Share

Tragedi

Penulis: Erna Azura
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Venus dan Archio tiba di rumah ibu saat hari masih siang.

Mobil MPV Premium ibu sudah terparkir di halaman rumah pertanda ibu telah siap menyambut mereka karena biasanya siang hari seperti ini ibu akan berada di restoran.

Kali ini mereka pulang ke Suarabaya bukan saat weekend seperti ketika Venus masih bekerja.

Sekarang mereka pulang bertepatan empat bulan usia kandungan Venus di tengah weekday.

Archio sebagai pemilik dua perusahaan di Surabaya dan Jakarta tidak perlu ijin siapapun untuk tidak masuk kantor.

Terlebih kepulangannya ke Surabaya ini selain untuk melakukan syukuran, juga sekalian mengontrol perusahaannya.

“Setelah makan siang, aku tinggal kamu sebentar ke kantor ya?” Archio meminta ijin.

“Oke!” sahut Venus cepat.

“Aku mau ngobrol sama ibu.” Venus melanjutkan kalimatnya saat kaki mereka sudah tiba di teras.

Di belakang Venus dan Archio menyusul seorang driver yang menjemput dari Bandara tadi.

Kedua tangannya membawa koper.

Belum sempat Archio mengetuk pintu, benda tersebut
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Tety Juniarwati Sa
ini penulis nya punya masalah hidup apa ya, ngapain juga orang hamil ,. pakai gamis pake acara nuntun orang sakit jalan ditangga pula ,maksa banget cerita nya.. Kayak drama ikan terbang, bahagia nya berbelit dramatis kehidupan tangis..
goodnovel comment avatar
Yeni Sipayung
udah tahu hamil kok naik turun tangga yg gak perlu, cerita yg dipaksakan
goodnovel comment avatar
Dyah Piktawaty
Venusnya juga sok peduli sih .jadi celakain diri N bayinya.ibu gak tahu yg jawab gak mampu lindungi calon anaknya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   Selamat

    Tubuh Archio bergetar memeluk istrinya ketika mereka sedang dalam perjalanan menuju rumah sakit.Archio merasakan darah mengalir dari bagian bawah tubuh Venus mengenai celananya karena dia memangku Venus di kabin belakang mobil.“Sayang … bertahan ya sayang.” Archio berbisik sebelum memberikan banyak kecupan di wajah sang istri yang matanya terpejam.Tapi dia masih bisa merasakan napas keluar dari hidung Venus meski samar.Archio menempelkan keningnya dengan kening Venus.“Tuhan … aku mohon, jangan pernah renggut orang-orang yang aku cintai dari hidupku secepat ini, aku baru saja merasakan bahagia yang sesungguhnya.” Archio melirih.Satu buliran kristal meluncur dari sudut mata kiri Archio dan jatuh tepat di mata Venus.“Emh ….” Venus mendesah lirih membuat Archio menegakan punggungnya.“Sayang … bangun sayang … bertahan ya, aku mohon bertahan … jangan tinggalkan aku … aku mohon sayang.” Suara Archio tercekat menahan desakan emosi sedih yang teramat besar bergemuruh di dadanya.Sang d

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   Tidak Merasa Bersalah

    Venus membuka matanya perlahan, rasa nyeri menjalar dari perut hingga ke bagian intinya.“Sssshhh ….” Dia pun meringis.Archio yang tertidur di kursi dengan merebahkan kepala di sisi ranjang Venus akhirnya terjaga.“Sayang ….” Dia mengesah, menegakan punggungnya.Tatapan Archio tampak cemas, dia menunggu apa yang akan dikeluhkan istrinya.“Mas … haus.” Archio langsung bangkit dari kursi untuk mengambil air, dia juga menarik meja beroda yang di atasnya ada makan malam Venus.Venus menghabiskan satu gelas air dengan susah payah padahal sudah menggunakan sedotan.Entah kenapa gerak tubuhnya jadi tidak bisa dia kendalikan, mungkin karena efek obat bius.“Pelan-pelan sayang.” Archio melap air yang meleber dari sudut bibir Venus menggunakan tissue.Hembusan nafas panjang dikeluarkan Venus saat menyandarkan kembali kepalanya pada bantal.Rasa tidak nyaman pada tubuhnya sungguh menyiksa.“Makan dulu ya, kamu harus minum obat.” Venus mengangguk lemah.Kantuk Archio seketika menghilang, dia m

