Beranda / Romansa / Kekasih Gelap Ceo Arogan / Bab 148. Kondisi Pisik Lean.

Share

Bab 148. Kondisi Pisik Lean.

Penulis: Abigail Briel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-22 23:55:42

Di dalam kamar tempat Leon menginap, Eve saat ini tengah menatap ayahnya dengan penuh kemarahan.

"Aku mengerti apa alasan Tuan Carlisle dan Nyonya Charlotte meminta kita untuk menyembunyikan keadaan Tuan Edward dari Lean, tapi apakah Ayah menyadari apa yang sedang Lean rasakan sekarang? Dia terdengar cemas ketika dia menghubungiku pagi ini, dan aku terpaksa berbohong padanya gara-gara Ayah!" pekik Eve histeris.

Leon yang tengah duduk di sofa, tergugu mendengar teriakan dari putri tertuanya itu. Tidak tahu harus bagaimana menanggapi kata-kata protes yang baru saja dilontarkan Eve padanya.

Di satu sisi, ia sebenarnya tidak ingin Lean mengalami shock setelah mendengar kabar tentang penembakan Edward dan tentang keadaan calon menantunya itu yang hingga saat ini belum juga tersadar.

Padahal, pernikahan putri bungsunya itu dan juga Edward akan segera diselenggarakan sebentar lagi. Undangan pernikahan bahkan telah dicetak dalam jumlah besar oleh Charlotte, begitu juga dengan gaun pernikahan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Roshita Alazraff
duhh jadi gak tega yaa liat keadaan lean juga,apalagi dia lgi hamil kan
goodnovel comment avatar
Alya 2929
ternyata itu alasan bapaknya Lean bersikap bgitu sama Lean. tp kyaknya Lean emang lemah, dengar begitu aja udah pingsan.
goodnovel comment avatar
ida Sari
Krn hal itu kah knp Leon bersikap seperti sama Lean,,tp Lean sosok wanita yg kuat sih menurut aq,, knp mereka menyembunyikan semua dr Lean,, mngkn dengan Lean tau bisa membuat Edward sadar Krn kehadiran Lean,,
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 149. Keadaannya Buruk.

    "Nyonya Charlotte?" sambil menyetir dan sesekali memperhatikan Lean yang tengah pingsan di kursi yang berada di sampingnya, Anton pun menghubungi Charlotte."Anton? Apa itu kau?"Samar-samar Anton mendengar suara lain di belakang suara Charlotte, seakan wanita paruh baya itu saat ini sedang berada di dalam mobil dan akan pergi ke suatu tempat."Benar, ini aku Nyonya. Nona Lean Marquise, dia ....""Lean? Apa yang terjadi pada Lean? Apakah dia telah mengetahui tentang penembakan yang terjadi pada Edward?" suara di seberang terdengar khawatir, membuat Anton hanya bisa menghela nafas."Ini salahku, Nyonya Charlotte. Seharusnya aku mengawasinya dengan baik hari ini, tetapi aku ... maksudku ... Nona Lean tadi dia ingin ke toilet sebentar sebelum aku membawanya untuk makan siang. Dan di sana dia ...."Sambungan telepon mendadak menjadi hening, Anton bahkan bisa membayangkan apa yang sedang terjadi pada Charlotte di seberang sana.Tak lama, suara helaan nafas samar menyapa indera pendengarann

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 150. Akan Kutemukan Orang Itu.

