All Chapters of ADA SUARA PAPA DI KAMAR EMBAK, MA.: Chapter 41 - Chapter 50

83 Chapters

Bab 41

Tok!Tok!Tok!Suara ketukan pintu terdengar, membuat Bu Susan–ibunda dari lelaki bernama arjuna–yang tengah asyik menonton serial sinetron kesayangannya berdecak kesal. Ia merasa terganggu dengan suara ketukan pintu yang terdengar beruntun. "Siapa sih," gerutu Susan. Wanita paruh baya yang kini mengenakan daster panjang dengan lengan sebatas siku itu beranjak dari tempat duduknya, lalu ia melangkah ke arah depan. Hingga tak berselang lama pintu pun terbuka, hingga menampilkan sang putra bersama wanita yang saat ini telah sah menjadi menantunya berdiri di hadapannya. Pandangan Bu Susan beralih pada dua koper dan tas jinjing yang ada di samping kaki arjuna. "Assalamualaikum, Bu," ucap Risa sembari meraih tangan kanan Bu Susan lalu mencium punggung tangan yang mulai ditumbuhi oleh keriput halus. "Kalian ngapain? Kok bawa itu, itu dan itu?" tanya Bu Susan sembari menunjuk dua koper dan tas jinjing secara bergantian."Kita bicara di dalam, Bu. Nggak enak kalau didengar tetangga." B
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Bab 42

"Ada apa, Put?" Sontak saja, secara serampak sepasang ibu dan anak itu menoleh ke arah Arjuna dengan sorot mata yang memancarkan suatu amarah. "Semua ini gara-gara kamu, Mas!" Tiba-tiba saja Putri memekik sembari mengurai pelukan dari sang ibu. Gadis itu berdiri, menatap tajam ke arah sang kakak dengan wajah yang berlinangan air mata. "Apa maksudmu? Aku? Bahkan kamu kenapa pun aku tidak mengerti," ucap Arjuna sembari melangkah mendekat dengan Risa yang berdiri di ambang pintu pembatas antara ruang tengah dan ruang tamu. "Kamu ini kenapa? Katakanlah." Tak memberikan jawaban apapun, tangan Putri langsung meraih sebuah asbak yang ada di atas meja, setelahnya ia melemparkannya ke arah sang kakak. Namun sayang sekali, dengan gesit Arjuna menghindarinya hingga membuat asbak itu mengenai dinding lalu terpental. "Gila kamu, Put!""Kamu yang gila, Mas! Gara-gara Mas yang digerebek dan video itu viral, keluarga Mas Reno membatalkan niatnya untuk menikahiku!" pekik Putri dengan emosi yan
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Bab 43

Deg!Jantung gadis itu seperti berhenti berdetak. Cepat, ia melepaskan diri dari dekapan sang ibu. Lalu ia menatap sang kekasih dengan sorot mata penuh rasa kekecewaan, ditambah bibir yang bergetar karena isakan tangis yang ia tahan kuat-kuat. Gadis itu ingin berkata, namun suaranya seperti tertahan di tenggorokan. Dan sepersekian detik kemudian, Putri bangkit dari tempat duduknya lalu dengan setengah berlari ia menuju kamar. Sang ibu pun terlihat panik. Ia ingin mengejar langkah sang anak, namun Arjuna memberikan kode untuk berdiam di tempat. Bu Susan pun terduduk dengan perasaan gusar. "Pah ....""Diamlah," lirih lelaki paruh baya itu. Reno menghembuskan napas berat. "Sebenarnya ada cara agar pernikahan itu bisa terealisasikan." "Bagaimana, Bu Retno?" Cepat, Bu Susan bertanya. Tak langsung menjawab, sorot mata ibunda Reno terlihat mengisyaratkan suatu perasaan tak nyaman karena adanya Arjuna. "Kamu ke belakanglah dulu," bisik sang ibu kepada Arjuna. Wanita itu seolah-olah t
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Bab 44

