All Chapters of Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan: Chapter 61 - Chapter 70

189 Chapters

Berbuat Baik

“Mas ….” Venus menarik tangan Archio yang hendak membalikan badan untuk masuk ke dalam kamar mandi.Archio menatap malas Venus membuat hati Venus berdenyut ngilu karena biasanya tatapan penuh cinta dan memuja yang selalu diberikan Archio kepadanya.Venus tahu kalau Archio sedang kecewa.“Jangan marah,” rengek Venus sembari memeluk Archio.“Kenapa kamu nyuruh dia masuk ke apartemen kita? Nanti kalau dia malah maksa mau nginep gimana? Dia itu licik, sayang.” Archio mendorong pelan pundak Venus untuk memberi jarak agar dia bisa menatap mata istrinya.Kedua tangan Archio meremat pelan pundak Venus.“Aku tahu dia licik, kita tahu dia licik … kita ikutin aja permainannya … lagian aku enggak enak nanti sama ibu kalau kita enggak menerima Wulan dengan baik, benar kata Wulan … dia anak angkat ibu, yang penting kita enggak terjebak dengan permainan mbak Wulan.” Venus memelankan suaranya agar tidak terdengar hingga ke luar.“Aku mungkin bisa enggak kejebak sama permainannya karena aku tahu siapa
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Benci

Setelah sarapan pagi, tanpa mau menyapa Wulan—Archio kembali ke kamar.Sedangkan Venus mencuci piring kotor.“Sekalian,” kata Wulan menyimpan piring kotor bekas makannya ke dalam bowlsink.Venus melirik kesal tapi dia cuci juga piring bekas Wulan.“Aku kayanya pulang besok, aku masih belum dapet tiket.” Wulan memberitahu.Venus menghentikan gerakan tangannya yang sedang mencuci piring, kesabarannya benar-benar diuji oleh mantan istri suaminya itu.“Terus … malam ini Mbak nginep di mana?” Venus bertanya dingin.Dia lantas menghadapkan tubuhnya ke samping menatap Wulan lekat.“Ya di sini lah, kamu mau ngusir aku?” Wulan malah nyolot.“Mbak, apa kata orang nanti kalau tahu Mbak nginep di rumah mantan suami Mbak padahal mantan suami Mbak udah menikah lagi.”“Aku enggak pernah tuh peduliin apa kata orang.” Dengan santainya Wulan menimpali.“Mas Archi, enggak akan ijinin Mbak nginep di sini ….” Venus memperingati.“Kamu donk yang bilang sama Chio, buktinya Chio nurut sama kamu.” Wulan per
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Bersama

“Mas belum cerita sama aku ….” Venus menggantung kalimatnya, dia merangkak naik ke atas ranjang.Wajahnya sudah dipakai skincare jadi Archio tidak boleh menciumnya.“Cerita apa sayang?” kata Archio yang tengah memangku MacBook dan bersandar pada headboard.“Ceritain mbak Wulan.” Venus berbaring miring menghadap Archio.“Enggak ada yang perlu di ceritain, aku anterin dia ke Bandara terus aku pergi ke kantor.” Archio berdusta demi membuat Venus tenang.Venus menatap lekat Archio yang kemudian tersenyum.Pria itu merunduk untuk mengecup puncak kepala sang istri tercinta.Dia tidak akan terpengaruh, Venus tidak mungkin tahu kalau tadi pagi menurunkan Wulan di tengah jalan.“Mas enggak ngomong apa-apa sama dia selama perjalanan?” “Memangnya kalau aku ngomong sama dia, dia mau denger omongan aku? Karena yang aku omongin pasti nyuruh dia menjauh dari kita.” Archio mengembuskan napas panjang, dia tutup lalu simpan MacBooknya ke atas nakas.Memerosotkan tubuhnya hingga berbaring sempurna, m
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Mengerti

