Home / Romansa / Mengandung Benih Majikanku / Chapter 61 - Chapter 70

All Chapters of Mengandung Benih Majikanku: Chapter 61 - Chapter 70

128 Chapters

BAB 61

Chelsi yang mendengar suara yang familiar segera bangkit dari duduknya. Mata perempuan itu membulat saat melihat nenek Devano berada di ruangan yang sama."Grandma, sejak kapan ke sini," sapa wanita itu. Chelsi saat berkata demikian segera melangkah mendekat. Sedangkan Grandma memandang sinis perempuan tersebut, ia mundur kala wanita yang dia tatap sinis tidak jauh darinya. "Stop! Jangan mendekat. Kamu ngapain ke sini, cepat pergi!" usir perempuan tersebut.Wanita yang mengatakan dirinya adalah calon istri Devano saat datang itu mengerutkan bibir."Memangnya kenapa, Grandma. Lagian Devano gak melarangku kok," jawab Chelsi.Perempuan tersebut mendengkus mendengar perkataan gadis yang lebih muda darinya. "Eh, Grandma. Grandma tau gak ada jalang yang deketin Devano lho, harusnya Grandma marahin dia bukan ke aku," seru Chelsi.Dia langsung melirik Chelsi saat wanita tersebut berkata demikian. Melihat lirikan itu perempuan ini segera tersenyum senang. "Dia godain Devano lho, Grandma. G
last updateLast Updated : 2024-06-11
Read more

BAB 62

Chelsi sedikit merinding saat mendengar ancaman dari Devano. Ia bahkan spontan meremas baju yang di pakai, sedangkan Kania memandang wanita tersebut dengan tatapan sulit diartikan. "Grandma, dia mau bikin pesta pernikahanmu! Bahkan udah ada surat undangan," jelas Chelsi. Devano mengerutkan kening sebentar lalu membulatkan matanya. Ia segera mematikan sambungan telepon Chelsi dan lekas menekan tombol menelepon di nomor Ida. "Astaga!" pekik Ida.Kania ikut terkejut oleh pekikan Ida, bahkan beberapa orang yang ada disini ikut terperanjak. Suara wanita itu lumayan nyaring, sedangkan perempuan paruh baya ini lekas melihat benda pipihnya. "Vano," gumamnya pelan.Mendengar suara Ida, Kania segera menggeser duduknya dekat wanita itu. Mata perempuan tersebut melirik tulisan di layar handphone. Sedangkan Chelsi yang menebak jika sang penelepon adalah Devano lekas mendekat."Kalau berani, ayo angkat!"Ida langsung menatap sinis Chelsi, wanita itu mendelikan mata dan segera menatap handphone
last updateLast Updated : 2024-06-13
Read more

BAB 63

Wajah Devano begitu dingin, tatapannya sangat tajam. Pandangan tertuju pada Kania, seperti menghakimi jika wanita tersebut yang mengusulkan hal ini pada Ida. Melihat arah penglihatan cucunya, wanita paruh baya itu segera mengambil remote televisi dan melemparkan kepada pemilik kediaman ini. "Awas, matamu! Kalau keluar susah masukinnya lagi," seru Ida. Pria itu langsung mendelik mendengar ucapan sang neneknya. Melihat respon demikian, Ida kesal lalu bangkit dari duduk dan memukul punggung sang cucu yang masih terbalut jas . "Beraninya kamu berlaku gitu ke, Grandma!" sentak wanita itu.Devano hanya meringis sebentar lalu kembali membuat ekpresi wajah datar lagi. Melihat hal ini, Kania menundukan kepala dan jemari memilin pakaian. "Ini semua rencana, Grandma. Gak ada sangkut pautnya sama Kania, Grandma menginginkan kamu memberikan status sama wanita pilihan Grandma. Dia baik, Vano ... cocok untukmu yang nakal ini, lagian cuma dia yang bisa kamu sentuh," lontar Ida.Lelaki itu langsun
last updateLast Updated : 2024-06-14
Read more

