Home / Pernikahan / Rahim Yang Hilang / Chapter 71 - Chapter 80

All Chapters of Rahim Yang Hilang: Chapter 71 - Chapter 80

97 Chapters

Menyerah

"Sepertinya, kali ini kamu menang!" pungkas Milova sambil mendongakkan dagunya. Oa menemui Rama di sebuah gedung tua, dimana pertama kali ia menyekap anak buah mantan suaminya itu. Milova mengambil sendiri keputusannya untuk menyerah pada perintah Rama, yaitu membebaskan preman yang sudah disekap oleh Milova. Milova tak ingin membuat Osa terpukul jika ia masih bersikeras pada pendiriannya. Rasanya sangat tidak etis, jika demi keegoisannya, ia mengorbankan reputasi Osa dan ibu mertuanya. Secara tidak sadar, Milova menaruh simpati pada lelaki yang sudah dinikahinya itu. "Jadi, benar dugaan ku, kamu lebih mencintai Osa dari pada aku!" tawa jahat terdengar dari mulut Rama, ia sembari menarik puntung rokok dari bibirnya yang menghitam. Milova merasa tak perlu menjelaskan pada Rama tentang alasannya menyerah. Ia tak ingin lagi terlalu mendramatisir keadaan. Toh, Milova juga sudah tahu belangnya lelaki itu. "Aku pikir kamu tulus mencintai ku, ternyata dugaan ku salah, Lov" ujar
last updateLast Updated : 2024-10-19
Read more

Ingkar

"Nih, lihat!" Saka menunjukkan layar ponsel pintar miliknya ke Milova. Betapa terkejutnya Milova ketika melihat video syur mertuanya ada di layar ponsel pintar Raka. Dan ternyata tayangan video tersebut sudah viral. Raka dan Husna sangat panik, mereka saling meminta saran terbaik untuk mengatasi masalah ini. Tapi menurut Milova, tak ada Yang bisa mencegahnya lagi. Semua orang juga sudah tahu dan Osa harus siap dengan semua konsekuensinya. "Masalahnya, bukan hanya bisnis Pak Osa yang akan terancam, tapi juga hubungan baik kita dengan pemerintah. Oh Tuhan, membayangkannya saja sudah membuat ku hampir gila." keluh Raka sambil melangkah keluar dari ruang kerja Milova. Milova tertegun. Ternyata kini, Rama secara terang-terangan menunjukkan kebusukannya, pikir Milova. Kini Milova dapat melihat dengan nyata karakter Rama yang sebenarnya, lelaki itu sudah ingkar janji. Memang benar kata orang, jangan berjanji dengan seorang pendusta. Tak ada gunanya, dan hanya buang-buang waktu
last updateLast Updated : 2024-10-20
Read more

Sekarat

"Bagaimana, Dok?" ucap Ningsih sesaat setelah dokter ke luar dari ICU. Tergopoh-gopohnya dokter membuat Ningsih tak lagi berani bertanya. Dokter spesialis itu pun hanya meninggikan telapak tangan kanannya, lalu pergi. Sepertinya ia sedang buru-buru. "Ibu tenang dulu, ya. Pasien sedang kritis, jadi mohon diperkuat doanya ya, Bu?" ucap seorang perawat yang juga keluar mengikuti sang dokter. Ningsih hanya bisa mengangguk, menatap punggung perawat yang perlahan menjauh. Ia memijat keningnya dan merebahkan bahunya ke tembok, tepat di dekat pintu ruang ICU tersebut. Wanita yang baru menginjakkan kakinya di Aceh itu terlihat sangat menyedihkan. Tanpa seorang pun yang menguatkannya, ia harus merawat suami yang justru telah membantai mentalnya habis-habisan. Kejam sekali Saka pada istrinya. Ia tidur dengan wanita lain tanpa memikirkan luka batin yang ia torehkan. Begitukah lelaki? Liar dan buas ketika sudah berada di puncak. Padahal semua kesuksesan yang diraih Saka tak luput dari
last updateLast Updated : 2024-10-21
Read more