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   Maaf

    “Saya minta maaf, Bah … saya lalai jagain Venus.” Akhirnya Archio bersuara juga setelah hampir setengah jam dia dan abah duduk di coffeshop yang terletak di loby rumah sakit.Abah sengaja minta Archio menemaninya minum kopi untuk menguar ketegangan dan kecanggungan setelah kedatangan Wulan tadi siang.“Sudah lah, jangan menyalahkan diri sendiri … tadi Abah denger langsung dari Venus kalau ini murni kelalaiannya ….” Archio menghela napas panjang, dia masih saja tertunduk lesu.“Rasanya seperti mimpi, saya pikir saya akan kehilangan mereka.” Abah tertawa pelan, matanya menyorot haru saat menatap Archio karena untuk kesekian kalinya kembali melihat bukti cinta Archio kepada sang putri.“Venus dan janinnya selamat … tinggal masa pemulihan, jadikan semua ini pelajaran.” Archio menganggukan kepalanya. “Setelah Venus pulih, saya akan langsung membawa Venus ke Jakarta.” Abah mengangguk-anggukan kepalanya.“Dan jangan lupa, kamu harus minta maaf sama mantan istri kamu itu … bukan dia yang

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   Merawat Wulan

    “Enggak … aku enggak setuju, aku juga enggak akan pernah kasih ijin kamu merawat Wulan!” Archio berseru tegas setelah mendengar permintaan konyol sang istri yang mengatakan ingin tinggal di rumah ibu dari pada di rumahnya agar bisa merawat Wulan saat dia memberitahu kalau ada masalah dengan proyeknya sehingga memerlukan perhatian khusus dan membuat mereka jadi tidak bisa pulang secepatnya ke Jakarta.Venus menundukan pandangan dengan raut sendu.“Kalau aku di rumah Mas nanti, aku sama siapa? Mas pasti enggak akan tenang ninggalin akunya … tapi kalau aku di rumah ibu, ada ibu … ada mbak Natalia yang sesekali datang, ada mbak Wulan … Mas jadi bisa tenang kerjanya … mau pulang malem, oke … pulang pagi, enggak masyalah … mau enggak pulang juga it’s oke no problem ….” Venus mengerucutkan bibirnya ketika bicara sehingga ucapannya jadi tidak jelas seperti orang kumur-kumur.Archio mengembuskan napas panjang, dia melirik ibu dan kedua mertua yang duduk di area sofa dan tengah menguping pembic

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   Perempuan Berhati Mulia

    “Banyak istirahat ya sayang, banyak makan juga … aku pergi dulu.” Archio mengecup kening Venus lembut kemudian berlutut menggunakan satu kaki untuk mengecup perut sang istri.“Hati-hati ya, Mas ….” Archio mengangguk, dia sudah membalikan badan hendak melangkah tapi kemudian berbalik lagi untuk mengecup bibir Venus.Venus terkekeh di saat Archio masih menempelkan bibir mereka.Kedua tangan pria itu melingkar di pinggang Venus menopang tubuhnya.“Kalau aku enggak sempet chat kamu, kamu yang chat aku duluan ya.” “Iya Masku sayang.” “Mau aku bawain apa pulangnya?” “Aku bisa beli sendiri nanti pake aplikasi ijo-ijo.” Venus menyengir lucu usai berkata demikian.“Sayang, kamu minta apa gitu … nyusahin aku sedikit aja biar aku berguna.” Venus tergelak kembali. “Udah sana kerja.” Dia malah mengusir suaminya untuk pergi bekerja.Sekarang Archio benar-benar pergi setelah mengecup pipi Venus sekilas.Tanpa Venus dan Archio sadari kalau Wulan mengintip dari celah partisi antara ruang tamu d