BAB 64

Devano langsung membalikan tubuh melihat istri yang membuat sensasi, sedangkan Chelsi lekas menaruh gelasnya ke meja dan membantu membersihkan gaun Kania yang terkena siraman. "Aduh ... sorry, gak sengaja!" seru wanita itu. Sedangkan Kania menatap nanar gaun yang dibelikan Ida, ia langsung menatap murka Chelsi. Tatapannya begitu tajam seperti siap menusuk kapan saja, baru saja hendak mengeluarkan suara. Devano memanggil perempuan tersebut. "Nia ...!" Kania langsung menoleh, ia memandang Devano dengan wajah cemberut. Sedangkan lelaki itu dengan gerakan mata, memerintahlan sang gadis untuk mendekat. "Cepatlah ganti pakaianmu, jangan membuat keributan!" perintah Devano. Pria ini segera melepaskan jas hitamnya lalu memakaikan pada Kania. Perlakuan lelaki tersebut membuat mereka menjadi pusat perhatian. "Cepatlah! Pergi sana ke kamar," usir lelaki itu. Perempuan itu memandang Devano lagi, sedangkan para tamu mulut mereka terbuka melihat perlakuan pria yang dijuluki dingin dan kejam
last updateLast Updated : 2024-06-16
Read more

BAB 65

Baru saja Elsa hendak membalas, suara seseorang membuat mereka menoleh. Tatapan dingin langsung di dapatkan, sedangkan perias menundukan kepala kala mata bertabrakan dengan manik Devano. "Apa yang kalian lakukan! Bukannya bantu sambut tamu." Nada suara lelaki itu sangat berat dan menekan, sedangkan Kania sesekali mencuri pandang menatap sang suami dengan rasa takut. "Nia, cepat kemari! Temani aku sambut mereka," panggil pria tersebut. Tangan pria itu terulur, meminta Kania untuk menyambut ulurannya. Melihat hal tersebut, perempuan ini sedikit terpaku lalu segera meraih jas dan melangkah mendekati sang suami. "Vano!" Elsa berseru demikian seraya berlari melewati Kania dan tangannya segera menangkap lengan sang anak. Devano spontan mengeluarkan isi perut, mengenai pakaian dan dress Elsa membuat wanita ini memekik. "Apa yang kamu lakukan!" Perkataan mereka sangat sama, bahkan diucapkan bersamaan. Nada suara begitu mirip, bahkan kini keduanya saling melayangkan tatapan tajam. "Si
last updateLast Updated : 2024-06-17
Read more

BAB 66

Kania terbangun dari tidurnya, ruangan ini sangat berantakan karena pergulatan saat malam. Mengingat hal tersebut, perempuan ini meringis. Ia melirik berkas di atas meja, lembaran kertas yang tertulis kontrak nikah bersama Devano."Aku kira kamu sudah jatuh hati padaku, ternyata ...." Wanita ini hanya bersuara dalam hati, ia memeluk selimut. Matanya terpejam berusaha menahan air yang hendak meluncur dari mata. "Kenapa kamu diam saja, Ayo cepat bersiap! Sebentar lagi kita akan pulang," seru lelaki itu dingin. Devano baru saja keluar dari bilik mandi, tubuhnya berlapang dada. Hanya handuk memelik pinggang yang menutupi area pribadi. "Cepatlah!" sentak pria ini.Kania terkejut, ia mengangguk lemah. Wanita itu perlahan turun dari ranjang, meringis merasakan sakit di area sensitifnya. Padahal ini bukan pertama kali melakukan, tetapi nyeri itu masih saja hinggap karena sang pria tidak hanya sekali melakukan penyatuan tersebut."Lamban! Kenapa handuknya masih terus dipake, bukannya di le
last updateLast Updated : 2024-06-21
Read more

BAB 67

Devano mendelik mendengar hal itu, dia bersidekap menatap malas sang Ibu. Ia segera berdiri membuat Kania yang melamun ikut terkejut lalu bangkit dari duduknya. Melihat hal ini mereka menatap pasangan pengantin baru, Devano lekas melangkah mendekati sang Ibu. "Ini ...." Devano memperlihatkan kartu yang ia keluarkan dari dompetnya. "Ini bukan yang kamu inginkan," Devano langsung melemparkan kartu ke tubuh sang ibu. "Cepatlah pergi setelah mengambil kartu itu, kata sandinya satu, tiga, lima, tiga, dua, sembilan. Cepat pergi!" sentak pria tersebut.Wanita itu melotot mendapati perlakuan demikian dari anaknya. Sedangkan pria muda di samping perempuan tersebut, dia segera memungut kartu dan memasukan ke saku. Lelaki itu lekas memegang lengan Elsa, membuat sang empu menatapnya. "Barang ini sudah didapatkan, ayo kita pergi! Lagian kita gak diinginkan disini, mendingan kita bersenang-senang, Sayang," ajak lelaki itu mendayu.Pria mud
last updateLast Updated : 2024-06-22
Read more

