All Chapters of Sekretaris Kesayangan CEO: Chapter 131 - Chapter 140
176 Chapters
Bab 131. Penuh Kejutan
Pagi harinya, Reina bangun dengan perasaan yang masih kacau. Regan sudah bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Melihat suaminya yang sibuk, Reina memutuskan untuk menunda lagi kabar tentang kehamilannya. “Reina, aku berangkat ke kantor dulu. Kamu jaga diri baik-baik di rumah, ya?” ucap Regan sambil mencium kening istrinya. Reina tersenyum, meskipun hatinya masih terasa berat. “Hati-hati di jalan, Sayang.” *** Siang itu saat Reina sedang duduk merenung di ruang tamu, ponselnya berbunyi. Ternyata sebuah pesan dari klinik tempat ia biasa memeriksakan dirinya. “Selamat siang, Ibu Reina. Hasil tes kehamilan Anda menunjukkan bahwa Anda positif hamil. Kami sarankan Ibu Reina segera membuat janji untuk pemeriksaan lebih lanjut.” Reina membaca pesan itu dengan perasaan campur aduk. Ia merasa bahagia sekaligus cemas. Ini adalah saat yang tepat untuk memberitahu Regan. Ia tidak bisa menunda lagi. Namun saat Reina hendak menghubungi Regan, pintu rumah terbuka dan Olivia masuk dengan wajah c
Read more
Bab 132. Tua Dan Lemah
Reina dan Regan segera menuju kamar Olivia. Mereka menemukannya sedang duduk di tempat tidur dan terlihat merenung. “Mama, kami perlu bicara,” ucap Regan dengan nada serius.Olivia menatap mereka dengan mata penuh rasa ingin tahu. “Ada apa, anak-anak?”Regan menunjukkan surat itu kepada Mama Olivia. “Mama, apakah Mama tahu tentang ini? Tentang Daniel Wijaya?”Olivia membaca surat itu dengan tenang. Ia lalu menghela napas panjang. “Ya, Mama tahu. Daniel Wijaya adalah cinta pertama Mama. Dia adalah orang yang sangat baik, tetapi takdir membawa kami ke arah yang berbeda. Setelah Mama menikah dengan Justin, Mama memutuskan untuk melindungi kalian dengan merahasiakan ini.”Regan duduk di samping Olivia. Lelaki itu merasakan campuran emosi. “Kenapa Mama tidak pernah menceritakan hal ini sebelumnya?”“Mama ingin melindungi keluarga kita. Justin telah menjadi ayah yang baik bagimu, Regan. Dan Mama tidak ingin mengacaukan semuanya. Mama pikir ini adalah keputusan terbaik.”Reina mencoba men
Read more
Bab 133. Saling Berpelukan
Regan dan Reina mengikuti Adrian ke kamar Daniel. Mereka menemukan seorang pria tua yang terbaring di tempat tidur. Ia tampak lemah namun matanya masih bersinar penuh cinta.“Bang Daniel,” panggil Adrian dengan lembut. “Ada yang ingin bertemu denganmu.”Daniel membuka matanya dan menatap Regan dan Reina. Air mata mulai mengalir di wajahnya. “Regan? Reina? Benarkah ini kalian?”Regan mendekat dan menggenggam tangan Daniel. “Ya, Papa. Ini kami. Kami datang untuk menemukanmu.”Daniel menangis bahagia. “Aku sangat merindukan kamu Regan. Maafkan aku telah meninggalkan kamu.”Reina ikut menangis dan memeluk Daniel. “Kami sudah memaafkanmu, Papa. Yang penting sekarang kita bisa bertemu lagi.”Pertemuan itu penuh dengan air mata dan keharuan. Mereka berbicara sepanjang malam, mengisi kekosongan yang telah lama tercipta. Daniel menceritakan semua yang terjadi selama bertahun-tahun.Regan dan Reina mendengarkan dengan penuh perhatian.Namun di tengah kebahagiaan itu, Regan merasa ada sesuatu y
Read more
Bab 134. Waktu Yang Tepat
Tiba di kantor, Regan baru mengerti bahwa dirinya mendapatkan kabar dari tim HR tentang Amel. Ternyata Amel telah menyebarkan rumor tidak benar tentang hubungan mereka di kantor yang membuat situasi semakin rumit. Regan tahu bahwa ia harus menyelesaikan masalah ini dengan cepat. CEO tampan itu memutuskan untuk berbicara langsung dengan tim HR dan memastikan bahwa tindakan yang tepat diambil untuk menghentikan penyebaran rumor tersebut. “Di sini aku ingin memastikan bahwa tidak ada lagi rumor tidak benar yang beredar di kantor. Kita harus menjaga profesionalisme dan integritas perusahaan,” ujar Regan dengan tegas dalam rapat bersama tim HR. “Baik, Pak Regan. Kami akan segera menangani masalah ini dan memastikan tidak ada lagi yang menyebarkan rumor tersebut,” jawab salah satu anggota tim HR. Regan merasa sedikit lega setelah rapat itu, tetapi dia tahu bahwa dampak dari rumor tersebut bisa saja mempengaruhi hubungan antara dia dan Reina. *** Setelah selesai rapat, Regan langsung
Read more
Bab 135. Meninggalkannya?
