“Hah, sudahlah. Aku malas. Bantu aku,” dia meraih lengan suaminya agar bisa membenarkan posisinya. Menjadi tiduran.“Kapan aku bisa melihat anakku?” baru saja Dominique berbicara, dua suster masuk ke ruangan mereka. Di ekori oleh Haiden. Dia pun penasaran melihat anaknya.“Maaf, Nyonya Dominique, putra dan putri anda sepertinya haus,” ucap mereka yang sudah berada di dekat ranjangnya.“Ah, baiklah, kemarikan, Sus!” Dominique meminta salah satu dari mereka. Dia belum bisa kalau harus menyusui kedua bayi tersebut.Saat bersamaan Baron dan Markus masuk. Mereka masuk dengan membawa banyak paper bag. Dominique meliriknya saat dia menyerahkan satu bayinya agar bergantian pada suster tadi.Tak lama Marina dan Simon pun masuk membawa Terry yang tadi meminta di jemput. Dia ingin melihat ibu dan adiknya yang baru lahir. Ruangan pun menjadi ramai.“Ck, ck, ck, apa yang kau lakukan, Pah?” Will sepertinya masih belum bisa memaafkan sikap ayahnya.“Dasar anak kurang ajar! Aku datang membawakan had
Last Updated : 2024-04-28 Read more