All Chapters of Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan: Chapter 71 - Chapter 80

189 Chapters

Tragedi

Venus dan Archio tiba di rumah ibu saat hari masih siang.Mobil MPV Premium ibu sudah terparkir di halaman rumah pertanda ibu telah siap menyambut mereka karena biasanya siang hari seperti ini ibu akan berada di restoran.Kali ini mereka pulang ke Suarabaya bukan saat weekend seperti ketika Venus masih bekerja.Sekarang mereka pulang bertepatan empat bulan usia kandungan Venus di tengah weekday.Archio sebagai pemilik dua perusahaan di Surabaya dan Jakarta tidak perlu ijin siapapun untuk tidak masuk kantor.Terlebih kepulangannya ke Surabaya ini selain untuk melakukan syukuran, juga sekalian mengontrol perusahaannya. “Setelah makan siang, aku tinggal kamu sebentar ke kantor ya?” Archio meminta ijin.“Oke!” sahut Venus cepat.“Aku mau ngobrol sama ibu.” Venus melanjutkan kalimatnya saat kaki mereka sudah tiba di teras.Di belakang Venus dan Archio menyusul seorang driver yang menjemput dari Bandara tadi.Kedua tangannya membawa koper.Belum sempat Archio mengetuk pintu, benda tersebut
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Selamat

Tubuh Archio bergetar memeluk istrinya ketika mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.Archio merasakan darah mengalir dari bagian bawah tubuh Venus mengenai celananya karena dia memangku Venus di kabin belakang mobil.“Sayang … bertahan ya sayang.” Archio berbisik sebelum memberikan banyak kecupan di wajah sang istri yang matanya terpejam.Tapi dia masih bisa merasakan napas keluar dari hidung Venus meski samar.Archio menempelkan keningnya dengan kening Venus.“Tuhan … aku mohon, jangan pernah renggut orang-orang yang aku cintai dari hidupku secepat ini, aku baru saja merasakan bahagia yang sesungguhnya.” Archio melirih.Satu buliran kristal meluncur dari sudut mata kiri Archio dan jatuh tepat di mata Venus.“Emh ….” Venus mendesah lirih membuat Archio menegakan punggungnya.“Sayang … bangun sayang … bertahan ya, aku mohon bertahan … jangan tinggalkan aku … aku mohon sayang.” Suara Archio tercekat menahan desakan emosi sedih yang teramat besar bergemuruh di dadanya.Sang d
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Tidak Merasa Bersalah

Venus membuka matanya perlahan, rasa nyeri menjalar dari perut hingga ke bagian intinya.“Sssshhh ….” Dia pun meringis.Archio yang tertidur di kursi dengan merebahkan kepala di sisi ranjang Venus akhirnya terjaga.“Sayang ….” Dia mengesah, menegakan punggungnya.Tatapan Archio tampak cemas, dia menunggu apa yang akan dikeluhkan istrinya.“Mas … haus.” Archio langsung bangkit dari kursi untuk mengambil air, dia juga menarik meja beroda yang di atasnya ada makan malam Venus.Venus menghabiskan satu gelas air dengan susah payah padahal sudah menggunakan sedotan.Entah kenapa gerak tubuhnya jadi tidak bisa dia kendalikan, mungkin karena efek obat bius.“Pelan-pelan sayang.” Archio melap air yang meleber dari sudut bibir Venus menggunakan tissue.Hembusan nafas panjang dikeluarkan Venus saat menyandarkan kembali kepalanya pada bantal.Rasa tidak nyaman pada tubuhnya sungguh menyiksa.“Makan dulu ya, kamu harus minum obat.” Venus mengangguk lemah.Kantuk Archio seketika menghilang, dia m
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Maaf

