“Di mana, Chloe,” tanya Mateo panik.“Chloe? Dia tidak ada di sini, "jawab Freya kaget.“Nona Chloe ke rumah kami tadi pagi. Dialah yang memberitahu kami tentang keberadaan Freya,” celetuk Mr. Chriss.Tanpa bertanya lebih lanjut, Mateo pamit dan berlari dengan tergesa-gesa ke tempat parkir.“Aku mohon! Jangan sampai terjadi apa-apa dengan Chloe,” gumam Mateo. Udara yang dingin tidak menghalangi keringatnya mengalir dengan deras. Buku-buku tangannya sampai memutih karena dia mencengkram setir mobil dengan sangat kuat.“Berpikir dengan jernih sekarang!” bentaknya kepada dirinya sendiri. Jujur saja, saat panik seperti ini, pikiran sehatnya pergi entah kenapa, apalagi kalau itu menyangkut Chloe.“GPS! Ya, GPS mobil yang digunakan Chloe hari ini terhubung dengan GPS mobilku.”Mateo segera mencari tempat parkir agar bisa menghubungkan ponsel pintarnya dengan GPS mobil yang dikendarai Glenn dan Chloe. Namun, sialnya hanya layar putih yang terpampang di hadapannya.“Sialan!!!” maki Mateo memu
Jalan yang dipilih Mateo benar-benar sepi. Tak lama kemudian, Mateo tiba di sebuah hutan yang lebat. Dia menghentikan mobil, lalu ia membungkukkan tubuhnya di atas tanah dan mulai memeriksa sesuatu.Mateo melihat jejak ban mobil yang masuk ke dalam hutan tersebut. Ia menyalakan ponselnya dan mengetuk tombol kamera, lalu mengambil beberapa foto, lalu memperbesarnya. Begitu melihat jejak ban mobil itu, dia yakin bahwa itu adalah jejak ban mobil miliknya.Mateo yakin dengan pasti itu mobilnya karena semua mobil pribadi miliknya memiliki ban dengan inisial MR (Mateo Ryder). Itu hanya berlaku untuk mobil pribadi miliknya, sedangkan mobil untuk keperluan kerja, menggunakan ban mobil seperti biasanya.“Sabarlah, Chloe. Aku akan segera menjemputmu,” ucap Mateo menahan rasa geram dalam hati. Dia melompat ke dalam mobil dan mengemudi mengikuti jalan dan jejak di depannya tanpa keraguan sedikit pun.***Beberapa jam sebelum Mateo tiba di sana.“Jalan terus! Jangan pernah berpikir untuk melarikan
Chloe yang terjatuh dengan keras di atas lantai, berusaha bangkit berdiri. Namun sekujur tubuhnya terasa sakit, apalagi pada daerah bagian perutnya. Darah segar merembes dari celana panjang tipis yang dikenakannya. Lantai yang didudukinya mulai tergenang darah segar yang keluar dari celah pahanya. Sebelum kepala Chloe membentur lantai dengan keras sebuah tangan yang kokoh segera menahannya.“T-tolong aku,” bisik Chloe lirih. Rasa sakit menerjang celah pahanya. Dia merasa seperti ada bagian tubuhnya yang robek dan sekarat. Chloe mengerjapkan matanya menahan perih yang melanda pangkal pahanya.“Brengsek!!!” apa yang telah kau lakukan padanya?” teriak Albert dengan wajah memerah. Ternyata Albert berhasil keluar dari penjara karena bukti yang bisa menjerat dirinya belum cukup kuat. Pengacaranya sukses membuktikan bahwa Albert tidak ada hubungan apa pun dengan pembunuhan yang terjadi di Sky pub and hotel.Albert mendekati Jonny dan melayangkan pukulan bertubi-tubi di wajah pria itu. Tanp
“Tuan, kami mohon pengertiannya untuk menunggu di luar saja. Ini untuk kepentingan pasien. Semakin cepat Tuan mematuhi peraturan, maka semakin cepat kami melaksanakan tugas kam…”“DIAM!! Lakukan saja tugas kalian. Aku akan berdiri di pojok ruangan ini. Jangan pernah memintaku untuk keluar dari sini apalagi meninggalkan istriku yang sedang terluka!!!”Setelah puas melampiaskan kemarahannya, Mateo duduk bersandar di pojok ruangan emergency yang biasa digunakan untuk memeriksa pasien yang mendapat penanganan khusus.Para petugas medis saling berpandangan dan terpaksa mengizinkan Mateo berada dalam ruangan itu. Salah seorang dari mereka mengambil sebuah jubah khusus berwarna biru dan menyerahkannya kepada Mateo.“Thanks!” ucap Mateo singkat sambil mengenakan jubah tersebut.Chloe mengerang lirih. Gadis itu sudah sadar, tapi karena rasa sakit yang luar biasa pada perutnya, membuat tenaganya seperti terkuras habis. Dia mengerjapkan matanya berusaha untuk mencari tahu di mana keberadaannya sa
