ZELINEAku mengakhiri cerita panjang itu dengan mata berkaca-kaca. Perasaanku semakin kacau. Dulu aku memang bodoh, ceroboh, dan mudah terbuai. Tapi sekali lagi, aku nggak menyesal karena memberikannya pada orang yang kucintai walau mungkin bukan orang yang tepat.Sementara di hadapanku wajah Mbak Zoi mengeras. Emosinya mulai ke-trigger mendengar pengalaman kelamku yang suram.“Zel, Mbak jadi pengen ikut nonjok Mas Jevin sekarang,” ujar Mbak Zoi geram. “Udah, Mbak, tadi udah diwakilin Mas Javas dan Om Joe.”“Itu aja nggak akan cukup. Dia nggak hanya ngerusak kamu, tapi juga mempermainkan kamu. Dia bajingan!” Mbak Zoi memaki Jevin melampiaskan emosinya.Dia memang bajingan. Makian saja tidak akan pernah cukup untuknya. Tapi kenapa aku merasa kasihan melihat Jevin dipukuli?“Mama sama Papa harus tahu ini.”“Jangan, Mbak!” Aku mencekal pergelangan Mbak Zoi yang akan mengambil ponsel, menahannya agar tidak menghubungi orang tua kami. “Kenapa nggak boleh? Mama sama Papa harus tahu tentan
Terakhir Diperbarui : 2024-05-23 Baca selengkapnya