    Zurich pukul 3 sore, Brad yang tengah duduk di belakang meja kerjanya sambil memperhatikan surat perjanjian yang telah ia terima dari Ernest saat berada di Kota L, tiba-tiba tersentak oleh dering nada ponsel yang berasal dari ponsel miliknya.Mendengar suara itu, Brad pun merogoh saku celananya untuk mengambil ponselnya. Sedikit terkejut ketika menyadari siapa yang telah menghubungi dirinya."Ernest Gail?" dengan cepat Brad langsung mengangkat panggilan itu dan menempatkan ponselnya ke samping telinganya. "Tuan Ernest?""Brad Maison?""Benar ini aku, ada apa?" lontar Brad bingung sembari mengerutkan keningnya."Apa kau sudah membaca isi perjanjian yang telah kuberikan padamu?"Brad melirik ke arah berkas yang baru selesai ia baca dan masih terbuka di atas meja kerjanya. "Aku sudah membacanya, dan aku berjanji akan mematuhi semua isinya." Ia lalu diam sejenak, berpikir apa yang telah membuat Ernest tiba-tiba menghubungi dirinya. "Ada apa, Tuan Ernest? Anda tidak mungkin menghubungiku h

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-24
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 151. Dia Sudah Tahu.

    Di parkiran rumah sakit tempat Lean dan Edward dirawat, seorang pria tampak tergesa-gesa memarkir sepeda motornya. Setelah itu, pria itu pun berlari memasuki lobby rumah sakit. "Nona, aku ingin menemui Mr. Edward Gail. Aku dengar dari keluarganya dia dirawat di sini."Perawat yang berjaga di bagian lobby menatap pria itu dengan wajah curiga, "Nama Anda?" tanyanya kepada pria yang baru saja bertanya padanya, sembari memainkan bolpoint di tangannya. "Wilhelm, aku dan Edward bersahabat baik. Keluarga kami bahkan saling mengenal."Sang perawat memicingkan matanya, "Jika kalian saling mengenal, mengapa Anda tidak menanyakan langsung tentang kamarnya pada kedua orang tua Tuan Edward?" selidiknya. Wilhelm meringis mendengar ucapan perawat itu, "Tadi ... aku sedang tergesa-gesa dan langsung ke sini tanpa bertanya tentang ruangannya terlebih dahulu," terangnya, mencoba menjelaskan. "Maaf, Tuan. Bukannya aku tidak ingin membantu Anda, tetapi Tuan Edward Gail berada di rumah sakit ini karena

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-26
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 152. Sebaiknya Pesta Pernikahan Mereka Ditunda.

    "Jadi mereka akan segera memiliki bayi tetapi Edward justru terluka dan belum juga tersadar hingga sekarang?" desis Wilhelm."Benar, Tuan Wilhelm." Anton menganggukkan kepalanya.Wilhelm mendengus mendengar jawaban dari Anton itu."Aku ingin melihatnya." Dengan wajah gemas, ia melangkah mendahului Anton. Dan Anton, pria ini menyusul Wilhelm dengan mengikutinya di belakang.Masuk ke dalam ruang penanganan khusus, Wilhelm menemukan dua wanita beda usia tampak sedang berdiri di antara ranjang Edward dan juga ranjang Lean. Ia mengenal salah satu dari mereka yang merupakan Charlotte, ibu Edward sendiri. Sementara wanita lainnya, rasanya ia pernah melihatnya di suatu tempat. Tetapi entah di mana, ia sedikit lupa saat ini. Hanya saja, ekspresi dingin yang terukir di wajah wanita itu membuat ia merasa tertarik untuk mengenal wanita itu lebih dekat lagi."Wilhelm?"Kala Charlotte menyadari kehadirannya dan menegur dirinya, Wilhelm pun bergegas mendekati wanita paruh baya itu."Bibi Charlotte?

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-27
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 153. Kau Menyukai Kekasih Sahabatmu Sendiri?

    "Baiklah, Bibi akan keluar sebentar. Kau ... masih akan di sini, bukan?" celetuk Charlotte sambil menatap Wilhelm."Aku baru saja datang, Bibi. Jadi ya ... aku akan tinggal sebentar lagi." Wilhelm menyunggingkan senyum tipis di bibirnya kepada Charlotte yang langsung menganggukkan kepala untuk menanggapi ucapannya itu."Bagus, kalau begitu kau bisa menemani Rosi sebentar sebelum Ernest kembali."'Rosi? Apakah namanya Rosi? Tetapi apa hubungannya dengan Tuan Ernest?' bisik hati Wilhelm bingung seiring ia mengangguk pada Charlotte.Tak lama, Charlotte pun meninggalkan Wilhelm dan Rosalia yang mengiringi kepergiannya dengan tatapan sayu. Setelah kepergian Charlotte, Wilhelm dengan cepat berpaling ke arah Rosalia. Namun sebelum ia sempat membuka mulutnya, wanita bertubuh mungil itu segera memberi isyarat padanya dengan menempatkan jari telunjuk di depan bibirnya.Setelahnya, Rosalia memalingkan wajahnya dan menggerakkan dagunya. Menunjuk ke arah sofa tunggu yang terletak di dalam ruangan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-28
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 154. Wilhelm Resah.