Liat Lahat

Menatap liang lahat yang terbuka membuat Osa kembali mengulang masa lalunya, saat pemakaman sang ayah. Berkaca mata hitam dengan pakaian serba hitam membuatnya ikut berduka atas meninggalnya Saka. "Yang sabar ya, Bu" ucap seorang kerabat Ningsih sambil mengusap bahunya. Sebenarnya ada kekhawatiran lain yang mengusik pikiran Osa. Yaitu tentang Ratna yang kemungkinan besar akan terjerat hukum karena video asusilanya. Dari sanalah Osa berpikir untuk membawa Ratna ke luar negeri dan menghilangkan semua identitas tentang ibunya itu. Bisa dikatakan Ratna akan hidup dengan dunianya yang baru. Ya, dengan semua kekuasaan yang dimiliki lelaki kekar itu, ia dapat melakukannya dengan mudah. Bahkan ia bisa membuat sebuah sandiwara agar semuanya terlihat normal, misalnya dengan adegan kecelakaan tunggal yang menimpa Ratna dan mengakibatkan ia meninggal dunia. "Semua itu untuk menyelamatkan Mama" bantah Osa saat Milova menasihatinya untuk tidak melakukan sesuatu yang dapat membahayakannya di
last updateLast Updated : 2024-10-22
Read more

Pindah

Milova merasa keputusan Osa terlalu gegabah. Ia berniat menjual sekolah yang sudah susah payah dibangun oleh almarhum Pak Seno. SMAS Tunas Bangsa merupakan cita-cita Pak Seno sejak dulu. "Kamu tetap harus ikut aku" ucap Osa pada istrinya itu. "aku janji akan tetap membantu mu membalas dendam meski kita sudah tidak di negara ini lagi." Osa berusaha meyakinkan Milova. Ya, meski pernikahan mereka hanya sebuah perjanjian di atas materai, Osa merasa masih membutuhkan Milova di sisinya. Entah sebagai apa, ia sendiri tak tahu, faktanya ia ingin Milova ikut pindah bersamanya ke luar negri. "Entahlah, aku belum bisa berpikir jernih." sahut Milova, menanggapi. Malam ini terasa sangat sendu. Milova sendiri hanya terpaku di depan meja makan dengan semua hidangan mewah dan enak yang disajikan Maya. Ia tak lagi bisa berpikir jernih. Banyak hal yang sedang dipertimbangkan Milova. Ia masih harus menyelesaikan urusannya dengan Rama. "Tapi lelaki itu sudah mendekam di penjara." Osa ingin Mi
last updateLast Updated : 2024-10-23
Read more

Obat

"Obat ini bukan obat yang cocok untuk pasien stroke" jelas dokter spesialis saraf yang didatangi Milova bersama Raju. Milova dihubungi Raju untuk segera menuju rumah sakit untuk membuktikan dan mendengar sendiri penjelasan dari dokter spesialis saraf tersebut. Sesuai dengan perintah Milova, agar Maya menemukan obat-obatan yang diberikan Ratna secara rutin kepada Pak Hendra. "Kamu hanya perlu membantu Raju bisa masuk ke rumah Ratna, selebihnya, serahkan semuanya padanya" perintah Milova kemarin. Sesuai dengan titah majikannya itu, Maya pun berpura-pura datang ke rumah Ratna yang penjagaannya cukup ketat saat ini. Maya yang memang manta asisten rumah tangga di rumah Ratna, tentunya dengan mudah bisa masuk dan mengunjungi teman-temannya yang juga bekerja sebagai ART di sana. Hingga akhirnya ia bisa membawa masuk Raju ke dalam rumah megah milik Ratna itu. Dugaan Milova bukannya tanpa alasan. Di masa lalu, saat masih bekerja sebagai tukang kebun di rumah Ratna, Milova sudah menci
last updateLast Updated : 2024-10-24
Read more

Bunuh Saja

"Bunuh saja!" Milova justru menantang Rama. "Ingin ku lihat lebih nyata jiwa iblis yang bersemayam di tubuh mu!" tambahnya lagi. Milova pergi begitu saja, tanpa pamit. Ia tak lagi peduli dengan apa yang akan dilakukan lelaki itu. Percuma saja banyak berbasa-basi, pikirnya. Meski sempat cemas jika memang Rama akan membuktikan ancamannya. Tapi kali ini, Milova ingin mengeraskan prinsipnya. Sepertinya Milova butuh menenangkan diri, untuk sekadar menyeruput kopi di sebuah cafe tepi pantai. Aceh dikenal sebagai wilayah di Indonesia yang memiliki sederet pantai indah dengan lautan yang biru, salah satu yang paling cantik dan sangat menarik bagi Milova untuk dikunjungi adalah Pantai Lampuuk. Pesona pasir putihnya yang bersih dan lautan biru sejernih kristalnya membuat banyak wisatawan tergoda untuk mengunjunginya. Apalagi, ada panorama pegunungan di sekitar lautnya yang membuat pantai ini semakin indah. Suara air yang menyeruak membuat suasana hati Milova yang gersang sedikit sejuk.
last updateLast Updated : 2024-10-25
Read more

