Home / Romansa / Kekasih Gelap Ceo Arogan / Chapter 141 - Chapter 150

All Chapters of Kekasih Gelap Ceo Arogan: Chapter 141 - Chapter 150

204 Chapters

Bab 141. Apa Pria Dingin Bisa Jatuh Cinta?

"Apa yang terjadi?" Lean menatap Eve sembari menutup pintu, lalu melangkah menghampiri saudarinya itu."Ini tentang ... Tuan Luis!" tukas Eve.Lean memberi isyarat pada saudarinya itu untuk duduk terlebih dahulu di sofa, setelah itu ia ikut menjatuhkan bokongnya tepat di samping Eve."Ada apa dengan Tuan Luis?" tanyanya kemudian.Eve menghirup nafas dalam-dalam dan menghembuskannya secara perlahan, usai melakukan hal itu ia pun menatap Lean dengan memasang wajah serius."Ada sesuatu yang aneh yang telah terjadi pada pria itu, Bosku."Lean mengernyitkan keningnya, "Aneh?"Eve mengangguk cepat, "Sangat aneh!" tekannya. "Semalam Tuan Luis, dia ....""Dia?" kedua alis Lean menyatu di tengah."Dia ... mengungkapkan perasaannya padaku." Eve menghela nafas lega setelahnya, merasa lebih tenang karena telah mengungkapkan rasa bingungnya yang telah ia tahan sejak semalam."Apa yang aneh dengan itu, Kak?" Mendengar pertanyaan polos yang terlontar dari bibir adiknya, Eve pun memutar bola matanya
last updateLast Updated : 2024-08-15
Read more

Bab 142. Jangan Lupakan Posisimu!

"Itu ...."Sebelum Eve melanjutkan kalimatnya, bel apartemen Lean tiba-tiba berbunyi."Itu pasti Edward," tukas Lean yang segera beranjak dari sofa untuk membukakan pintu buat kekasihnya yang telah memiliki janji dengannya hari ini.Eve juga ikut beranjak dari sofa dan bergegas menghampiri Lean yang sedang mengintip di lubang kecil yang terdapat pada daun pintu. Usai memastikan siapa yang telah memencet bel rumahnya, perlahan Lean memalingkan wajahnya ke arah Eve dan menatap saudarinya itu dengan kening berkernyit."Siapa?" tanya Eve, menatap sang adik dengan wajah curiga."Edward," sahut Lean singkat, "Tapi dia bersama ...." Kalimatnya sontak terpotong oleh gerakan Eve yang tanpa ia duga langsung membuka pintu. "Tuan Luis," lanjutnya kemudian ketika ia melihat Eve telah berubah menjadi patung batu sesaat setelah pintu terbuka.Glukk ...!Dengan susah Eve memaksakan menelan ludah yang tersangkut di batang tenggorokannya sambil menatap lurus ke depan. Ke arah pria paruh baya berwajah
last updateLast Updated : 2024-08-16
Read more

Bab 143. Aku Bukan Ratu Semut!

"Mengapa kau meninggalkanku bersama ayahmu pagi ini?" tanya Luis pada Eve, di dalam mobil yang sedang ia kendarai menuju bandara.Eve yang saat ini tengah duduk di samping atasannya itu hanya tersenyum kikuk menerima pertanyaan tersebut."Itu karena Lean," tukasnya cepat. "Dia ... menghubungiku pagi ini dan berkata akan pergi untuk melakukan pemeriksaan lanjutan. Suaranya terdengar cemas, jadi aku ....""Apa benar karena adikmu?" Luis melirik Eve melalui sudut matanya. Ia tahu kalau Eve sedang berbohong padanya karena ia telah mengenal asistennya itu dengan baik. Bahkan ia mengetahui gerakan yang biasa Eve lakukan ketika asistennya itu sedang berbohong.Seperti saat ini, Eve menyelipkan anak rambutnya ke belakang telinganya sebelum wanita itu berbicara padanya. Tetapi, Luis tidak ingin mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya. Ia tidak ingin Eve merasa sungkan terhadapnya."Itu benar, Tuan Luis." Eve menganggukkan kepalanya."Bukan karena kau sedang menghindariku?""Aku?" tunjuk Ev
last updateLast Updated : 2024-08-17
Read more

Bab 144. Jangan Memberinya Banyak Pekerjaan.

