“Rumah kamu di mana?” Khalis bertanya ketika mobilnya baru saja keluar dari pelataran parkir apartemen Surya.Namira menyebutkan alamat rumahnya saat tangan Khalis terulur menekan layar gps yang tergantung pada dashboard.“Kenapa kamu diem aja dilecehkan dan dianiaya mereka?” Bukan maksud menyalahkan tapi Khalis gemas karena Namira tidak melakukan perlawanan sengit malah tadi ketika Rivan mencekiknya—Namira tidak berteriak atau meronta.“Saya takut dipecat, Pak … saya enggak akan buat laporan apapun atas perlakuan pak Doni, pak Rivan dan pak Surya sama saya tapi tolong jangan pecat saya, Pak … saya butuh uang untuk hidup sehari-hari bersama ayah juga untuk berobat ayah ….”Khalis menoleh sekilas, menatap iba pada perempuan di sampingnya.Hatinya berdenyut ngilu mendengar permohonan setengah putus asa dari Namira.“Terus kalau kamu mati tadi, siapa yang akan ngurus ayah kamu?”Namira menundukan kepalanya, dia malah menangis.Andaikan Khalis tahu kalau Namira takut kepada tiga pria bertu
Terakhir Diperbarui : 2024-10-29 Baca selengkapnya