Prang!Prang!Risa yang masih tertidur, seketika tersentak kaget begitu mendengar suara panci dan wajan yang saling dibenturkan. Bahkan, karena terlalu terkejutnya, tubuh wanita itu seketika bangkit dari pembaringan. Tak bisa dipungkiri, dada wanita itu terasa berdebar-debar."Alhamdulillah punya menantu yang rajiiinnnnn sekali." Suara sang ibu mertua terdengar dari luar sana. Kini, Risa baru menyadari kode yang diberi oleh sang mertua. "Huft!" Hembusan napas kasar keluar dari bibir Risa, setelahnya ia menoleh ke arah jarum jam yang ada di dinding. Dimana jarum jamnya menunjukkan pukul setengah lima pagi."Masih pagi buta loh ini. Bahkan, langit pun masih gelap," gerutu Risa yang kini memendang ke arah luar melalui jendela kaca yang ada di dalam kamar. Beberapa kali Risa menghela napas dalam-dalam lalu ia keluarkan secara perlahan, lalu wanita itu mengambil kunciran yang ia letakkan di atas bantal.Rambutnya digelung asal dan kemudian, ia menyibak selimut tipis yang sejak semalam
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Bab 45

"Ibu kenapa?" tanya Risa lirih. Arjuna mendengkus, namun pada akhirnya lelaki itu berjalan mendekat ke arah sang ibu."Mas, ibu pingsan," rengek Putri sembari suara isak tangis yang terus keluar. Begitu dekat, Arjuna membopong tubuh sang ibu menuju kamar. Perlahan, lelaki itu membaringkannya di atas ranjang. "Put, ambilkan minyak kayu putih." "I–iya, Mas." Gegas Putri melangkah menuju etalase yang ada di ruang tengah, mengeluarkan kotak, lalu mengambil minyak yang diminta oleh sang kakak. Dan begitu menemukan, dengan setengah berlari Putri kembali menuju kamar. "Ini, Mas." Putri mengulurkan benda tersebut. Arjuna yang sedari menepuk-nepuk pelan pipi sang ibu pun menoleh, mengambil benda kecil itu. "Sayang, tolong berikan minyak ini ke ibu. Aku mau kabarin pihak kantor, datang agak telat." Risa yang berdiri di belakang sang suami mengangguk, lalu ia mengambil alih minyak tersebut. Begitu Arjuna pergi, Risa mendudukkan tubuhnya di samping sang ibu mertua. Gegas, ia membuka penutu
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Bab 46

"Sepertinya ibu pura-pura pingsan tadi, Mas." Risa membuka obrolan saat keduanya melangkah menuju kamar."Masa pingsan dibuat mainan," ucap Arjuna sembari menoleh ke arah Risa dengan sekilas. "Iya, soalnya tadi begitu minyak masuk ke hidung ibu, dia langsung sadar." "Oh ya?" Risa mengangguk mantap. Sedangkan Arjuna tak lagi memberikan respon apapun. "Kita jadi pergi hari ini, Mas?" Tangan Arjuna yang hendak membuka pintu kamar terhenti. Dan membuat tangan kekar itu mengambang di udara. Pandangannya kini menatap ke arah sang istri. Dari sorot mata Arjuna, tanpa bicara sekali pun, Risa mengerti. Risa menghembuskan napas berat. Ia kecewa, sebab tak jadi keluar dari rumah yang ia anggap tak lebih dari sebuah neraka."Ya sudahlah, memang kenyamananku sangatlah tidak penting." Risa meraih gagang pintu, menekannya ke bawah, lalu ia mendorongnya, hingga membuat daun pintu terbuka seiring suara derit yang terdengar. "Mungkin kalau aku sudah keguguran, baru kamu tersadar." Risa tersenyu
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Bab 47

"Maaf, Pak, semua hanyalah kesalahpahaman saja.""Kesalahpahaman bagaimana, Pak Arjuna? Lihatlah, bahkan sudah beredar di situs online. Dan lebih parahnya lagi tertulis nama perusahaan kita." Sang Direktur memutar laptopnya, menunjukkan layar kepada Arjuna. Dimana layar tersebut menampilkan sebuah berita dengan hot line. "Viral! Seorang Manager di Perusahaan Mentari Bersinar Digerebek Warga dan Istrinya sedang olah raga malam!"Arjuna hanya membaca judulnya saja, ia tak kuasa jika harus mengulas seluruh isi berita. "Di gambar ini juga terlihat jelas wajah Pak Arjuna loh." Kali ini layar laptop tersebut menampilkan Arjuna yang duduk di kursi dan di sampingnya ada Risa berada di tengah-tengah lahan kosong. Tak perlu memeras otak mengingatnya, kejadian itu masih terekam dengan jelas di kepalanya. Terlebih baru beberapa hari yang lalu. "Apa Rahma selaku istri saya datang ke sini, Pak?" Sang Direktur tersenyum samar, selanjutnya ia memutar kembali layar laptop menghadap ke arahnya."K
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Bab 48