BAB 68

Mata wanita itu melotot, dia segera bangkit dan mendekati perempuan yang menghina lalu segera menjambak rambut sang empu. Acara keluarga ini malah kacau karena pertengkaran keduanya, sedangkan Devano mendengar keributan hanya menggelengkan kepala. "Dasar," ucapnya pelan. Dia mulai melangkah menuju kamar Ida, kala sampai bertepatan dengan Kania keluar dari ruangan tersebut. Mata mereka saling bertabrakan, Devano melirik sang istri tanpa ekpresi. "Tuan," sapa Kania pelan.Devano hanya membalas dengan kedipan, dia langsung memandang Ida yang ikut keluar. "Grandma, kalau gitu kami pamit pergi dulu. Kami bakal beberapa di luar negeri, sebentar lagi jadwal penerbangnya," jelas Devano.Ida menganggukan kepala mendengar penjelasan sang cucu. Wanita paruh baya itu memandang Kania, dia segera mendaratkan dekapan pada perempuan tersebut. "Grandma bakal merindukanmu, nanti pas kamu pulang kita jalan-jalan bersama. Sekarang kamu
last updateLast Updated : 2024-06-23
Read more

BAB 69

Waktu ditempuh dalam perjalanan udara lumayan lama. Keduanya baru saja keluar dari bandara, Kania yang baru saja bangun setelah pesawat mendarat ia memandang sekitar. "Tutup mulutmu, jangan mempermalukanku. Jaga sikap," tegur Devano. Kania langsung merapatkan bibir kala mendengar teguran sang suami, sedangkan tadi yang bersuara matanya fokus ke laptop. Jarinya terus berselancar diatas keybroad hitam tersebut."Tutup jendelanya, mendingan kamu perbaiki riasanmu. Ingatlah! Jaga sikap, jangan mempermalukanku," ucap Devano sekali lagi. Perempuan itu mengiyakan perkataan lelaki tersebut. Segera mengambil sesuatu di tas dan merapikan rambut dan make-up."Tuan, kita akan langsung pergi atau antar Nona Kania ke villa dulu?" tanya Alex.Devano hanya diam, lelaki itu sangat fokus menatap laptop yang ada dipangkuannya. Mata pria ini membaca deretan kata yang tampil dilayar. "Kamu sangat menyusahkan, biarkan dia ikut. Lagian tampilannya tidak terlalu memalukan," balas lelaki itu. Alex menga
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more

BAB 70

Waktu berjalan sangat cepat, kini dua hari Kania berada di negeri orang. Dia tidak pergi kemana-mana, membuat wanita tersebut mulai bosan. "Huh, bosen banget. Boleh gak ya aku jalan-jalan, tapi ... takutnya ada yang gak paham bahasa inggris, kalau aku nyasar gimana," keluh Kania. Satu pembantu yang mendengar ucapan Kania segera mendekat. Ia bersuara dan menawarkan diri untuk jadi perantara. "Ahh ... Makasih! Aku bakal laporan dulu sama Tuan Devano," seru Kania. Wanita itu menganggukan kepala, dia pamit terlebih dahulu untuk mengerjakan tugas. Sedangkan istri Devano segera merogoh saku dan berusaha menelepon suaminya. "Tuan," sapa wanita itu.Mendengar suara istrinya, lelaki itu hanya diam. Dia menerima telepon tetapi matanya fokus membaca berkas yang diberikan bawahannya. "Tuan ...." Kania bersuara lagi, membuat sang empu menggeram kesal. "Apa maumu! Cepatlah, aku sedang sibuk," balas lelaki itu.Perempuan tersebut sempat terlonjak akibat kaget dengan balasan lelaki itu yang l
last updateLast Updated : 2024-06-25
Read more
PREV
1
...
56789
...
13
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status