Sesaat, Lean menarik nafas panjang sebelum ia menjawab pertanyaan Edward itu."Aku memang berharap memiliki dua atau tiga anak bersama pria yang kucintai," ujarnya sambil menerawang, menatap kaca depan mobil dengan pikiran yang entah berada di mana. "Namun, aku juga tidak ingin melahirkan mereka sekaligus dalam satu waktu." Ia lalu menoleh ke arah Edward, "Aku ingin memiliki lebih banyak waktu untuk mengenalmu sebelum aku disibukkan dengan tugas merawat anak-anak nantinya."Edward tersenyum mendengar penjelasan dari kekasihnya itu, ia bahkan menarik tengkuk Lean mendekat dan melabuhkan satu kecupan di kening kekasihnya itu."Tidak ada gen kembar di dalam keluargaku, tetapi jika Tuhan memberikan bayi kembar kepada kita berdua— aku akan sangat senang untuk bermain bersama mereka," bisiknya pada Lean."Jadi ...." Lean menengadah menatap Edward yang baru saja mengangkat wajahnya, memberi jarak di antara wajahnya juga wajah kekasihnya itu. "Apa itu artinya ....""Bayimu tidak akan bertamba
last updateLast Updated : 2024-08-18
Read more

Bab 145. Apa Yang Terjadi Pada Edward?

"Aku tahu saja." Edward lalu memanggil pelayan resto dan menunjuk pada beberapa desert yang terlihat menyegarkan. Ia memesan semua desert itu tanpa mengacuhkan rasa penasaran yang tergambar di wajah Lean saat ini."Aku sudah mencatat semua pesanan Anda, Tuan Edward. Mari!" pelayan yang Edward ajak bicara itu kemudian membawa Edward dan Lean ke sebuah meja di samping jendela kaca dengan view jalanan di luar sana.Setelah membiarkan Edward dan Lean menempati meja itu, pelayan itu pun pergi untuk mengambil semua yang telah Edward pesan padanya."Banyak pria yang tidak pernah mau berusaha mengerti apa yang diinginkan oleh wanitanya, tetapi kau ...." celetuk Lean, sengaja menggantung kalimatnya sambil menatap lurus ke arah sang kekasih. "Seakan tahu apa saja yang aku inginkan. Kau ... tidak seperti pria yang baru pertama kali memiliki seorang kekasih," tambahnya."Aku tidak ingin membahasnya, Sayang," tukas Edward, lalu memalingkan wajahnya. Mencoba menghindari tatapan Lean. Membuat Lean s
last updateLast Updated : 2024-08-19
Read more

Bab 146. Siapapun Bisa Menjadi Penembak Edward.

Di lobby sebuah rumah sakit ternama, tampak Ernest, Rosalia, dan Oliver yang baru saja tiba disambut oleh Carlisle di depan sebuah ruang rawat inap."Kalian kembali?" tanya Charlisle dengan wajah muram, ekspresinya menunjukkan bahwa ia sangat kelelahan. Namun ada semangat di binar matanya yang membuat Carlisle terus bertahan di rumah sakit ini sejak semalam."Di mana Kakak Ipar?" Ernest balik bertanya sembari memperhatikan saudara lelakinya.Carlisle menunjuk ke arah kursi tunggu, memberi isyarat pada sang adik agar duduk terlebih dahulu sebelum ia menjawab pertanyaan dari adiknya itu.Ernest mengikuti permintaan sang kakak, sedangkan Rosalia dan Oliver berpamitan untuk melihat kondisi Edward yang langsung diangguki oleh Ernest dan Carlisle secara bersama-sama.Memasuki ruang rawat inap di mana Edward sedang ditempatkan saat ini, Rosalia langsung melemparkan pandangannya ke sosok pria yang berada di atas ranjang dengan beberapa selang terlihat berseliweran sebagai pendukung kehidupan
last updateLast Updated : 2024-08-20
Read more

Bab 147. Kabar Yang Mengejutkan.

Hingga jam makan siang tiba, Lean terus berpikir bahkan di tengah-tengah pekerjaannya. Dan semakin ia berpikir hatinya justru semakin terasa tidak nyaman. Satu lagi, walau ia tahu sikap Edward yang sering mencoba menghindar darinya seperti yang pernah dilakukan oleh kekasihnya itu sebelumnya— namun entah mengapa kali ini kepergian Edward yang terlalu tiba-tiba malah terasa janggal baginya."Tidak bisa! Anton pasti sedang menyembunyikan sesuatu dariku." Lean sangat yakin akan dugaannya itu, meski ada setitik keraguan yang sedang mengombang-ambingkan pikirannya saat ini.Moodnya yang turun naik juga membuat Lean terkadang meragukan bisikan hatinya dan mengenyampingkan celetukan otaknya. "Tadi pagi, sepertinya aku mendengar gosip para karyawan tentang Edward. Tapi mereka semua tidak menyukaiku, lalu bagaimana caranya agar aku bisa mengorek informasi dari mereka?" Lean menggigit bibirnya dengan resah.Tak lama, satu ide pun muncul di otaknya. Lean segera beranjak dari kursi kerjanya unt
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more

Bab 148. Kondisi Pisik Lean.

