Home / Pernikahan / Rahim Yang Hilang / Chapter 51 - Chapter 60

All Chapters of Rahim Yang Hilang: Chapter 51 - Chapter 60

97 Chapters

Diusir

"Pergi dari sini!" teriak Osa sambil melejitkan telunjuk kirinya ke arah pintu keluar. Rumi dan Maya yang mendengar teriakan Osa seketika berlari dan mencari sumber keributan itu. Betapa kagetnya kedua asisten rumah tangga Milova ketika melihat majikannya terbujur lemah di pangkuan Osa. "Ibu kenapa?" Rumi yang kesulitan untuk duduk terlihat sangat khawatir. Perutnya yang sudah sangat membesar membuatnya tak bisa duduk dengan mudah. Ia berpegangan di sofa untuk bisa menyentuh Milova, wanita yang telah menolong hidupnya. Tak menunggu lama, Maya pun segera meraih telepon seluler di rumah Milova dan menghubungi pihak rumah sakit. Tapi belum sempat ia selesai bicara, Osa segera menghentikan Maya. Menurutnya, ia tak bisa membiarkan Milova terlalu lama menahan sakit. Lebih baik wanita itu dibawa menggunakan mobil pribadi milik Osa, agar pergerakan mereka lebih cepat dan Milova bisa segera ditangani oleh dokter. "Maafkan aku, Lov" ucap Rama, matanya berkaca. "Aku bilang pergi dari s
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Baper

Padahal tadinya Osa ingin memperbaiki bantal yang menopang kepala Milova. Tapi entah bagaimana, kakinya terpeleset dan membuatnya memeluk Milova. "Aduh, aku pura-pura gak lihat kali ya," Maya menutup matanya dengan telapak tangan kanannya, tapi celah-celah jarinya sengaja ia renggangkan agar bisa mengintip. "Sorry," ucap Osa sambil melepaskan pelukannya. Maya yang menyaksikannya ikut senyum-senyum sendiri, lantas ia berlalu pergi meninggalkan ruang rawat Milova. Beberapa saat Osa dan Milova kikuk. Seperti salah tingkah, dan merasa aneh. Tapi sebisa mungkin, Osa mencoba mencairkan suasana kembali. "Ayo makan" ucap Osa sambil menyodorkan sepiring nasi dengan lauk tempe dan sayur rebus. Tersedia juga ikan kakap goreng, lauk kesukaan Milova. Osa meminta Maya mencarikannya di warung nasi seputaran rumah sakit. Lelaki itu mendengar dari Maya, bahwa Milova sangat menyukai ikan kakap goreng. Milova mencoba melupakan apa yang baru saja terjadi. Ia meraih sendok yang bertengger di atas
last updateLast Updated : 2024-09-30
Read more

Jangan-jangan

"Aku curiga, jangan-jangan kamu hanya pura-pura amnesia" ucap Osa saat sedang menuangkan secangkir air hangat untuk Milova. Sedari tadi ia belum minum, kerongkongannya pasti sangat kering, apalagi baru saja selesai makan. Milova lumayan kaget mendengar kalimat yang keluar dari mulut lelaki itu. Namun sebisa mungkin, ia berusaha tetap tenang, agar Osa tak curiga. "Terserah saja" balas Milova, lalu ia meneguk air hangat. Tatapannya datar saja. Tak menunjukkan sesuatu yang aneh. Sudah dua kali Osa mengatakan hal yang sama. Entah dari mana ia punya prasangka itu. "Walaupun kamu amnesia, karakter asli mu tetap tidak berubah ya?" tebak Osa. Osa mengenal Milova sebagai sosok yang keras dan tak mau mengalah. Persepsi itu ia dapat karena wanita itu selalu saja beradu mulut dengannya. Walaupun terakhir kali, Milova sudah tak peduli dan memilih cuek terhadap calon suaminya itu. "Mari bekerja sama dengan baik." Osa menyodorkan tangan kanannya pada wanita itu. Sejak Milova pura-p
last updateLast Updated : 2024-10-01
Read more