Memenjarakan

Ya, mungkin ini keputusan yang tidak main-main bagi seorang Osa Mahendra, menjebloskan sang ibu ke penjara adalah pergelutan batin yang tak biasa. "Mama benar-benar gak tahu tentang semua obat-obatan itu, Sa" jelas Ratna dengan air matanya yang mengalir. Osa jauh-jauh datang ke Amerika untuk meminta penjelasan dari ibu tirinya itu. Ia yang awalnya sudah yakin akan melaporkan Ratna ke pihak berwajib, justru mendapati penjelasan yang menurut pemikiran Osa bisa saja terjadi. Ratna mungkin saja tidak tahu fungsi dari obat-obatan yang ia berikan setiap hari kepada almarhum Pak Seno. Bukannya sering kita tidak memperhatikan resep dokter yang diberikan kepada pasien?, Osa mencoba membenarkan penafsirannya sendiri. "Kamu percaya sama Mama, kan?" Ratna kembali meyakinkan. Kecerdasan intelektual yang dimiliki Osa tak ada gunanya jika dihadapkan dengan Ratna. Ia tak bisa berpikir jernih dan menggunakan akal sehatnya. Apalagi air mata yang keluar dari pelupuk mata wanita yang sangat dici
last updateLast Updated : 2024-10-26
Read more

Penjara

Mendekamnya Ratna di penjara menjadi sebuah beban mental yang sebisa mungkin harus ditepis oleh Osa. Berat sekali memang. Tapi apa boleh buat, Osa harus siap dengan semua keputusan yang diambilnya. Dan ia harus tahu, bahwa apa yang ia lakukan sama sekali tidak salah. "Mau apa kamu kemari?" tanya Ratna dengan wajahnya yang kesal. Milova menatap tajam ke arah Ratna. Penampilan wanita paruh baya itu berubah drastis. Wajah yang dulunya cantik dan dibubuhi make up yang harganya puluhan juta, kini terlihat kusam dan tak terawat, padahal baru sekitar 3 hari ia berada di balik jeruji besi. Bahkan busananya yang biasanya juga dibandrol dengan harga yang tak main-main, kini berganti dengan baju berwarna orange, yang menandakan bahwa ia telah menjadi warga lapas. Osa melaporkan ibu tirinya itu dengan 2 laporan. Yang pertama adalah kasus pembunuhan berencana terhadap almarhum Pak Seno. Dan yang kedua, kasus video asusilanya yang sudah viral. Ratna dijerat dengan dua pasal atas kasus pe
last updateLast Updated : 2024-10-27
Read more

500 juta

"Ini cek sebesar 500 juta." Osa menyodorkan secarik kertas di atas meja kerjanya. Beno, mantan supir Rama, terpaksa datang ke ruang kerja Osa di SMAS Tunas Bangsa karena dipaksa oleh preman-preman suruhan Osa. Jika tidak, ia sedang mempertaruhkan nyawa istri dan anaknya. Meskipun Milova tahu, suaminya itu tidak akan bertindak bodoh. Namun, demi menemukan kebenarannya, ia membiarkan Osa bertindak sesuai dengan apa yang telah direncanakannya. "Untuk apa ini?" tanya Beno, tak paham dengan penyataan Osa barusan. Beno adalah lelaki yang jujur. Ia tak suka disuap dengan uang yang bukan haknya. Karena alasan itu pula, ia dipecat oleh Rama, karena tak bisa diajak kerja sama. Di detik terakhir pengabdiannya pada Rama, ia diperintahkan mengantar majikannya itu ke bandara. Sesampainya di sana, Beno diminta untuk mengantarkan sebuah bingkisan kecil kepada seorang teman Rama yang akan segera check in. Setelah melaksanakan tugasnya, Beno diberi tip oleh Rama. Tapi karena akhirnya ia ta
last updateLast Updated : 2024-10-28
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status