Di dalam kamar tempat Leon menginap, Eve saat ini tengah menatap ayahnya dengan penuh kemarahan."Aku mengerti apa alasan Tuan Carlisle dan Nyonya Charlotte meminta kita untuk menyembunyikan keadaan Tuan Edward dari Lean, tapi apakah Ayah menyadari apa yang sedang Lean rasakan sekarang? Dia terdengar cemas ketika dia menghubungiku pagi ini, dan aku terpaksa berbohong padanya gara-gara Ayah!" pekik Eve histeris.Leon yang tengah duduk di sofa, tergugu mendengar teriakan dari putri tertuanya itu. Tidak tahu harus bagaimana menanggapi kata-kata protes yang baru saja dilontarkan Eve padanya.Di satu sisi, ia sebenarnya tidak ingin Lean mengalami shock setelah mendengar kabar tentang penembakan Edward dan tentang keadaan calon menantunya itu yang hingga saat ini belum juga tersadar. Padahal, pernikahan putri bungsunya itu dan juga Edward akan segera diselenggarakan sebentar lagi. Undangan pernikahan bahkan telah dicetak dalam jumlah besar oleh Charlotte, begitu juga dengan gaun pernikahan
last updateLast Updated : 2024-08-22
Read more

Bab 149. Keadaannya Buruk.

"Nyonya Charlotte?" sambil menyetir dan sesekali memperhatikan Lean yang tengah pingsan di kursi yang berada di sampingnya, Anton pun menghubungi Charlotte."Anton? Apa itu kau?"Samar-samar Anton mendengar suara lain di belakang suara Charlotte, seakan wanita paruh baya itu saat ini sedang berada di dalam mobil dan akan pergi ke suatu tempat."Benar, ini aku Nyonya. Nona Lean Marquise, dia ....""Lean? Apa yang terjadi pada Lean? Apakah dia telah mengetahui tentang penembakan yang terjadi pada Edward?" suara di seberang terdengar khawatir, membuat Anton hanya bisa menghela nafas."Ini salahku, Nyonya Charlotte. Seharusnya aku mengawasinya dengan baik hari ini, tetapi aku ... maksudku ... Nona Lean tadi dia ingin ke toilet sebentar sebelum aku membawanya untuk makan siang. Dan di sana dia ...."Sambungan telepon mendadak menjadi hening, Anton bahkan bisa membayangkan apa yang sedang terjadi pada Charlotte di seberang sana.Tak lama, suara helaan nafas samar menyapa indera pendengarann
last updateLast Updated : 2024-08-23
Read more

Bab 150. Akan Kutemukan Orang Itu.

Zurich pukul 3 sore, Brad yang tengah duduk di belakang meja kerjanya sambil memperhatikan surat perjanjian yang telah ia terima dari Ernest saat berada di Kota L, tiba-tiba tersentak oleh dering nada ponsel yang berasal dari ponsel miliknya.Mendengar suara itu, Brad pun merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya. Sedikit terkejut ketika menyadari siapa yang telah menghubungi dirinya."Ernest Gail?" dengan cepat Brad langsung mengangkat panggilan itu dan menempatkan ponselnya ke samping telinganya. "Tuan Ernest?""Brad Maison?""Benar ini aku, ada apa?" lontar Brad bingung sembari mengerutkan keningnya."Apa kau sudah membaca isi perjanjian yang telah kuberikan padamu?"Brad melirik ke arah berkas yang baru selesai ia baca dan masih terbuka di atas meja kerjanya. "Aku sudah membacanya, dan aku berjanji akan mematuhi semua isinya." Ia lalu diam sejenak, berpikir apa yang telah membuat Ernest tiba-tiba menghubungi dirinya. "Ada apa, Tuan Ernest? Anda tidak mungkin menghubungiku h
last updateLast Updated : 2024-08-24
Read more
PREV
1
...
1314151617
...
21
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status