Share

See you dewa penolongku.

Mahen mengerjapkan mata perlahan, sinar matahari pagi yang masuk lewat celah jendela mengganggu tidurnya.

Masih antar sadar dan tidak, Mahen menelisik ruangan tempatnya saat ini berada. Ruangan bernuansa merah membuat pria itu mengernyit bingung.

‘Dimana ini?’

Entah Mahen lupa bagaimana bisa dia berada di ruangan yang sangat cerah ini, berbeda dengan kamar miliknya yang bernuansa serba putih dan terkesan lebih kalem.

“Aw!” Mahen memekik, kepalanya masih terasa sangat berat ketika dibawa untuk bangun. Matanya kembali menelisik setiap sudut ruangan.

“Bas.” Dia mengernyit merasa bingung, bagaimana bisa ada Bas juga di sana.

Mahen memaksakan untuk turun, perlahan kakinya melangkah menghampiri Bas.

“Bas.” Mahen mengguncang tangan Bas pelan.

Bas yang ketika tidur sangat sensitif terhadap gerakan atau pun suara, seketika matanya langsung terbuka.

“Tuan!” ucapnya kaget. Lalu bergeser mengubah posisinya duduk, memberi ruang untuk Mahen duduk.

Mahen pun duduk di sebelah Bas, dengan memiji
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status