Malam hari,Mahen dan Arleta sudah berada di meja makan, di susul Bas yang baru datang. Ketiganya makan malam dengan khidmat, tidak ada obrolan apapun diantara mereka. Hingga beberapa saat lamanya.“Oh, Iya tuan. Ini pesanan anda tadi.” ucap Bas ketika makan malam sudah selesai.Bas menaruh paper bag yang ada di kursi ke atas meja makan.“Cepat juga kau.” sahut Mahen, lalu mengambil paper bag itu.Mahen mengeluarkan isinya, sebuah ponsel keluaran terbaru Arleta sampai tercengang melihatnya. Seumur-umur Arleta baru melihat barang mewah seperti itu.Mahen menoleh pada Arleta, lalu menyodorkan ponsel itu pada Arleta.“Ini untukmu.” Arleta membuka matanya lebar, terkejut dengan apa yang diucapkan Mahen.“Hah! Maksud tuan?”“Ini untukmu. Apa kamu tidak dengar?”“Saya dengar, tapi ini terlalu mahal tuan, saya tidak mau hutang saya tambah banyak.” jawab Arleta jujur dengan apa yang ada di pikirannya.Mahen menghela nafas panjang, tidak menyangka jika Arleta akan berpikir sejauh itu.“Ini
Read more