Lee memasuki kamarnya dan melemparkan jasnya ke atas ottoman di ujung tempat tidur. Ia meletakkan satu tangan di pinggang, kemudian mengusap kasar wajahnya dengan tangan yang lain, sebelum menyugar rambutnya dengan wajah frustrasi. Pria itu bergegas membuka kancing bajunya yang tersisa sembari melangkah ke kamar mandi. "Damn it!" umpatnya.Malam ini dia harus mandi air dingin lagi, meskipun hal itu bukan masalah di tengah cuaca yang sangat panas seperti sekarang. Namun, cuaca yang panas itu, tidak seberapa panas jika dibandingkan dengan atmosfer yang ia rasakan di kala berdekatan dengan Charlene tadi. Ia benar-benar membutuhkan air dingin!Jika hal itu tidak bisa cukup membantunya, mungkin ia akan berenang, kemudian mandi lagi. Sampai efek Charlene terhadap dirinya menghilang.Dia hampir mencium asistennya tadi—walaupun bukan untuk pertama kalinya, mengingat ia sudah pernah mencium gadis itu. Namun, setelah apa yang terjadi kemarin malam, Lee tidak bisa menjamin bahwa dia tidak akan
Baca selengkapnya