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   Lelah

    Cup. Cup. Cup.Venus menghujani wajah Archio yang tengah terlelap dengan kecupan.“Sayaaaang.” Archio mengerang protes karena kantuk masih menyiksanya.Dia baru tidur beberapa jam saja setelah lembur tadi malam.Proyek besar ini sungguh menyita banyak waktu dan pikirannya.“Mas Sayang … bangun.” Venus berbisik di telinga Archio lantas memberikan kecupan lagi di pipi Archio.Archio merentangkan tangan, menarik pundak Venus sembari bergeser sedikit agar sang istri naik ke atas ranjang dan berbaring bersamanya. “Mas … bangun, udah siang.” Venus mendongak.“Sebentar lagi sayang.” Archio mengeratkan pelukan.“Mas ….” “Hem?” Archio hanya mendengung masih tenggelam dalam kantuk.“Boleh aku minta tolong?” Mendengar itu, Archio langsung membuka mata dan menjauhkan tubuhnya dari Venus memberi jarak agar bisa menatap wajah cantik sang istri yang belum mandi.“Mau apa, sayang?” Archio berusaha mengumpulkan seluruh kesadarannya.“Supir ibu sakit, jadi enggak bisa anter mbak Wulan ke rumah sak

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   Memaafkan

    “Bu Venus … pak Archi udah pulang.” Ucapan perawatnya Wulan yang baru saja masuk itu membuat Venus dan Wulan menghentikan obrolan seru mereka.“Oh … oke, makasih ya, Mbak.” Perawatnya Wulan mengangguk kemudian meletakan gelas di nakas karena sudah waktunya Wulan minum obat.“Mbak Wulan, aku tinggal ya … aku nemenin mas Archi makan malam dulu.” Wulan mengangguk pelan dan Venus juga mendapatkan sorot mata sayu beserta senyum tipis dari Wulan.Susah payah Venus turun dari atas ranjang Wulan karena perutnya yang sudah besar.Selepas maghrib, Venus selalu menemani Wulan di kamarnya sampai Archio pulang.Mereka akan duduk bersandar pada headboard di atas ranjang menceritakan banyak hal meski yang kebanyakan bercerita adalah Venus karena untuk bernapas saja Wulan terkadang harus menggunakan bantuan selang oksigen.Kondisi Wulan memburuk dari hari ke hari membuat cemas semua orang.Venus bertugas untuk memberikan semangat dengan membuat rencana yang akan mereka lakukan setelah Wulan sembuh.

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   Ngidam

    Venus mencoba menahan kesedihannya agar sang janin yang berada di dalam perutnya tidak terpengaruh mengingat beberapa bulan lalu dia barus saja mengalami pendarahan hebat hingga harus dioperasi.Tapi hati sulit sekali dikendalikan, meski Venus mencoba mengabaikan namun dia kadung menyayangi Wulan.Beberapa bulan terakhir Venus ikut membantu mengurus Wulan.Mulai dari menyuapinya, menemaninya tidur, pernah memandikannya juga dan menemani Wulan saat kemotheraphy.Mereka banyak menghabiskan waktu bersama melupakan masa lalu pahit yang pernah membuat hubungan mereka buruk.Sekarang di saat Wulan terbujur kaku di tengah rumah dikelilingi orang-orang yang melantunkan ayat suci Al-Quran, Venus hanya bisa duduk di sisi ranjang di kamarnya sembari berderai air mata.Semua sibuk menyiapkan pemakaman Wulan termasuk Archio.Venus bersyukur karena Archio mau terlibat, suaminya juga tampak terpukul atas kepergian Wulan dan Venus sangat memaklumi.Sore itu juga Wulan dimakamkan, semua sudah bersiap