    Pukul 5 sore, Brad menghubungi pria yang telah menghubunginya beberapa saat yang lalu melalui asistennya. "Periksa email Anda! Tuan Brad telah mengirimkan tiket penerbangan sekali jalan ke Zurich. Nanti malam akan ada seseorang yang akan menjemput Anda, tetapi untuk sementara waktu— usahakan jangan sampai Anda tertangkap oleh pihak keluarga Gail."Dengan wajah muram, Brad terus memperhatikan sang asisten saat pria itu menghubungi pria yang telah mengancam dirinya sebelumnya. Sejujurnya, ia bisa saja menghabisi pria itu, namun tentunya ia tidak bisa melakukannya di Kota L. Karena hal itu akan memancing kecurigaan dari pihak keluarga Gail, yang kemungkinan akan menghubungkan tentang apa yang terjadi pada Edward kepada dirinya jika ia sampai tertangkap. Jadi, Brad pun memutuskan untuk membantu pria itu meninggalkan Kota L demi menghukum pria tersebut yang telah berani memanfaatkan dirinya atas ambisi pribadi pria itu sendiri. "Bagaimana?" tanya Brad ketika sang asisten telah menutup

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-29
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 155. Ada Apa Dengan Anton?

    Keluar dari hotelnya yang kumuh, pria ini berusaha berjalan dengan wajar bersama pria yang telah menjemputnya. "Bagaimana keadaan di luar sana?" tanyanya pada pria di sampingnya dengan suara sangat pelan. Pria yang ditanya itu melirik pada pria yang bertanya padanya sekilas, kemudian kembali menatap ke arah parkiran. Pada sedan berwarna metalik yang telah ia kendarai untuk mencapai hotel kumuh ini. "Sangat buruk, Mr. Ernest Gail memperketat pencarian ke segala arah bahkan ke bandara. Sangat sulit untukku tadinya untuk mencapai tempat ini, tapi setelah aku menunjukkan pasportku yang menandakan aku baru tiba di Kota L hari ini, mereka lalu melepasku." Pria brewok itu manggut-manggut menanggapi ucapan dari lawan bicaranya. "Dan kau ... bagaimana caranya hingga kau bisa tidak ditemukan oleh mereka? Maksudku para pengawal pribadi Mr. Ernest Gail?" pria yang berjalan bersama si pria brewok balik bertanya. "Sejujurnya itu tidak mudah," sahut pria brewok dengan tatapan waspada ke segala

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-30
  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 156. Biarkan Aku Terus Berada Di Sampingnya.

    Pukul 8.30, di rumah sakit. Charlotte, Rosalia, Oliver, tampak sedang mencemaskan keadaan Lean.Benjamin masuk bersama seorang perawat ke dalam ruangan demi menenangkan Lean, namun sepasang mata Lean yang sayu terus tertuju pada Edward. Bibirnya yang mungil tak henti-hentinya berbisik lirih.Melihat kondisi Lean yang semakin memprihatinkan, Benjamin pun mengusulkan pada Charlotte agar kembali memberi Lean obat penenang supaya Lean tidak stres hingga membahayakan kondisi janin yang berada di dalam kandungannya."Di mana Anton?" tanya Charlotte, pada Rosalia setelah ia memberi ijin pada Benjamin."Lima menit yang lalu aku sudah menghubunginya, dia sedang dalam perjalanan ke sini bersama Ernest dan Ben," jawab Rosalia. Ia melepaskan lengan Lean saat perawat yang datang bersama Benjamin menghampiri Lean."Sebaiknya Tuan dan Nyonya-Nyonya keluar dulu, biar aku dan Dokter Benjamin yang akan menangani Nyonya Lean."Meski tak ingin meninggalkan Lean, Rosalia dan Charlotte terpaksa menyerahkan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-31