“Saya minta maaf, Bah … saya lalai jagain Venus.” Akhirnya Archio bersuara juga setelah hampir setengah jam dia dan abah duduk di coffeshop yang terletak di loby rumah sakit.Abah sengaja minta Archio menemaninya minum kopi untuk menguar ketegangan dan kecanggungan setelah kedatangan Wulan tadi siang.“Sudah lah, jangan menyalahkan diri sendiri … tadi Abah denger langsung dari Venus kalau ini murni kelalaiannya ….” Archio menghela napas panjang, dia masih saja tertunduk lesu.“Rasanya seperti mimpi, saya pikir saya akan kehilangan mereka.” Abah tertawa pelan, matanya menyorot haru saat menatap Archio karena untuk kesekian kalinya kembali melihat bukti cinta Archio kepada sang putri.“Venus dan janinnya selamat … tinggal masa pemulihan, jadikan semua ini pelajaran.” Archio menganggukan kepalanya. “Setelah Venus pulih, saya akan langsung membawa Venus ke Jakarta.” Abah mengangguk-anggukan kepalanya.“Dan jangan lupa, kamu harus minta maaf sama mantan istri kamu itu … bukan dia yang
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Merawat Wulan

“Enggak … aku enggak setuju, aku juga enggak akan pernah kasih ijin kamu merawat Wulan!” Archio berseru tegas setelah mendengar permintaan konyol sang istri yang mengatakan ingin tinggal di rumah ibu dari pada di rumahnya agar bisa merawat Wulan saat dia memberitahu kalau ada masalah dengan proyeknya sehingga memerlukan perhatian khusus dan membuat mereka jadi tidak bisa pulang secepatnya ke Jakarta.Venus menundukan pandangan dengan raut sendu.“Kalau aku di rumah Mas nanti, aku sama siapa? Mas pasti enggak akan tenang ninggalin akunya … tapi kalau aku di rumah ibu, ada ibu … ada mbak Natalia yang sesekali datang, ada mbak Wulan … Mas jadi bisa tenang kerjanya … mau pulang malem, oke … pulang pagi, enggak masyalah … mau enggak pulang juga it’s oke no problem ….” Venus mengerucutkan bibirnya ketika bicara sehingga ucapannya jadi tidak jelas seperti orang kumur-kumur.Archio mengembuskan napas panjang, dia melirik ibu dan kedua mertua yang duduk di area sofa dan tengah menguping pembic
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Perempuan Berhati Mulia

“Banyak istirahat ya sayang, banyak makan juga … aku pergi dulu.” Archio mengecup kening Venus lembut kemudian berlutut menggunakan satu kaki untuk mengecup perut sang istri.“Hati-hati ya, Mas ….” Archio mengangguk, dia sudah membalikan badan hendak melangkah tapi kemudian berbalik lagi untuk mengecup bibir Venus.Venus terkekeh di saat Archio masih menempelkan bibir mereka.Kedua tangan pria itu melingkar di pinggang Venus menopang tubuhnya.“Kalau aku enggak sempet chat kamu, kamu yang chat aku duluan ya.” “Iya Masku sayang.” “Mau aku bawain apa pulangnya?” “Aku bisa beli sendiri nanti pake aplikasi ijo-ijo.” Venus menyengir lucu usai berkata demikian.“Sayang, kamu minta apa gitu … nyusahin aku sedikit aja biar aku berguna.” Venus tergelak kembali. “Udah sana kerja.” Dia malah mengusir suaminya untuk pergi bekerja.Sekarang Archio benar-benar pergi setelah mengecup pipi Venus sekilas.Tanpa Venus dan Archio sadari kalau Wulan mengintip dari celah partisi antara ruang tamu d
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Lelah

Cup. Cup. Cup.Venus menghujani wajah Archio yang tengah terlelap dengan kecupan.“Sayaaaang.” Archio mengerang protes karena kantuk masih menyiksanya.Dia baru tidur beberapa jam saja setelah lembur tadi malam.Proyek besar ini sungguh menyita banyak waktu dan pikirannya.“Mas Sayang … bangun.” Venus berbisik di telinga Archio lantas memberikan kecupan lagi di pipi Archio.Archio merentangkan tangan, menarik pundak Venus sembari bergeser sedikit agar sang istri naik ke atas ranjang dan berbaring bersamanya. “Mas … bangun, udah siang.” Venus mendongak.“Sebentar lagi sayang.” Archio mengeratkan pelukan.“Mas ….” “Hem?” Archio hanya mendengung masih tenggelam dalam kantuk.“Boleh aku minta tolong?” Mendengar itu, Archio langsung membuka mata dan menjauhkan tubuhnya dari Venus memberi jarak agar bisa menatap wajah cantik sang istri yang belum mandi.“Mau apa, sayang?” Archio berusaha mengumpulkan seluruh kesadarannya.“Supir ibu sakit, jadi enggak bisa anter mbak Wulan ke rumah sak
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Memaafkan