Bab terbaru

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   S2-65 THE END

    “Svarga mana? Kok enggak keliatan?” Tante Zara yang baru saja datang bersama Om Arkana bertanya.“Itu Tante … lagi di kamar sama Sazhy.” Zaviya menjawab dengan senyum kecut, di dalam hati merasa kesal kepada suaminya yang malah bersembunyi disaat acara syukuran kelahiran putri ke tiga mereka akan dimulai.“Oooh … sekali lagi selamat ya, Sayang.” Tante Zara memeluk dan mencium pipi Zaviya kemudian bergantian dengan Om Arkana.“Ghaza katanya dateng telat, dia anter anaknya ke dokter gigi dulu.” Om Arkana memberitahu.“Iya ….” Zaviya menanggapi disertai senyum ironi dan tatapan penuh arti pasalnya om jailnya Svarga itu selalu menggoda Zaviya dengan konflik di masa lalu di mana Ghazanvar pernah meminta ijin kepada Svarga untuk menikahinya.Memang di luar nalar, tapi tidak ada yang masuk akal bila berhubungan dengan keluarga dari suaminya itu termasuk kekayaan yang mereka miliki.Tante Zara dan om Arkana pergi ke area belakang rumah di mana taman yang luas disulap menjadi sebuah venue deng

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   S2-Menjadi Asing

    Dengan alasan agar restoran Zaviya tetap buka untuk pelanggan setia di hari Sabtu ini maka Ballroom sebuah hotel mewah dipilih menjadi venue Baby shower Reygan.Banyak tamu dari kalangan kaum jet set hadir dalam pesta tersebut termasuk keluarga besar Gunadhya-keluarga dari pihak mamanya Svarga dan tentunya keluarga besar Byantara-keluarga dari ayahnya Zaviya.Keluarga besar bunda yang kebetulan berdomisili di Jakarta dan Bandung menyempatkan untuk datang.Selain yang disebutkan tadi, Baby shower Reygan juga kedatangan tamu istimewa dari Jerman yaitu aunty Kalila dan uncle King yang jarang sekali datang ke Indonesia.Aunty Kalila adalah kakak keduanya mama Kejora yang menikah dengan cucu dari orang terkaya nomor empat di dunia.Luar biasa, bukan?Sang billioner terpikat salah satu gadis dari klan Gunadhya.Zaviya pernah bertemu mereka saat pesta pernikahannya di Jerman.Usut punya usut, kedatangan aunty Kalila dan uncle King ke Indonesia bukan hanya menghadiri Baby shower Reygan tapi j

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   S2-64 Pesta Reygan

    Biasanya bila ada pesta, seorang ibu atau seorang istri lah yang paling report dalam mempersiapkannya.Semuanya harus sempurna, semuanya harus sesuai keinginan, semuanya harus yang terbaik.Tapi bukan Zaviya namanya kalau mau direpotkan dengan hal semacam itu.Merasa memiliki suami Konglomerat maka Zaviya menggunakan uang suaminya untuk mendapatkan semaksimal mungkin apa yang dia mau dengan seminimal mungkin keterlibatannya dalam mewujudkan keinginan tersebut.Buktinya, hanya untuk membuat Baby shower Reygan saja—Zaviya mempercayakannya kepada Event Organizer ternama, terkenal dan termahal di Negaranya tercinta ini.Awalnya meeting untuk membentuk konsep pesta itu dilakukan di rumah Zaviya di mana Zaviya mengungkapkan semua keinginannya yang dirangkum oleh tim Event Organizer kemudian dibuatkan list-list apa-apa saja yang akan ada di pesta nanti.Dan setelah meeting tersebut Zaviya hanya mendapat kiriman pesan singkat mengenai pilihan seperti undangan, warna tema dekor, jenis souvenir

