Home / Romansa / Jebakan Pernikahan Sang Miliarder / Chapter 101 - Chapter 110

All Chapters of Jebakan Pernikahan Sang Miliarder: Chapter 101 - Chapter 110

135 Chapters

102. Mimpi Buruk

“Apa maksudmu?”“Dengan berat hati, kami harus mengatakan kalau Nyonya Stefano mungkin akan mengalami koma.”“Mustahil. Kau harus menyelamatkannya, apa pun yang terjadi.”“Liam, tenanglah. Kau akan mengganggu proses pemeriksaan jika begini terus.” Sahut Candice mencoba tetap tenang.“Sebaiknya kalian menunggu di luar.” Seorang perawat berbicara dengan lembut pada Liam dan Candice.Bagaimana pun paramedis perlu memeriksa keadaan Agatha lebih lanjut dan memastikan tingkat harapan hidup kedepannya.Liam terpaksa keluar dari kamar inap meski pun dirinya tidak tega saat melihat Agatha yang tengah berjuang seorang diri melawan maut. Beberapa kali istrinya itu mengalami kejang hingga perlahan kesadarannya menurun.Dokter mengatakan, Agatha mengalami kondisi yang lebih darurat dan butuh penanganan intensif. Siapa pun termasuk Liam tidak diijinkan masuk selama proses pemeriksaan.
last updateLast Updated : 2024-09-06
Read more

103. Noah Stefano

“Seluruh media di negeri ini bahkan sudah tahu. Mereka memberitakannya selama berhari-hari, dan menuliskan judul ‘Putra Mahkota Noah Stefano telah lahir’.” Jelas Andrew tanpa ditutup-tutupi.“Kau pikir hal itu akan memengaruhiku?” Tawa mengejek tampak jelas terukir di wajah Liam.“Dan juga, berita tentang Agatha. Mereka mengatakan kalau dia menghilang setelah melahirkan, dan penasaran apakah Nyonya Stefano yang cantik itu masih hidup atau tidak.” Lanjutnya, yang secara otomatis membuat kemarahan Liam meledak saat itu juga.Liam bergerak maju dan menarik kasar kerah baju Andrew, hendak memberikan satu pukulan keras untuk memperingati pria itu agar tidak terlalu ikut campur dengan urusannya. Namun kemudian dia berhasil mengendalikan diri dan mengurungkan niatnya. Liam yang sekarang bukan lagi pria yang suka menyelesaikan masalah dengan kekerasan.Dia lebih suka membidik dan menekan lawannya sampai mereka menye
last updateLast Updated : 2024-09-07
Read more

104. Tekanan Batin

“Ibumu mengatakan pada media kalau Agatha sekarat dan mungkin hidupnya tidak akan lama lagi.”“Tidak bisa dipercaya.” Liam menahan gigi-giginya yang saling gemeretak dan matanya yang memanas menahan marah.“Beliau juga ingin kau segera menceraikan Agatha dan mengambil hak asuh Noah sepenuhnya.”“Gila! Benar-benar gila. Mana mungkin aku memisahkan putraku dari ibunya?” Liam beranjak dari kursi, lalu keluar dari ruang rawat inap dengan emosi yang siap meledak.Dia tidak ingin energi negatifnya terserap oleh Agatha. Berniat akan menyelesaikan masalah ini secepatnya, dan membuat ibunya, juga Francesca berhenti mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin terjadi.***“Liam, sayang. Akhirnya kau datang. Ibu sudah lama menunggu di sini.” Nyonya Falon yang tadinya duduk nyaman di teras palazzo mendadak menjadi dramatis setelah kedatangan putranya.“Apa yang ibu lakukan di sini?&rdq
last updateLast Updated : 2024-09-08
Read more

