Pagi ini Alesha bangun lebih dulu, bahkan sejak dua jam yang lalu. Namun gadis itu tidak beranjak sedikitpun, Alesha diam menatapi wajah Oliver. Banyak yang berlalu-lalang di benaknya. Sebentar lagi dia akan ditinggal pergi bertugas, dan Alesha akan menjadi wanita paling menunggu suaminya ini. "Sayang... Sayangku, suamiku," lirih Alesha nyaris tak bersuara. Jemarinya mengusap lembut wajah Oliver.Alesha ingin sedikit lebih nakal, mencuri kecupan saat Oliver masih tertidur. Berulang kali dia mengecupi pipi, rahang, hingga dagu, tapi tidak berani menyentuh bibir tipis suaminya. "Aku mencintaimu, Oliver... Aku akan menyerahkan apapun yang aku miliki untukmu," bisik Alesha, dia menarik tengkuk leher Oliver dan membawanya dalam pelukan Alesha. "Mulai sekarang, aku siap menjadi segala hal yang kau butuhkan. Menjadi rumahmu, tempatmu tinggal, dan wanita seperti yang kau mau," bisik Alesha menyunggar rambut pirang Oliver dengan lembut. Namun detik selanjutnya, kedua mata Alesha melebar d
Last Updated : 2024-03-28 Read more