dinding di kamar itu.“Aku sangat mencintaimu, Chloe.” Dia meraih wajah Chloe dengan lembut.“Harus berapa lama menunggu agar aku b
last updateLast Updated : 2024-08-01
Read more

219. Magnus dan Jason

Kita kembali di malam saat Magnus sedang mengunjungi Freya dan ada seseorang yang mengetuk pintu kamar inap Freya. "Kamu tunggu di sini, aku akan memeriksa sebentar." "Hati-hati," ucap Freya cepat sambil berdoa agar tidak terjadi apa-apa dengan pria yang sudah merebut hatinya itu.Dengan pelan, Magnus membuka pintu kamar. "Siapa kamu???" bentak Magnus.Lelaki yang tidak lain adalah Jason, tertegun dan tiba-tiba membalikkan tubuhnya dan berlari dengan cepat di sepanjang lorong rumah sakit. Dia menyangka kalau Freya sedang sendirian, tapi ternyata tidak. "Hei!!! Berhenti!!!" teriak Magnus. "Jaga Nona Freya. Aku akan menangkap pria itu," lanjut Magnus memberi perintah kepada polisi yang sedang bertugas menjaga Freya malam itu. Tanpa menunggu lama, Magnus mengejar pria misterius itu, kali ini dia tidak akan melepaskan pria itu dari tangannya. 'Sepertinya, aku mengenal lelaki itu,' gumam Magnus dalam hati. Dari kejauhan, dia melihat punggung pria yang sedang dikejarnya itu.
last updateLast Updated : 2024-08-02
Read more

220. Hampir Kehilangan Kontrol

Albert menatap Magnus dan Detektif Rodriguez yang duduk di depannya dengan raut muka penuh kebencian. Sudah dua kali dia masuk penjara karena kelihaian mereka berdua dalam menangkapnya. Albert sangat marah, baru saja dia menghirup udara bebas dari penjara bawah tanah milik Mateo, sekarang dia harus berada di tempat ini. Ibaratnya seperti, keluar mulut harimau, masuk mulut buaya. “Tolong ceritakan kembali kepada kami, apa yang Anda lakukan di malam bridal shower tunangan kamu?” tanya Detektif Rodriguez tajam. Entah sudah yang ke sekian kali dia mengajukan pertanyaan itu, tapi Albert sama sekali tidak menjawab, atau lebih tepatnya Albert hanya menjawab ‘no comment.’”Albert hanya terdiam seolah-olah menganggap mereka berdua tidak ada di depannya, bahkan sesekali dia melemparkan senyum ejekan salah satu sudut bibirnya.“Baiklah kalau itu pilihan Tuan Albert sendiri. Kalau Tuan Albert tidak bekerja sama dengan kami, maka kami akan langsung mengajukan kasus ini ke hakim untuk menentukan j
last updateLast Updated : 2024-08-04
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
30
DMCA.com Protection Status