"Apakah dia sudah makan?” tanya Kelvin kepada pelayan yang berada di rumahnya. Wanita paruh baya dengan pakaian pelayan itu menggeleng. Kelvin membawa Riana ke rumahnya karena menurut Kelvin saat ini Riana akan aman apabila berada di bawah pengawasannya. "Dia masih menangis?" tanya bartender gondrong. "Tidak. Nona sudah tertidur." "Kenapa tidak disuapi saja, Bi?" protesnya. "Saya sudah menawarinya. Tapi Nona menolak, Tuan David," terang sang asisten rumah tangga. "Dia pasti trauma sekali dengan kejadian semalam," balas bartender kelab malam yang ternyata bernama David tersebut. "Itu karena kebodohan dan kecerobohannya sendiri," ucap Kelvin di belakang meja kerja yang David punggungi. "Tidak ada empatinya sekali," cibir David pelan. "Bibi bisa kembali teruskan pekerjaan yang lain." Kelvin yang kini sedang membereskan mejanya memberi perintah tanpa menatap sang asisten rumah tangga. "Baik kalau begitu. Saya permisi dulu, Tuan." "Hmm." "Terima kasih, ya, Bi."
Baca selengkapnya