Riana merasa tidak nyaman karena Kelvin terus mendiamkannya, bahkan hingga mereka masuk ke dalam kamar hotel, Kelvin tampak dingin.Meski perlakuan Kelvin sangat hati-hati dan melindungi, namun Riana merasa segan. Apalagi saat Kelvin menggendong Riana dan membantunya ke kamar mandi."Mas, aku minta maaf."Kelvin masih diam."Mas.""Bisa diam dulu?"Riana mengatupkan mulut, kepalanya menunduk dalam. Sedih karena Kelvin sepertinya benar-benar marah dengan kecerobohanya.Ting tong...Keduanya sama-sama menoleh ke arah sumber suara. Seseorang mengunjungi kamar hotel mereka.Kelvin bergegas membukakan pintu dan mempersilakan seorang wanita yang usianya lebih tua darinya untuk masuk.Riana menatap kedatangan Kelvin dan wanita yang kemudian mengangguk santun padanya."Perkenalkan, saya Anita, Nyonya," ucap wanita asli orang Indonesia tersebut."Mbak Anita ini siapa, Mas?" "Dia yang akan membantu kamu kalau saya tidak ada." Riana mengangguk.Kelvin menatap jam di pergelangan tangannya. "Saya
Baca selengkapnya