Mengangguk

Mengangguk nya Milova dianggap setuju atas semua yang dijelaskan Ratna padanya. Ia mencoba menerima dengan lapang dada perintah Ratna padanya, untuk melanjutkan perjanjian kerja sama mereka. Sudah dua hari wanita paruh baya itu merawat Milova. Ia rela menghabiskan waktunya, yang biasanya sangat dijaga produktifitasnya, untuk menjaga calon menantunya itu. "Akhirnya kamu bisa pulang ke rumah," ucap Ratna sambil tersenyum. Rumi tak henti mengucap syukur atas kepulangan majikannya itu. "Saya izin pamit, Bu. Insya Allah besok jadwal saya untuk operasi sesar" pinta Rumi. Rumi memang tidak dibolehkan melahirkan secara normal oleh dokter spesialis kandungan. Dokter tersebut adalah dokter terbaik yang dipilihkan Milova untuknya. Bahkan seluruh biaya sebelum dan sesudah persalinan Rumi, sudah dilunasi oleh Milova sebelum ia mengalami kecelakaan. Milova benar-benar menepati janjinya pada Rumi, meski sampai saat ini Rumi tak tahu siapa Milova sebenarnya. "Wah, kamu akan segera punya
last updateLast Updated : 2024-10-02
Read more

Salsa?

Betapa terkejutnya Milova membaca nama Salsa yang tertera sebagai ibu yang baru saja melahirkan bayi tampan sekitar 30 tahun yang lalu. "Jadi?" Milova berusaha menebak. Milova menafsirkan sendiri bukti yang diserahkan Raju. Meskipun masih ragu, tapi bukti yang ada mengarah pada persepsi Milova. "Ya, kemungkinan Osa bukanlah anak kandung Ratna." jelas Raju, ia paham kemana arah pikiran Milova. Milova sedikit tertegun. Ia tak menyangka jika memang wanita yang sangat dicintai Osa, ternyata bukan ibu kandungnya. Dan apa Osa tahu semua itu?, Milova sendiri tak tahu jawabannya. Karena selama ini, Milova selalu melihat ketulusan Osa untuk Ratna. Dan kebenaran ini adalah sebuah berita yang sangat membuat Milova syok. "Tolong selidiki lebih detail!" perintah Milova. Lelaki gemuk itu pun mengiyakan dan segera pergi meninggalkannya. Pikiran Milova mengarahkannya pada kejadian beberapa waktu lalu. Saat Ratna, calon mertuanya itu, memintanya berkerja sama agar bisa memindahkan semua
last updateLast Updated : 2024-10-03
Read more

Licik

"Benarkah?" dari balik ponsel pintarnya, ia mendengar suara Osa. Lelaki yang akan dinikahinya itu memberi kabar tentang Rumi yang baru saja melahirkan bayinya. Meskipun melalui proses operasi sesar yang panjang, dan memupuskan keinginan Rumi untuk melahirkan normal, tapi tetap saja Milova bersyukur karena Rumi dan bayinya baik-baik saja. [Bayi perempuan] sahut Osa saat Milova bertanya jenis kelamin bayi tersebut. Menutup ponsel pintarnya,membuat Milova terduduk di sofa taman. Ia kembali mengenang saat-saat menegangkan ketika ia akan melahirkan satu tahun lalu. Perasaan kalut dan takut membuatnya tak bisa berbuat apa-apa kecuali pasrah pada kehendak-Nya. Dan ia masih berharap, jika bayinya masih hidup, pasti ia akan sangat bangga menjadi seorang ibu. Namun, mimpi itu akan pupus untuk selamanya, ia tak akan lagi bergelar ibu. Tapi, saat ini, sebisa mungkin Milova mencoba tenang dan menerima takdir hidup yang harus ia jalani. Hubungannya dengan Osa pun sudah membaik. Meski terk
last updateLast Updated : 2024-10-04
Read more

Seharusnya

"Justru seharusnya Mama yang harus khawatir. Jika terjadi sesuatu denganku, aku punya bukti kongkrit untuk membuat Mama menyesal seumur hidup" bisik Milova, sambil sedikit membungkuk, agar suaranya tidak didengar siapa pun. Rumah Milova memang dihuni sendirian olehnya. Tapi ia punya banyak asisten rumah tangga yang dikepalai oleh Rumi dan Maya. Belum lagi satpam dan tukang kebun yang berkerja di luar. Wajar saja, rumah mewah yang luasnya tak main-main itu tentunya membutuhkan banyak pekerja untuk merawatnya. Karena pun Milova adalah tipe wanita yang sangat rapi, ia tak suka rumah yang berantakan, apalagi terlihat kotor. Tak jarang juga ia ikut membersihkan rumah, membantu para asisten rumah tangganya, agar pekerjaan mereka cepat selesai. "Ups, sepertinya aku memang harus memanggilmu dengan sebutan 'Mama', agar orang-orang percaya bahwa kita adalah menantu dan mertua yang akur" sambung Milova sambil tertawa kecil. Mulai sekarang Milova pun akan mencoba akrab dengan mertuanya i
last updateLast Updated : 2024-10-05
Read more