“Aku harus menelpon Mateo sekarang,” ucap Freya sambil meraih ponsel di atas nakasnya.Kedua orang tuanya, Mr. dan Mrs. Chriss, ikut panik dan duduk dengan tegang sambil menatap anak perempuan mereka.Setelah beberapa kali mencoba, akhirnya Freya menyerah juga karena Mateo tidak mengangkat panggilannya.‘Ya, Tuhan. Lindungilah Chloe dan Mateo. Semoga mereka berdua baik-baik saja,’ doa Freya.Mrs. Chriss segera merapikan tempat tidur karena ia ingin agar Freya beristirahat sebentar. Dia meraih tangan Freya dengan lembut.“Mommy tahu kamu sedang khawatir saat ini, tapi cobalah untuk tenang.”“Chloe sangat berarti bagiku, Mommy. Dialah yang menemaniku selama ini.”Kata-kata Freya membuat kedua orang tuanya langsung terdiam dan menyadari kesalahan yang telah mereka lakukan selama ini.Freya yang melihat perubahan raut muka mommy dan daddynya, segera mengalihkan topik pembicaraan. “Mommy dan Daddy mau ketemu Samuel?”"Wah, dengan senang hati. Mommy ingin sekali bertemu jagoan kamu hari in
Chloe menggerakkan-gerakkan tangannya dengan pelan. Dia merasakan kesakitan pada sekujur tubuhnya.‘Ada apa denganku?’ batinnya. Dia mengerjap-ngerjapkan matanya dan berusaha untuk menyesuaikan kondisi netranya dengan cahaya yang begitu terang.Aroma obat-obatan menusuk rongga hidungnya, membuat dia sadar bahwa dia sedang berada di rumah sakit.“Sayang? Honey! Kamu sudah sadar?”Terdengar suara Mateo yang begitu bersemangat. Pria itu menggenggam tangan istrinya dan mengecupnya dengan lembut.Chloe langsung mengenal itu. Suara lembut yang selalu menenangkan hatinya ketika dia sedang takut atau pun bersedih.Dia masih terlalu lelah untuk bergerak karena sudah kehilangang banyak darah. Chloe bahkan mendapatkan transfusi darah sebanyak dua kantung semalam. Ia ingin sekali membuka matanya, tapi dia tidak sanggup. Dan ada rasa perih di bagian pangkal pahanya.Keningnya berkerut, berusaha untuk mencerna dan mengingat apa yang telah terjadi padanya, tapi itu tidak semudah yang ia bayangkan.Pe
“Janin milik Nyonya Chloe dan Tuan Mateo benar-benar kuat. Detak jantungnya sangat stabil.”Chloe terisak pelan. Kini hidupnya lengkaplah sudah. Hanya menunggu beberapa bulan lagi, dia akan menjadi seorang ibu untuk calon bayinya. Mateo mematikan kamera dan mencium kening istrinya. “Selamat untuk kehamilan kita berdua, sayang.”“Sama-sama, sayang.”"Tapi, tunggu sebentar," ucap suster itu sambil mengerutkan keningnya dan berusaha untuk mendengar detak jantung janin tersebut dengan lebih jelas lagi."Ada apa, Suster?" tanya Mateo dan kedua orang tua Chloe panik. Chloe sendiri juga terlihat panik."Aku tidak tahu. Sepertinya kita membutuhkan seorang bidan atau dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut."Suster itu bergegas memanggil seorang dokter spesialis kandungan untuk memeriksa kandungan Chloe.Tak berapa lama, seorang dokter memasuki kamar inap Chloe. Mateo, Chloe dan kedua orang tua Chloe menunggu dengan tegang. Karena panik, Chloe kembali merasakan nyeri pada pangkal pahan
“Kami pulang dulu ya, Nak Mateo, kami titip Chloe.”“Siap, Mom, Dad. Aku akan menjaga Chloe dengan baik.”Mr. Steven mencium kening putri semata wayangnya. Mereka berdua pun segera berlalu dari sana. Tinggallah Mateo dan Chloe yang akan membicarakan rencana masa depan yang ada di depan mereka.Begitu pintu tertutup, Mateo langsung menggenggam tangan Chloe dan mengecup punggung tangan wanita itu dengan penuh kelembutan.“Katakan padaku kalau ini bukanlah sebuah mimpi,” ucap Mateo pelan dengan wajah menggemaskan.“Mau aku cubit lagi?” goda Chloe sambil bersiap-siap untuk mencubit sang suami. “Sayang, kamu tidak sedang bermimpi. Sebentar lagi kita akan menjadi orang tua yang luar biasa untuk anak-anak ini.”Chloe menyingkap selimutnya dan mengelus perutnya dengan pelan. “Chloe,” bisik Mateo lembut.“Hmm?”“Terima kasih karena kamu sudah membuka hatimu untukku. Terima kasih untuk cinta dan perhatianmu selama ini.”“Aku juga berterima kasih, suamiku. Cinta, perhatian, perlindungan dan kasi