Home / Romansa / Kekasih Gelap Ceo Arogan / Chapter 131 - Chapter 140

All Chapters of Kekasih Gelap Ceo Arogan: Chapter 131 - Chapter 140

204 Chapters

Bab 131. Di Balik Dua Sosok Anggota Gail.

"Tentu." Edward tersenyum lembut lalu menarik Lean ke arahnya dan membawa kekasihnya itu ke dalam pelukannya. Dari jendela ruang kerjanya, Tuan Besar Gail yang melihat hal itu sontak menyunggingkan seraut senyum tipis di sudut bibirnya. "Aku pikir kutukan itu tidak akan terpatahkan," gumamnya pelan. "Tapi sepertinya tidak, syukurlah." *** Pukul 12 siang ... di sebuah restoran kelas atas yang terdapat di Kota L, Brad tampak mengisi salah satu meja yang terdapat di dalam ruang privasi resto tersebut. Beberapa saat kemudian, Ernest dan Ben tiba-tiba datang dan segera menuju ke ruangan itu. "Apa kau sudah lama menungguku, Mr. Maison?" tegur Ernest, sesaat setelah ia memasuki ruangan bersama Ben. Brad segera berdiri ketika melihat pria bertubuh kekar itu melangkah tegap ke arahnya kemudian duduk di seberangnya. "Aku baru saja datang, Tuan Ernest," sahutnya seraya menunduk pada Ernest, tidak berani membalas tatapan pria itu yang sedang tertuju padanya. "Oh?" Ernest mengangkat salah
last updateLast Updated : 2024-08-05
Read more

Bab 132. Dia Tidak Akan Tertarik Padamu.

"Untuk apa bertanya jika kau sudah tahu apa jawabannya?"Wilhelm langsung mencebikkan bibirnya, "Aku baru tahu kalau kau tidak setia kawan," sungutnya sebal."Jika kau dan kekasihku berada di tempat yang sama, akan kuselamatkan kalian berdua.""Dan kau?""Aku akan ke Surga dengan da ...."Lean reflek menjatuhkan garpu dan pisaunya ke atas piring demi membekap mulut Edward agar kekasihnya itu tidak melanjutkan ucapannya. Setelah itu ia berpaling pada Wilhelm dan melotot pada pria itu."Jangan pernah menanyakan hal yang konyol!" hardiknya.Wilhelm seketika terpaku, sebab baru kali ini ada seorang wanita yang berani memarahi dirinya."Hmm," sahutnya singkat, dan tersenyum setelahnya. 'Wanita yang sangat menarik,' bisiknya dalam hati sambil memperhatikan wajah Lean."Berhentilah melihat kekasihku dengan tatapan yang menjijikkan seperti itu!" tegur Edward, setelah ia menurunkan telapak tangan Lean yang membekap mulutnya."Cih," Wilhelm mendecih pelan, "Bukankah hanya kekasih?" lontarnya se
last updateLast Updated : 2024-08-06
Read more

Bab 133. Kecemasan Lean.

Pukul 5 sore di depan pintu apartemen Lean. Edward yang telah rapi tampak ragu ingin memencet bel apartemen milik sang kekasih gara-gara siang ini ia terlibat pertengkaran kecil dengan Lean dalam perjalanan pulang dari resto yang dikelola oleh Wilhelm. Saat itu ... "Apa maksud ucapanmu tadi?" Lean menanyakan hal itu padanya yang sedang menyetir, entah mengapa kekasihnya itu tampak tidak senang. Apakah kata-katanya yang sebelumnya ada yang salah? Bukankah ia benar jika ia berkata bahwa sekali Lean memilihnya, wanita itu hanya bisa menghabiskan hidup bersamanya seumur hidupnya? Semua pasangan yang menikah juga mengharapkan hal itu, 'kan? "Aku hanya mengatakan apa yang kurasakan, atau ... kau tidak merasakan hal yang sama denganku?" Begitu ia membalas ucapan Lean. Namun kekasihnya itu kembali berbicara, "Bukan itu maksudku, memang tidak ada yang salah untuk terus hidup bersamamu. dalam tanda kutip ...." Lean menjeda kalimatnya sejenak sambil menggerakkan dua jarinya ke atas, "Kau t
last updateLast Updated : 2024-08-07
Read more

Bab 134. Mual.