Bab terbaru

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 204. Perpisahan. (The End)

    Sesaat berselang, kecemasan mulai mengisi ruang persalinan. Dokter Nora dan para perawat serta satu Dokter yang menemaninya— tampak sibuk berusaha mengembalikan tanda vital Lean. Tak jauh dari para medis itu, Edward hanya bisa termangu sembari mendekap putra mungilnya. Tatapan matanya yang berkabut terus memperhatikan wajah Lean yang terlihat semakin pucat."Oh, Sayang. Kumohon, jangan tinggalkan kami," bisiknya lirih. Kelopak matanya terasa semakin panas, dan Edward bisa merasakan kalau matanya perlahan-lahan telah mulai berair. Sebelumnya, ia pernah merasakan kehilangan seorang wanita, namun rasanya tidak sesakit apa yang Edward rasakan sekarang.Setelah puluhan menit berlalu dalam ketegangan, tiba-tiba Edward melihat Dokter Nora melemparkan pandangan ke arahnya. Raut wajah wanita itu tampak tegang dan ragu."Jangan katakan!" Edward menggeleng keras, sama sekali tidak ingin mendengar berita buruk yang ingin Dokter Nora sampaikan padanya. "Tuan Edward ... maaf, kami sudah berusaha

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 203. Harapan Dan Ketegangan.

    Sebelum ia pergi menemui Lean di ruang rawat inap, Edward menarik napas dalam-dalam terlebih dahulu. Baru kemudian memberanikan diri untuk menemui istrinya itu. Sementara Anton menunggunya di luar ruangan. Semula, Edward ingin membawa serta Dokter Nora bersamanya, tetapi menurut Eve— sebaiknya ia menemui Lean sendiri terlebih dahulu. Ketika Edward berada di dalam ruang rawat inap yang Lean tempati, aroma desinfektan yang bercampur pewangi ruangan langsung menyambutnya. Tetapi Edward mengacuhkannya dan justru menatap lurus ke arah sesosok tubuh ringkih yang sedang tertidur di atas ranjang. Edward mendekati ranjang tersebut sambil memberi isyarat pada perawat jaga yang ada di dalam ruangan itu agar tidak mengejutkan istrinya. Perawat itu mengangguk pada Edward dan segera pergi meninggalkan ruangan demi memberi waktu pada Edward. Ia telah melihat pria ini sebelumnya di luar saat Edward berbicara sangat serius pada Eve, karena itu ia membiarkan saja Edward yang kemungkinan adalah suam

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 202. Menyesal.

    Malam masih menyelimuti vilanya, dan suara ombak bergema di telinga Edward, membuat hatinya merasa sedikit lebih tenang. Namun, ketenangan itu segera pudar ketika pikirannya terfokus pada Lean. Rasa cemas terasa mengungkungnya juga tekad yang baru mulai tumbuh dalam dirinya. Tidak ingin terlarut dalam perasaan itu, Edward segera menghubungi Ben. Dan setelah beberapa saat ... “Selamat malam, Tuan Edward. Ben di sini.” Suara Ben yang datar mulai terdengar dari seberang panggilan.“Ben, ada yang ingin kukatakan padamu.” Sebelum melanjutkan kalimatnya, Edward membenarkan posisi duduknya terlebih dahulu. Samar-samar suara gemuruh ombak yang terdengar dari kejauhan, menyapa indera pendengarannya.“Ada apa, Tuan Edward? Apakah ada yang bisa kubantu?” tanya Ben, nada suaranya penuh perhatian.“Begini. Dalam dua hari ke depan, aku ingin pergi ke Zurich. Kau pasti sudah mendengar kalau istriku telah kembali ke kota kelahirannya, 'kan?”“Tuan Ernest baru saja menghubungiku tentang rencana An

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Babb 201. Harapan Baru.

