Semua Bab Diam-Diam Jatuh Cinta: Bab 291 - Bab 300

384 Bab

(Season Tiga) Jevin & Zeline - Aku Ke Kamarmu

ZELINEIni adalah malam pertama aku menginap di rumah orang lain tanpa ada keluarga. Maksudku, aku menginap di rumah mertua kakakku tapi dia tidak di sana.Kedua kakakku dan suaminya serta anak mereka berangkat ke Semarang tadi siang. Andai saja bisa aku juga ingin pulang. Tapi apalah daya, besok aku wajib ngantor.Tadinya aku ingin menginap di rumah Mbak Zoi, karena merasa sungkan pada Tante Rosella, Om Joe, dan … ehm … Jevin.Tapi Mas Javas ngotot agar aku di rumah orang tuanya saja selama dia dan yang lain berada di Semarang.Dulu saat pertama kali menginjakkan kaki di rumah Tante Rosella aku merasa nyaman karena sambutannya yang hangat. Tante Rosella baik, ramah dan menyenangkan. Tapi segala kenyamanan itu perlahan memudar setelah kehadiran Jevin.Dan saat ini aku sedang berada di ruang makan berdua dengan Tante Rosella. Hanya ada kami karena Om Joe masih belum pulang. Dia lebih sering menghabiskan waktu di kantornya hingga larut malam seakan tempat itu jauh lebih nyaman dari rum
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-14
Baca selengkapnya

You Don’t Mean Nothing At All To Me

ZELINEDengan perlahan kubuka pintu kamar Jevin. Begitu daun pintu terkuak seketika aromaterapi yang bersumber dari diffuser menguar dan terhidup oleh hidungku.Langkahku tertahan. Di atas tempat tidurnya Jevin sedang duduk dengan punggung tersandar ke headboard, sedangkan wajahnya tersembunyi di balik majalah.“Ini makanannya. Diletakin di mana?” tanyaku pelan.Mendengar suaraku, Jevin refleks menurunkan majalah dari hadapannya, memperlihatkan wajahnya yang terkejut saat melihatku karena menyangka aku adalah ART.Selama seperkian detik dia menatapku tanpa mengatakan apapun. “Mau diletakin di mana?” Aku mengulangi pertanyaan yang belum terjawab.“Kenapa kamu yang mengantar?” Jevin menegakkan duduknya menatapku.“Tadi Bibi yang menyuruh,” jawabku apa adanya.“Taruh disitu.” Jevin menunjuk meja dengan mulutnya, dengan suara yang terdengar dingin.Aku menuruti instruksinya meletakkan nampan berisi piring dan gelas air putih untuknya di meja yang dimaksud.Merasa tugasku sudah selesai, a
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-14
Baca selengkapnya

Jodoh Untuk Jevin

JEVINKalau nggak ingat janjiku kemarin untuk menemani Mami maka pagi ini aku masih akan meringkuk di bawah selimut.Mami sudah dandan rapi dan cantik saat aku keluar dari kamar. Walaupun sudah berumur tapi Mami sangat menjaga penampilannya. Bahkan saking rajinnya perawatan Mami terlihat beberapa tahun lebih muda dari usia sebenarnya.Kami sarapan bertiga—aku, Mami, dan Papi. Aku nggak melihat Zeline. Mungkin dia masih berada di kamarnya.Aku menunggu Mami di beranda setelah selesai sarapan. Sedangkan Mami masih dengan ritualnya berdandan lagi untuk kedua kalinya.Suara klakson yang terdengar dari balik pagar membuatku memalingkan wajah ke arah itu. Sebuah SUV hitam berhenti tepat di depan rumah. Selang beberapa detik setelahnya pengemudi mobil itu keluar—seorang lelaki dengan pakaian ala esmud.Lelaki itu berjalan ke arahku. Jujur saja aku harus mengakui bahwa dia sangat good looking. Dari caranya berpakaian aku bisa menebak status sosialnya. Tapi intinya bukan itu melainkan lelaki i
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-15
Baca selengkapnya