"Lean Marquise?" seorang wanita paruh baya yang masih terlihat cantik menyambut kedatangan Lean ketika ia dan Edward tiba di mansion yang ditempati oleh kedua orang tua Edward. Di samping wanita itu berdiri seorang pria yang terlihat mirip dengan Ernest, Lean menebak kalau pria itu pasti kakak lelaki Ernest yang juga merupakan ayah Edward. Well, kebetulan ia pernah berbicara dengan kedua orang tua Edward sebelumnya meski hanya melalui video call. Namun, melihat mereka secara langsung membuatnya menyadari bahwa wajah ayah Edward tidak tampak terlalu dingin seperti adiknya."Maaf sudah membuat Anda menunggu, Bibi," ucap Lean sungkan. Ia lalu menyambut uluran tangan Charlotte, ibu Edward. Yang sedang terulur ke arahnya.Usai dengan Charlotte, Lean berpaling ke arah ayah Edward. Pria itu tampak menawan seperti Oliver, ramah dan tidak sedingin kekasihnya. "Senang bisa bertemu langsung dengan Anda, Paman." Lean pun mengulurkan tangannya pada Carlisle yang langsung disambut oleh pria paru
last updateLast Updated : 2024-08-08
Read more

Bab 135. Tebakan Charlotte.

Tokk ...! Tokk ...!"Apa yang terjadi, Lean? Apa kau baik-baik saja?" dengan wajah cemas Edward mengetuk pintu toilet ketika ia mendengar suara Lean yang terdengar sangat mengkhawatirkan. Entah apa yang terjadi di dalam sana, namun Lean seakan tengah memuntahkan semua isi perutnya. Setelah beberapa menit menunggu, akhirnya pintu toilet terbuka dan memperlihatkan Lean dengan wajahnya yang seputih kertas.Menyaksikan penampilan kekasihnya itu, Edward segera mengulurkan tangannya untuk memapah Lean yang tampak lemas."Bukankah tadi aku sudah memintamu untuk memeriksakan kondisimu ke Dokter terlebih dahulu?" ocehnya.Dengan gerakan pelan Lean mengangkat wajahnya untuk menatap wajah sang kekasih, membuat netranya dan netra Edward saling bertemu."Maafkan aku, aku tidak tahu apa yang telah terjadi pada diriku hari ini," sahutnya. Edward menautkan kedua alis tebalnya, "Apa karena salah makan? Atau kau keracunan?"Lean hampir membuka mulutnya, namun rasa mual yang ia rasakan sebelumnya tiba
last updateLast Updated : 2024-08-09
Read more

Bab 136. Dia Hamil.

"Em, Carly. Bagaimana jika kau menemani Leon agar dia dan putrinya tidak terlalu mencemaskan keadaan Lean?" usul Charlotte kemudian. Carlisle mengangguk setuju, "Kau benar," sahutnya. Setelahnya, ia pun menepuk pundak putranya sebagai isyarat kalau ia terpaksa keluar terlebih dahulu. Edward menanggapi isyarat dari ayahnya itu dengan anggukan pelan. Keluar dari kamar putranya, Carlisle melangkah tergesa-gesa menuju ke ruang tamu mansion tempat di mana ia telah meninggalkan para tamunya di sana. Setibanya ia di ruang tamu, tampak Luis, Eve, dan Leon sengaja beranjak dari sofa demi menyambut dirinya. Kecemasan tergambar di wajah Eve dan Leon saat ayah dan putri sulungnya itu menatap dirinya. Menyaksikan kekhawatiran para anggota keluarga Lean, Carlisle pun meminta semua yang tengah berdiri agar kembali duduk di sofa. "Apakah telah terjadi sesuatu, Tuan Carlisle?" sosor Eve tak sabar, sesaat setelah ia melihat Carlisle menempatkan bokongnya dengan nyaman ke atas sofa yang berada di
last updateLast Updated : 2024-08-10
Read more

Bab 137. Memberi Kabar Tentang Kehamilan Lean Pada Leon.

"Apa kau yakin?" Edward menatap Benjamin dengan wajah tak percaya."Tentu." Benjamin mengerutkan keningnya, namun kelopak matanya sontak melebar ketika ia mengingat ucapan Leon di ruang tamu tadi."Dan putriku yang akan menikah dengan putra bungsu Tuan Carlisle nanti, adalah wanita yang akan kau periksa sekarang."'Jadi wanita itu adalah calon istrinya?' bisik Benjamin dalam hati sambil membalas tatapan Edward. "Dengar, aku telah sering melakukan pemeriksaan seperti ini di sepanjang karirku sebagai Dokter. Jadi ya, aku sangat yakin jika dia sedang hamil sekarang," terangnya. Sebagai Dokter Pribadi keluarga Gail, di dalam kontraknya Benjamin diharuskan untuk selalu berbicara jujur tentang hasil pemeriksaan yang ia lakukan terhadap anggota keluarga itu. Karena itu, meski ia takut kalau ucapannya kali ini akan melukai wanita yang telah ia periksa tadi seandainya wanita itu bukan hamil bayi Edward, ia tentu saja tidak bisa membantu. Tidak hanya itu, berkata jujur tentang kondisi pasien
last updateLast Updated : 2024-08-11
Read more

Bab 138. Kau Hamil.