    Sore hari, pulang dari Gail Mart, Edward meminta pada Anton untuk pergi ke mansion milik kedua orang tuanya. Ada sesuatu yang ingin ia tanyakan pada ayahnya.Dalam perjalanan, dari kursi belakang sedan ia memperhatikan Anton dengan wajah serius. Membuat Anton yang tanpa sengaja melirik kaca spion mobil sontak terkejut."Ada apa, Tuan? Apakah ada sesuatu yang ingin Tuan katakan padaku?" celetuk Anton.Edward mengangguk pelan, "Apa Rosi sudah kembali ke mansion Paman?" tanyanya. "Sudah, Tuan Edward. Nyonya Rosi langsung pulang malam harinya ketika Tuan Ernest datang untuk menjemputnya. Oh ya, Tuan. Hari ini Tuan Ernest juga menghubungiku. Maaf aku lupa memberi tahu Anda. Kata Tuan Ernest, Tuan Ernest mengenal seorang Dokter yang hebat saat berada di Dubai. Dokter itu adalah Dokter keluarga milik Kolega Tuan. Tuan Ernest ada meninggalkan nomor teleponnya padaku, aku sudah menghubungi Dokter itu, Tuan. Dia memiliki cara untuk menyelamatkan Nyonya Lean dan juga bayinya, hanya saja ...." A

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 200. Ide Wilhelm.

    Senyum Brad sontak memudar, “Aku hanya ingin kau tahu kalau kau bisa mengandalkanku jika kau membutuhkan sesuatu, tidak lebih. Seperti yang kau katakan tadi, kita sudah berpisah, tetapi apakah aku tidak boleh peduli padamu?”Lean hampir membuka mulut untuk membalas ucapan Brad itu, namun dengan cepat Eve menyentuh tangan Lean lalu menggelengkan kepalanya pada adiknya itu. Setelah itu, ia menoleh pada Brad. “Kau lihat, bukan? Kau tidak seharusnya berada di sini, Brad. Lean sedang dalam keadaan yang sangat rentan. Keberadaanmu justru memperburuk situasi,” cetusnya emosi. Lean merasakan ketegangan yang terus meningkat antara kakaknya dan Brad. Naluri melindungi Eve membuatnya merasa sedikit tertekan, tetapi di sisi lain, ia juga merasa bahwa hanya dirinya yang dapat menentukan keputusan untuk dirinya sendiri.“Eve, tolong! Aku bisa mengurus diriku sendiri,” kata Lean dengan suara yang masih bergetar. Ia kemudian berpaling pada Brad. "Brad, aku menghargai niat baikmu. Tapi seperti yang

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 199. Masa Lalu Adalah Masa Lalu.

    Keberangkatan Lean ke Zurich mengubah banyak hal. Sejak Lean memutuskan pergi, rasa cemas dan gelisah tidak pernah lepas dari pikiran Edward. Meskipun ia berusaha untuk tetap fokus pada pekerjaannya, benak dan hatinya selalu terikat pada sang istri dan kesehatan istrinya itu. Di sisi lain, Lean kini berada di rumah sakit Zurich, berharap ia bisa menemukan cara untuk menjaga bayinya agar tetap aman sekaligus memikirkan dirinya sendiri.Di kota kelahirannya, hari-hari awal Lean dipenuhi dengan rangkaian perawatan medis yang melelahkan. Eve, yang kini telah bahagia dengan kehidupan barunya sebagai istri Luis, berusaha untuk mendampingi sang adik semaksimal mungkin. Ia sering merasa tidak nyaman kala menemukan Lean yang tampak stres dan juga ketakutan menghadapi hal yang tidak pasti. Setiap hari, Eve mencoba mengajak Lean untuk berbincang, berbagi cerita dan memperkuat semangat satu sama lain meski di tengah rasa cemas yang selalu hadir menemani mereka.“Aku tidak tahu bagaimana melakuk

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 198. Kemarahan Dan Mengikhlaskan.