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   S2-63 Seorang Ayah

    Alih-alih kecewa kepada kedua orang tua dan mertuanya yang lupa memberitahu Svarga mengenai persalinannya, Zaviya malah tertawa sewaktu mereka berempat menceritakan.Memiliki suami seperti Svarga yang terkadang tidak bisa diandalkan membuat Zaviya mandiri dan tidak mempermasalahkan hal-hal kecil seperti dulu bahkan hal besar seperti ini pun Zaviya santai menghadapinya.Siapa suruh Svarga pulang larut dari kantor sehingga tidak bisa mengikuti momen kelahiran putranya.Hari telah berganti sewaktu Svarga datang ke rumah sakit.Justru pria itu yang tampak kesal karena kedua orang tua dan kedua mertuanya tidak ada yang ingat satupun padanya.Baik kedua orang tua Svarga maupun kedua orang tua Zaviya yang diwakili bunda Venus sudah meminta maaf kepada Svarga namun tetap saja Svarga masih dongkol.Svarga tidak habis pikir, momen besar seperti ini sampai tidak ada yang mengingatnya.Setelah selesai bersalaman dengan kedua orang tua dan kedua mertuanya, Svarga mendekat ke ranjang Zaviya.“Hey …

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   S2-62 Melewatkan Momen

    Kehamilan Zaviya yang semakin membesar membuatnya kesulitan bergerak.Untuk bangun dari tempat tidur saja, Zaviya harus menggulingkan badannya.Cara jalannya semakin mengangkang dan lambat.Moodnya juga naik turun tidak menentu sampai sering Zaviya meminta Svarga tidak perlu pulang ke rumah karena selalu membuatnya emosi.Svarga diam saja bisa menimbulkan kekesalan di hati Zaviya apalagi kalau pria itu bergerak atau bersuara.Malangnya Zaviya, bila dia melakukan silent treatment tanpa sebab kepada Svarga maka pria itu akan membalasnya dengan hal yang sama sampai Zaviya menyapanya duluan.Padahal terkadang Zaviya juga ingin dibujuk oleh Svarga atau dipeluk saja tanpa bicara apapun, tapi perlu digaris bawahi kalau keinginan Zaviya itu ‘kadang-kadang’ sedangkan Svarga bukan cenayang yang bisa mengetahui kapan Zaviya menginginkan dibujuk dan kapan istrinya itu tidak ingin dibujuk. Serba salah memang menjadi Svarga tapi mau bagaimana lagi, dia kadung cinta kepada perempuan ajaib bernama R

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   S2-Merajuk

    Di antara kecemasan yang mendera serta khawatir yang sangat besar, Svarga masih saja segan menghubungi kedua mertuanya untuk menanyakan keberadaan Zaviya.Tidak lucu kalau dia bertanya keberadaan Zaviya kepada kedua mertuanya di Surabaya sementara Zaviya tinggal bersamanya di Jakarta.Tidak patah arang, Svarga pun turun ke loby bertanya kepada sekuriti apakah melihat Zaviya keluar dari gedung dan dua sekuriti bersaksi melihat Zaviya menaiki taksi.Dari sana Svarga tahu kalau Zaviya memang sengaja pergi tanpa meminta ijinnya.Tapi karena sekuriti mengatakan kalau Zaviya tidak membawa tas atau koper jadi mungkin Zaviya pergi sebentar.Benak Svarga berpikir kalau Zaviya mungkin pergi ke restoran, bisa jadi ada kabar mendesak dari restoran yang mewajibkan kehadiran Zaviya dan Zaviya buru-buru pergi sehingga tidak membangunkannya atau mungkin juga tidak tega membangunkannya yang tengah pulas terlelap.Positif sekali pikiran Svarga.Svarga kembali ke unit apartemennya, mengganti pakaian kem

