“Masalah ini sebenarnya bisa selesai, kalau kamu kembali ke rumah dan kita menjalani hidup kita seperti dulu lagi. Yang punya perasaan beda kepada pernikahan kita kan kamu, Dek. Yang perasaannya berubah ke aku juga kamu. Kalau aku tidak berubah, aku masih seperti Jagat yang kamu kenal dulu,” ucap Jagat. Nadanya kentara sekali jika dia menjadi jengkel, tetapi masih dia usahakan untuk bicara seperti tidak terjadi apa-apa.“Jadi menurutku, yang butuh psikolog itu justru kamu,” tukas Jagat pada akhirnya. Dia mendongak, menahan air mata yang tiba-tiba berkumpul di ujung matanya.Riana mengangguk. “Iya, kita berdua, Mas. Supaya sembuh semua luka batin kita berdua.”Jagat menggeleng. Dia menggapai-gapai tangan Riana, dan sang istri tampak menyambutnya dengan setengah hati. “Dek, percayalah sama aku. Ayo kita jalani pernikahan kita seperti dulu lagi. Kamu maafkan kesalahan-kesalahan aku, dan akan aku pastikan aku tidak akan menyakiti kamu lagi. Itulah yang akan membuat kita berdua baik, Dek.”
Terakhir Diperbarui : 2024-04-11 Baca selengkapnya