    Lean kemudian diam dalam keheningan, mengabaikan tatapan cemas Edward dan juga Leon. Suara bising dari alat medis di ruangan itu seolah mengingatkannya bahwa waktu terus berjalan, sementara ketegangan di antara mereka semakin mencekam. Tangan Lean masih terjepit dalam genggaman Edward, dan rasanya seperti dunia di sekitarnya perlahan menghilang. "Sayang?" Edward mencoba lagi dengan lembut, tetapi Lean sudah menatap keluar jendela, menghindari tatapan matanya. Di dalam hatinya, Lean merasakan pertempuran yang tak berujung. Selama ini ia berusaha dengan sangat keras untuk selalu kuat menghadapi apapun, tetapi saat ini, Lean merasakan ada sesuatu yang menggerogoti keputusannya. Ia bukan hanya menghadapi penyakitnya sendiri, tetapi juga risiko yang bisa merenggut nyawa bayi yang ia cintai."Edward, aku perlu waktu." Akhirnya Lean angkat berbicara. Suaranya terdengar lemah, namun digerakan oleh tekad yang kuat."Sayang, aku hanya ingin kau baik-baik saja." Edward menjelaskan kembali, tet

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 197. Kekerasan hati Lean.

    "Maaf, Nak. Tidak ada yang bisa aku lakukan pada Ibunya ketika dia memaksa untuk melahirkan Lean hingga akhirnya kematian merenggutnya dari kehidupan kami," terang Leon dengan wajah lesu ketika satu jam kemudian ia datang ke rumah sakit setelah Edward menghubunginya tentang kondisi Lean. Edward memperhatikan wajah ayah mertuanya itu yang tampak murung. Sebelumnya, ia pernah berpikir bahwa Leon adalah seorang ayah yang sedikit egois dan pilih kasih terhadap Lean. Namun setelah Leon menjelaskan alasan dari sikapnya selama ini terhadap putrinya itu, Edward baru mengerti jika sebenarnya Leon sedang melindungi Lean dengan caranya sendiri. "Aku ingin dia memiliki seseorang yang sangat peduli padanya. Jadi ketika Tuan Besar meminta Lean untuk menjadi calon istrimu— aku langsung menyetujuinya. Eve pernah bertengkar denganku gara-gara keputusanku itu. Tapi mendengar gosip tentangmu yang beredar di Zurich bahwa kau hanya menyukai satu wanita sepanjang hidupmu, aku pikir kau bisa menyayangi Le

  • Kekasih Gelap Ceo Arogan   Bab 196. Harapan.

    Wilhelm kemudian menjauhi Edward, ia menghubungi seseorang dan berbicara dengan wajah serius. Dari tempatnya berdiri, Edward terus memperhatikan sahabatnya itu. Setelah 15 menit berlalu, Wilhelm tampak memutuskan panggilan telepon dan kembali menghampiri dirinya. "Aku sudah bertanya pada sahabatku yang berada di luar negeri, aku telah memintanya untuk memeriksa apakah keluarganya mengenal seorang Dokter yang sangat berpengalaman tentang masalah kehamilan?" terang Wilhelm. Edward hanya diam, berusaha menanggapi ucapan sahabatnya tadi dengan senyuman yang terasa getir. "Ini akan butuh waktu, sebaiknya aku menemani Lean terlebih dahulu sambil menunggu kabar darimu," ujarnya. Wilhelm mengangguk setuju. "Itu yang sedang kupikirkan. Temanilah dia! Aku tidak ingin lagi melihatnya tampak tertekan seperti beberapa jam yang lalu." Ia lagi-lagi menepuk pundak Edward untuk menunjukkan dukungannya terhadap sahabatnya itu. "Terima kasih, Will." Edward kemudian bergegas pergi usai ia berbicara

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status