105. Putus Hubungan

“Tuan Stefano. Lihatlah ini.” Bibi Emy tampak tergesa-gesa menghampiri Liam untuk menunjukkan sesuatu dari ponselnya.Liam menarik napas dalam dan kasar saat melihat headline dan juga topik teratas sosial media tengah membahas tentang kematian Agatha. Beberapa orang bahkan mengucapkan belasungkawa di sana.“Hari ini, ada beberapa orang yang menelepon ke rumah untuk mengonfirmasi hal ini. Mereka juga berniat mengirimkan karangan bunga duka cita kalau beritanya benar." Katanya takut-takut, melihat reaksi kemarahan Liam, wanita setengah baya itu tentu saja harus memilih kalimat yang tepat agar tidak membuatnya murka.“Brengsek!”“Nona Francesca yang melakukannya. Tadi aku tidak sengaja mendengar saat dia berbicara dengan wartawan untuk menerbitkan berita tentang kematian Nyonya Stefano.”Liam mengepalkan kedua tangannya hingga buku-buku tangannya memutih, hingga tanpa sadar menggigit pipi bagian dalam
last updateLast Updated : 2024-09-09
Read more

106. Kehidupan Kedua

“Bawa dia ke UGD.” Ucap dokter yang baru saja keluar dari ruangan Agatha.‘Agatha baru saja sadar, kenapa malah kau yang pingsan.’ Batin Luca sembari menggendong tubuh Liam menuju UGD.***“Di mana Liam?” Tanya Agatha dengan suara lemah, dirinya belum melihat pria itu sejak sadar tadi.“Itu—Tuan Stefano, dia—” Luca menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, merasa kesulitan memilih kalimat untuk disampaikan pada wanita itu.“Ada apa? Kenapa kau gugup begitu?” Agatha mengerutkan keningnya melihat tingkah pria pucat itu.“Tuan Stefano sedang dirawat.” Kata Luca pada akhirnya.“Kenapa? Apa yang terjadi padanya?” Agatha reflek hendak bangun dari tempat tidur namun Luca berhasil menahannya dan membuatnya tetap berbaring.“Dia hanya kelelahan. Dokter sudah memeriksanya dan sekarang dia sedang beristirahat.”“Apa dia ke
last updateLast Updated : 2024-09-10
Read more

107. Tinggalkan Dia

Agatha menarik napas kasar sebelum menyetujuinya.“Baiklah, hanya sepuluh menit. Tidak lebih.”Dan Agatha berakhir berada di taman rumah sakit bersama Andrew, dia berharap ini adalah pertemuan mereka yang terakhir.“Apa kau sudah melihat artikelnya?” Agatha mengerutkan kening, dia baru saja sadar kurang dari 24 jam dan pria itu menanyakan soal artikel padanya, tidak masuk akal.“Liam menerbitkan artikel tentang kematianmu.”“Tidak mungkin. Suamiku tidak mungkin melakukan hal itu.” Jawabnya dengan nada datar.“Kontrak pernikahan kalian seharusnya akan berakhir dalam waktu dekat, kan? Dia berniat menceraikanmu dan mengambil Noah.”“Apa kau pikir aku akan memercayaimu?” Agatha menaikkan sebelah alisnya dan menatap sinis pria itu.“Aku tahu kau akan mengatakan ini, jadi aku sengaja membawa buktinya padamu.” Andrew kemudian memberikan sebuah map berw
last updateLast Updated : 2024-09-12
Read more

108. Selamat Tinggal

Pria itu memberikan sebuah map berwarna cokelat pada Liam. Pria itu segera membuka isinya. Tangannya gemetar saat matanya dengan cepat membaca isi surat itu.“Agatha menceraikanku? Dia bahkan pergi membawa Noah.” Liam seperti kehilangan udara di sekitannya, napasnya terasa sesak dan kepalanya pusing.Tubuhnya nyaris limbung kalau saja Luca tidak segera menyanggahnya. Liam kemudian meremas kertas itu dan melemparkannya sejauh mungkin.“Kejar dia, kalau surat ini ada di nakas ruanganku, seharusnya dia belum pergi terlalu jauh.” Liam hendak berdiri lagi setelah mengumpulkan segenap tenaganya.“Aku akan melakukannya, kau baru saja mendapatkan transfusi darah, masih perlu banyak istirahat.”“Mana mungkin aku bisa beristirahat saat istri dan anakku pergi?” Liam menatap tajam pada Luca.“Kalau begitu kita cari sama-sama. Aku juga akan mengutus orang untuk mencarinya.”“Kerahka
last updateLast Updated : 2024-09-13
Read more