Reina mencoba mengumpulkan keberanian. “Pak Regan, aku … aku hamil.” Sejenak dunia seolah berhenti berputar. Regan memandang Reina dengan mata terbelalak, kemudian senyumnya perlahan melebar menjadi tawa bahagia. “Apa? Reina, kamu hamil? Ini … ini sungguh luar biasa! Kabar yang sangat mengejutkan sekaligus membahagiakan.” Suara Regan penuh dengan kegembiraan yang tulus. Reina mengangguk. Air mata kebahagiaan mulai mengalir di pipinya. “Iya, Pak Regan. Reina sudah menanti saat-saat seperti ini. Aku sangat senang, Pak Regan. Reina berharap Bapak juga begitu.” Regan tidak bisa menahan diri. Dia menarik Reina ke dalam pelukannya. Mendekapnya erat dengan rasa syukur yang mendalam. “Aku lebih dari sekedar senang, Reina. Ini adalah berita terbaik yang pernah aku dengar. Kamu dan calon buah hati kita adalah segalanya bagiku.” Mereka berdua duduk sambil berpelukan erat di bawah langit malam yang bertabur bintang. Perasaan cinta dan kebahagiaan mengalir di antara mereka. Membuat
Read more
Bab 136. Penuh Perhatian
Regan mengangguk dengan penuh keyakinan. “Aku akan berbicara dengan Mama. Aku yakin dia akan mengerti dan mungkin juga justru merasa senang mendapat waktu istirahat sendiri.”Reina pun mengangguk setuju.Setelah makan malam selesai Regan mengantarkan Reina ke kamarnya. Setelah itu Regan menemui sang mama. Ia berbicara dengan Olivia mengenai rencana mereka. “Mama, aku dan Reina berencana untuk pergi berlibur sejenak. Kami pikir ini waktu yang tepat untuk menikmati kebersamaan sebelum calon buah hati kami lahir.”Olivia tersenyum senang. “Itu ide yang bagus, Regan. Kalian berdua memang membutuhkan waktu untuk bersantai. Jangan khawatirkan mama. Mama di sini akan baik-baik saja ditemani Bi Nita.”Regan merasa lega mendengar persetujuan Olivia. “Terima kasih, Mama. Reina pasti akan senang mendengar hal ini. Kami akan memastikan semuanya diatur dengan baik sebelum berangkat.”Regan segera kembali ke kamar. Ia ikut berbaring di samping istrinya. Sebelum lelaki itu tertidur, ia mengecup ke
Read more
Bab 137. Bergandengan Tangan
Reina tersenyum. “Reina merasa baik, Mama. Terima kasih sudah selalu ada untukku.” Olivia memegang tangan Reina dengan lembut. “Kamu tahu, Mama sangat senang melihatmu bahagia. Kamu dan Regan akan menjadi orang tua yang luar biasa.” “Terima kasih, Mama. Aku juga merasa sangat beruntung memiliki keluarga yang selalu mendukungku.” Ketika malam tiba, Regan pulang lebih awal seperti biasanya. Ia disambut oleh Reina dan Olivia dengan senyum hangat. “Selamat datang di rumah Sayang,” ucap Reina sambil mencium pipi Regan. “Terima kasih, Reina. Bagaimana harimu?” tanya Regan seraya mengelus lembut perut istrinya. “Hari ini baik. Aku berlatih yoga dan berjalan-jalan di taman. Mama selalu memastikan aku baik-baik saja.” Reina tersenyum. “Kalau begitu sebaiknya sekarang kita beristirahat,” ajak Regan ke kamar. Keesokan harinya Regan dan Reina pergi ke klinik bersama-sama. Dokter menyambut mereka dengan senyum ramah dan mulai melakukan pemeriksaan. “Semua tampak baik-baik saja. Bay
Read more
Bab 138. Terganggu