Venus bergegas membersihkan sisa-sisa percintaan yang melekat pada tubuhnya di kamar mandi.Lalu memakai pakaian tidur yang nyaman.“Kamu belum makan malam, Yang …,” tegur Archio saat melihat Venus merangkak naik ke atas ranjang.Pria itu berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya juga.“Aku enggak lapar, tadi makan siangnya jam empat.” Venus menyahut sembari menarik selimut. Tidak lama kemudian Archio keluar dari dalam kamar mandi, memakai pakaian yang nyaman untuk tidur lantas melangkah mendekati ranjang.Dia naik, masuk ke dalam selimut lantas memeluk Venus erat tidak lupa melabuhkan banyak kecupan.Beberapa menit Venus tidak bergerak juga tidak membalas kecupan maupun pelukannya meyakinkan Archio kalau sang istri telah terlelap.“Semangat banget sih tadi jadi sekarang kecapean.” Archio bergumam bersama senyum bahagia di bibir.Dia kecup lagi kening Venus dalam, melepaskan pelukan lalu duduk sebentar di tepi ranjang mengawasi Venus, siapa tahu istrinya belum benar-ben
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Berkata Jujur

“Mbak Wulan ya?” Seorang pria berdiri dari kursi sambil bertanya demikian saat langkah Wulan tiba di depannya.“Iya,” jawab Wulan ketus lalu duduk di depan pria itu mengabaikan uluran tangannya.Air muka pria itu berubah masam, keningnya berkerut menatap Wulan yang duduk dengan melipat tangan di depan dada.Mereka berdua saling menatap namun tatapan Wulan begitu tidak bersahabat.“Saya enggak berniat untuk menjalin hubungan dengan pria manapun tapi saya enggak enak hati sama ibu angkat saya kalau menolak jadi tolong Anda yang memberikan keputusan untuk menolak saya!” Usai berkata demikian Wulan mengangkat tangan karena pelayan datang membawa buku menu.Tangan Wulan bergerak mengusir dan wanita pelayan pergi dengan kening mengkerut heran bercampur kesal.Pria bernama Prabu yang merupakan teman kencan buta Wulan itu pun mendengkus geli sembari mengalihkan pandangannya ke samping menertawakan tingkah Wulan.“Mending kalau secantik bidadari, pantas saja jadi janda.” Prabu membatin.Dia s
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Membongkar Pengkhianatan

Wulan harus merasakan perih di hatinya lagi setelah Archio membongkar pengkhianatannya di depan teman-teman ibu hanya untuk membela Venus.Tidak bisa dia bayangkan sehancur apa hatinya sekarang yang sering mendapatkan perlakuan menyakitkan dari Archio.Sudah tahu kalau Archio benar-benar membencinya tapi Wulan masih saja berusaha agar pria itu kembali padanya meski selama ini semua usaha Wulan malah semakin membuat Archio murka padanya.Bila memang Archio sudah tidak bisa lagi dia miliki maka perempuan lain pun tidak boleh memiliki Archio.Itu terus yang ada di dalam pikiran Wulan sampai dia melewatkan banyak hal penting yang semestinya mendapat perhatian khusus darinya yaitu kesehatan.Wulan sudah tidak lagi kontrol tentang penyakitnya ke dokter, setelah dinyatakan cancer di perutnya sudah tidak ada—pola makan Wulan juga kembali tidak beraturan dan stress juga sakit hati yang terjadi terus-menerus bisa saja memicu munculnya kembali penyakit keras itu apalagi Wulan memiliki gen dari o
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Kabar Bahagia

Archio terperanjat mendengar pemberitahuan dari istrinya.Dia membuka mata lebar-lebar dan memfokuskan indra pendengarannya.“Mas … aku hamil.” Suara Venus terdengar jelas.Istri cantiknya itu duduk di sisi ranjang mengasongkan test pack, senyumnya merekah secerah mentari pagi.Archio mengambil alih testpack dari tangan Venus, dia melihat ada dua garis dua di sana.Dulu dia tidak merasakan euphoria ini karena saat mengetahui Wulan mengandung bersamaan dengan berita keguguran yang dia dapatkan saat itu. Mata Archio mengerjap dengan cepat kemudian berair.Ledakan rasa haru bergejolak di dadanya menekan kuat.Pria itu lantas mendongak, menatap wajah sang istri yang senyumnya belum pudar.Bibir Archio bergetar, tangannya dengan cepat terulur merengkuh tubuh Venus kemudian mendekap erat.Archio menggigit bibirnya cukup kencang menahan erangan karena matanya telah menjatuhkan buliran kristal.Bahagia ini tidak terbendung karena bercampur haru yang tumpah ruah.“Mas … kita kasih tahu ibu ya
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Periksa Kehamilan