[Kamu masih mengingat anak kita?]Begitulah bunyi pesan masuk dari nomor Rahma. Dengan jemari yang bergetar karena dadanya yang telah dipenuhi oleh gemuruh, Risa mengetikkan pesan balasan. [Kamu masih mengharapkan Mas Arjuna setelah kamu permalukan di depan umum? Dan kamu menggunakan bayi itu agar dia kembali ke kamu? Cih! Rendah sekali!]Send.Tanpa berpikir lagi, jemari Risa langsung menekan tombol send. Tak menunggu lama, pesan balasan masuk dari nomor Rahma. [Ha ha, siapa yang berharap kembali dengan seorang lelaki pecundang? Pantang bagi seorang Rahma memungut kembali sampah yang sudah kubuang.]Balasan dari Rahma semakin membuat emosi Risa tak terkendali. Terlihat dari dadanya yang bergerak naik turun seiring napasnya yang semakin memburu. [Kalau memang begitu, tak usahlah menghubungi suamiku. Dia milikku, dan lihat saja, akan kubuat Mas Arjuna benar-benar lupa padamu dan bayi sialan itu!]Send. Tanpa diduga, Rahma hanya memberikan balasan berupa emoticon tertawa ngakak berd
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Bab 49

"Oh ... jadi kamu mau mengemis lagi pada wanita itu? Kamu mau memohon-mohon padanya agar dia bisa menerimamu kembali? Iya? Begitu?" tuduh Risa, bibir itu tersenyum miris disela-sela air mata yang terus mengaliri wajahnya. Kepala Arjuna berdenyut nyeri. Ia menekan kuat-kuat gejolak emosi agar tak meledak begitu saja. "Dengarkan dulu!" lemah Arjuna berbicara.Bibir wanita itu masih mengeluarkan suara isak tangis, dan sesekali terlihat saat tangan Risa menghapus lelehan-lelehan air mata. "Tuduhanmu itu benar-benar gila dan tidak masuk akal, Ris! Aku, mengirimkan pesan itu ke Rahma karena aku mencoba agar dia sedikit luluh lalu mau menuruti permintaanku untuk membuat video klarifikasi itu." "Salah sendiri, kenapa kamu mau melakukan permintaan gila itu!" "Tolong ... diamlah dulu. Biar kuselesaikan ucapanku." Risa berdecak kesal. "Bukan hanya untuk menuruti permintaan ibu saja. Tapi aku juga memerlukannya untuk perusahaan."Akhirnya Arjuna menceritakan soal kejadian di kantor sewaktu
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more

Bab 50

Dua minggu telah berlalu, kehidupan Rahma terasa begitu tenang tanpa gangguan dari lelaki bernama Arjuna. Ya, semenjak Risa mengirimkan pesan yang berisi hinaan, mereka tak lagi mengganggu ketenangannya. Dan, Rahma tentu saja menikmatinya.Terik sinar matahari terasa menyengat di kulit beberapa orang lelaki berkulit coklat yang tengah membangun sebuah toko kecil di halaman depan rumah Rahma. "Pak, diminum dulu es-nya," ucap Rahma sembari meletakkan es jeruk yang telah ia buat."Iya, Bu," jawab mereka bertiga secara serempak. Rahma hanya mengangguk, dan wanita itu memutar tubuh untuk kembali masuk ke dalam rumah. Mengingat seorang bayi mungil yang ia tinggalkan di kamar seorang diri. Saat Rahma baru saja melewati pintu rumah, tiba-tiba saja suara deru mesin mobil terdengar berhenti di depan rumah Rahma. Gegas wanita itu pun memutar tubuh, hingga bisa dilihatnya mobil siapa yang berhenti di depan rumahnya. "Mas Arjuna?" lirih Rahma. Ya, wanita itu hapal betul mobil sang mantan sua
last updateLast Updated : 2024-04-30
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status