Dalam beberapa hari Regan telah mengatur segala sesuatunya untuk perjalanannya dengan Reina. Dia memilih sebuah vila di tepi pantai yang tenang dan indah, jauh dari hiruk-pikuk kota. Tempat itu sempurna untuk mereka berdua melepas penat dan menikmati momen-momen kebersamaan. Saat pagi keberangkatan tiba, Reina dan Regan berkemas dengan penuh semangat. “Aku tidak sabar untuk melihat tempat itu,” ucap Reina sambil memeriksa kembali barang-barang yang mereka bawa. “Aku yakin kamu akan menyukainya. Tempatnya sangat indah dan damai,” balas Regan sambil memasukkan koper ke dalam mobil. Setelah mengucapkan selamat tinggal kepada Olivia, mereka pun berangkat. Perjalanan penuh dengan canda tawa dan obrolan ringan. Reina merasa lebih dekat dengan Regan dari sebelumnya. Mereka berhenti beberapa kali untuk menikmati pemandangan sepanjang jalan. Membuat perjalanan mereka semakin menyenangkan. Setibanya di vila, mereka disambut oleh angin sepoi-sepoi dan suara deburan ombak yang menenan
Read more
Bab 139. Hancur
“Amel? Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Regan dengan nada terkejut. Amel berdiri perlahan, wajahnya terlihat tegang. “Aku harus bicara dengan kalian berdua. Ini penting.” Reina dan Regan saling berpandangan, kebahagiaan mereka seketika berubah menjadi kekhawatiran. Mereka berjalan masuk ke ruang tamu, perasaan cemas mulai merayap di hati mereka. “Ada apa, Kak Amel?” tanya Reina dengan suara lembut namun waspada. Amel menarik napas dalam-dalam sebelum berbicara. “Aku hamil, Reina. Dan anak ini adalah anak Regan.” Kata-kata itu menghantam mereka seperti petir di siang bolong. Reina merasakan dunia seakan runtuh di sekelilingnya. Matanya terbuka lebar, napasnya terasa sesak. “Kak Amel ... hamil?” Suara Reina bergetar. Sulit mempercayai apa yang baru saja ia dengar. “Tidak. Ini semua tidak benar, Reina.” Regan angkat bicara. Ia mencoba untuk menenangkan istrinya. “Aku tidak tahu apa yang terjadi malam itu. Aku tidak ingat apa-apa. Tetapi aku yakin jika aku tidak pernah melakuk
Read more
Bab 140. Apa Yang Sebenarnya Terjadi?
Malam itu sangat sepi dan sunyi. Reina duduk di tepi tempat tidur, memandangi Regan yang tertidur lelap. Air mata mengalir di pipinya, menyadari bahwa hatinya sudah terlalu lelah untuk terus berjuang. Setelah hampir seminggu Regan belum mendapatkan bukti yang bisa membersihkan namanya, Reina merasa tidak ada harapan lagi. Dengan perasaan campur aduk, ia mengambil pena dan kertas. Lalu menulis sebuah surat yang menyakitkan namun perlu. --- Pak Regan yang aku cintai, Aku sudah mencoba untuk bertahan, untuk percaya bahwa kita bisa melalui semua ini bersama. Namun hatiku terlalu lelah. Aku tidak bisa terus hidup dalam ketidakpastian dan keraguan. Aku ingin kau bahagia, Pak Regan. Mungkin Kak Amel adalah jalanku untuk memberikanmu kebahagiaan itu. Aku akan pergi dan aku mohon, jangan mencariku. Segeralah ceraikan aku dan menikahlah dengan Kak Amel. Aku harap kamu bisa menemukan kedamaian dan kebahagiaan yang layak Bapak dapatkan. Selamat tinggal, cintaku. Reina. --- Dengan ta
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
18
DMCA.com Protection Status