Hari Senin sepulang kerja, pengantin baru yang tengah berbahagia itu meluangkan waktu untuk memeriksa kandungan Venus dan mencari keyakinan apakah benar ada calon anak mereka sedang berjuang hidup di dalam rahim Venus.Venus masih menggunakan seragam kerjanya berupa stelan blazer dan rok span dengan flatshoes.Dia sudah tidak menggunakan heels lagi semenjak mengetahui tengah berbadan dua.Sedangkan Archio dengan stelan kerja berupa kemeja yang dimasukan ke dalam celana kain.Kedua lengan kemejanya dilinting hingga sikut.Pria itu juga menggunakan sepatu fantovel sehingga tampilannya tampak formal, menunjukkan dia bukan pegawai biasa melainkan pemilik sebuah perusahaan konsultan Arsitek yang kini namanya mulai menanjak. Venus dan Archio duduk di kursi tunggu di depan klinik Obgyn menunggu panggilan, keduanya merasakan gugup melanda.Archio meraih tangan Venus untuk kemudian dia genggam erat.Tadi Venus sudah mendapat wawancara dengan banyak pertanyaan dari seorang perawat yang menguku
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Berhati Mulia

“Jadi kapan rumah kalian selesai di renovasi?” Abah bertanya dengan suara rendah tapi beliau mendapat kedipan mata dan tatapan tajam dari Venus.“Sekitar tiga bulanan lagi kayanya, Bah ….” Archio yang duduk di samping Venus menjawab tenang.Suami tampannya Venus itu tidak bisa melihat kode-kode sang istri yang sedang melindunginya“Masih lama ya, kalian enggak akan nyaman tinggal di apartemen seperti ini … apalagi Venus sedang mengandung.” Abah berkomentar dan sekarang tatapan tajam Venus berubah melotot.Abah dan ambu langsung datang ke Jakarta usai menyelesaikan liburannya di Bali bersama keluarga besar.Calon kakek dan nenek itu tidak sabar ingin mengusap perut Venus di mana ada calon cucu mereka sedang tumbuh di sana.Belum sempat Archio menanggapi komentar sang ayah mertua—ponselnya yang tergeletak di atas meja berbunyi.Semua mata langsung tertuju pada alat komunikasi canggih itu.“Saya ijin jawab telepon ya, Bah … ini dari asisten saya di kantor.” “Oh ya, Silahkan.” Archio b
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more

Pengertian

“Mas …,” panggil Venus dengan sebuah bisikan.Mereka berdua sedang berada di atas ranjang saling memeluk bermaksud untuk tidur tapi Venus belum mengantuk dan terpaksa dia harus tidur agar Archio bisa melanjutkan pekerjaan kantornya.“Ya Sayang?” sahut Archio dengan mata terpejam.Tangannya kini mengusap-ngusap perut Venus.“Aku belum ngantuk, Mas kalau mau kerja mah kerja aja … aku mau nonton film sambil makan ice cream.” Kekehan singkat lolos dari bibir Archio dengan suara beratnya yang serak.“Tahu dari mana kamu kalau aku masih ada kerjaan?” “Mas sering bangun lagi setelah ngelonin aku, hampir tiap malam … aku enggak apa-apa loh Mas tidur sendiri, aku ngerti kalau Mas harus kerja keras membangun perusahaan di Jakarta.” Venus mendongak dengan mata berbinar penuh keyakinan.“Aku bukan mbak Wulan,” sambung Venus lagi meyakinkan Archio.Archio menatap lama mata bulat Venus.“Jadi selama ini dia tahu dan pura-pura tidur hanya untuk memberiku waktu bekerja, pantas saja setiap pulang k
last updateLast Updated : 2024-10-29
Read more
PREV
1
...
56789
...
19
DMCA.com Protection Status