Give It a Try

JEVINTampak seperti adegan-adegan dalam opera sabun, nyatanya adegan tersebut terjadi padaku, di dunia nyata.Kalau saja Mami nggak menyikut lenganku maka aku akan tetap beku di tempat tanpa melakukan apa-apa.Aku dan Niken sama-sama mengulurkan tangan untuk berjabatan. Kulit Niken terasa begitu halus di telapak tanganku. Kami berkenalan, tapi Tante Lenalah yang mewakili memberitahu nama masing-masing.“Jev, ini anak Tante, namanya Niken. Ken, ini Jevin, anaknya Tante Rosella yang Mama ceritain ke kamu, yang arkeolog itu. Kamu suka sejarah kan? Pas banget nanya-nanya sama pakarnya langsung.”Entah apa saja yang disampaikan Mami pada Tante Lena mengenaiku. Lalu Tante Lena melanjutkan pada anaknya.“Iya, Ma.” Niken menerbitkan senyum dari bibirnya. Aku akui senyumnya begitu menawan. “Kalau begitu kalian ngobrol-ngobrol aja dulu. Jev, Tante tinggal sebentar ya? Ayo, Bu.” Tante Lena menggandeng tangan Mami masuk ke dalam rumah.Mami melempar senyum penuh arti padaku. Dan sekarang aku
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-15
Baca selengkapnya

Give it a Try

ZELINE“Kamu tahu kenapa Javas nitipin kamu di sini? Itu karena dia nggak mau kamu sendiri di sana. Tinggal sendiri di sana nggak aman buat kamu, Zel.” Jevin kembali bicara sebelum aku berkata apa-apa.Aku menurunkan pandangan pada tanganku yang dicekal Jevin. Dia ikut memandang ke arah yang sama lalu melepaskannya.“Kalau di sini jauh dari kantor, aku sering telat, aku juga capek nyetir,” jawabku mengatakan alasan.“Aku bisa antar kamu biar nggak telat, biar kamu nggak capek nyetir.”Jevin membungkam mulutku dengan kata-katanya sampai aku kehilangan alasan. Andai saja dia tahu kehadirannyalah yang membuatku ingin pergi dari sini.“Makasih, Jev, tapi aku bisa nyetir sendiri. Aku cuma mau jaraknya nggak terlalu jauh. Lagian ada bajuku yang ketinggalan di rumah Mas Javas. Aku mau pakai baju itu besok dan harus mengambil baju itu sekarang.” Akhirnya aku kembali menemukan alasan yang tepat. Jevin nggak akan bisa lagi menahanku.“Aku bisa mengantar kamu ke rumah Javas untuk mengambil baju
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-15
Baca selengkapnya

You Taught Me How To Love, But Not How To Stop

ZELINESisa-sisa hujan di luar sana meresidu udara dingin. Tapi di dalam sini tubuhku jauh lebih beku.Bibir Jevin menempel di bibirku. Dia memagutku dengan erat yang membuatku sulit untuk lepas. Sekujur tubuhku melemah. Lutut dan seluruh persendianku goyah. Sedahsyat itu efeknya padaku.Aku hampir saja terlena. Tapi akal sehatku memberi peringatan bahwa hal ini tidak pantas untuk dilakukan. Sontak, kudorong dadanya. Dia terkejut, pagutan kami juga terpisah.***JEVINFor god’s sake, aku nggak sengaja melakukannya. Aku bukan bermaksud kurang ajar dengan mencium Zeline. Tadi semua mengalir begitu saja tanpa direncana. Akulah yang salah karena gagal menahan diri.“Maaf, aku nggak sengaja, Zel. Maaf,” ucapku sekali lagi.Zeline mengusap bibirnya dengan pergelangan tangan, menghapus bekas ciumanku.“Sebaiknya kita pulang sekarang.” Dia menerobos dan hendak pergi dariku.“Tapi kita belum selesai bicara, Zel.” Aku mencekal lengannya agar jangan pergi dulu.“Dari tadi aku udah kasih kamu ke
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-15
Baca selengkapnya

Dia Dan Wanitanyq

JEVINAku membaca lagi dengan seksama pesan diteruskan yang dikirim Mami melalui chat. Dalam pesan tersebut berisi alamat resto tempat pertemuan dengan Niken. Mami dan Tante Lenalah yang mengatur pertemuan tersebut, kami berdua hanya menerima.Aku meletakkan ponsel setelah merekam di benak alamatnya. Bersamaan dengan itu pintu kamar diketuk dari luar. Mami masuk ke dalam.“Udah dibaca chat Mami, Jev?”“Udah, Mi.”Mami menarik langkah mendekat lalu duduk di dekatku. “Nanti malam lho janjinya, kamu jangan sampai lupa.”“Well noted, Mi.”Senyum Mami terkembang lebar. “Mami senang kamu mau mencoba dengan Niken, Jev.”“Tapi aku nggak janji apa-apa ya, Mi. Don’t expect too much.” Aku khawatir Mami berekspektasi ini itu segala macam, lalu kecewa jika ternyata aku nggak bisa memenuhi harapannnya.“Kamu jangan pesimis dulu dong. Hidup itu harus optimis dan penuh semangat, Jev.”“Iya, Mi, aku paham, tapi belum tentu juga aku dan Niken bakalan cocok.”“Siapa bilang? Mami lihat kalian berdua sera
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-15
Baca selengkapnya