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   S2-61 Tidak berubah

    Sebelum pulang ke Indonesia, Svarga dan Zaviya diberikan materi pendidikan tentang rumah tangga selama enam SKS.Berjam-jam mereka duduk di sofa untuk mendengar wejangan mama Kejora dan papa Arjuna.Sepertinya mama dan papa trauma setelah masalah besar yang terjadi dalam rumah tangga Zaviya dengan Svarga yang nyaris membuat mereka berpisah.Layaknya anak baik dan penurut, Svarga manut sekali tanpa membantah tidak seperti Zaviya yang terkadang ngeyel dan tidak segan mengajak mama dan papa berdebat.Sehebat itu memang Zaviya, dia akan langsung mengungkapkan ketidaksetujuannya sampai papa dan mama harus memberi pengertian yang masuk akal baginya.Mama dan papa yang berjiwa bebas tidak mempermasalahkan sikap Zaviya tersebut dan malah menganggapnya sebagai hal biasa.Namun pada kenyataannya, setelah Zaviya dan Svarga sampai di Jakarta kemudian menjalani aktifitas seperti biasa—Svarga lupa dengan wejangan dan semua nasihat papa mama, tidak seperti Zaviya yang menjadi lebih baik.Buktinya Za

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   S2-Memancing Hasrat

    Keesokan harinya sengaja Zaviya bangun siang, dia sedang merajuk karena Svarga berdusta.Tidak ada ‘hanya sekali” dalam kamus bercinta Svarga, kalimat itu hanya bujukan penuh dusta agar Zaviya bersedia membuka pahanya lebar-lebar.Tapi Svarga juga tidak membangunkan Zaviya, dia biarkan istrinya cukup tidur karena mereka akan naik pesawat sore. Tahu istrinya tengah merajuk, Svarga juga tidak banyak bicara tapi tetap membuatkan Zaviya susu ibu hamil dan mengingatkan untuk minum vitamin dengan langsung memberikan vitamin tersebut beserta air mineral.Tidak ada drama saat mereka naik pesawat hingga tiba di Jerman.Seorang driver menjemput mereka di Bandara dan keduanya masih belum bicara.Zaviya dan Svarga disambut hangat oleh mama Kejora dan papa Arjuna ketika sampai di rumah.“Mama udah masak makan malam, kita langsung makan malam aja ya.” Mama merangkul Zaviya, membawanya ke ruang makan setelah berpelukan dengan putranya.“Makasih ya, Ma … kamu jadi ngerepotin Mama,” kata Zaviya basa-

  • Dipertemukan Oleh Pengkhianatan, Berakhir di Pelaminan   S2-60 Begitu Menginginkan

    Zaviya tampak tidak bersemangat saat mengitari pusat perbelanjaan, tubuhnya terasa lelah usai digempur Svarga semalaman sedangkan pria itu malah terlihat segar dan bugar.Jadi Zaviya bergelayut manja terus di lengan berotot Svarga.Mungkin jika ada troli untuk orang dewasa, dia akan meminta Svarga membelikannya karena sungguh—rasanya Zaviya ingin berbaring saja di atas ranjang di kamar hotel mereka.Outlet-outlet dari berbagai macam merek branded dunia tidak mampu membuat hasrat berbelanja Zaviya muncul.“Kamu sakit?” Svarga menghentikan langkah, mengecek suhu tubuh Zaviya dengan cara menempelkan punggung tangan di kening sempit istrinya.“Pulang aja, yuk!” ajak Zaviya mengerucutkan bibir.“Kamu enggak mau belanja lagi?” Svarga dengan senang hati menawarkan.Zaviya menggelengkan kepalanya dan karena melihat wajah sang istri yang pucat jadi Svarga memutuskan kembali ke hotel meski baru tiga paperbag dari tiga merek ternama yang memenuhi tangannya saat ini.Paperbag itu berisi barang be

DMCA.com Protection Status