109. Rapuh

“Ada apa?” Andrew tampak tidak terkejut sama sekali dengan kedatangan Liam di rumahnya. “Dimana Agatha?” Pria itu mengerutkan kening lalu tersenyum sebelum duduk di sofa di seberang Liam.“Dia istrimu, kenapa malah bertanya padaku?”“Aku sudah tahu semuanya. Kau menemui Agatha di rumah sakit.”“Benar. Kami tidak sengaja bertemu dan mengobrol sebentar, apa ada masalah?”“Apa yang kau katakan padanya? Bukankah aku sudah memperingatimu sebelumnya untuk tidak pernah mengganggunya lagi?”“Hanya menanyakan kabar, tidak ada yang lain.”Liam tersenyum setelah sudut matanya menatap keseluruhan ruangan di rumah itu.“Agatha tidak ada di sini.” Lanjut Andrew.“Aku tahu.”Liam menghela napas sebelum berdiri sembari membenarkan jasnya.“Bagaimana kalau aku menyembunyikannya di suatu tempat?”
last updateLast Updated : 2024-09-14
Read more

110. Maafkan Aku

“Bagus. Karena kalau kau tidak bisa bersikap tegas, maka aku yang akan menuntutnya karena telah menyebarkan berita palsu tentang kematian Agatha. Aku tidak peduli meski dia ibumu sekali pun.” Ancamnya.“Kau juga harus membawa Agatha dan Noah kembali dalam keadaan hidup dan sehat. Kalau sampai terjadi sesuatu pada mereka berdua, aku tidak akan pernah memaafkanmu.” Air mata mengambang di pelupuk matanya.Liam tahu Candice sangat menyayangi Agatha. Wanita itu tidak pernah dekat dengan orang lain sebelumnya, Candice tidak pernah cocok bergaul dengan sosialita kelas atas mana pun di Italia. Namun dengan Agatha, mereka lebih terlihat seperti saudara daripada sekedar teman dekat.Liam menarik napas dalam, merasa putus asa dan marah dalam waktu bersamaan.“Tanpa kau suruh pun, aku akan membawa mereka pulang hidup-hidup.”“Bagus. Mau sampai kapan kau terus menerus menyalahkannya atas kematian keluargamu.” Cela
last updateLast Updated : 2024-09-16
Read more

111. Aku Ingin Tahu

“Pelan-pelan, Andrew. Begitu menemukan keberadaan Agatha, pertama-tama yang akan kulakukan adalah menyingkirkan bayi itu.” Kata Andrew, dia menengok tepat saat Agatha melajukan mobilnya.Untungnya pria itu tidak menyadari kalau mobil tua yang baru saja melintas adalah milik Agatha. Jadi Andrew mengabaikan dan membiarkannya begitu saja tanpa kecurigaan sedikit pun.Misinya saat ini adalah menemukan Agatha sebelum Liam dan membawanya bersamanya untuk pergi bersamanya. Dia sudah bertindak sejauh ini untuk memisahkan Agatha dari Liam, jadi dia tidak akan menyia-nyiakan kesempatan ini untuk mendapatkan Agatha sepenuhnya.“Sebenarnya pergi ke mana kau, Agatha?” Desis Andrew frustasi, dia membanting tangan yang memegangi foto Agatha di sisi tubuhnya.“Setidaknya aku senang karena dapat mengalahkan Liam sampai dia menderita seperti itu. Tapi kenapa kau juga menjauhiku, Agatha? Seharusnya tidak seperti ini, seharusnya kita pergi bersama-sama dan menikah di sebuah tempat yang indah. Ya, hanya k
last updateLast Updated : 2024-09-17
Read more
PREV
1
...
91011121314
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status