Déjà vu

LTJ 300JEVINZeline memalingkan muka saat aku mempertemukan mata kami. Sementara Ariq yang duduk di sebelahnya masih menanti jawaban dariku.Aku baru akan menjawab, tapi Ariq lebih dulu bicara.“Maaf, mungkin pertanyaan saya terlalu personal,” ujarnya dengan senyum melengkung di bibir.“Take it easy, ini namanya Niken, dan bukan pacar saya,” terangku pada Ariq. “Ke, ini Ariq, dan di sebelahnya Zeline.” Aku mengenalkan keduanya pada Niken.Ariq mengulurkan tangannya lebih dulu yang disambut oleh Niken. Mereka saling menyebutkan nama masing-masing. Selanjutnya giliran Niken dan Zeline. Zeline tersenyum lebar dan mengenalkan diri dengan ramah pada Niken. “Zeline, Mbak. Tante Rosella udah cerita semua tentang Mbak Niken.”Niken membalas senyum Zeline lalu memandang padaku dengan sorot mata meminta penjelasan, ‘Dia ini siapa-nya kamu? Kenapa tahu tentang aku?’“Bener banget yang dibilang Tante Rosella, Mbak Niken bening dan cantik banget. Eh, aku harus panggil Mbak atau dokter Niken?” u
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-16
Baca selengkapnya

2 Become 1

ZELINE“Jev, jangan …” Kudorong pelan wajah Jevin agar menjauh dariku. Namun, bukannya berhenti kecupan Jevin malah bertambah liar dan menjalar ke mana-mana. He's such a good kisser Aku tak berdaya. Pertahananku goyah. Jevin berhasil menemukan titik-titik sensitifku yang membuatku lemah.Jevin tak henti mencium setiap jengkal kulitku. Selagi bibirnya bergerak, tangannya berkelana di mana-mana. Dan aku tak mampu menghentikannya. Dia bagai memiliki medan magnet berkekuatan magis yang membuatku terperangkap.Dia kemudian melepaskan leherku dari perangkap bibirnya lalu memutar tubuhku agar mengarah padanya. Sesaat setelahnya Jevin mengambil lipstick berwarna coral dari tanganku.“Kamu mau apa, Jev?” tanyaku heran. Entah apa yang akan dilakukannya dengan kosmetikku itu.“Sssssttt!” Jevin menyuruhku diam.Pikiranku masih menerka-nerka apa yang akan dilakukannya ketika Jevin mengoles lipstick itu di bibirku. Aku diam sementara bola mataku begitu fokus memperhatikannya. Dengan jarak sedekat i
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-16
Baca selengkapnya

Ajakan Untuk Kembali

ZELINEPercakapanku dan Niken terhenti ketika Jevin muncul dari toilet lalu masuk ke mobil. Setelahnya kami langsung meninggalkan SPBU.Dalam sisa perjalanan ke rumah Niken pasangan calon pengantin itu kembali menyambung percakapan yang kali ini lebih dalam dan serius serta lebih menjurus membahas masa depan. “Jev, aku dengar katanya kamu udah resign dari pekerjaan yang lama. Itu benar?”“Iya.” Jevin menyahut singkat tanpa memandang pada Niken. Kedua matanya menyorot lurus pada jalan raya.“Jadi apa rencana kamu selanjutnya?”“Mungkin mencari pekerjaan yang baru.”“Di Indonesia tapi kan?”Aku sangat mengerti maksud pertanyaan Niken. Pastinya dia ingin memastikan jika setelah menikah nanti mereka tidak akan berpisah. Memangnya siapa yang mau berjauhan dengan pasangannya? Kalau aku berada di posisi Niken aku juga akan memastikan jika Jevin tidak akan jauh dariku.“Belum tahu di mana. Bisa jadi di Indonesia atau di luar.”“Kalau bisa di lndonesia aja ya, Jev. Kamu kan bisa kerja di ins
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-16
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2829303132
...
39
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status