"Kalau begitu, Paman akan tinggal di Kota L hingga hari pernikahan tiba, bukan?" celetuk Edward."Aku juga berharap kau mau menetap di sini, Mr. Leon," ujar Carlisle menyambung ucapan putra bungsunya. "Kau tidak keberatan, 'kan jika mulai sekarang kita hapus bahasa formal kita? Lagipula, bukankah sebentar lagi kita akan menjadi besan?" tambahnya."Tentu." Leon mengangguk cepat, tanpa mempedulikan tatapan Eve yang sedang tertuju padanya seolah putrinya itu ingin memintanya memikirkan keputusannya terlebih dahulu.Pertemuan malam itu pun diakhiri dengan makan malam bersama. Bahkan Lean yang telah terjaga mengikuti acara makan malam itu tanpa mengerti mengapa semua orang menatapnya dengan wajah bahagia.Hanya Eve yang tampak berbeda, sepertinya saudarinya itu ingin mengatakan sesuatu padanya. Mungkinkah itu tentang penyakitnya? Karena saat ia tersadar tadi, hanya Edward yang ada di sampingnya. Dan sambil tersenyum bahagia kekasihnya itu berkata bahwa Dokter telah memeriksa dirinya dan m
last updateLast Updated : 2024-08-12
Read more

Bab 139. Lean Adalah Putri Kandung Ayah!

"Apa kau membutuhkanku untuk tinggal bersamamu malam ini?" mengingat ucapan Edward itu tak lama sebelum ia mengusir Edward dari apartemennya— Lean hanya bisa menghela nafas lelah.Sebenarnya, bukannya ia tidak ingin ditemani oleh Edward malam ini, hanya saja ia sedang membutuhkan waktu untuk sendiri agar bisa mencerna semua yang telah ia alami selama satu hari ini."Aku hamil?" Lean yang tengah duduk termangu di pinggir ranjangnya perlahan menurunkan pandangannya dan menatap perutnya. "Huft!" ia menghembuskan nafas kasar saat ia memikirkan bahwa saat ini ada sebuah kehidupan yang sedang tumbuh di dalam perutnya. Seorang bayi, anak kita! Begitulah Edward menjelaskan padanya tadi."Jadi aku benar-benar akan memiliki seorang bayi bersamanya?"Sebelum Edward menawarkan diri untuk menemaninya beberapa saat yang lalu, ia yang tengah kacau tiba-tiba mengoceh pada kekasihnya itu tentang perilakunya dan Edward yang belakangan ini sering kali melakukan sentuhan bibir. Dan ia sempat tersentak k
last updateLast Updated : 2024-08-13
Read more

Bab 140. Resah.

"Bu-bukan itu maksudku, Tuan Luis." Eve mundur selangkah ke belakang.Luis mengamati tingkah asistennya itu sembari memicingkan matanya."Bukan? Lalu mengapa kau menghindar?" ia lalu maju untuk mendekati Eve, namun wanita cantik itu kembali mundur. "Apa kau sudah memiliki kekasih?"Eve tanpa sadar menggeleng pelan, "Tentu saja tidak! Anda selalu memberiku pekerjaan yang banyak, jadi bagaimana mungkin aku bisa menjalin hubungan dengan seseorang?" lontarnya sebal. Eve terus melangkah mundur, hingga kakinya membentur dinding yang terdapat di belakangnya ia baru berhenti dan melirik ke belakang melalui pundaknya. 'Apa ini?' umpatnya dalam hati.Tanpa Eve sadari, Luis kini telah menghentikan langkahnya tepat di hadapan wanita itu dan terus menatap lurus ke arah wajah Eve."Kau belum memiliki kekasih?" Luis kembali bertanya, membuat Eve tersentak dan langsung menoleh ke arahnya.Saat dua pasang mata saling beradu pandang, Eve seketika merasakan sesuatu yang sangat aneh seolah menggelitik ha
last updateLast Updated : 2024-08-14
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
21
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status