Setelah panggilan dengan Ernest selesai, Edward mengalihkan pandangannya ke Lean, yang masih menatap keluar jendela mobil dengan pikiran yang tak terduga. Senyum manisnya tak terhapus, namun kerutan di keningnya menunjukkan bahwa pikirannya sedang melayang jauh. Edward merasa perlu memecah keheningan itu, tapi ia tidak ingin mengganggu ketenangan sang kekasih."Hey." Edward akhirnya berkata lembut, menyentuh tangan Lean yang diam di atas pangkuan kekasihnya itu. "Apa yang sedang kau pikirkan?"Lean menoleh, matanya sedikit terkejut. "Oh, aku? Tidak ada yang penting, hanya melihat suasana. Kembali ke apartemen, 'kan? Aku hanya berharap ....""Berharap apa?" Edward memotong, ingin tahu lebih dalam."Bahwa semuanya akan baik-baik saja," jawab Lean pelan, matanya kembali melirik ke luar. "Aku tidak ingin ada hal buruk yang terjadi lagi padamu."Edward menggenggam tangan Lean lebih erat, merasakan tangan itu bergetar lembut karena cemas. "Aku berjanji, Sayang. Aku akan melakukan yang terba
Last Updated : 2024-09-10 Read more