“Bu Venus … pak Archi udah pulang.” Ucapan perawatnya Wulan yang baru saja masuk itu membuat Venus dan Wulan menghentikan obrolan seru mereka.“Oh … oke, makasih ya, Mbak.” Perawatnya Wulan mengangguk kemudian meletakan gelas di nakas karena sudah waktunya Wulan minum obat.“Mbak Wulan, aku tinggal ya … aku nemenin mas Archi makan malam dulu.” Wulan mengangguk pelan dan Venus juga mendapatkan sorot mata sayu beserta senyum tipis dari Wulan.Susah payah Venus turun dari atas ranjang Wulan karena perutnya yang sudah besar.Selepas maghrib, Venus selalu menemani Wulan di kamarnya sampai Archio pulang.Mereka akan duduk bersandar pada headboard di atas ranjang menceritakan banyak hal meski yang kebanyakan bercerita adalah Venus karena untuk bernapas saja Wulan terkadang harus menggunakan bantuan selang oksigen.Kondisi Wulan memburuk dari hari ke hari membuat cemas semua orang.Venus bertugas untuk memberikan semangat dengan membuat rencana yang akan mereka lakukan setelah Wulan sembuh.
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Ngidam

Venus mencoba menahan kesedihannya agar sang janin yang berada di dalam perutnya tidak terpengaruh mengingat beberapa bulan lalu dia barus saja mengalami pendarahan hebat hingga harus dioperasi.Tapi hati sulit sekali dikendalikan, meski Venus mencoba mengabaikan namun dia kadung menyayangi Wulan.Beberapa bulan terakhir Venus ikut membantu mengurus Wulan.Mulai dari menyuapinya, menemaninya tidur, pernah memandikannya juga dan menemani Wulan saat kemotheraphy.Mereka banyak menghabiskan waktu bersama melupakan masa lalu pahit yang pernah membuat hubungan mereka buruk.Sekarang di saat Wulan terbujur kaku di tengah rumah dikelilingi orang-orang yang melantunkan ayat suci Al-Quran, Venus hanya bisa duduk di sisi ranjang di kamarnya sembari berderai air mata.Semua sibuk menyiapkan pemakaman Wulan termasuk Archio.Venus bersyukur karena Archio mau terlibat, suaminya juga tampak terpukul atas kepergian Wulan dan Venus sangat memaklumi.Sore itu juga Wulan dimakamkan, semua sudah bersiap
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Syukuran

Yang namanya sebuah acara dilakukan di kampung tidak akan pernah bisa biasa saja, apalagi abah adalah orang terpandang di kampungnya.Syukuran tujuh bulanan saja sampai harus membuat panggung dan mengundang satu kecamatan.Kalau Venus sih tidak aneh, dulu kakek dan neneknya pun seperti itu dan tradisi tersebut dilanjutkan oleh abah dan ambu.Menurut beliau sekalian berbagi rezeki apalagi momen ini adalah momen kebahagiaan abah dan ambu yang akan memiliki cucu laki-laki.Dan hal tersebut membuat Archio berulang kali berdecak lidah karena kagum.Acara tujuh bulanan calon anaknya sudah seperti acara pernikahan karena banyaknya bunga hidup menghiasi rumah di bagian dalam hingga luar dan ada pelaminan yang entah siapa nanti yang akan duduk di sana karena ini adalah syukuran si jabang bayi sedangkan si jabang bayi masih di dalam perut bundanya.“Maaaas ….” Venus memanggil suaminya dari pintu.Archio yang sedang membantu karyawan abah dan vendor untuk memasang tenda langsung menoleh.“Kenapa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
678910
...
19
DMCA.com Protection Status