Tahu

"Ya, aku tahu." sahut Osa, spontan. Ekspresinya datar saja. Ia terlihat sama sekali tak terkejut dengan pertanyaan Milova. Bahkan ia masih asik membuka beberapa dokumen yang sedang ia telaah, berisi rincian persiapan acara resepsi pernikahannya. "Hah?" Milova terkejut. Lumayan kaget melihat sikap Osa yang biasa saja dan tak bergeming sama sekali. "Aku tuh gak habis pikir ya, jadi kamu udah tahu semuanya?" Milova kembali meyakinkan dugaannya. Ia mengerutkan keningnya dan melambaikan tangan agar Osa fokus pada apa yang tengah dibicarakannya. "Kamu ini kenapa sih?" Osa menutup dokumen yang sedang dibacanya dan menatap Milova, dengan raut wajahnya yang heran. "memangnya ada masalah apa?" tanyanya lagi. Jadi, jika ia sudah tahu tentang kebenarannya, mengapa masih berusaha keras untuk membahagiakan Ratna, sampai ia harus sekeras ini pada dirinya sendiri. Milova tak habis pikir. Sejenak ia menyeruput teh hangat yang dibuatkan Maya, lalu meletakkannya kembali, diiringi dengan he
last updateLast Updated : 2024-10-06
Read more

Salah

"Mana orangnya?" tanya Milova terburu-buru. Ia hanya mengenakan baju tidur yang dibaluti jaket kulit dari luar. Jaket itu pun memang sudah ada di dalam mobilnya, sehingga Milova hanya tinggal mengenakannya saja, untuk menutupi baju tidur berwarna pink yang sedang dipakainya. "Ini dia, Bu" sahut Raju, ia melejitkan telunjuknya ke arah lelaki kekar berkulit hitam, seluruh tubuhnya dibaluti tato berwarna gelap. Kedua tangan lelaki itu sedang disekap oleh dua orang yang memeganginya, yang tak lain anak buah Milova. Jiwa kriminal yang dimiliki Milova tumbuh begitu saja. Entah dari mana ia mendapatkannya. Tapi, saat ini ia sama sekali tidak gentar atau takut jika polisi tahu aksinya. "Apa benar semua yang kamu katakan?" dengan sombongnya Milova bertanya pada lelaki kekar yang sedang disekap itu. Lelaki itu membalas dengan senyum mengejek, sambil mendengus, memancing emosi Milova. Milova menghela napas. "Aku paling malas menghadapi manusia sampah seperti ini!" kesal Milova, deng
last updateLast Updated : 2024-10-07
Read more

Bayi

"Dari ponsel mu!" tegas Osa sambil memandangi ponsel pintar yang ada di genggaman Milova. Ternyata Osa telah menyadap handphone Milova saat ia dirawat di rumah sakit. Dengan begitu, lelaki itu bisa mengetahui kemana pun calon istrinya pergi. Jaket kulit Osa ketinggalan di rumah Milova. Itulah sebabnya ia putar balik dan kembali ke rumah Milova. Sesampainya di sana, Maya mengatakan tak tahu kemana Milova pergi. Yang jelas, wanita itu meninggalkan rumah dengan tergesa-gesa, Maya mengisahkan. Osa memaksa diri untuk kembali mengambil jaket tersebut. Bukan hanya karena harganya yang fantastis. Tapi jaket tersebut juga unlimited. Hanya ada satu di seluruh dunia. Dipesan dari seorang designer ternama di Los Angeles. Jika sampai Maya mencucinya, tanpa pengetahuan yang expert, ia bisa melukai tekstur jaket tersebut. Tapi bukan hanya itu alasannya. Jaket kulit tersebut adalah hadiah ulang tahun dari Lusi, wanita yang sangat ia cintai. Jadi, apapun yang terjadi, ia tetap akan kembali ke
last updateLast Updated : 2024-10-08
Read more
PREV
1
...
45678
...
10
DMCA.com Protection Status